Senin, 23 Desember 2013

Jember dengan Peninggalan Pra Sejarahnya


“Jember”
Kota terbina yang identik dengan suwar-suwir, tembakau, dan beraneka ragam budaya yang dimiliki. Namun, sangat jarang sekali kita mendengar tentang peninggalan sejarah yang ada di kota kecil ini. Perlu diketahui bahwa Jember selain dikenal dengan wisata alam dan seninya, adapula kekayaan Budaya Prasejarah yang tersebar di beberapa tempat, salah satunya yakni di Situs Duplang dan Situs Klanceng di Desa Kamal Kecamatan Arjasa, Jember. Kawasan yang asri dan sejuk. Karena terdapat di daerah perbukitan dan dikelilingi area persawahan, sangatlah mendukung untuk dipadukan dengan kegiatan wisata alam.
Saya melakukan ekspedisi dengan ditemani juru pelihara situs ini yakni bapak Abdurrahim yang telah ditunjuk untuk menjaga keberadaan situs duplang dan situs klanceng oleh pemerintah.
Pada situs ini terdapat peninggalan zaman pra sejarah, lebih tepatnya yakni peninggalan zaman meghalitikum atau zaman batu besar, dimana pada zaman tersebut manusia dapat membuat segala sesuatunya dengan batu.
Di lokasi dekat pintu utama terdapat peninggalan Batu Menhir atau disebut juga batu tunggal yang berasal dari periode Neolitikum pada 6000/4000SM-2000SM. Menhir biasanya didirikan secara tunggal atau berkelompok sejajar di atas tanah dan diletakkan secara sengaja di suatu tempat untuk memperingati orang yang telah mati. Menhir dahulunya juga dianggap sebagai sarana penghormatan, tempat kedatangan roh, atau lambang untuk orang-orang yang dihormati. Benda prasejarah ini didirikan oleh manusia prasejarah untuk melambangkan phallus, yakni simbol kesuburan untuk bumi.
Di lokasi selanjutnya, terdapat batu kenong.  Batu yang pada bagian atasnya terdapat tonjolan yang berbentuk bundar.
Menurut cerita Bapak Abdurrahim, ada batu kenong tunggal dan batu kenong kembar. Yang membedakan hanya tonjolan diatas batunya. Jika batu kenong tunggal, tonjolan diatas batu hanya satu saja, namun jika batu kenong kembar, terdapat dua tonjolan diatas batunya.
Batu kenong diibaratkan sebagai batu prajurit dan penunjuk arah. Lokasinya tidak boleh dipindah. Karena letak batu kenong biasanya dirancang simetris dengan lokasi kubur batu tempat penyimpanan harta karun.
Kemudian saya ditunjukkan ke lokasi terakhir yakni kubur batu. Disebut Kubur Batu karena terdiri dari beberapa batu , dengan bentuk yang berbeda-beda. Ada yang tegak besar, ada yang tegak agak kecil, dan ada pula yang besar namun agak pipih.
Batu tersebut berfungsi untuk menguburkan mayat beserta dengan harta bendanya, dimana mayat dan harta benda tersebut diletakkan dibawah batu besar utama yang bentuknya agak pipih, yang sebelumnya tanahnya sudah dikeruk, kemudian 4 hingga 6 batu lainnya disusun berjejer disamping batu utama. Jadi tidak heran, jika kubur batu sebagai sasaran pemburu harta karun.
Banyak hal yang saya pelajari dari sini dan selama ini luput dari mata masyarakat Jember. Tidak adanya museum juga menjadi salah satu penyebab masyarakat semakin minim pengetahuan tentang sejarah maupun potensi daerah sendiri, yang sudah sepatutnya kita jaga serta lestarikan untuk pembelajaran anak cucu kita di masa depan.  Semoga tulisan ini bisa menjadi bahan edukasi dan menambah kepedulian kita bersama, serta menambah kecintaan terhadap bangsa dan negara kita :)*Merdeka!

13875471211591804169

1387547174147934743

13875472271249800518

13875472641909499511

1387547325332180079

13875473791010890601

13875474071462558153

13875474401114917755

13875474721275918829

1387547528952092191

1387547565646673900

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Jember dengan Peninggalan Pra Sejarahnya"

Posting Komentar