tag:blogger.com,1999:blog-85896231901931790752024-03-13T12:45:37.220-07:00All About Life StyleTips n' trick
Love story, Healthy, Friendship, Study, Fashionista, Religius, Boys n' Gurls, YummyIecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.comBlogger297125tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-63963566170331586932014-12-09T06:10:00.001-08:002014-12-09T06:10:08.373-08:00Blue Fire untuk Denada<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tulisan cerpen fiksi pertama tentang cinta :)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tepat pukul tujuh
malam, suasana kota pahlawan saat itu bisa dibilang amatlah romantis. Langit
tampak terang menampilkan bintang gemintang yang sedang malu-malu berhamburan.
Hiruk-pikuk perkotaan dan lalu lalang kendaraan pun seperti tidak mengganggu
pasangan-pasangan yang sedang asyik bercengkerama sambil duduk di taman kota. Hari
Sabtu, malam <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>minggu. Waktu dimana kebanyakan
muda-mudi menghabiskan akhir pekan dengan pergi berkencan maupun pergi
berlibur. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Di salah satu rumah yang terletak di
jantung kota, terlihat lampu kamar masih menyala. Seorang perempuan sedang duduk
sendiri di dekat jendela kamarnya. Sesekali ia keluar dari kamar menuju lantai
atas dan mondar-mandir di sebelah balkon dengan menggenggam handphone seperti
sedang cemas menunggu kabar dari seseorang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ya.. betapa tidak, Denada yang akan
berulang tahun kurang dari beberapa jam lagi di malam itu, tidak mendapatkan
kabar sama sekali dari Irfan, kekasihnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jarum jam menunjukkan arah ke angka
delapan lewat seperempat. Masih belum ada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bbm</i>,
maupun telepon dari Irfan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kesal menunggu,
akhirnya Denada mencoba untuk menghubungi <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Irfan terlebih dahulu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tut..Tut..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Klik.. “Halo.. Iya sayang?” dari
seberang Irfan mengangkat telponnya dengan santai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kamu kemana aja sih, gaada kabar
seharian. Kamu lupa sekarang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">satnight</i>?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Enggak kok, aku inget. Cuma lagi sibuk
aja.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ngapain aja daritadi?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Lagi ngumpul sama temen-temen club
vespa. Aku jemput ya.. Kamu udah siap kan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Aku ga’mungkin lupa sama jadwal kencan
kita.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Iya, iya ngerti. Maaf. Wait me <i style="mso-bidi-font-style: normal;">honey</i>..”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dari kejauhan terdengar
suara motor vespa menuju rumah Denada. Denada yang sudah siap di teras rumah
menunggu Irfan menjemput, terlihat sangat menawan. Mengenakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dress </i>bunga dengan luaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">parka</i> dan bawahan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">leging</i> panjang, tak lupa juga memakai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">wedges</i> cokelat. Cantik, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">simple</i>
dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">stylish</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tampak Irfan yang sudah
sampai di depan rumah Denada pun terlihat gagah. Mengenakan kaos hitam dan
jaket kulit dengan sepatu model <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sporty</i>
yang mengkilap. Pasangan yang serasi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Denada
menghampiri irfan, langsung memakai helm yang diberikan Irfan dan segera duduk
di belakangnya. Seperti biasa, tangan Denada berpegangan kuat pada pinggang
kekasihnya itu. Malam hari di tengah keramaian kota Surabaya, udara dingin
semakin merasuk, pasangan muda mudi itu tancap gas menuju arah barat kota.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kita mau kemana?”
tanya Denada yang bingung karena mengamati rute perjalanan mereka tidak seperti
biasanya. Irfan hanya diam dan tersenyum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Mau ke suatu tempat terindah di dunia..
dimana hanya ada aku dan kamu yang bisa menyaksikannya..” jawabnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Denada yang mendengar
kalimat itu sontak diam dan tunduk, memikirkan kejutan apa yang akan diberikan
kekasihnya. Ia membayangkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">candle light
dinner</i>, mawar putih, atau bahkan pikiran menghabiskan malam ulang tahunnya
dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">camping</i> di pinggir pantai.
Tapi, pikirannya beralih lagi. Denada tidak sekalipun diberitahu untuk
mempersiapkan apapun jika memang mereka hendak <i style="mso-bidi-font-style: normal;">camping</i> atau pergi jauh. Ia semakin bingung akan dibawa kemana oleh
Irfan. Waktu menunjukkan pukul sembilan malam tepat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Motor vespa warna biru
laut memasuki parkiran di dekat penerbangan lokal Bandara Juanda. Mimik muka Denada
masih terlihat bingung. Irfan memarkirkan motor kesayangannya, digenggamnya
tangan Denada menuju tempat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">check-in</i>.
Beruntung karena mereka adalah penumpang terakhir yang belum <i style="mso-bidi-font-style: normal;">check-in</i>, jadi tidak perlu antri. Setelah
selesai dengan pelaporan administrasi, Irfan dan Denada langsung pergi ke <i style="mso-bidi-font-style: normal;">gate</i> yang tertera pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">boarding pass</i> mereka. Pukul 21.20 Penerbangan
Rute Surabaya-Banyuwangi<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pesawat yang ditumpangi
Irfan dan Denada akhirnya mendarat dengan apik di landasan Bandara
Blimbingsari, Kota Banyuwangi. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">The
Sunrise of Java</i>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Irfan menggandeng tangan Denada menuju
pintu kedatangan penumpang. Disana sudah banyak penjemput yang menanti
pertemuan dengan orang-orang terkasih maupun tamu spesial yang belum pernah
dijumpai. Begitu pula dengan beberapa orang yang tak asing lagi dimata Denada. Tony,
kakak kandungnya berdiri berdampingan dengan perempuan separuh baya yang
mengenakan jaket tebal bewarna kuning. Perempuan itu memanggil namanya dan
melambaikan tangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“Sari!”
teriak Denada seraya melepaskan genggaman tangan Irfan, berlari memeluk sahabat
karibnya. Sudah lama mereka tidak bertemu sejak Sari pindah ke <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sydney</i> lima tahun silam, saat memilih
tinggal bersama sang nenek dan melanjutkan kuliah disana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Rasa jenuh dan lelah
yang dirasakan sepanjang perjalanan seketika lenyap tergantikan dengan
kebahagiaan saat tiba dan disambut oleh keluarga dan sahabat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Orang tua Denada sedang pergi bertugas
ke luar negeri, jadi Tony lah yang bertugas menjaga adik semata wayangnya.
Tentu saja hal ini sudah direncanakan jauh-jauh hari oleh Irfan. Meminta restu
orang tua Denada, menghubungi Sari untuk membantu mempersiapkan kebutuhan
Denada dan kejutan ulang tahunnya, bahkan Tony juga ikut membantu menjadi penasehat
sekaligus seksi dokumentasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pukul 23.05. Perjalanan dimulai pada
detik itu. Empat orang dijemput mobil jasa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tour
and travel</i> meninggalkan bandara, bersiap meraih asa dan cinta menuju
destinasi terbaik dalam menciptakan sebuah kenangan yang tak akan bisa
terlupakan.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kita mau kemana sih?
Kenapa ada tas <i style="mso-bidi-font-style: normal;">carier </i>segala? Siapa yang
mau ke gunung?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">tanya Denada penasaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tidak ada yang menjawab. Tony hanya tersenyum
jahil melihat raut wajah imut adiknya yang menyiratkan kebingungan. Terang
saja, Denada memang tidak pernah sekalipun naik gunung. Jangankan naik gunung,
mendaki gumuk pun tak mau. Pernah dulu saat kakaknya masih aktif di salah satu
UKM Pecinta Alam dan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengadakan diklat
awal di gumuk, Denada diajak ke puncak gumuk. Tapi karena ia tergelincir saat
perjalanan menuju puncak dan terjatuh di depan teman-teman Tony, Denada tak
pernah mau lagi jika diajak mendaki.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mobil <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tour and travel</i> memasuki kawasan wisata
ijen. Irfan memimpin rombongan empat orang untuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">check in</i> hotel. Sari langsung membawa Denada ke kamar untuk
membantu berganti pakaian yang sudah disiapkannya. Semua sudah siap, namun
bukan baju pesta yang dikenakan keempat pemuda itu, tetapi perlengkapan wajib
mendaki seperti jaket tebal, topi, masker, sarung tangan, sepatu gunung dan
perlengkapan lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Denada yang menyadari ketiga orang terdekatnya
tidak menanggapi pertanyaan-pertanyaannya, dengan terpaksa ia menurut saja dan
terdiam jengkel. Selain itu, belum ada seorang pun yang mengucapkan selamat maupun
memberikan hadiah di hari ulang tahunnya. Padahal waktu sudah melewati angka
00.00 dini hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mereka berangkat dari
hotel menuju pos pintu masuk paltuding dan dilanjutkan dengan soft trekking.
Perjalanan dilakukan dengan berjalan kaki sejauh 3 kilometer.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Udara dingin menusuk tulang. Sepanjang
perjalanan tercium samar-samar aroma belerang. Semakin mendaki ke atas, aroma
itu semakin pekat. Tak jarang membuat mata menjadi pedih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Layaknya pendaki
sejati, Tony mengambil alih memimpin tim. Menuntun arah jalan dan beberapa kali
mengingatkan apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh tiga orang
pasukannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ingat, hati-hati dalam mendaki, jalanan
licin karena banyak butiran pasir. Kita akan mendaki pada kejauhan jarak 2
kilometer dengan kemiringan sudut 25-30 derajat seperti ini sampai di pos
bunder, setelah itu jalannya lebih mudah dan mendatar. Hanya sekitar 1
kilometer.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Apaaa? Hanyaaa? Hanyaaa? Itu sih
lumayan buat kaki jadi kaku. Badan juga makin beku.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Protes Denada yang berada di belakang
Tony. Ia masih terlihat kesal, dan lebih memilih bergandengan tangan dengan
Sari meski beberapa kali Irfan berusaha meraih tangannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sepanjang perjalanan Sari menghibur
sahabat karibnya itu. Bercerita tentang banyak hal lucu yang dialami di <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sydney</i> selama ini. Sisi humorisnya
memang sangat berguna. Selain bisa mencairkan suasana, jarak 2 kilometer yang
ditempuh menjadi tidak terasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Namun di tengah-tengah
perjalanan, obrolan Sari terhenti. Begitu juga dengan langkahnya. Wajahnya
pucat pasi, muncul keringat di dahinya. Ia memegang perut karena menahan sakit
yang begitu dahsyat. Baru ingat bahwa hari itu merupakan hari pertama
menstruasi sehingga ia merasakan perihnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dismenhoria.</i>
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sontak semua menjadi cemas, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">minor accident</i> terjadi sebelum sampai di
pos bunder.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Akhirnya Tony pun langsung mengambil
tindakan menggendong Sari ke belakang punggungnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kita lanjutkan
perjalanan, sedikit lagi sudah sampai di pos bunder. Kita rehat disana. Ada air
panas yang setidaknya bisa kita gunakan untuk mengompres perut Sari nanti. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fan, kamu gandeng Denada, kita percepat
langkah kita” perintah Tony.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendaki yang sudah
terbiasa mendaki biasanya bisa sampai di pos bunder dalam kurun waktu dua jam,
tetapi karena keadaan darurat seperti ini apalagi hanyalah Tony lah yang
terbiasa berjalan di medan yang curam, jadi sesampainya di pos bunder setelah
menghabiskan waktu sekitar tiga jam. Sari yang sudah diobati dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">asam efenamat</i> dan perutnya pun sudah
dikompres air hangat, keadaannya mulai membaik. Ia sudah mampu berjalan seperti
biasa, namun kali ini dengan dituntun Tony sampai ke puncak. Satu kilometer
lagi sampai di puncak kawah ijen. Menyusuri kegelapan pada dini hari. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Semakin dekat dengan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>puncak, semakin terlihat juga cahaya lampu
senter para wisatawan dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">backpacker</i>
lain yang saling bertabrakan. Tak jarang pula berpapasan dengan para penambang
belerang di dekat pos bunder.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Masih kuat mbak, mas?
Sabar, tinggal sedikit lagi” kata seorang bapak-bapak yang sedang memikul
bongkahan belerang sebesar kaki gajah itu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tidak ada raut wajah
lelah yang ditunjukkan Bapak si penambang belerang. Keramah tamahan dan
senyumnya menyemangati empat pemuda untuk bangkit dari peristirahatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ketika yang lain mulai melanjutkan
perjalanan, Irfan kembali menemui bapak penambang belerang. “Bapak, boleh saya
minta tolong?”<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Langkah kaki semakin
berat. Denada terhenti, terdiam, ia tak berkedip ketika samar-samar memandang
keajaiban Tuhan yang ada di depan mata telanjang. Betapa takjubnya ia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kita sudah sampai.. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">in here, Blue Fire.. The World Destination</i>!!!”<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">teriak Tony melepaskan kegembiraannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Segera Irfan meraih tangan Denada. Kali
ini Denada tak mampu menolaknya lagi. Tangan kekasihnya itu menggenggam erat
tangannya, kemudian mengecup pipi kirinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Selamat Ulang Tahun, sayang...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kalimat yang sederhana, namun cukup
membuat Denada tak kuasa menahan air mata. Terharu nan bahagia. Fenomena yang
sangat indah. Tepat di danau dengan kawah yang membentang luas dan terbesar di
dunia. Kado paling menakjubkan yang pernah diberikan oleh Irfan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kau tau, mengapa aku
mengajakmu ke tempat ini? Lihatlah nyala-nyala cahaya api biru itu. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Blue Fire</i>, menginterprestasikan betapa
bersyukurnya aku telah memilikimu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Betapa rumitnya perasaanku seperti
sulur-sulur <i style="mso-bidi-font-style: normal;">blue fire</i> yang menyerupai
urat nadi itu kian menyadarkanku, betapa panas dan merasa hidupnya aku setiap
berada di dekatmu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Blue
Fire</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
tidak bisa membakar kayu, namun bisa melelehkan besi. Sama sepertiku, yang tak
bisa menahan ego setiap kali tanpa sadar terkadang aku tlah membuatmu jengkel. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tapi rasa memiliki ini ibarat
katalisator yang tiada henti-hentinya mengingatkan aku akan besarnya kasih dan
sayang yang tercurah. Itulah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Blue Fire</i>
untukmu, Denada...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Denada tak bisa
berkata-kata. Hatinya sudah meleleh dengan semua kejutan manis yang ditunjukkan
Irfan. Hilang sudah rasa kesal, sakit, dan lelah, semua menguap begitu saja. Seolah
terbayarkan dengan tenggelamnya ia dalam nuansa magis tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Waktu berganti menjadi
pagi dini hari, blue fire mulai menghilang. Sinar mentari terpancar dari balik
tebing hingga memunculkan pemandangan kawah ijen menjadi sangat jelas. Cahaya
memantul tepat menerangi kawah, dihiasi kabut belerang yang tersisa, membuat
siapa saja yang melihatnya terpesona. Air kawah berkilauan, bak semburan
berlian bewarna hijau tosca. Mereka menjadi saksi atas momen-momen perubahan
alam yang eksotis nan luar biasa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pertunjukan pemandangan
indah belum selesai. Mereka berjalan menyusuri jalan setapak sisi selatan
kawah, memandangi gradasi warna hitam tanah, putihnya kapur, dan semburat warna
segar kuning belerang yang berpadu satu sama lain. Hingga sampailah mereka di
dekat pohon-pohon kering yang mati. Pohon-pohon itu mati karena serangan asap
belerang akibat letusan terakhir pada tahun 1993. Namun anehnya batang pohon
tetap kokoh berdiri, dan memberikan kesan humanis bagi siapa saja yang
melihatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Di salah satu pohon, sesuatu tergantung.
Sebuah kotak kaca dengan pita merah yang melilitnya.Denada yang tersadar akan
hal itu, langsung meraih kotak tersebut. Tony memberikan isyarat agar Denada
segera membukanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Itu hadiah buat kamu...” ujarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Denada membuka kotak
kaca itu pelan-pelan. Terdapat sebuah cicin emas dengan hiasan permata di
atasnya, dan terdapat pula sebuah bongkahan belerang berbentuk hati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Irfan berlutut dan menggenggam tangan
Denada lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dear</i>... ada dua hadiah yang aku berikan untukmu. Sebuah cincin yang
mengartikan sebuah ikatan yang lebih serius, dan bongkahan belerang berbentuk
hati yang mewakili perasaanku. Dua tahun, waktu yang cukup bagiku untuk lebih
mengenalmu. Waktu yang sudah kita lalui bersama untuk semakin dekat dan mengerti
satu sama lain, waktu dimana kita saling mendengarkan keluh kesah, memecahkan
setiap masalah demi masalah, mengukir momen indah berdua. Yang aku tau, aku
sangat bersyukur, Tuhan telah memberikan kesempatan dan mempertemukan kita. Mungkin,
aku bukan seorang laki-laki yang sempurna. Aku hanya berusaha menjadi seseorang
terbaik yang aku bisa. Seseorang yang bisa bermakna bagimu, dan melengkapi
hidupmu..”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kata-kata Irfan membuat
Denada tak bisa membendung air matanya lagi. Kali ini, air mata bahagia itu benar-benar
terjatuh semakin deras. Degup jantungnya berdetak hebat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Hari ini, aku
memberanikan diri untuk mempertanyakan keyakinanmu padaku. Apakah kau mau menerimaku
untuk selamanya menjadi pendamping hidupmu, membangun masa depan indah berdua?
Jika ya, kau bisa langsung memakai cicin itu di jari manis tangan kananmu . Tetapi
jika tidak, kau bisa membuang bongkahan belerang berbentuk hati itu di depanku.
Lemparkan ke dalam kawah panas, agar terekam dalam memoriku tentang pupusnya
harapan untuk bisa bersamamu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Denada terdiam. Lama ia
termenung memikirkannya. Suasana pagi hari itu pun semakin tegang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Aku.. nggak bisa...”
jawabnya, dengan suara sedikit lirih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Semua sontak kaget dan
tercengang mendengar pernyataan Denada. Sari pun seakan tak percaya. “Sahabatku,
Denada.. apakah kamu yakin?” tanya Sari untuk memastikannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Maksudku, aku nggak
bisa memakainya. Tegakah kamu, melihat kedua tanganku penuh dengan hadiah dan
aku tidak bisa memasang cincin indah ini sendirian.” ucap Denada dengan
tersenyum manja kepada Irfan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mendengar kelanjutan
pernyataan itu, Irfan beranjak berdiri dan memeluk Denada erat-erat. Sampai-sampai
Denada susah bernapas. Irfan bahkan mencium kening kekasihnya beberapa menit. Tak
peduli ada dua pasang mata yang lain disana dari awal sudah ikut terlarut dalam
fantasi romansa yang diciptakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Akhirnya Tony tak mau kalah.
Ia tidak mau melewatkan momen manis itu. Sari yang sedari tadi hanya menjadi
penonton setia, tiba-tiba terenyuh ketika Tony berani memandangnya begitu lama.
Tatapan yang penuh arti. Dan tanpa kata-kata pun, Sari bisa menerjemahkannya.
Kontak mata memberikan suatu pertanda. Bahwa ada ketertarikan diantara dua anak
manusia.<o:p></o:p></span></div>
Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-90035429197562703352014-05-21T05:13:00.002-07:002014-05-21T05:13:32.662-07:00Reposisi Peranan Perempuan Menuju Keadilan Sosial dan Demokrasi<br />
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
“Jika kita mengajarkan sesuatu pada laki-laki, kita hanya mengajarkannya saja.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Akan tetapi jika kita mendidik perempuan, sama halnya seperti mendidik sebuah generasi..”</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span>Berkaca pada Kartini …</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Emansipasi lantas bukan hanya ditafsirkan sebagai kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam segala bidang. Banyak yang salah menafsirkan emansipasi ke arah feminis dan radikal.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span>Sejatinya memang perjuangan menuju kesetaraan gender di Indonesia masih jauh dari kata selesai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span>Dari segi politik, saat ini masih saja ada yang menempatkan posisi perempuan hanya sebatas participated mobilized, bukan kesadaran diri sendiri menjadi pelaku atau stake holder. Terkesan perempuan hanya dijadikan sebagai pelengkap. Menuntut keterwakilan perempuan bukan hanya dari kuantitas, tetapi juga seharusnya dilihat dari kualitas dan kapabilitasnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span>Ruang memang sudah ada, akan tetapi budaya patriarki yang masih melekat membuat kesempatan memasuki ruang itu semakin sempit. Mencekoki pemikiran masyarakat bahwa perempuan tempatnya hanya pada ranah domestik saja, sehingga perempuan kurang termotivasi dalam berkembang. Tidak heran prostitusi semakin marak, ketika lahan perempuan untuk berkreasi dibatasi maka ia rela menjual diri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span>Sangat miris, saat kita tau anak-anak gadis yang dahulunya duduk di bangku sekolah dasar begitu cerdas dan pintar, namun setelah ia dewasa, hidupnya berakhir di prostitusi dan pernikahan dini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span>Di satu sisi adanya ketidak sinkronan UU Perkawinan dan Perlindungan Anak juga menjadi penyebabnya. <span>Pertentangan antara UU No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.</span></span></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span>Dalam Pasal 7 ayat (1) UU Perkawinan disebutkan: Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun.</span></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span>Sedangkan dalam UU No 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak, batas umur anak adalah seseorang belum genap 18 tahun.</span></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span>Maka terjadi ketidak sinkronan antara kedua UU tersebut. UU Perkawinan memperbolehkan anak melakukan perkawinan usia anak, asalkan sudah berumur 16 tahun ke atas.</span></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span>Padahal pada UU Perlindungan anak, batas usia dibawah 18 tahun masih dianggap sebagai anak dan berhak mendapatkan perlindungan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Pernikahan memang menjadi hak setiap manusia di dunia ini. Namun jika pernikahan tidak dibekali dengan pendidikan yang cukup dan kedewasaan berpikir yang matang, maka bisa dibayangkan bagaimana sulitnya membina keluarga dan anak-anak lah yang menjadi korbannya.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span>Jika seorang anak dibawah umur 18 tahun menikah dan memiliki anak pada usia sebelum genap 18 tahun maka bisa dibilang seorang anak yang mempunyai anak. Yang menjadi masalah bahwa UU Perlindungan Anak tidak memandang status pernikahan atau perkawinan seseorang, tidak melihat kematangan psikis, kematangan fisik dan kematangan seksual seseorang. Yang menjadi patokan hanyalah batas usia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span>Hal ini juga berdampak pada meningkatnya angka kematian ibu dan korban kekerasan dalam rumah tangga. </span><span>Di Indonesia, hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu 140/90 mmHg. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007 menunjukan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%. Departemen Kesehatan mengungkap bahwa hipertensi merupakan penyebab kedua kematian ibu melahirkan, setelah pendarahan. Tiga penyebab teratas kematian ibu melahirkan adalah pendarahan (28%), hipertensi (24%) dan infeksi (11%). Hipertensi banyak dialami oleh perempuan hamil dalam usia kurang dari 20 tahun dan di atas 40 tahun. Salah satu contoh data terdapat 117 kasus kehamilan yang tak diinginkan<span> </span>sepanjang tahun 2012 di Kab. 50 Kota.</span><span></span></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span>Hal tersebut semakin menyempitkan ruang gerak perempuan. Menimbulkan kontradiksi dengan minimnya masa produktif perempuan dalam menempuh pendidikan, sehingga berdampak pula pada kurangnya rasionalitas dan rentan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Perempuan Indonesia butuh motivasi dan dorongan untuk mendapatkan pendidikan perempuan yang layak.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Perempuan memang lah tidak boleh keluar dari kodratnya sebagai perempuan yang melahirkan dan menyusui. Namun laki-laki juga tidak sepatutnya mengurung perempuan dengan menekankan tanggung jawab domestik yang dilimpahkan hanya kepada perempuan saja.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Laki-laki memang tetap menjadi imamnya, dalam Islam khususnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Tetapi ketika kita berbicara tentang masalah perempuan, kita juga berbicara tentang nilai-nilai kemanusiaan. Tanggung jawab dalam membesarkan anak, dan mengatur keluarga adalah tanggung jawab bersama. Fokus menjadi ibu rumah tangga pun tidak menjamin perempuan dapat membesarkan anak dengan semestinya. Semua berkaitan dengan kesadaran dalam diri perempuan yang perlu dibangun dan sejauh mana tingkat pendidikan serta rasionalitasnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Bisa dibayangkan bagaimana pesatnya perkembangan negara jika peran perempuan juga terus ditingkatkan.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Dan semua juga berkaitan dengan ranah yang diambil, sejauh mana dukungan masyarakat, serta kebijakan pemerintah. Perempuan, adalah tiangnya negara.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Semoga tulisan ini bisa menjadi refleksi kita bersama, dan bisa menjadi stimulus bagi perempuan untuk terus berjuang dan berkarya.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-22060548627549372352014-05-20T09:29:00.003-07:002014-05-20T10:29:10.591-07:00Mengenal Jember Lebih Dekat, Melalui Warisan Kebudayaan Batik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-TBTbCrreYYo/U3uQueDq28I/AAAAAAAAAZI/fzs_-KhdltM/s1600/page+batik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-TBTbCrreYYo/U3uQueDq28I/AAAAAAAAAZI/fzs_-KhdltM/s1600/page+batik.jpg" height="320" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span>
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ekspresi budaya Indonesia selalu memiliki
makna simbolis yang unik dan bernilai seni yang tinggi bagi masyarakat.
Keunikan yang indah itu merupakan salah satu pembentuk karakter bangsa
Indonesia yang membedakan kita dengan bangsa lain sehingga dapat menjadi
identitas dan jati diri bangsa. Begitu pula dengan Batik. Batik menjadi elemen
penting dalam pengembangan negara. </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pengertian </span><a href="http://belanjabatik.com/" title="Batik Indonesia Grosir dan Eceran"><span style="color: windowtext; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; text-decoration: none; text-underline: none;">Batik</span></a><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> sendiri telah ditetapkan UNESCO
yakni </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">proses
penulisan gambar atau ragam hias pada media apapun dengan menggunakan lilin
batik atau yang biasa disebut dengan malam sebagai alat perintang warna. Malam
diaplikasikan pada </span><a href="http://belanjabatik.com/page_produk_filter_subktg.php?id_pktgsub=18&kd_pktg=kateg4" title="Kain Batik"><span style="color: windowtext; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; text-decoration: none; text-underline: none;">kain</span></a><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> untuk mencegah
penyerapan warna pada saat proses pewarnaan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Batik menjadi kerajinan yang memiliki nilai
seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya bangsa kita. Tak jarang,
sampai sekarang di acara-acara adat seperti pernikahan terutama Etnis Jawa,
selalu identik dengan mengenakan batik. Seragam pegawai pun di desain dengan
menggunakan kain bermotifkan batik.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Masyarakat Jember tentu haruslah bangga. Selain dikenal dengan Jember
Fashion Carnaval-nya, Jember mempunyai ciri khas yang mampu dilukiskan dengan
indah melalui Batik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Popularitasnya pun tak kalah dengan Batik dari daerah-daerah lain.
Salah satu motif yang ditonjolkan ialah motif daun tembakau, sebagai icon kota
Jember. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Konsumennya mulai dari masyarakat, wisatawan, sampai pejabat dan artis
Ibukota. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Nah.. Ada apa dibalik Eksotika Batik Jember?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter">
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0">
<v:f eqn="sum @0 1 0">
<v:f eqn="sum 0 0 @1">
<v:f eqn="prod @2 1 2">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @0 0 1">
<v:f eqn="prod @6 1 2">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="sum @8 21600 0">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @10 21600 0">
</v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:formulas>
<v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f">
<o:lock aspectratio="t" v:ext="edit">
</o:lock></v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_7" o:spid="_x0000_s1045" style="height: 131.35pt; margin-left: 102.9pt; margin-top: 66.3pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; visibility: visible; width: 231.6pt; z-index: 1;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="b1" src="file:///C:\Users\Acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg">
</v:imagedata></v:shape><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Saya berkunjung ke salah satu tempat produksi
Batik Jember yaitu Rumah Batik Rolla untuk lebih mengenal tentang ciri khas
kota Jember melalui warisan kebudayaan batik. </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lokasi produksi berada di Jl. Mawar
no.75 Jember, terletak di tengah kota sehingga sangat mudah akses kunjungan
kesana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-w7QWRq16jd0/U3t-3IKQnTI/AAAAAAAAAV8/Xf5j57bMqG0/s1600/b1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-w7QWRq16jd0/U3t-3IKQnTI/AAAAAAAAAV8/Xf5j57bMqG0/s1600/b1.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p><br /></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nama “Rolla”
diambil dari nama ayahanda dari pemilik Rumah Batik Rolla. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bapak Rolla yang
merupakan produsen exportir tembakau, sudah tidak ada sejak pemilik masih
kecil, ia<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang seharusnya menjadi
penerus usaha tembakau ayahnya, belum mampu menguasai pengelolaan usaha
tembakau. Sehingga terpikir untuk memanfaatkan peluang yang ada melalui usaha Batik
Jember. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-cirJzQv1J_Q/U3t_DnWhQ9I/AAAAAAAAAWE/58MVqbcEZ0g/s1600/b10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-cirJzQv1J_Q/U3t_DnWhQ9I/AAAAAAAAAWE/58MVqbcEZ0g/s1600/b10.jpg" height="251" width="400" /></a></div>
<v:shape id="Picture_x0020_8" o:spid="_x0000_s1044" style="height: 145.75pt; margin-left: 5.55pt; margin-top: -32.85pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; visibility: visible; width: 231.6pt; z-index: 2;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="b10" src="file:///C:\Users\Acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg">
</v:imagedata></v:shape><span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px; line-height: 18px;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px; line-height: 18px;"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
Bersama pemiliknya, Ir. Iriane Chm. Rolla, Amd. atau yang akrab disapa
Ibu Irin ini, saya diajak untuk melihat bagaimana proses pembuatan Batik Jember
dan diajari bagaimana caranya membatik.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berdasarkan
pembuatannya, batik dibedakan menjadi 3, diantaranya Batik Tulis, Batik Cap,
dan Batik Kombinasi Cap dan Tulis. Bahkan saat ini adapula motif batik diatas
kain yang disusul dengan pewarnaan sebagaimana proses sablon, dikenal dengan
nama Batik Print. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada proses awal
pembuatan Batik, kain yang akan diberikan pola dicuci terlebih dahulu dengan
menggunakan detergen. Kemudian setelah kering, bisa digambarkan pola sesuai
kreativitas pembuatnya. Penggambaran pola dilakukan mulanya di kertas HVS untuk
menentukan besaran pola dan pola yang dirancang pada kain. Kemudian pola yang
sudah dipastikan untuk digambar, dituangkan dalam kertas kalkir. Kertas kalkir
berukuran lebih besar sehingga pengembangan pola pun bisa terlihat lebih jelas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ciri khas dari
pola Batik Jember yang dibuat biasanya adalah motif tembakau yang dikembangkan
dengan sulur tangkai, buah naga, kopi, kakao, dan produk-produk unggulan
kabupaten Jember lainnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah pola pada
kertas kalkir sudah selesai digambar, proses selanjutnya yakni disalin pada kain.
Jenis kain yang digunakan Rumah Batik Rolla yakni kain katun primisima dan kain
sutera.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<v:shape id="Picture_x0020_9" o:spid="_x0000_s1043" style="height: 139.95pt; margin-left: 56.75pt; margin-top: .75pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; visibility: visible; width: 238.65pt; z-index: 3;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="b2" src="file:///C:\Users\Acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.jpg">
</v:imagedata></v:shape><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Cpk_IVbRdXY/U3t_TlkRkMI/AAAAAAAAAWM/GBxqnp0M3v0/s1600/b2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-Cpk_IVbRdXY/U3t_TlkRkMI/AAAAAAAAAWM/GBxqnp0M3v0/s1600/b2.jpg" height="187" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada proses kedua
saya diajak ke ruangan membatik. Kain yang sudah selesai diberikan pola tadi,
dilukis dengan malam yang telah dipanaskan. Melukisnya pun menggunakan canting
dan harus hati-hati agar tidak terkena panasnya malam yang dicairkan. Malam digunakan
sebagai alat perintang warna guna mencegah penyerapan warna pada saat proses
pewarnaan. Sehingga dapat membantu menutup bagian kain yang tidak akan
diwarnai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perlu diketahui
juga bahwa membatik ini harus satu arah. Dibutuhkan kesabaran extra serta
ketelitian dalam mengisi pola batik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<v:shape id="Picture_x0020_12" o:spid="_x0000_s1042" style="height: 121.5pt; margin-left: 198.45pt; margin-top: 50pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; visibility: visible; width: 220pt; z-index: 5;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="b3b" src="file:///C:\Users\Acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg">
</v:imagedata></v:shape><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jadi
tidaklah heran harga yang ditetapkan pasaran pada umumnya lebih tinggi harga
batik tulis jika dibandingkan batik cap. Karena proses pembuatannya pun lebih
lama dan memiliki nilai karya seni yang tinggi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-dRs_tl5i8ng/U3t_nDDa26I/AAAAAAAAAWU/1yUS5rKTblI/s1600/b3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-dRs_tl5i8ng/U3t_nDDa26I/AAAAAAAAAWU/1yUS5rKTblI/s1600/b3.jpg" height="193" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-6QEcrmfzlAw/U3t_naLa-ZI/AAAAAAAAAWY/xAY7nL2lxlc/s1600/b3b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-6QEcrmfzlAw/U3t_naLa-ZI/AAAAAAAAAWY/xAY7nL2lxlc/s1600/b3b.jpg" height="176" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-7Nmw0cCUorA/U3t_n8JqCoI/AAAAAAAAAWc/ekTQXs1v6VA/s1600/b3c.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-7Nmw0cCUorA/U3t_n8JqCoI/AAAAAAAAAWc/ekTQXs1v6VA/s1600/b3c.jpg" height="205" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-j4oGWxNHPNg/U3t_oOvEf8I/AAAAAAAAAWo/N5u1MevZO0M/s1600/b3d.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-j4oGWxNHPNg/U3t_oOvEf8I/AAAAAAAAAWo/N5u1MevZO0M/s1600/b3d.jpg" height="217" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Proses
selanjutnya yakni proses pewarnaan. Pada proses pewarnaan ini dilakukan dengan
menggunakan kuas. Besar-kecilnya kuas yang digunakan disesuaikan dengan ukuran
gambar pola yang akan diberikan warna. Kualitas batik juga ditentukan oleh
kombinasi warna yang baik dan bahan pewarnaan yang berkualitas dan tidak mudah
luntur. Imajinasi saat memadukan warna sangat diperlukan, terutama untuk
kombinasi warna gelap dan warna terang yang disesuaikan dengan pola motif dan
gambar. Dalam proses pewarnaannya pun juga harus teliti agar tidak melewati
bagian warna pola yang lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-qAA-AaPwNuQ/U3t_7J0MmbI/AAAAAAAAAW0/p2oyZ0HteaA/s1600/b4d.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-qAA-AaPwNuQ/U3t_7J0MmbI/AAAAAAAAAW0/p2oyZ0HteaA/s1600/b4d.jpg" height="356" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-LFK2OCuaiL0/U3t_7LHp8oI/AAAAAAAAAW4/Qa748r-VkP8/s1600/b4b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-LFK2OCuaiL0/U3t_7LHp8oI/AAAAAAAAAW4/Qa748r-VkP8/s1600/b4b.jpg" height="226" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-MDFmAmPCKsE/U3t_7NNNq9I/AAAAAAAAAW8/beCTMZRQ0oQ/s1600/b4e.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-MDFmAmPCKsE/U3t_7NNNq9I/AAAAAAAAAW8/beCTMZRQ0oQ/s1600/b4e.jpg" height="225" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah melalui
proses pewarnaan, kami menuju tempat penglorotan kain batik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Nglorot” artinya
merebus kain. Hal ini dilakukan agar malam atau lilin bisa larut<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan lepas.</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ruangan yang
digunakan pada proses ini juga harus tertutup dari sinar matahari agar warna
kain batik yang dilorot dan diwarnai juga tidak berubah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kain batik yang
direbus menggunakan air panas, juga ditambahkan abu soda untuk meningkatkan
kecepatan dalam menghilangkan malam. Dan pada proses pewarnaan menggunakan air
aki untuk membantu menimbulkan warna kain batik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Proses akhir
ialah pencucian dan pembuangan. Kain batik setelah dilakukan pewarnaan dan
penglorotan dicuci dan dibilas 4-7 kali pada air bersih dan tempat yang
berbeda. Kemudian air cucian sebelum dibuang, dinetralisir terlebih dahulu agar
tidak menjadi limbah yang membahayakan lingkungan. Dalam sehari Rumah Batik
Rolla bisa menghasilkan 20-30 kain yang sudah diwarna dan dilorot.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-xMEfGnNuvKo/U3uATm3Po7I/AAAAAAAAAXQ/9bMDHtGAzYI/s1600/b7b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-xMEfGnNuvKo/U3uATm3Po7I/AAAAAAAAAXQ/9bMDHtGAzYI/s1600/b7b.jpg" height="179" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-IoweXbz20KU/U3uAT4tYN_I/AAAAAAAAAXY/nLvcDWkhido/s1600/b6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-IoweXbz20KU/U3uAT4tYN_I/AAAAAAAAAXY/nLvcDWkhido/s1600/b6.jpg" height="176" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-PxyWh1jE5Qk/U3uATSVT7PI/AAAAAAAAAXM/1zqk7rU1mRc/s1600/b7c.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-PxyWh1jE5Qk/U3uATSVT7PI/AAAAAAAAAXM/1zqk7rU1mRc/s1600/b7c.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<v:shape id="Picture_x0020_16" o:spid="_x0000_s1036" style="height: 147.45pt; margin-left: 1.3pt; margin-top: 1.65pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; visibility: visible; width: 266.25pt; z-index: 9;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="b6" src="file:///C:\Users\Acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.jpg">
</v:imagedata></v:shape><v:shape id="Picture_x0020_18" o:spid="_x0000_s1035" style="height: 124.4pt; margin-left: 50.45pt; margin-top: 152.3pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; visibility: visible; width: 186.25pt; z-index: 11;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="b7c" src="file:///C:\Users\Acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image011.jpg">
</v:imagedata></v:shape><v:shape id="Picture_x0020_17" o:spid="_x0000_s1037" style="height: 123.25pt; margin-left: 271.6pt; margin-top: 9.7pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; visibility: visible; width: 219.1pt; z-index: 10;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="b7b" src="file:///C:\Users\Acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.jpg">
</v:imagedata></v:shape><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adapun Batik Cap
yang diproduksi oleh Rumah Batik Rolla.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dahulunya
membatik memang merupakan mata pencaharian eksklusif bagi kaum perempuan. Namun
sejak adanya batik cap yang menggunakan alat berat, memungkinkan adanya tenaga
kerja lelaki juga turut serta melestarikan batik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Batik cap
menggunakan alat kerja yang dinamakan canting cap. Canting cap telah dibentuk
pola pada tembaga yang khusus dipesan dari Pekalongan. Saat ini Rumah Batik
Rolla telah memiliki kurang lebih 50 jenis canting cap dengan pola yang
berbeda. Diantaranya pola canting cap JFC (Jember Fashion Carnaval) yang
menggambarkan orang dengan sayap, dan ada pula canting cap petani tembakau yang
menceritakan proses penanaman tembakau oleh petani Jember. Jadi melalui pola
batik tersebut Batik Rolla juga turut mempromosikan ciri khas Kabupaten Jember.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sama seperti
batik tulis, batik cap juga menggunakan malam sebagai alat perintang warna.
Hanya saja perbedaannya selain pada canting, terletak juga pada alat yang
digunakan. Yakni menggunakan wajan khusus untuk mencairkan malam yang terbuat
dari tembaga dan berukuran lebih besar, serta suhu panas yang dibutuhkan berkisar
360 derajat celcius. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Motif batik cap
juga bisa disesuaikan dengan selera maupun pesanan konsumen, misalnya untuk
pembuatan seragam yang membutuhkan 50-100 kain batik. Namun pemesanan pun harus
dilakukan jauh-jauh hari, karena pembuatan canting cap sendiri memakan waktu
sekitar 1-2 minggu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<v:shape id="Picture_x0020_20" o:spid="_x0000_s1034" style="height: 148pt; margin-left: 101.7pt; margin-top: 3.65pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; visibility: visible; width: 251.35pt; z-index: 12;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="b5" src="file:///C:\Users\Acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image013.jpg">
</v:imagedata></v:shape><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-XFXdxpjTiEc/U3uA2ZgFzBI/AAAAAAAAAXo/iuMOywnL5LI/s1600/b5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-XFXdxpjTiEc/U3uA2ZgFzBI/AAAAAAAAAXo/iuMOywnL5LI/s1600/b5.jpg" height="188" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-X0hgmzP-g5k/U3uA2QzWCHI/AAAAAAAAAXk/HTG-FeJxBNs/s1600/b5b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-X0hgmzP-g5k/U3uA2QzWCHI/AAAAAAAAAXk/HTG-FeJxBNs/s1600/b5b.jpg" height="182" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-qKilTaMEIvA/U3uA2kOvMtI/AAAAAAAAAXs/lxT8jrXi3Ks/s1600/b5c.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-qKilTaMEIvA/U3uA2kOvMtI/AAAAAAAAAXs/lxT8jrXi3Ks/s1600/b5c.jpg" height="204" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Semakin berkembangnya zaman dan teknologi tak menjadikan batik
terlihat kuno, justru sentuhan indah motif batik yang biasanya ada pada kain,
juga dibuat di berbagai macam interior ruangan, trend fashion dan accecoris, sepatu,
tas, jam tangan, dll. Motif-motif batik dan produk batik Jember ini dirancang
modern sehingga cocok juga untuk semua kalangan. Baik orang dewasa, remaja,
maupun anak-anak. Untuk kisaran harga batik cap dipatok dengan harga Rp
110.000,- sedangkan batik kombinasi cap dan tulis dipatok dengan harga Rp
250.000,- sampai Rp 350.000,- <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dan untuk batik
tulis harganya relatif lebih mahal, tergantung tingkat kerumitan motif batik
tulis dan kombinasi warna yang menarik.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Motif terbaru
seperti motif edamame, motif naga yang dipercaya sebagai simbol keberuntungan,
dan motif sepeda serta motif batik trill yang mendukung komunitas otomotif juga
tersedia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<v:shape id="Picture_x0020_23" o:spid="_x0000_s1031" style="height: 150.3pt; margin-left: 82.1pt; margin-top: 5.6pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; visibility: visible; width: 269.2pt; z-index: 15;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="b9b" src="file:///C:\Users\Acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image016.jpg">
</v:imagedata></v:shape></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-sPfWhbjehhA/U3uBP5oMUjI/AAAAAAAAAYI/OazfzjUmLuU/s1600/b9b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-sPfWhbjehhA/U3uBP5oMUjI/AAAAAAAAAYI/OazfzjUmLuU/s1600/b9b.jpg" height="178" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-5j24oCC4GSc/U3uBPRiXt3I/AAAAAAAAAYA/Kk1XxbtWYag/s1600/b9c.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-5j24oCC4GSc/U3uBPRiXt3I/AAAAAAAAAYA/Kk1XxbtWYag/s1600/b9c.jpg" height="179" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-zFQz7F3ps70/U3uBO8EY0II/AAAAAAAAAX8/g0uhxSn9-cE/s1600/b9f.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-zFQz7F3ps70/U3uBO8EY0II/AAAAAAAAAX8/g0uhxSn9-cE/s1600/b9f.jpg" height="231" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rumah Batik Rolla
saat ini memiliki 150 orang pekerja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tenaga kerja di
Rumah Batik Rolla rata-rata perempuan. Berasal dari ibu-ibu dharmawanita dan
sebagian tenaga kerja laki-laki yang telah dibekali pelatihan khusus. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Selama ini Batik
Rolla juga telah menyelenggarakan berbagai macam pelatihan membatik dan
pembuatan tas bersama ibu-ibu dharmawanita, anak-anak, dan mahasiswa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari usaha Ibu
Irin yang sudah berdiri sejak tanggal 26 Februari 2010 ini, hingga sampai saat
ini Batik Rolla tidak hanya memiliki outlet di Jember, namun juga berkembang di
luar kota yakni 2 outlet di Surabaya dan 1 outlet di Jakarta. Harapannya Batik
Jember bisa bersaing di kota-kota besar, di satu sisi Ibu Irin juga turut serta
memperkenalkan potensi Jember melalui Batik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-HqZ6xemQ2sg/U3uBkSQS4pI/AAAAAAAAAYY/rapXyB3Ejec/s1600/b9e.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-HqZ6xemQ2sg/U3uBkSQS4pI/AAAAAAAAAYY/rapXyB3Ejec/s1600/b9e.jpg" height="252" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam hal distribusi,
pada mulanya Ibu Irin sebagai Koordinator Bidang Kamar Dagang dan Industri
(KADIN) Jember hanya turut memasarkan Batik Jember dari Sumberjambe, kemudian
pada tahun 2009 beliau memutuskan untuk membuat usaha mandiri. Termotivasi dari
banyaknnya masyarakat sekitar yang terjerat rentenir, Ibu Irin ingin membantu
masyarakat dengan membuka lapangan pekerjaan guna meningkatkan perekonomian
Jember. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Beberapa
penghargaan yang sudah diterima hingga saat ini diantaranya Penghargaan dari
Ibu Nina Soekarwo sebagai Pelestari Budaya No.3 se-Jawa Timur, Sertifikat Batik
Tulis dari Lembaga Batik Yogjakarta, dan penghargaan-penghargaan lain dari
lembaga Pendidikan seperti Universitas, Politeknik, dll.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Harapannya
Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam mensosialisasikan produk-produk dan
potensi daerah lokal yang ada. Misalnya pada Pameran besar, sehingga para
produsen bisa mengukur tingkatan kualitas produk mereka dan terus meningkatkan
inovasi-inovasi sehingga mampu bersaing dalam skala lebih luas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Masyarakat perlu
menyadari bahwa melestarikan kebudayaan bangsa merupakan kewajiban bersama.
Perempuan pun diharapkan juga dapat mandiri. Mampu turut serta berperan dalam
memberdayakan potensi daerah. Semangat Ibu Irin patut kita apresiasi bersama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Semoga
inovasi dan upaya dari Rumah Batik Rolla Jember bisa menginspirasi kita semua
agar tetap mencintai produk dalam negeri dan melestarikan warisan kebudayaan
Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-DskMsbsjYVo/U3uB2WCJfZI/AAAAAAAAAYg/VJlPdxiZa9I/s1600/b10a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-DskMsbsjYVo/U3uB2WCJfZI/AAAAAAAAAYg/VJlPdxiZa9I/s1600/b10a.jpg" height="232" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-rX2v8lCfdlc/U3uCCSiE9BI/AAAAAAAAAYo/JiYuedMsrk8/s1600/b10b.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-rX2v8lCfdlc/U3uCCSiE9BI/AAAAAAAAAYo/JiYuedMsrk8/s1600/b10b.JPG" height="320" width="312" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-uAtess2ooag/U3uCR3nhmhI/AAAAAAAAAY4/3xm-QZajnFs/s1600/b10c.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-uAtess2ooag/U3uCR3nhmhI/AAAAAAAAAY4/3xm-QZajnFs/s1600/b10c.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-zH4L0pUiqBg/U3uCNmpKOTI/AAAAAAAAAYw/ITQUJG49Ngk/s1600/b11aa.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-zH4L0pUiqBg/U3uCNmpKOTI/AAAAAAAAAYw/ITQUJG49Ngk/s1600/b11aa.JPG" height="320" width="213" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<v:shape id="Picture_x0020_27" o:spid="_x0000_s1026" style="height: 178.55pt; margin-left: 6.1pt; margin-top: 4.75pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; visibility: visible; width: 174.15pt; z-index: 19;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="b10b" src="file:///C:\Users\Acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image020.jpg">
</v:imagedata></v:shape><v:shape id="Picture_x0020_26" o:spid="_x0000_s1027" style="height: 182pt; margin-left: 189.85pt; margin-top: 4.75pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; visibility: visible; width: 250.45pt; z-index: 20;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="b10a" src="file:///C:\Users\Acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image021.jpg">
</v:imagedata></v:shape><span style="font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/UNESCO" title="UNESCO"><span style="color: windowtext; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; text-decoration: none; text-underline: none;">UNESCO</span></a><span style="font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">pada tanggal </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2_Oktober" title="2 Oktober"><span style="color: windowtext; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; text-decoration: none; text-underline: none;">2 Oktober</span></a><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">,
</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2009" title="2009"><span style="color: windowtext; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; text-decoration: none; text-underline: none;">2009</span></a><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">
telah menetapkan Batik Indonesia sebagai </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Warisan_Kemanusiaan_untuk_Budaya_Lisan_dan_Nonbendawi&action=edit&redlink=1" title="Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; text-decoration: none; text-underline: none;">Warisan Kemanusiaan
untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi</span></a><span style="font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(<i>Masterpieces of the Oral and Intangible
Heritage of Humanity</i>)<o:p></o:p></span></div>
Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-56319978720502548422014-05-20T09:03:00.002-07:002014-05-20T09:03:50.029-07:00Menemukan Desa di Atas Awan, Menikmati Keindahan Panorama B29<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-PsbhJIHlIF0/U3t5Lc_NjZI/AAAAAAAAAUw/tJNmg1Eb5Q0/s1600/act.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-PsbhJIHlIF0/U3t5Lc_NjZI/AAAAAAAAAUw/tJNmg1Eb5Q0/s1600/act.jpg" height="285" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
B-29 sebutan unik untuk sebuah objek wisata baru berupa pegunungan yang terletak di Kabupaten Lumajang. B-29 sendiri diambil dari kata B yang berarti Bukit, sedangkan angka 29 diartikan ketinggian dua ribu Sembilan ratus meter diatas permukaan laut. Dengan suhu sekitar 20-24 derajat celcius.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="EN-US">Keindahan pegunungan B-29 ini memiliki panorama yang bisa menyaksikan keindahan dua gunung merapi yakni Gunung Semeru dan Gunung Bromo. Keindahan panorama ini setidaknya mampu mengobati rasa penat dan lelah sepanjang perjalanan bagi para pendakinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="EN-US">Yang paling istimewa dari bukit ini, selain lebih tinggi dari danau ranu kumbolo yang memiliki tinggi 2400 mdpl, objek wisata ini tengah menjadi trending topic di beberapa destinasi pariwisata.<span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="EN-US">B-29 sangatlah menarik jika dijadikan lokasi camping, fotografi, dan liburan keluarga serta pendaki pemula.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="EN-US">Untuk sampai di pegunungan B-29 ini, pendaki bisa menempuh perjalanan sekitar 100 km dari Jember menuju Lumajang. Rutenya bisa melewati rute Kecamatan Sumbersari – Kaliwates – Rambipuji – Bangsalsari – Tanggul – Sumberbaru – Jatiroto sampai Lumajang dan menuju kecamatan Senduro selama kurang lebih 3 jam. Ya perjalanan ini memang <span></span>cukup melelahkan namun puas ketika sampai di puncak B-29.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="EN-US">Selain medan yang ditempuh cukup ringan, adanya alat transportasi jasa ojek yang setiap saat siap melayani pengunjung yang kelelahan berjalan. Jasa transportasi berupa jasa ojek ternyata terbilang cukup murah. Pengunjung hanya merogoh kocek mulai 30-50 ribu rupiah untuk setiap jasa Pulang-Pergi, dan sekitar 20 ribu saja untuk jasa sekali antar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="EN-US">Selama menempuh perjalanan, pengunjung juga bisa menikmati indahnya pemandangan tumbuhan bunga matahari, bunga edelweiss. Selain itu, pengunjung juga bisa mampir ke rumah warga untuk hanya sekedar membeli hasil pertanian seperti cabe tengger, kubis, kentang, bawang daun, serta aneka sayuran lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="EN-US">Lokasi yang asri dan sejuk ini bisa dinikmati dengan hanya perlu membayar 2000 rupiah saja untuk tiket masuk B-29. Biasanya, kebanyakan pengunjung yang datang ke B-29 ramai pada akhir pekan. Apalagi pada waktu dini hari atau saat matahari terbit, panoramanya cukup menarik dan eksotis untuk bisa diabadikan dengan lensa kamera. Sepertinya mendaki pegunungan B-29 ini bak menemukan sebuah desa di atas awan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-SvDyIjQOWdE/U3t5ga1B4-I/AAAAAAAAAU8/ZQdxd5ODKV8/s1600/_MG_9938.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-SvDyIjQOWdE/U3t5ga1B4-I/AAAAAAAAAU8/ZQdxd5ODKV8/s1600/_MG_9938.JPG" height="400" width="282" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-FPVvyJm_Dlo/U3t7Z--xYoI/AAAAAAAAAVI/9tGlkCKYs2o/s1600/_MG_0018.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-FPVvyJm_Dlo/U3t7Z--xYoI/AAAAAAAAAVI/9tGlkCKYs2o/s1600/_MG_0018.JPG" height="266" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-ufYb4PuZJjI/U3t7grhQETI/AAAAAAAAAVY/5_dFJQI6tp4/s1600/_MG_0066.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-ufYb4PuZJjI/U3t7grhQETI/AAAAAAAAAVY/5_dFJQI6tp4/s1600/_MG_0066.JPG" height="213" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-SPfveW8auyM/U3t7dXhFR5I/AAAAAAAAAVQ/5FuQjdnvmzs/s1600/_MG_0084.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-SPfveW8auyM/U3t7dXhFR5I/AAAAAAAAAVQ/5FuQjdnvmzs/s1600/_MG_0084.JPG" height="266" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-lIFFO8JDF7o/U3t8L0USBlI/AAAAAAAAAVg/cv4lZFBLtQw/s1600/_MG_9894.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-lIFFO8JDF7o/U3t8L0USBlI/AAAAAAAAAVg/cv4lZFBLtQw/s1600/_MG_9894.JPG" height="266" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-1jYBfGV9z4M/U3t8YCToy2I/AAAAAAAAAVo/7MfD8BKU68g/s1600/_MG_9903.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-1jYBfGV9z4M/U3t8YCToy2I/AAAAAAAAAVo/7MfD8BKU68g/s1600/_MG_9903.JPG" height="266" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-COXnCormyl8/U3t8Yp-rcZI/AAAAAAAAAVs/PmZPboAMSP4/s1600/_MG_9999.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-COXnCormyl8/U3t8Yp-rcZI/AAAAAAAAAVs/PmZPboAMSP4/s1600/_MG_9999.JPG" height="320" width="213" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Dokumentasi lengkap: <a href="https://www.facebook.com/Iecha.Yasha/media_set?set=a.10201948284061011.1073741847.1602040547&type=1">https://www.facebook.com/Iecha.Yasha/media_set?set=a.10201948284061011.1073741847.1602040547&type=1</a></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-67091546944589861612014-01-24T10:08:00.000-08:002014-01-24T10:08:05.407-08:00Jember Explorer - Belajar Industri Oleh-oleh Khas Jember (Warna-warni Suwar-suwir)<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><i><span lang="IN">Manihot utilissima</span></i><span lang="IN"> </span><span lang="IN">atau yang biasa disebut dengan singkong adalah
salah satu umbi-umbian yang kaya akan karbohidrat</span><span>.</span></span><span style="font-size: small;"><span lang="IN"> Singkong yang difermentasi menjadi tape, digunakan sebagai bahan dasar
jajanan berbentuk memanjang seperti kotak balok mini, dengan beraneka ragam
warna. Mulai dari hijau, kuning, putih, coklat, hingga merah. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-8MiQzaE5fas/UuKpxgFydnI/AAAAAAAAASo/Rl2EL2A5TXs/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-8MiQzaE5fas/UuKpxgFydnI/AAAAAAAAASo/Rl2EL2A5TXs/s1600/index.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="IN"> </span></span> </div>
<span style="font-size: small;"></span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: small;"><span style="line-height: 115%;">Yak.. </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Inilah Suwar suwir.</span><span style="line-height: 115%;"> Jajanan yang
sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Dulunya dibuat dari buah sirsak, dengan
cara makannya di siwir-siwir, sehingga lambat laun disebut dengan suwar-suwir.
Bahkan saat ini suwar-suwir telah menjadi jajanan khas kota Jember. </span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Jajanan mungil </span><span style="line-height: 115%;">ini</span><span style="line-height: 115%;"> <span lang="IN">banyak tersebar pada industri oleh-oleh khas Jember
yang terletak di pusat kota. Seperti halnya salah satu industri suwar-suwir, </span></span><span style="line-height: 115%;">Primadona.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/--PZ4STA_y3s/UuKpb4SqXpI/AAAAAAAAASg/x7S6Dv67-vg/s1600/sw2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/--PZ4STA_y3s/UuKpb4SqXpI/AAAAAAAAASg/x7S6Dv67-vg/s1600/sw2.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<span style="font-size: small;">
</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: small;"><span style="line-height: 115%;">Primadona merupakan salah
satu industri oleh-oleh khas Jember yang sudah memiliki 3 cabang dengan
mempekerjakan sekitar 60 orang karyawan. Berbagai macam jajanan khas Jember
yang dijual di outlet Primadona, seperti aneka keripik, kacang, serbuk minuman
kopi, teh herbal, edamame, prol tape, bahkan ada pula suwar-suwir produksi
primadona sendiri dan produksi lain bekerjasama dengan UKM Jember yang dihimpun
dengan kemasan-kemasan yang menarik. Bahkan primadona juga menyediakan
kaos-kaos khas Jember dari karya desain anak muda Jember dengan warna-warna
yang cerah. </span></span></div>
<span style="font-size: small;">
</span><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-RRSJXZvQEUk/UuKqBi2cWRI/AAAAAAAAASw/8eGTWQBRhZI/s1600/sw29.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-RRSJXZvQEUk/UuKqBi2cWRI/AAAAAAAAASw/8eGTWQBRhZI/s1600/sw29.jpg" height="240" width="320" /></a></span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-lF_5C15s_eY/UuKqBznfJoI/AAAAAAAAAS0/KqPBgJQkna8/s1600/sw30.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-lF_5C15s_eY/UuKqBznfJoI/AAAAAAAAAS0/KqPBgJQkna8/s1600/sw30.jpg" height="239" width="320" /></a></span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-j6z6hbsKItI/UuKqB9COkMI/AAAAAAAAAS4/w9GNNJDTmCE/s1600/sw31.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-j6z6hbsKItI/UuKqB9COkMI/AAAAAAAAAS4/w9GNNJDTmCE/s1600/sw31.jpg" height="240" width="320" /></a></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span>Saya berkunjung ke rumah produksi kedua Primadona di Jl. KH Wahid Hayim,
belajar membuat suwar-suwir dan ingin mengetahui tentang proses awal produksi
sampai distribusinya. Dengan ditemani oleh pengelola yakni Bpk. Rendra Wirawan,
saya dipandu dalam proses pembuatan</span><span lang="IN">.</span><span lang="IN"> </span><span>Proses produksi dilakukan pada pagi hari jam 8. Dengan proses pertama
yakni pengolahan tape dicampur dengan gula yang dihaluskan menggunakan mesin
mixing sampai rata selama 3-4 jam. Setelah adonan tape halus, kemudian
dipanaskan di atas wajan berukuran raksasa dan diaduk sampai mengental selama
3-4 jam. Ketika adonan tape sudah mengental, dipisahkan untuk diberi rasa
sesuai selera, seperti rasa sirsak, susu, strawberry, cokelat, dll. Pada proses
akhir, adonan didinginkan di atas loyang. Suwar-suwir dikatakan sudah matang setelah
dilepas dari loyang, berbentuk cetakan balok, dan siap untuk dipotong dengan
ukuran panjang 3-4 cm. B</span><span lang="IN">iasanya suwar suwir dikemas dengan menggunakan
kertas minyak, kemudian dibungkus kembali dengan plastik. Namun kini, produsen
suwar-suwir </span><span>menggunakan b</span><span lang="IN">erbagai
terobosan dalam kemasannya untuk menambah daya tarik.</span><span> Suwar-suwir yang sudah dikemas, kemudian di distribusikan ke berbagai
outlet di Jember dan sekitarnya. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-4Ynzds4IL5k/UuKqVppst_I/AAAAAAAAATI/9e24buojuUc/s1600/sw1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-4Ynzds4IL5k/UuKqVppst_I/AAAAAAAAATI/9e24buojuUc/s1600/sw1.jpg" height="239" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-ePZFk9nK20U/UuKqYSxTMSI/AAAAAAAAAT4/MShsiQxlE_I/s1600/sw9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-ePZFk9nK20U/UuKqYSxTMSI/AAAAAAAAAT4/MShsiQxlE_I/s1600/sw9.jpg" height="273" width="320" /></a><a href="http://3.bp.blogspot.com/-S-rgZS7xA34/UuKqX2BD5iI/AAAAAAAAATs/APokpzMvnzg/s1600/sw7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-S-rgZS7xA34/UuKqX2BD5iI/AAAAAAAAATs/APokpzMvnzg/s1600/sw7.jpg" height="238" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-qjhfLSo7Cc0/UuKqVgHrLhI/AAAAAAAAATQ/YoX8kXOgmQY/s1600/sw12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-qjhfLSo7Cc0/UuKqVgHrLhI/AAAAAAAAATQ/YoX8kXOgmQY/s1600/sw12.jpg" height="239" width="320" /></a><a href="http://4.bp.blogspot.com/-xbXTgA2jmJo/UuKqXizPyfI/AAAAAAAAATo/xf08K5_hIzk/s1600/sw6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-xbXTgA2jmJo/UuKqXizPyfI/AAAAAAAAATo/xf08K5_hIzk/s1600/sw6.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-75ivVIuG6qw/UuKqVuUhqLI/AAAAAAAAATM/mCA4C4T0DqM/s1600/sw14.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-75ivVIuG6qw/UuKqVuUhqLI/AAAAAAAAATM/mCA4C4T0DqM/s1600/sw14.jpg" height="239" width="320" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-jjDtwpeXIe4/UuKrB83MNNI/AAAAAAAAAUA/HD42ZrgEkh0/s1600/sw19.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-jjDtwpeXIe4/UuKrB83MNNI/AAAAAAAAAUA/HD42ZrgEkh0/s1600/sw19.jpg" height="239" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-ZqHhgnKS7ak/UuKqW2k2H8I/AAAAAAAAATg/31EQbmYuEAk/s1600/sw20.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-ZqHhgnKS7ak/UuKqW2k2H8I/AAAAAAAAATg/31EQbmYuEAk/s1600/sw20.jpg" height="239" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;">
</span><div class="MsoNormal">
<span style="font-size: small;"><span style="line-height: 115%;"> Hmnn… Rasa suwar-suwir
ini sangatlah enak. Rasanya manis legit, sedikit bercampur asam seperti tape.
Makin lezat ketika disajikan bersama teh hangat sambil menikmati udara pagi yang
sejuk.<span> </span>Cocok juga disajikan saat
berdiskusi, santai bersama keluarga, atau bahkan saat berkumpul bersama
teman-teman.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<span style="font-size: small;">
</span><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="IN">Suwar-suwir memiliki kandungan gizi yang baik. Dari bahan utama
suwar-suwir adalah tape singkong dimana 100 g tape singkong mengandung 173 kkal
energi, 0,5 g protein, 0,1 g lemak, dan 42,5 g karbohidrat. Selain itu tape
juga mengandung kalsium, fosfor, besi, dan vitamin B1, dimana singkong
merupakan salah satu sumber karbohidrat penting setelah beras yang mengandung
34,7% karbohidrat yang berfungsi salah satunya sebagai sumber energi dalam
tubuh. Berdasarkan kandungan gizi tersebut suwar-suwir tidak mengandung
kolesterol sehingga dapat dikonsumsi oleh siapa saja. </span><span></span></span></div>
<span style="font-size: small;">
</span><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-bLyMCVMT-oU/UuKrN3wY4ZI/AAAAAAAAAUI/PPrIybWDN3w/s1600/sw23.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-bLyMCVMT-oU/UuKrN3wY4ZI/AAAAAAAAAUI/PPrIybWDN3w/s1600/sw23.jpg" height="239" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-NArxAK1wdQQ/UuKrN7za0iI/AAAAAAAAAUQ/F-tJ6gUxSP4/s1600/sw24.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-NArxAK1wdQQ/UuKrN7za0iI/AAAAAAAAAUQ/F-tJ6gUxSP4/s1600/sw24.jpg" height="239" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Tv4qj5o7yHM/UuKrN3g6a5I/AAAAAAAAAUM/wPELZm62bUg/s1600/sw27.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-Tv4qj5o7yHM/UuKrN3g6a5I/AAAAAAAAAUM/wPELZm62bUg/s1600/sw27.jpg" height="239" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;">
</span><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span>Dari semua rasa, yang paling diminati oleh konsumen Primadona yakni rasa
sirsak. Primadona juga telah mengikuti berbagai pameran diantaranya di Malaysia,
Singapura, dan kota-kota di Indonesia. Dalam satu hari, rumah produksi kedua
Primadona mampu memproduksi suwar-suwir dari 1 kwintal tape singkong yang
didapatkan dari mitra petani langganan. Bahkan semakin meningkatkan produksinya
di hari-hari besar. Perjalanan industri oleh-oleh khas Jember Primadona ini
sebagai badan usaha sejak tahun 1984 yang diawali dengan bisnis turunan
keluarga dari ayah Bpk. Rendra. Hingga saat ini semakin melebarkan sayapnya
seiring Bpk. Rendra turut aktif dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia.</span></span></div>
<span style="font-size: small;">
</span><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span>Semoga inovasi serta upaya dari para produsen suwar-suwir dapat terus
meningkatkan ketahanan ekonomi pada sektor pangan di kabupaten Jember. Semoga
masyarakat juga turut dalam melestarikan apa yang sudah menjadi budaya dan ciri
khas daerah. </span><span style="font-family: Wingdings;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Wingdings;"><span>- </span></span><span>With Love,
Jember Terbina -</span></span></div>
<span style="font-size: small;">
</span><div class="MsoNormal">
<br /></div>
Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-10244951495481807462014-01-17T08:16:00.002-08:002014-01-17T08:26:04.644-08:00Rollcake Character dari Dapur Mas Eldio<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-BHpb2U-eZgA/UtlSV7TLH_I/AAAAAAAAAQc/rfF12khiGgs/s1600/20131127_073023.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-BHpb2U-eZgA/UtlSV7TLH_I/AAAAAAAAAQc/rfF12khiGgs/s1600/20131127_073023.jpg" height="246" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pernahkah mendengar tentang rollcake? Mungkin kita
membayangkan hanya kue gulung biasa. </div>
<div class="MsoNormal">
Namun berbeda dengan Rollcake Character. </div>
<div class="MsoNormal">
Rollcake character saat ini sedang trend di Jember. Selain karakter yang digambar
pada bagian luar kue sangat menarik, apalagi rasa dari kue karakter ini juga bisa
memanjakan lidah. Pembuatan rollcake character pertama di Jember dilakukan oleh
seorang ibu rumah tangga bernama Laily Hidayati. Rollcake ini dibuat di “Dapur
Mas Eldio” , yakni nama yang diambil dari nama anak pertamanya. Ide awal
membuat rollcake character berawal dari niatan untuk selektif dalam memilih
makanan yang bergizi dan dengan tampilan yang menarik agar anak-anaknya tidak
selalu membeli jajanan di jalan yang belum tentu terjamin kebersihannya. Dan
karena selama ini belum ada yang membuat inovasi rollcake berkarakter di
Jember, Lelly mempunyai gagasan untuk memasarkannya. Di sela-sela pekerjaannya
sebagai Pegawai Negeri Sipil, ia menyisihkan waktunya dalam bisnis rumahan, dan
sampai saat ini berbagai pesanan masih dilayani. Proses pembuatan berada di
rumahnya yakni di Jl. Sriwijaya no.166 Gang Cersen, Kecamatan Sumbersari
Jember. Kue dengan berbagai karakter unik dan rasa. Diantaranya rasa nanas,
cokelat, durian, strawberry, dan blueberry.</div>
<div class="MsoNormal">
Biasanya rollcake juga bisa dipesan sesuai dengan karakter
yang diminta. Tak jarang rollcake dijadikan sarana mengungkapkan perasaan.
Bahkan karakter juga disesuaikan dengan tema pada hari-hari special atau
hari-hari besar seperti hari ibu, anniversary, dan ulang tahun dengan banyak
karakter kartun.</div>
<div class="MsoNormal">
Bahan-bahan yang digunakan yakni tepung terigu, gula pasir,
kuning telur, baking powder, air, minyak goreng, putih telur, gula, krim of
tar-tar, dan garam.</div>
<div class="MsoNormal">
Proses pembuatannya yakni terdapat dua adonan. Adonan
pertama terdiri dari tepung ditambah baking powder dan diayak. Kemudian
ditambahkan gula, air, kuning telur, dan minyak goreng, dam diaduk hingga
tercampur. Adonan kedua, putih telur dikocok hingga mengembang dan
ditambahkan krim of tar-tar dan garam. Lalu jika adonan sudah terlihat
mengkilat dan sedikit padat, ditambahkan lagi gula dan dicampur hingga adonan
kaku. Kemudian adonan satu dan adonan dua dicampur hingga merata dengan
menggunakan mixer. Sebagian adonan dipisahkan untuk diberi pewarna makanan
sebagai dasar pola karakter yang digambar. Setelah digambar sesuai karakter yang diinginkan, dimasukkan
dalam oven selama 5 menit. Saat pola sudah mengembang, dikeluarkan dari oven
dan ditambahkan adonan sisa sampai satu loyang penuh. Dimasukkan ke dalam oven
kembali dalam waktu 25 menit. Rollcake yang sudah matang bias dioles selai
dengan rasa sesuai selera, lalu digulung dan siap disajikan. Harga rollcake
character bervariasi sesuai ukuran dan juga rasa. Ukurannya mulai dari ukuran
26cm hingga 52cm, dan variasi harga mulai Rp 17.500,- hingga Rp 70.000,- .
Target pemasarannya yakni mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Pemasaran dilakukan dengan berbagai cara, seperti menggunakan jejaring sosial,
hingga memanfaatkan profil foto blackberry messenger.</div>
<div class="MsoNormal">
Nah.. bagaimana, ingin mencicipi lezatnya Rollcake Character
ini? Anda bisa mencoba memesannya :) </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-H1Mg99dXtQQ/UtlRof633qI/AAAAAAAAAQU/cjt_wwo9QN4/s1600/roll6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-H1Mg99dXtQQ/UtlRof633qI/AAAAAAAAAQU/cjt_wwo9QN4/s1600/roll6.jpg" height="300" width="400" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-4e-eEU7dv0c/UtlWHl77dBI/AAAAAAAAASU/C3vibPb4ohA/s1600/roll8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-4e-eEU7dv0c/UtlWHl77dBI/AAAAAAAAASU/C3vibPb4ohA/s1600/roll8.jpg" height="310" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-FZOaVu0uNVQ/UtlV91brIZI/AAAAAAAAAQ4/wsQv2XXYJ5s/s1600/roll10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-FZOaVu0uNVQ/UtlV91brIZI/AAAAAAAAAQ4/wsQv2XXYJ5s/s1600/roll10.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-69F35RnIdNI/UtlV-dkg2-I/AAAAAAAAARA/3go3d1DZVUg/s1600/roll11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-69F35RnIdNI/UtlV-dkg2-I/AAAAAAAAARA/3go3d1DZVUg/s1600/roll11.jpg" height="298" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-JvX6qUNZk7g/UtlV95JE7bI/AAAAAAAAAQw/OzMrh-cRLbM/s1600/roll12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-JvX6qUNZk7g/UtlV95JE7bI/AAAAAAAAAQw/OzMrh-cRLbM/s1600/roll12.jpg" height="295" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-yipQliqZ9UE/UtlV_uNBKfI/AAAAAAAAARE/Nf5VeAgiELE/s1600/roll13.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-yipQliqZ9UE/UtlV_uNBKfI/AAAAAAAAARE/Nf5VeAgiELE/s1600/roll13.jpg" height="296" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-1gCYb8E1_x4/UtlWACOPQ2I/AAAAAAAAARU/WMdjQl6UlbA/s1600/roll14.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-1gCYb8E1_x4/UtlWACOPQ2I/AAAAAAAAARU/WMdjQl6UlbA/s1600/roll14.jpg" height="297" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-mZfn9OQruuo/UtlWAOFuPJI/AAAAAAAAARQ/ZVMaHBOpgAA/s1600/roll15.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-mZfn9OQruuo/UtlWAOFuPJI/AAAAAAAAARQ/ZVMaHBOpgAA/s1600/roll15.jpg" height="297" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-gtvQ_MCmseo/UtlWBZnHMqI/AAAAAAAAARc/5z1gky5mpnU/s1600/roll16.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-gtvQ_MCmseo/UtlWBZnHMqI/AAAAAAAAARc/5z1gky5mpnU/s1600/roll16.jpg" height="298" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-cfh_ewSXwIQ/UtlWDHsl8kI/AAAAAAAAARo/IkDLv1QZodQ/s1600/roll17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-cfh_ewSXwIQ/UtlWDHsl8kI/AAAAAAAAARo/IkDLv1QZodQ/s1600/roll17.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-9d0foYR12A0/UtlWDXTV79I/AAAAAAAAAR8/xVE2w2AJVfk/s1600/roll18.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-9d0foYR12A0/UtlWDXTV79I/AAAAAAAAAR8/xVE2w2AJVfk/s1600/roll18.jpg" height="298" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-gTNiDPZ65J0/UtlWELH9XPI/AAAAAAAAAR0/fHUXyF0pT3k/s1600/roll20.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-gTNiDPZ65J0/UtlWELH9XPI/AAAAAAAAAR0/fHUXyF0pT3k/s1600/roll20.jpg" height="297" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-c6J22nlGLSE/UtlWEmenJyI/AAAAAAAAAR4/FqHlJdiDOKA/s1600/roll21.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-c6J22nlGLSE/UtlWEmenJyI/AAAAAAAAAR4/FqHlJdiDOKA/s1600/roll21.jpg" height="296" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-bKXc55BNKr8/UtlWFliDmKI/AAAAAAAAASE/5kmx1bhsE9I/s1600/roll22.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-bKXc55BNKr8/UtlWFliDmKI/AAAAAAAAASE/5kmx1bhsE9I/s1600/roll22.jpg" height="296" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Ugu1B7104tc/UtlWGrFRtUI/AAAAAAAAASM/toXthjOvUVM/s1600/roll23.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-Ugu1B7104tc/UtlWGrFRtUI/AAAAAAAAASM/toXthjOvUVM/s1600/roll23.jpg" height="298" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-0C1jN8U4ZL8/UtlRECytaEI/AAAAAAAAAQM/uJWtvXAG-A8/s1600/roll1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-0C1jN8U4ZL8/UtlRECytaEI/AAAAAAAAAQM/uJWtvXAG-A8/s1600/roll1.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dokumentasi lengkap:</div>
<div class="MsoNormal">
https://www.facebook.com/dapur.eldio?hc_location=timeline</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
https://www.facebook.com/Iecha.Yasha/media_set?set=a.10201246550438109.1073741841.1602040547&type=3&uploaded=44</div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F4.bp.blogspot.com%2F-0C1jN8U4ZL8%2FUtlRECytaEI%2FAAAAAAAAAQM%2FuJWtvXAG-A8%2Fs1600%2Froll1.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://4.bp.blogspot.com/-0C1jN8U4ZL8/UtlRECytaEI/AAAAAAAAAQM/uJWtvXAG-A8/s1600/roll1.jpg" -->Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-19547313025301996922013-12-23T02:13:00.004-08:002013-12-23T02:13:43.477-08:00Napak Tilas Peninggalan Majapahit di Situs Beteng Jember<br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Sungguh tak asing lagi jika kita mendengar tentang Majapahit. </span>S<span lang="IN">ebuah kerajaan</span><span lang="IN">yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia</span>. <span lang="IN">Kerajaan </span>yang<span lang="IN"> mencapai puncak kejayaannya menjadi k</span><span lang="IN">emaharajaan</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">pada masa kekuasaan Hayam Wuruk,</span><span lang="IN"> yang berkuasa dari tahun 1</span><span lang="IN">350</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">hingga 1</span><span lang="IN">389</span>.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Namun, tahukah bahwa peninggalan Kerajaan </span>besar<span lang="IN"> tersebut ada di kota kecil dan berbudaya pandhalungan seperti di Kabupaten Jember ini? Bahkan ada pula yang nyaris sirna karena tergerus tangan-tangan jahil dan sudah terkubur seperti Situs Kuto Kedawung di Paleran dan Situs Gondosari di Tamansari Wuluhan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Saya melakukan ekspedisi bersama Forkom Bhattara Saptaprabhu. Kelompok yang terdiri dari </span><span lang="IN">kepala sekolah dan beberapa orang guru SMP swasta mata pelajaran IPS Sejarah di Jember.</span><span lang="IN"> Dimana kami disatukan dengan rasa keprihatinan terkait dengan minimnya perhatian pemerintah terhadap situs sejarah dan apatisnya minat generasi muda dalam melestarikan sejarah dan budaya yang ada di Jember.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Ekspedisi dilakukan ke salah satu tempat ditemukannya bukti-bukti sejarah peninggalan kerajaan majapahit, tepatnya di Situs Beteng yang berada di Dusun Sidomekar, Kecamatan Semboro Jember. Situs Beteng ini dijaga turun-temurun, dan saat ini dijaga oleh seorang juru kunci bernama Bapak Ngabdul Gani. Ditempat penyimpanan bukti sejarah yang telah dijaga oleh beliau terdapat beberapa artefak seperti beberapa alu dan lesung batu yang dahulunya digunakan untuk menumbuk padi, dan untuk meracik obat-obatan untuk para prajurit yang kalah dalam peperangan, adapula beberapa lumpang, batu pipisan, pahoman atau padupaan, dan serpihan batu bata merah majapahit yang menjadi sisa-sisa bangunan benteng.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="13876368861550063977" class="alignnone size-medium wp-image-300298" height="225.07869884575" pagespeed_url_hash="1417893009" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13876368861550063977_300x225.07869884575.jpg" style="max-width: 600px;" title="13876368861550063977" width="300" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Adapun pusaka yang disimpan khusus oleh Bapak Ngabdul Gani berpa Keris Pusaka Kyai Omyang yang masih dipegang olehnya. Saya bahkan sangat takjub ketika Bapak Budi yang merupakan rekan Bhattara Saptaprabhu mencoba untuk menyentuh keris tersebut, dan yang terjadi ialah ia mampu membuat keris kyai omyang berdiri tanpa bantuan benda apapun disampingnya yang menahan berat keris itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="1387636976639846448" class="alignnone size-medium wp-image-300300" height="224.13066385669" pagespeed_url_hash="2995490759" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/1387636976639846448_300x224.13066385669.jpg" style="max-width: 600px;" title="1387636976639846448" width="300" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Usai melihat bukti-bukti sejarah yang telah disimpan, kami menuju lokasi lain yakni peninggalan berupa sumur kuno. Sumur ini diplengseng susunan batu bata merah era majapahit. Meskipun pada bibir sumur juga diplester semen untuk menjaga kekuatannya. Bekas Peninggalan bersejarah inilah yang biasanya lebih banyak dimanfaatkan untuk ritual para peziarah yang datang sebagai sambung do’a, bernadzar, sekedar memperoleh air sumur, namun hanya segelintir orang saja yang datang untuk penelitian sejarah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="13876371561503002852" class="alignnone size-medium wp-image-300302" height="231.89189189189" pagespeed_url_hash="1735446588" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13876371561503002852_300x231.89189189189.jpg" style="max-width: 600px;" title="13876371561503002852" width="300" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="13876372821144021216" class="alignnone size-medium wp-image-300304" height="226.36072572038" pagespeed_url_hash="4057505050" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13876372821144021216_300x226.36072572038.jpg" style="max-width: 600px;" title="13876372821144021216" width="300" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Selain itu ada juga sumur serupa namun dengan ukuran yang lebih kecil dan lebih dangkal yang ditemukan tak jauh dari lokasi situs, dan dekat dengan rumah-rumah warga yang sengaja dibiarkan tak terurus. Ada keinginan untuk membongkar sumur tersebut, tapi warga mengaku takut, dikarenakan setiap malam jumat legi, sumur itu mengeluarkan bau yang sangat wangi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<img alt="1387637338211298507" class="alignnone size-medium wp-image-300305" height="225.23560209424" pagespeed_url_hash="945914450" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/1387637338211298507_300x225.23560209424.jpg" style="max-width: 600px;" title="1387637338211298507" width="300" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Kami kembali ke lokasi situs tempat sisa-sisa bangunan benteng Majapahit. Hanya terdapat pecahan-pecahan batu bata merah yang tersisa. Setiap batu bata merah tersebut dihiasi ukiran-ukiran yang berbeda. Menurut Koordinator Forkom Bhattara Saptaprabhu, Bpk.Zainollah, diduga kuat hal tersebut merupakan sandi-dandi jalan. Seandainya diadakan ekskavasi atau penggalian yang melibatkan arkeolog, tidak menutup kemungkinan terdapat terowongan dan ruang bawah tanah atau labyrint yang menghubungkan benteng dengan hutan sekitar atau sungai. Karena lorong tersebut biasanya digunakan sebagai jalan rahasia untuk menyelamatkan Raja dan keluarganya bila terjadi situasi darurat atau bila benteng terkepung dan diduduki oleh musuh. Hal ini ada kemiripan dengan ruang bawah tanah Situs Kedaton dan Sumur Upas yang ada di Trowulan, Mojokerto. Asumsi bahwa bila benar ini terbukti bangunan benteng, tentu tak akan lepas dari keberadaan ruang bawah tanah, terowongan, penjara bawah tanah, dan gudang bersenjata.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="13876373791564141496" class="alignnone size-medium wp-image-300306" height="222.47899159664" pagespeed_url_hash="4026095063" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13876373791564141496_300x222.47899159664.jpg" style="max-width: 600px;" title="13876373791564141496" width="300" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="13876374291273052287" class="alignnone size-medium wp-image-300307" height="223.51097178683" pagespeed_url_hash="809062031" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13876374291273052287_300x223.51097178683.jpg" style="max-width: 600px;" title="13876374291273052287" width="300" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="13876375191095069554" class="alignnone size-medium wp-image-300308" height="167.50788643533" pagespeed_url_hash="2479357054" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13876375191095069554_300x167.50788643533.jpg" style="max-width: 600px;" title="13876375191095069554" width="300" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Berdasarkan catatan tentang ditemukannya situs beteng yang telah turun temurun disimpan oleh Juru Kunci Situs Beteng dan telah diterjemahkan oleh Bhattara Saptaprabhu, sejarah tentang keberadaan benteng yang berada di Dusun Sidomekar Desa Semboro (sekarang Kecamatan Semboro), menurut cerita <strong>Eyang Meru</strong>, seorang keturunan sisa pelarian laskar Majapahit pada abad XIV yang datang ke lokasi sekitar tahun 1961 pukul 20.00 malam. Ia mengatakan bahwa Situs Beteng ada kaitannya dengan Kerajaan Majapahit di Trowulan Mojokerto. Kala itu <strong>Raja Kertabhumi </strong>(<strong>Brawijaya V</strong>)<strong> </strong>mempunyai permaisuri dari negeri Champa yang telah memeluk agama Islam bernama <strong>Ratu Dwarawati.</strong> Maksud dari ayah Sang Puteri menghadiahkan anaknya pada RajaMajapahit adalah untuk menyebarkan agama Islam pada rakyat dan rajanya. Karena <strong>Prabu Brawijaya</strong> mempunyai banyak selir, salah satunya ada yang paling disayangi oleh Sang Prabu, yaitu puteri Cina yang kecantikannya melebihi permaisuri. Puteri tersebut mempunyai nama asli <strong>Dewi Khian</strong>dan setelah dewasa diganti namanya menjadi <strong>Aryati Sekar Wangi</strong> yang kala itu hamil 5 bulan. Sedangkan Permaisuri sendiri tidak dapat mempengaruhi <strong>Prabu Brawijaya</strong>untuk masuk Islam. Apa yang menjadi kendala sesungguhnya dari Sang Prabu tidak mau Islam? Seorang pejabat istana bernama <strong>Demang Kliwon</strong> yang sudah memeluk Islam mengetahui dan beranggapan bahwa Sang Prabu tidak mau masuk agama baru itu karena dipengaruhi oleh <strong>Aryati Sekar Wangi</strong> yang menganut agama Budha. Sebenarnya <strong>Prabu Brawijaya</strong> tetap pada pendiriannya yang kokoh dengan tetap menganut kepercayaan warisan nenek moyangnya yaitu agama Syiwa-Budha. Bukan karena akibat hasutan dari Puteri Cina.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Kejadian itu diberitahukan pada Puteri Champa bahwa Sang Prabu mempunyai selir yang kecantikannya melebihi Puteri Champa. Mendengar hal tersebut Puteri Champa meminta kepada Sang Prabu agar dipulangkan secara baik-baik ke negerinya. Pada waktu itu Sang Puteri dihadiahkan pada Sang Prabu secara baik-baik, sehingga Baginda amat terkejut dengan permintaannya. Nanti bila seandainya Sang Puteri Champa dikembalikan, maka akan berakibat bencana besar akan melanda Kerajaan Majapahit. Kemungkinan akan terjadi perang besar yang akan menyebabkan kerajaan menjadi lemah dan akhirnya hancur lembur, untuk menghindari ancaman bencana itu maka Sang Prabu mengusir selir yang bernama <strong>Dewi K Khian</strong> (<strong>Aryati Sekar Wangi</strong>) ke Sriwijaya (Palembang) dan dititipkan pada ipar Sang Prabu yang bernama <strong>Arya Damar</strong><em>.</em></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Sesampainya di Palembang <strong>Aryati Sekar Wangi</strong> melahirkan anak laki-laki yang bernama <strong>Raden Patah</strong> (<strong>Panembahan Jimbun</strong>). Untuk menghindari kecurigaan, selir tersebut dikawinkan dengan kerabat Kerajaan Sriwijaya yang kemudian dikaruniai seorang putera bernama <strong>Raden Khusin</strong>. Setelah menginjak dewasa dua saudara lelaki tunggal ibu itu merantau ke Jawa dengan tujuan menuntut ilmu agama Islam. Keduanya <strong> </strong>menuju ke <em>Pesantren Ampeldenta</em> di Surabaya untuk berguru kepada<strong>Raden Rahmat</strong> (<strong>Sunan Ampel</strong>). Setelah selesai berguru <strong>Raden Khusin</strong> berangkat mengabdi ke istana Majapahit. Sedangkan <strong>Raden Patah</strong> membuka lahan baru (babat alas) untuk pemukiman di daerah Tegalwangi (Demak)<strong>.</strong> Sebenarnya tujuan <strong>Raden Patah</strong> ke tanah Jawa adalah untuk membalas dendam karena ibunya dibuang, meskipun Ia tahu <strong>Prabu Brawijaya</strong> adalah ayah kandungnya sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Akhirnya <strong>Raden Patah</strong> menghimpun kekuatan di Demak dengan dibantu para wali, Ia akhirnya mengadakan serangan besar-besaran ke istana Majapahit. Di antara panglima perang tentara Kerajaan Majapahit terdapat seorang senapati bernama<strong>Raden Khusin</strong> yang tidak lain adalah adiknya sendiri. Dalam perang tersebut <strong>Raden Patah</strong> mendapatkan kemenangan yang gemilang, sedangkan Sang Prabu berhasil meloloskan diri dengan pasukan yang tersisa ke sebelah timur Gunung Semeru yaitu Pegunungan Tengger.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Gerakan pelarian <strong>Prabu Kertabhumi</strong> ke Tengger diketahui oleh <strong>Raden Patah</strong>, sehingga diadakan pengejaran. Sebelum pasukan <strong>Raden Patah</strong> dating menyerang, Sang Prabu dapat meloloskan ke wilayah timur melalui perjalanan jauh dan panjang. Sisa pasukan Majapahit itu akhirnya sampai di daerah Jember (Semboro) dan membuat benteng pertahanan yang amat kuat dengan bahan batu bata merah. Kemudian Sang Raja mendirikan kota kecil yang diberi nama <em>Kutho Kedawung</em>, yang sekarang berada di Desa Paleran Kecamatan Umbulsari.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Tempat pergerakan <strong>Prabu Brawijaya V</strong> lama kelamaan diketahui oleh telik sandi pasukan <strong>Raden Patah</strong>. Kemudian pasukan Majapahit yang tinggal sedikit diserang secara membabi buta sehingga Sang Raja menyerah kalah dan memeluk agama Islam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<strong><span lang="IN">Prabu Brawijaya</span></strong><span lang="IN"> mengetahui bahwa yang menyerang dirinya adalah <strong>Raden Patah</strong>anak kandungnya sendiri. Sehingga kemudian Ia memberi titah (perintah) agar para panglima dan pengawalnya mengemas dan membereskan peralatan perang untuk disimpan. Semua perintahnya dipatuhi oleh panglima dan pasukannya, kecuali dua orang abdi kesayangannya yang bernama <strong>Sabda Palon</strong> dan <strong>Naya Genggong</strong>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Dua orang abdi yang terkenal punya kelebihan dan sakti mandraguna itu tidak mau tunduk pada musuhnya dan tidak mau masuk Islam. Ia lalu berkata <em>“ Saya dan adik saya lebih baik berpisah dengan Sang Prabu Brawijaya V daripada memeluk agama Islam, karena saya adalah Danhyang (Penunggu) Tanah Jawa, biarlah adik aya Naya Genggong ke Bali dan Saya (Sabdo Palon) ke Madura “</em></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Berdasarkan kisah sejarah tersebut, di sekitar lokasi Situs Beteng banyak ditemukan beberapa peralatan (artefak) benda-benda kuno dan pusaka di antaranya :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">1. </span><span lang="IN">Pada tahun 1956 <strong>Bapak Sukadi</strong> menemukan <em>tombak pusaka</em> di lokasi Situs Beteng dalam keadaan berdiri tegak membentuk sudut 45 derajat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">2. </span><span lang="IN">Pada tahun 1958 <strong>Bapak Mat Salam</strong> mendapatkan keris pusaka <em>luk sembilan</em> di atas dapur yang masih menyala setelah peringatan 1 Syuro</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">3. </span><span lang="IN">Pada tanggal 26 Mei 1961 ditemukan <em>batu lumpang</em> di areal sawah Bumisara dengan ukuran besar, jarak dari lokasi Situs Beteng sekitar 500 meter yaitu di sebelah selatan Puskesmas Sidomekar Semboro</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">4. </span><span lang="IN">Pada tanggal 5 Juli 1991 ditemukan <em>batu lumpang</em> ukuran besar, jarak dari lokasi Situs Beteng sekitar 100 meter</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">5. </span><span lang="IN">Tanggal 2 Agustus 1991 ditemukan lagi 2 buah <em>batu pipisan</em> dan 1 buah <em>batu gunjik</em>di pekarangan rumah <strong>Bapak Sarino</strong>, jarak dengan lokasi Situs Beteng sekitar 300 meter</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">6. </span><span lang="IN">Tanggal 23 Desember 1994 didapatkan lagi sebuah <em>batu pipisan</em> dan <em>batu gunjik</em>di gumuk tegalan <strong>Bapak Saminto</strong>, jarak dengan lokasi Situs Beteng 80 meter</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">7. </span><span lang="IN">Pada tahun 1995 ditemukan sebuah <em>batu akik</em> (batu mulia) berwarna merah di lokasi Situs Beteng.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Selain itu banyak juga ditemukan pecahan-pecahan keramik, kendi terakota khas Majapahit dan mata uang logam Cina di dalam areal Situs Beteng dan lokasi sekitarnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Banyak peninggalan yang </span><span lang="IN">pelan-pelan raib digondol maling, atau dibawa orang untuk berbagai keperluan serta berada di tangan para kolektor.<br />Sangat disayangkan sekali perhatian Pemkab Jember dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau instansi terkait, karena tidak ada tindakan konkrit dalam menyelamatkan Situs Beteng dan situs-situs lainnya. Semoga tindakan kami dan aspirasi dari Forkom Bhattara Saptaprabhu dapat didengar, dan menyadarkan masyarakat Jember, karena tanggung jawab pelestarian warisan nenek moyang itu ada pada generasi sekarang dan generasi yang akan datang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="13876375921399810639" class="alignnone size-medium wp-image-300309" height="224.44910807975" pagespeed_url_hash="3779655264" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13876375921399810639_300x224.44910807975.jpg" style="max-width: 600px;" title="13876375921399810639" width="300" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="13876376091198271370" class="alignnone size-medium wp-image-300310" height="225" pagespeed_url_hash="1980555484" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13876376091198271370_300x225.jpg" style="max-width: 600px;" title="13876376091198271370" width="300" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="13876386871024211380" class="alignnone size-medium wp-image-300321" height="225" pagespeed_url_hash="208981696" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13876386871024211380_300x225.jpg" style="max-width: 600px;" title="13876386871024211380" width="300" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="1387637632761125566" class="alignnone size-medium wp-image-300311" height="225" pagespeed_url_hash="2032216240" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/1387637632761125566_300x225.jpg" style="max-width: 600px;" title="1387637632761125566" width="300" /></span></div>
Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-50492672644097122292013-12-23T02:13:00.000-08:002013-12-23T02:13:01.489-08:00Menelaah Sejarah Bangunan Masjid Kuno di Jantung Kota Jember<br />
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Apa yang anda pikirkan, terutama bagi umat Islam ketika melakukan ibadah di Masjid Jami’Al Baitul Amien Jember yang terletak di Jantung Kota Jember?</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Dibalik keberadaannya sebagai tempat melakukan ibadah dan kegiatan agama Islam, Masjid tersebut menyimpan banyak makna pada arsitektur bangunannya, bahkan menjadi bukti sejarah kuatnya persatuan masyarakat Jember.</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember terdiri dari dua bangunan masjid yang dipisahkan oleh jalan protokol jurusan Jember-Surabaya. Bangunan Masjid lama dibangun sejak zaman kolonial Belanda pada tanggal 19 Desember 1894 dengan luas 2.760 meter persegi. Masjid ini pernah mengalami renovasi pada tahun 1939 sebelum perang dunia II. Sedangkan bangunan masjid yang baru dibangun di atas tanah wakaf seluas 9.600 meter persegi dan diresmikan pada tanggal 3 Mei 1976 oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia pada saat itu.</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="138761755714835361" class="alignnone size-medium wp-image-300255" height="180.7570977918" pagespeed_url_hash="1810270344" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/138761755714835361_300x180.7570977918.jpg" style="max-width: 600px;" title="138761755714835361" width="300" /></span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Hal ini diungkapkan oleh </span>Bapak Moh.Ihsan <span lang="IN">selaku pengurus masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember. Beliau </span>menceritakan gagasan awal mula dibangun masjid jami’ baru, karena pada tahun’70an setiap kali ibadah sholat jumat, jumlah jamaah di masjid jami’ lama meluber sampai ke jalan. Sehingga Bupati Jember saat itu yakni Letnan Kolonel Abdul Hadi berinisiatif memperluas dan membangun masjid yang baru, terletak bersebelahan dengan masjid jam’lama yang terletak di sebelah barat alun-alun kota Jember. Gagasan tersebut <span lang="IN">di</span>ungkapkan dalam suatu Khutbah Idul Adha tahun 1972, dimana <span lang="IN">Bupati</span> menguraikan betapa pentingnya menggalang persatuan dan kesatuan, antara unsur Pemerintah dan Ulama. <span lang="IN">Meski dulunya Kabupaten tidak menyimpan dana lebih, namun pembangunan secara gotong royong dari masyarakat. Seperti </span><span lang="FR">diambilkan dari zakat atau shodaqah dari padi, dimana</span><span lang="FR"> </span><span lang="FR">Jember mempunyai 80.000 HA sawah yang ditanami padi, dan tiap hektarnya waktu itu dapat</span><span lang="FR"> </span><span lang="FR">menghasilkan lebih kurang 5 - 6 ton gabah, itupun satu tahun dapat dua kali panen.</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">S</span>eluruh ulama mendukung dan menyepakatinya dengan persetujuan tertulis, kemudiandisampaikan ke DPRD Jember, yang juga setuju pada akhirnya. Hal ini<span lang="IN"> pun</span> mendapat restu dari Gubernur Jawa Timur, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Agama pada saat itu yang dituangkan dalam Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Jember No. Sek./III/40/1972 tanggal 25 Oktober 1972, bertepatan dengan Peringatan Nuzulul Qur’an tahun 1972<span lang="IN"> kemudian dibentuklah Panitia Pembangunan Masjid. </span>Mengingat pengumpulan dana pembangunan Masjid Jami’ melibatkan seluruhpenduduk di Kabupaten Jember, maka Kepanitiaan Pembangunan diteruskan sampai di tingkat Kecamatan dan desa. Di tiap desa, membuat Putusan Desa melalui Rembug Desa, tentang kesepakatan membantu Pembangunan Masjid Jam’ Jember, berupa gabah 1 (satu) kwintal per hektar pada dua musim panennya<span lang="IN">.</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Dalam pemilihan nama masjid pada waktu pembangunan, sempat menjadi perdebatan. Beberapa usulan nama seperti Al Falah yang artinya petani, karena pembangunan masjid merupakan hasil dari gotong royong para petani Jember, adapula usulan nama Baitul Makmur yang berarti suatu tempat menuju surga, bahkan adapun yang mengusulkan nama Al Hadi, karena pembangunan masjid merupakan inisiatif Bupati Abdul Hadi. Namun pada akhirnya diputuskan bersama oleh para ulama, terutama berdasarkan usulan KH. Ahmad Shiddiq untuk memberikan nama masjid Al Baitul Amien, yang mempunyai arti sebagai rumah yang dijaga oleh Allah.</span></div>
<div class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Setelah menemukan nama yang sesuai, dipilihlah lokasi pembangunan masjid.</span>Penentuan lokasi Proyek Pembangunan Masjid menjadi masalah tersendiri karena konsep bangunan masjid memerlukan tanah yang luas sehingga ada yang mengusulkan di tempatkan di sekitar Sembah Demang untuk memperoleh tanah dan lokasi yang luas dan tinggi, ada yang mengusulkan ditempatkan tanahnya H.Salim Arifin (sekarang ditempati Kantor Telkom ) dekat dengan Pasar Tanjung agar jamaahnya menjadi banyak dan sebagian lagi menghendaki bangunan masjid tersebut hendaknya tetap di pusat kota dengan membongkar Masjid yang <span lang="FR">lama. Pendapat terakhir ini mendapat tantangan dari seorang tokoh Ulama, beliau tidak menyetujui renovasi masjid tersebut dengan membongkar masjid yang lama karena menghilangkan jariyah orang orang terdahulu. </span>Akhirnya Bupati Abd. Hadi selaku Ketua Panitia Pusat Pembangunan Masjid Jami’ Jember mengambil jalan tengah yaitu bahwasanya Proyek Pembangunan Masjid Jami’ Jember diletakkan di tengah kota disamping masjid yang lama, ( tanpa membongkar masjid lama) dengan cara <span lang="IN">m</span>embeli tanah dan rumah sederetan toko-toko dipinggir Jl Raya Sultan Agung<span lang="IN">, m</span>embeli rumah rumah huni diatas tanah pengairan dekat sungai Jompo<span lang="IN">, m</span>embeli tanah di Arjasa untuk mengganti dan memindahkan tanah dan rumah dinas / Kantor Pembantu Bupati Jember Kota<span lang="IN">, dan m</span>emindahkan selokan penggelontor yang tadinya di tengah tanah proyek ke pinggir jalan atau pinggir proyek Masjid Jami’ Jember<span lang="IN">.</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"></span><span lang="IN">Untuk k</span>onsep Bangunan Masjid Jami’ <span lang="IN">Al Baitul Amien </span>Jember <span lang="IN">ini pun, pemerintah menunjuk</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">arsitek dari tamatan California yakni </span>Yaying K. Keser A.I.A, Jakart<span lang="IN">a.</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Beberapa alasan yang menjadi landasan dari bentuk arsitektur masjid jami’ al baitul amien Jember yakni </span>Dipilihnya bentuk bundar (segmen bola), yang menggambarkan meluasnya kebutuhan seluruh umat manusia tanpa dibatasi dengan sudut-sudut tertentu yang kemudian tertuang dalam wujud bentuk kubah, merupakan segmen-segmen bola yang saling bertumpu satu dengan yang lain, yang menggambarkan saling berkaitannya kebutuhan manusia dengan yang lain, dimana pada ini semua agama dan tradisi dipengaruhi oleh bentuk bundar, sejak dari bangunan <em>Qubah as Sakhrah, </em>di Masjid Aqsho, juga beberapa agama tauhid tempat ibadahnya dipengaruhi bentuk bundar<span lang="IN">.</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="13876171481667804159" class="alignnone size-medium wp-image-300246" height="223.51097178683" pagespeed_url_hash="3290908125" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13876171481667804159_300x223.51097178683.jpg" style="max-width: 600px;" title="13876171481667804159" width="300" /></span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="13876172171767621797" class="alignnone size-medium wp-image-300248" height="222.0942408377" pagespeed_url_hash="3677231266" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13876172171767621797_300x222.0942408377.jpg" style="max-width: 600px;" title="13876172171767621797" width="300" /></span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<em>Jumlah kubah </em><em><span lang="IN">dengan </span></em><em>tujuh</em><em><span lang="IN"> buah</span></em><em>.</em> Angka 7 merupakan simbol kemantapan. Kita kenal bahwa Allah SWT telah menciptakan 7 langit dan 7 bumi. Demikian pula hari sebanyak 7 hari dalam seminggu. Di kalangan kita, sering kita dengar bacaan<em>bismillah </em>7 kali, atau <em>Qul huwalllah 7 </em>kali dan sebagainya yang mengisyaratkan adanya kemantapan<span lang="IN">.</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="13876171951087722349" class="alignnone size-medium wp-image-300247" height="222.72251308901" pagespeed_url_hash="2774651989" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13876171951087722349_300x222.72251308901.jpg" style="max-width: 600px;" title="13876171951087722349" width="300" /></span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Demikian pula <em>angka 17 (tujuh belas)</em>, yang diwujudkan dalam jumlah tiang penyangga lantai II di kubah utama adalah mengingatkan kita pada angka keramat bangsa Indonesia yang telah merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945 atau Nuzulul Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan yang kita peringati setiap tahunnya, di samping peringatan adanya kewajiban melaksanakan 17 rakaat dalam shalat wajib di setiap harinya<span lang="IN">.</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="13876172571486373011" class="alignnone size-medium wp-image-300249" height="221.00313479624" pagespeed_url_hash="4146097427" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13876172571486373011_300x221.00313479624.jpg" style="max-width: 600px;" title="13876172571486373011" width="300" /></span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<em>Mihrab dan mimbar</em><span lang="IN">, </span>Lahirnya seni Islam terutama seni bangunan masjid terletak pada mihrab dan mimbar<span lang="IN">. </span>Dari mihrab dan mimbar yang merupakan bagian tempat Imam dan Khotib<span lang="IN">, </span>lahirlah berbagai seni bangunan Islam yang tak berkeputusan<span lang="IN">. </span>Mihrab adalah suatu tempat pada masjid sebagai tempat Imam memimpin sembahyang dan sekaligus merupakan petunjuk arah kiblat Orang bersujud di mihrab hatinya terpaut dengan ka’bah di Makkah, tempat ia menghadapkan muka dan wajahnya<span lang="IN">, </span>sebagai simbul kesatuan dan persatuan menghadap kepada yang Maha Tunggal<span lang="IN">. </span>Demikian pula mimbar sebagai tumpuan perhatian jamah dalam mendengarkan khotbah para khotib yang penuh pesan dan kesan tentang kehidupam manusia dihadapan Tuhannya dan masyarakatnya<span lang="IN">.</span> Bangunan mihrab akan terkait dengan mimbar, terdiri dari tiga buah lengkungan yang melukiskan trionya agama yaitu Iman, Islam dan Ihsan<span lang="IN">.</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="138761729651609089" class="alignnone size-medium wp-image-300250" height="221.93074501574" pagespeed_url_hash="3778990678" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/138761729651609089_300x221.93074501574.jpg" style="max-width: 600px;" title="138761729651609089" width="300" /></span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="1387617361349893966" class="alignnone size-medium wp-image-300251" height="221.79353493222" pagespeed_url_hash="4098186718" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/1387617361349893966_300x221.79353493222.jpg" style="max-width: 600px;" title="1387617361349893966" width="300" /></span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Pada lengkungan mihrab<span lang="IN">, </span>al Mukarom K.H. Achmad Siddiq (alm) menfatwakan ayat Al Qur’an surat Thaha ayat 14<span lang="IN">.</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">S</span>edang di mihrab kanan dan kiriny<span lang="IN">a</span> terpampang lafadz Allah jalla jalaluhu (Tuhan Maha Besar)<span lang="IN"> dan </span>lafadz Muhammad Rasulullah yang digarap oleh Sdr Faiz dari Bangil dengan beraneka ragam bentuk seni kaligrafi<span lang="IN">.</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="1387617407622700319" class="alignnone size-medium wp-image-300252" height="221.63009404389" pagespeed_url_hash="1526575465" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/1387617407622700319_300x221.63009404389.jpg" style="max-width: 600px;" title="1387617407622700319" width="300" /></span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Adapun di sekeliling ruangan kubah utama ditulisk<span lang="IN">a</span>n Surat An Nur sepenuhnya. Semuanya itu disamping merupakan penampilan seni kaligrafi juga merupakan petunjuk bagi muslim yang melihatnya<span lang="IN">.</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="1387617448455926769" class="alignnone size-medium wp-image-300253" height="222.72251308901" pagespeed_url_hash="3208876318" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/1387617448455926769_300x222.72251308901.jpg" style="max-width: 600px;" title="1387617448455926769" width="300" /></span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Lantai tempat sembahyang <span lang="IN">u</span>tama ditutup dengan marmer Carara dari Itali<span lang="IN"> dengan ukuran </span>( 120 X 60 cm ukuran sajadah)<span lang="IN">. </span>Marmer Carara tersebut <span lang="IN">di</span>pesan langsung <span lang="IN">dari</span>Itali <span lang="IN">dengan </span>jenis Bianco Carra “C” yang sudah dipotong potong dengan ukuran 60 X 120 X 2 cm dalam keadaan sudah dipoles seharga US $ 55.455,00, sedang ruang tempat sembahyang lain memakai tegel teraso dengan <span lang="IN">c</span>at kuningan<span lang="IN">.</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><img alt="13876174761505852269" class="alignnone size-medium wp-image-300254" height="225.23560209424" pagespeed_url_hash="268575099" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13876174761505852269_300x225.23560209424.jpg" style="max-width: 600px;" title="13876174761505852269" width="300" /></span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"></span><span lang="IN">Besaran dana yang dikeluarkan untuk pembangunan masjid sekitar 900juta rupiah. Dengan dibangun dari hasil sumbangan total para</span><span lang="FR"> petani berupa padi/ gabah senilai</span></div>
<div class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Rp. </span><span lang="FR">518.791.483,20</span><span lang="IN">, </span><span lang="FR">Penyebaran blangko infaq suka rela senilai</span><span lang="FR"> </span><span lang="FR">Rp</span><span lang="IN">.</span><span lang="FR"> 38.520.461,50</span><span lang="IN">,</span><span lang="FR">Pegawai Negeri, Pengusaha dan lain lain Rp</span><span lang="IN">.</span><span lang="FR">145.530.878,.98</span><span lang="IN">, </span><span lang="FR">Bantuan dari Menteri Dalam Negeri RI sebanyak</span><span lang="FR"> </span><span lang="FR">Rp.</span><span lang="FR"> </span><span lang="FR">25.000.000,00</span><span lang="IN">, serta </span><span lang="FR">Bantuan dari Pemerintah Daerah Tk.II Jember </span><span lang="IN">sebanyak </span><span lang="FR">Rp.61.500.000,00</span><span lang="IN">, dan sisa dananya pemerintah menggunakan kebijakan tender.</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Seiring dengan perkembangannya, m</span>asjid ini <span lang="IN">s</span>elanjutnya dikelola oleh sebuah Yayasan yang di sebut dengan Yayasan Masjid Jami’Al Baitul Amien Jember<span lang="IN">. Hal ini dilakukan semata-mata untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Jember, dengan berupaya mengoptimalkan pemakmuran masjid baik dalam bidang ibadah maupun sosial kemasyarakatan. Dapat dilihat kiprahnya saat ini dari berbagai program masing-masing bidang yang salah satunya terdapat bidang pendidikan. Membawahi beberapa lembaga yang diantaranya PAUD atau kelompok bermain, TK, SD, SMP, Taman Pendidikan Al-Quran, serta Madrasah Diniyah atau (Madin).</span></div>
<div class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"></span>Besarnya penduduk Jember yang telah mencapai 1.900.000 (Satu Juta Sembilan Ratus Ribu) lebih yang sebagian besar (90 % ) beragama Islam<span lang="IN"> diharapkan mampu menjaga, merawat, dan menghargai nilai-nilai sejarah yang ada pada masjid Jami’Al Baitul Amien Jember sesuai dengan motto pembangunannya </span>berupa Trilogi Pembangunan Daerah Kabupaten Jember, yaitu Taqwallah, Akhlaqul Kariemah dan Amal yang ilmiyah serta ilmu yang amaliyah :)</div>
<div class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<img alt="1387617611501803690" class="alignnone size-medium wp-image-300256" height="232.56379100851" pagespeed_url_hash="3378436463" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/1387617611501803690_300x232.56379100851.jpg" style="max-width: 600px;" title="1387617611501803690" width="300" /></div>
<div class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<img alt="1387617640933658799" class="alignnone size-medium wp-image-300257" height="224.91145218418" pagespeed_url_hash="3591525686" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/1387617640933658799_300x224.91145218418.jpg" style="max-width: 600px;" title="1387617640933658799" width="300" /></div>
<div class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<img alt="13876176591446176164" class="alignnone size-medium wp-image-300258" height="667.5" pagespeed_url_hash="1965264663" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13876176591446176164_300x667.5.jpg" style="max-width: 600px;" title="13876176591446176164" width="300" /></div>
<div class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">*Tulisan ini berdasarkan wawancara bersama pengurus Yayasan Masjid Jami’Al Baitul Amien Jember</span></div>
Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-58223040802103938212013-12-23T02:11:00.004-08:002013-12-23T02:11:55.095-08:00Jember dengan Peninggalan Pra Sejarahnya<br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">“Jember”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Kota terbina yang identik dengan suwar-suwir, tembakau, dan beraneka ragam budaya yang dimiliki. Namun, sangat jarang sekali kita mendengar tentang peninggalan sejarah yang ada di kota kecil ini. Perlu diketahui bahwa Jember </span><span lang="IN">selain dikenal dengan wisata alam dan seninya, adapula kekayaan Budaya Prasejarah yang tersebar di beberapa tempat, salah satunya yakni di Situs Duplang dan Situs Klanceng di Desa Kamal Kecamatan Arjasa, Jember. Kawasan yang</span><span lang="IN"> asri dan sejuk. Karena terdapat di daerah perbukitan dan dikelilingi area persawahan, sangatlah mendukung untuk dipadukan dengan kegiatan wisata alam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Saya melakukan ekspedisi dengan ditemani juru pelihara situs ini yakni bapak Abdurrahim yang telah ditunjuk untuk menjaga keberadaan situs duplang dan situs klanceng oleh pemerintah.</span><span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Pada situs ini terdapat peninggalan zaman pra sejarah, lebih tepatnya yakni peninggalan zaman meghalitikum atau zaman batu besar, dimana pada zaman tersebut manusia dapat membuat segala sesuatunya dengan batu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Di lokasi dekat pintu utama terdapat peninggalan Batu Menhir atau disebut juga batu tunggal yang berasal dari periode Neolitikum pada 6000/4000SM-2000SM. Menhir biasanya didirikan secara tunggal atau berkelompok sejajar di atas tanah dan diletakkan secara sengaja di suatu tempat untuk memperingati orang yang telah mati. Menhir dahulunya juga dianggap sebagai sarana penghormatan, tempat kedatangan roh, atau lambang untuk orang-orang yang dihormati.<sup> </sup>Benda prasejarah ini didirikan oleh manusia prasejarah untuk melambangkan phallus, yakni simbol kesuburan untuk </span><span lang="IN"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bumi" title="Bumi">bumi</a></span><span lang="IN">.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Di lokasi selanjutnya, terdapat batu kenong. B</span>atu yang pada bagian atasnya terdapat tonjolan yang berbentuk bundar.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Menurut cerita Bapak Abdurrahim, ada batu kenong tunggal dan batu kenong kembar. Yang membedakan hanya tonjolan diatas batunya. Jika batu kenong tunggal, tonjolan diatas batu hanya satu saja, namun jika batu kenong kembar, terdapat dua tonjolan diatas batunya.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Batu kenong diibaratkan sebagai batu prajurit dan penunjuk arah. Lokasinya tidak boleh dipindah. Karena letak batu kenong biasanya dirancang simetris dengan lokasi kubur batu tempat penyimpanan harta karun.</span></div>
<div align="left" class="MsoSubtitle" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Kemudian saya ditunjukkan ke lokasi terakhir yakni kubur batu. Disebut Kubur Batu karena terdiri dari beberapa batu , dengan bentuk yang berbeda-beda. Ada yang tegak besar, ada yang tegak agak kecil, dan ada pula yang besar namun agak pipih.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Batu tersebut berfungsi untuk menguburkan mayat beserta dengan harta bendanya, dimana mayat dan harta benda tersebut diletakkan dibawah batu besar utama yang bentuknya agak pipih, yang sebelumnya tanahnya sudah dikeruk, kemudian 4 hingga 6 batu lainnya disusun berjejer disamping batu utama. Jadi tidak heran, jika kubur batu sebagai sasaran pemburu harta karun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Banyak hal yang saya pelajari dari sini dan selama ini luput dari mata masyarakat Jember. Tidak adanya museum juga menjadi salah satu penyebab masyarakat semakin minim pengetahuan tentang sejarah maupun potensi daerah sendiri, yang sudah </span><span lang="IN">sepatutnya kita jaga serta lestarikan untuk pembelajaran anak cucu kita di masa depan. Semoga tulisan ini bisa menjadi bahan edukasi dan menambah kepedulian kita bersama, serta menambah kecintaan terhadap bangsa dan negara kita :)</span><span lang="IN">*Merdeka!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<img alt="13875471211591804169" class="alignnone size-medium wp-image-300073" height="170.00789265983" pagespeed_url_hash="117483234" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13875471211591804169_300x170.00789265983.jpg" style="max-width: 600px;" title="13875471211591804169" width="300" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<img alt="1387547174147934743" class="alignnone size-medium wp-image-300074" height="168.58721389108" pagespeed_url_hash="2197437278" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/1387547174147934743_300x168.58721389108.jpg" style="max-width: 600px;" title="1387547174147934743" width="300" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<img alt="13875472271249800518" class="alignnone size-medium wp-image-300075" height="169.97635933806" pagespeed_url_hash="4242496717" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13875472271249800518_300x169.97635933806.jpg" style="max-width: 600px;" title="13875472271249800518" width="300" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<img alt="13875472641909499511" class="alignnone size-medium wp-image-300076" height="168.29268292683" pagespeed_url_hash="1745493897" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13875472641909499511_300x168.29268292683.jpg" style="max-width: 600px;" title="13875472641909499511" width="300" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<img alt="1387547325332180079" class="alignnone size-medium wp-image-300077" height="166.71936758893" pagespeed_url_hash="3986629181" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/1387547325332180079_300x166.71936758893.jpg" style="max-width: 600px;" title="1387547325332180079" width="300" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<img alt="13875473791010890601" class="alignnone size-medium wp-image-300078" height="172.05169628433" pagespeed_url_hash="338337647" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13875473791010890601_300x172.05169628433.jpg" style="max-width: 600px;" title="13875473791010890601" width="300" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<img alt="13875474071462558153" class="alignnone size-medium wp-image-300079" height="169.40063091483" pagespeed_url_hash="3094296038" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13875474071462558153_300x169.40063091483.jpg" style="max-width: 600px;" title="13875474071462558153" width="300" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<img alt="13875474401114917755" class="alignnone size-medium wp-image-300080" height="171.66799680766" pagespeed_url_hash="4197223947" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13875474401114917755_300x171.66799680766.jpg" style="max-width: 600px;" title="13875474401114917755" width="300" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<img alt="13875474721275918829" class="alignnone size-medium wp-image-300081" height="170.2766798419" pagespeed_url_hash="241094185" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13875474721275918829_300x170.2766798419.jpg" style="max-width: 600px;" title="13875474721275918829" width="300" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<img alt="1387547528952092191" class="alignnone size-medium wp-image-300082" height="222.66973532796" pagespeed_url_hash="1480669107" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/1387547528952092191_300x222.66973532796.jpg" style="max-width: 600px;" title="1387547528952092191" width="300" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<img alt="1387547565646673900" class="alignnone size-medium wp-image-300083" height="169.23682140047" pagespeed_url_hash="3615219657" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/1387547565646673900_300x169.23682140047.jpg" style="max-width: 600px;" title="1387547565646673900" width="300" /></div>
Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-54630911107321785572013-12-23T02:10:00.003-08:002013-12-23T02:10:50.391-08:00Surga Tersembunyi di Payangan Jember<br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Laut </span>i<span lang="IN">dentik dengan Pasir Putih dan </span>a<span lang="IN">ir </span>b<span lang="IN">iru serta </span>d<span lang="IN">eburan </span>o<span lang="IN">mbaknya.</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Berbeda dengan Payangan yang mempunyai hamparan pasir hitam </span>l<span lang="IN">uas </span>dan<span lang="IN"> ditutupi dengan lahan rumput hijau segar.</span><span lang="IN"> </span>B<span lang="IN">ahkan terletak bersebelahan dengan Pantai Watu Ulo dan Pantai Papuma sehingga perpaduan antara </span>k<span lang="IN">etiganya semakin menambah keindahan</span>p<span lang="IN">anorama </span>a<span lang="IN">lam di</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">desa Payangan</span>, <span lang="IN">Kecamatan Ambulu Jember ini.</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Bagaikan Surga tersembunyi</span>, k<span lang="IN">awasannya masih sangat sepi hanya segelintir nelayan yang berkepentingan mencari ikan saja, yang terlihat aktifitasnya.</span><span lang="IN"> </span>T<span lang="IN">ak jarang</span>, <span lang="IN">area lahan ini digunakan untuk are</span>n<span lang="IN">a motor cross, bahkan sangat asyik digunakan untuk camping atau sekedar menikmati cantiknya matahari terbit dan terbenam.</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Masyarakatnyapun sangat </span>r<span lang="IN">amah.</span><span lang="IN"> </span>S<span lang="IN">ebagian </span>besar penduduknya ber<span lang="IN">mata pencaharian sebagai </span>n<span lang="IN">elayan dan </span>pe<span lang="IN">ternak </span>k<span lang="IN">ambing, </span>s<span lang="IN">api, </span>dan a<span lang="IN">yam.</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Sangat Kental dengan </span>nuansa p<span lang="IN">edesaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Pada Pagi hari kita bisa membeli ikan hasil tangkapan para nelayan dengan harga yang cukup murah. Berbagai macam ikan laut dijual seperti Ikan Pare, Ikan Kakap, Udang dll. Adapula sebuah Gazebo sebagai tempat persinggahan orang yang datang kesini. Bagi yang ingin menikmati tempat keindahan panorama laut dari ketinggian, dipayangan juga terdapat beberapa bukit yang langsung berdampingan dengan pantai selatan.</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Banyak potensi yang jika diperhatikan dan dimaksimalkan oleh pemerintah,</span><span lang="IN"></span>b<span lang="IN">isa menjadikan kawasan Payangan ini sebagai </span>s<span lang="IN">alah satu tempat Pariwisata yang ada dikota Jember</span> dan meningkatkan ekonomi kerakyatan desa. Untuk #JemberIstimewa :)</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<img alt="1387551276131988846" class="aligncenter size-medium wp-image-300101" height="180" pagespeed_url_hash="1987060924" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/1387551276131988846_300x180.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; max-width: 600px;" title="1387551276131988846" width="300" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /><img alt="13875512992111241335" class="aligncenter size-medium wp-image-300103" height="180" pagespeed_url_hash="685279622" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13875512992111241335_300x180.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; max-width: 600px;" title="13875512992111241335" width="300" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /><img alt="13875513211850019363" class="aligncenter size-medium wp-image-300104" height="180" pagespeed_url_hash="54017567" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13875513211850019363_300x180.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; max-width: 600px;" title="13875513211850019363" width="300" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /><img alt="13875513491024700895" class="aligncenter size-medium wp-image-300105" height="180" pagespeed_url_hash="1853438865" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13875513491024700895_300x180.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; max-width: 600px;" title="13875513491024700895" width="300" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /><img alt="13875514061852440458" class="aligncenter size-medium wp-image-300107" height="500" pagespeed_url_hash="1188922028" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13875514061852440458_300x500.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; max-width: 600px;" title="13875514061852440458" width="300" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /><img alt="13875514291944983373" class="aligncenter size-medium wp-image-300108" height="180" pagespeed_url_hash="831479573" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/12/13875514291944983373_300x180.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; max-width: 600px;" title="13875514291944983373" width="300" /></div>
<div>
<br /></div>
Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-70437266988179609852013-12-23T02:09:00.003-08:002013-12-23T02:09:46.096-08:00Kafe Kolong Jember Mengubah Paradigma Masyarakat<br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">JEMBER - Di sudut kota, tempat yang gelap dan sepi, di bawah kolong Jembatan Jl. Mastrip yang biasa dijadikan tempat anak muda berkumpul dengan menikmati miras dan hal negatif lain. Tempat dimana sangat jarang orang pada umumnya yang mau mendekati karena takut akan terjadinya suatu hal kejahatan atau bahkan merasa tidak nyaman berada di sekitar lokasi. Berangkat dari latar belakang tersebut, Hari Pranggono 35 thn dan sahabatnya Yohannes berinisiatif untuk membuat kafe di bawah kolong jembatan sebagai tempat yang edukatif. Hal yang unik dan dirasa tidak mungkin. Namun setelah selama 2 bulan proses pembuatan kafe sejak bulan Mei 2013, serta selama itu pula beberapa kali berusaha meyakinkan masyarakat sekitar bahwa mereka bisa merubah keadaan, membuat jerih payah dan kerja keras kedua pemuda itu tidaklah sia-sia. Kafe di bawah kolong jembatan yang mempunyai jargon “Be Inspired in Kafe Kolong” kini ramai dikunjungi. Lampu kerlap-kerlip yang menghias, dapur dan bar kafe dengan desain modern, fasilitas televisi, bahkan lantunan lagu-lagu oldies seperti Scorpion, The Beatles, Westlife, membuat suasana semakin hommy dan romantis. Disediakan tempat diluar kolong bagi yang ingin berdiskusi, di dalam untuk yang ingin sekedar berkumpul, dan di samping lampu kerlap-kerlip sangat cocok bagi pasangan yang ingin bersantai. Pengunjung Kafe Kolong tidak hanya mahasiswa, tak jarang para karyawan juga mampir seusai bekerja sekedar menikmati kopi yang khas dan melepas lelah. Ada pula yang menjadikan tempat ini sebagai tempat untuk rapat event organizer. Menu yang disajikan kafe kolong pun berbeda dari kafe-kafe biasanya. Selain harga yang ekonomis, dikatakan menu sangat khas karena bahan-bahan yang digunakan adalah bahan baku alami. Kopi dengan olahan dan racikan sendiri, susunya pun asli susu sapi perah. Berbagai kopi nusantara dari berbagai daerah sebagai menu andalan dan beberapa minuman herbal seperti kapulaga, teh hijau jawa barat, kopi tubruk ala kolong, bisa menjadi teman setia dalam bersantai dan menikmati menu-menu snack kafe kolong.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">Pada ramadhan, kafe tutup sampai jam 03.00 WIB dini hari dan jika hari-hari biasa, buka mulai jam 18.30 WIB s/d 01.00 WIB.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">“Di era yang serba praktis seperti saat ini, kami membuat menu yang alami dan berharap bisa turut mengurangi konsumsi dari dampak bahan-bahan kimia yang masuk dalam tubuh. Ini juga disesuaikan dengan lokasi kafe kolong yang menyatu dengan alam, jauh dari hingar bingar perkotaan dan musik dugem yang identik dengan anak muda zaman sekarang” ujar Hari, yang mengaku dirinya dulu merupakan mahasiswa pecinta alam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">Nah… Bagaimana? Kafe Kolong bisa dijadikan salah satu tujuan tempat nongkrong dan hangout anda </span><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 18px;">:)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><img alt="13756929332041548751" class="aligncenter size-full wp-image-270844" height="256" pagespeed_url_hash="1446685422" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/08/13756929332041548751.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; max-width: 600px;" title="13756929332041548751" width="256" /></span></div>
<div>
<span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-20253729723441433752013-05-14T07:24:00.000-07:002013-05-14T07:24:47.687-07:00Untuk Pameran Patahati di Kopi CakWang Jember<br />
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<strong><span lang="IN">Untuk Pameran Patahati, ada 2 barang yang aku titipkan.</span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<strong><span lang="IN">Pertama, yaitu Buku “Eat, Pray and Love”</span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<strong><span lang="IN">Kedua, yaitu Buku “Out of The Vinyl Deeps, Ellen Willis On Rock Music” pemberian darinya dan saat setelah ia memberikan buku itu, kami belum pernah bertemu lagi sampai saat ini.</span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<strong><span lang="IN"></span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<em><span lang="IN">“Trimakasih Kopi Cak Wang </span></em><span lang="IN"><em>Semoga event ini dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi mereka yang mengalami kegalauan karena cinta”</em></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<img alt="" height="2" src="file:///C:/DOCUME~1/Distnet/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" style="max-width: 600px;" width="603" /><span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Kisah yang diawali dengan bertemunya dua orang secara kebetulan di sebuah forum diskusi dan berlanjut menjadi sebuah ikatan pertemanan, hingga berkembang menjadi hubungan seorang idola dengan seorang penggemarnya. Bisa dibilang, aku ada pada posisi dimana aku adalah penggemarnya, menyukai karakter yang ia punya, dan mengagumi suara serta cara berpikirnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">“Sensei” merupakan panggilan untuknya, karena ia tlah mengajarkanku banyak hal, terutama hal-hal klise tapi nyata, yang belum pernah aku pahami sebelumnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Aku pikir dari semua laki-laki yang ku kenal selama ini, sensei adalah sosok unik, misterius, dan dewasa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Ia baik hati, pandai bergaul, dan populer di kalangan anak muda di lingkungannya, bahkan tak sedikit juga perempuan yang kagum akan pesonanya. Itulah sebab, aku memutuskan untuk hanya mengenalnya saja, dan mengaguminya, bisa berada disampingnya, bisa mendengar keluh kesahnya, itu sudah lebih dari cukup. Lagipula, semua orang disekitarnya tau, bahwa ia bukan tipikal seorang lelaki yang suka bergonta-ganti pasangan. Teman perempuan mungkin banyak, tetapi untuk seorang “pacar” sangatlah jarang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Ia sangat selektif dalam memilih pasangan, mempunyai prinsip yang berbeda dengan orang lain dalam menjalani suatu hubungan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Ketika hubungan kami semakin dekat, kami mulai terbiasa saling bertukar pikiran. Ia satu-satunya lelaki yang bisa membuatku terbungkam dengan cara berpikir dan cakrawala pandangnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Ia bisa menjadi sahabat yang baik, teman bertengkar yang bijak, bahkan seorang kakak yang menyebalkan. Selalu saja ada hal yang kami bicarakan. Komunikasi menarik dan tidak pernah ada rasa bosan saat bersama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Buku “Eat, Pray, and Love” adalah buku pertama yang ia pilihkan untukku, ketika aku kesulitan dalam memahami sebuah karya seni, maupun lagu. Biasanya aku juga belajar tentang apresiasi film darinya. Pemikiranku yang terlalu kaku selama ini tentang hidup, sedikit demi sedikit berubah sejak aku mengenalnya. Namun, entah mengapa rasa kagum ini seperti tidak wajar saat ada rasa sedikit kecewa ketika tau bukan hanya aku yang berada di dekatnya, meski ia bilang bahwa hanya aku saja yang paling dekat dengannya saat ini jika dibandingkan dengan perempuan lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<em><span lang="IN">“Apa ini cemburu? Egoisnya aku.. “ pikirku.</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<em><span lang="IN">“Cemburu untuk apa? Dan siapa aku, berani untuk tidak suka dengan sikapnya.”</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<em><span lang="IN"></span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Semua hal ini semakin membuatku tidak nyaman, dan aku pun mulai menjauh…</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Rasa ini bukan karena benci, tetapi karena rasa sadar, adanya rasa sayang yang berlebih.. Dan aku tau, ini mulai tidak baik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Jika instalasi patah hati memberiku kesempatan untuk bisa menyampaikan salamku padanya,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Aku harap.. melalui ini semua, mohon sampaikan… bahwa aku merindukannya….</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">“He’s n</span><span lang="IN">ot only like a knight in a shining armor, but more like a squire with a heart like a knight.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">There were also millions of reason I cannot describe.</span><span lang="IN">..”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">“Love is the crooked thing,,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">There’s nobody wise enough, to find out all that is in it..</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">For he would be thinking of love,,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span lang="IN">Till the stars had run away, and the shadows eaten the moon….”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<em><span lang="IN">Dear sensei..</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<em><span lang="IN">Empat bulan tlah memberikan banyak makna dalam pertemanan kita.</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<em><span lang="IN">Keikhlasan dan ketulusan hati banyak memberiku arti dan pelajaran.</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<em><span lang="IN">Kau slalu menumbuhkan inspirasi hingga membangkitkan keberanian untuk mengungkapkannya melalui suatu karya seni dengan expresi sebuah perasaan.</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<em><span lang="IN">Kau tidak hanya mengajarkanku tentang cinta, tetapi juga membuatku menjadi lebih kuat dan tumbuh dewasa..</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<em><span lang="IN">Aku bersyukur, Tuhan pernah mengirimkanmu sebagai bagian dari hidupku.</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<em><span lang="IN">Dan Trimakasih untuk segalanya yang kau beri… Trimakasih tlah mengisi hari-hariku..</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<em><span lang="IN">Semoga dengan ini kau mengerti, bahwa aku mengagumimu, lebih dari yang kau tau…</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<em><span lang="IN"></span></em></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<em><span lang="IN">~Is Your Love Big Enough~</span></em></div>
Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-46569142668010659552013-02-28T07:58:00.001-08:002013-02-28T08:08:00.758-08:00IRINA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-Sl6DEQBVaUY/US9jnwRa3UI/AAAAAAAAAMc/2EWKlthgCrg/s1600/IMG_7212.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/-Sl6DEQBVaUY/US9jnwRa3UI/AAAAAAAAAMc/2EWKlthgCrg/s400/IMG_7212.JPG" width="266" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">IRINA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> adalah kelompok musik (band) yang
terbentuk pertengahan tahun 2009. Tidak diketahui tanggal yang tepat berdirinya
band ini. Namun para personel Irina sepakat pada tanggal 15 Juli sebagai
peringatan hari jadi band ini. Ini dikarenakan beberapa kali pergantian
personel yang dilakukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Saat ini Irina
mempunyai 5 personel tetap yang terdiri dari vokal, pemain gitar, pemain bas,
pemain keybord dan pemain drum. Irina dibentuk berdasarkan satu rasa kesamaan
misi dan visi para personel dalam konsep musikalitas dan kesenian. Genre yang
diusung Irina adalah pop alternative. Sebuah genre yang dirasa tidak memiliki
spesifikasi tertentu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Melalui genre
pop alternative, Irina merasa bebas dalam mengekspresikan dan mengeksplorasi kekuatan
dan kemampuan musik masing-masing player-nya. Tidak menutup kemungkinan, genre
yang diusung Irina bisa menjadi lebih luas dan bebas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Irina bukan
hanya sekedar band bagi player-nya. Tapi sebuah rumah dan keluarga. Melalui
karya-karya yang diciptakan bersama-sama, Irina ingin memberikan sesuatu yang
baru kepada penikmat musik di Indonesia. karya-karya Irina adalah tentang
representasi kehidupan sehari-hari dan puisi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Mulai
terbentuknya sampai saat ini, Irina sudah memiliki beberapa karya lagu, baik yang
sudah di recording maupun yang belum. Prioritas proyek Irina sekarang adalah
membuat demo lagu berupa mini album (6 lagu), yang akan ditawarkan kepada label
besar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Harapan Irina ke
depan, semua karya dapat diterima dan disukai oleh penikmat musik di Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/--gHqV4xi2Yo/US9uOaOL-gI/AAAAAAAAAMs/IHcBG9qNjtU/s1600/IMG_7313.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="http://1.bp.blogspot.com/--gHqV4xi2Yo/US9uOaOL-gI/AAAAAAAAAMs/IHcBG9qNjtU/s400/IMG_7313.JPG" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Irina berasal
dari nama seorang putri raja pada masa Yunani kuno. Karena kecantikannya, Putri
Irina diperebutkan oleh anak-anak para raja di jaman itu. Untuk menghindari
kesalahpahaman, maka ayah Putri Irina mengadakan sayembara yang mengandalkan
kekuatan fisik dari para pelamar Putri Irina. Boleh jadi mitos itu adalah cikal
bakal dari olimpiade.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Tidak ada makna
khusus sebenarnya, tapi semua player Irina setuju bahwa sejarah tentang Putri
Irina sangat menarik. Lebih-lebih, nama Irina dianggap cocok dengan karakter
dari karya-karya yang sudah diciptakan. Cinta damai dan penuh cinta, itu
hakikat dari Irina.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Semoga kehadiran
Irina membawa perubahan dalam khasanah warna musik negeri ini.
Mahabone........<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-ShnxgEcGJT4/US9zINfATAI/AAAAAAAAAM8/H3hKA6JmeF4/s1600/IMG_7247.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://3.bp.blogspot.com/-ShnxgEcGJT4/US9zINfATAI/AAAAAAAAAM8/H3hKA6JmeF4/s400/IMG_7247.JPG" width="266" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">Daftar Lagu IRINA:</span></div>
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"><div style="text-align: left;">
1. Mary Jane</div>
<div style="text-align: left;">
2. Ku Harus Pergi </div>
<div style="text-align: left;">
3. Misteri</div>
<div style="text-align: left;">
4. Terbang ke Mars</div>
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><div style="text-align: left;">
5. Dosa Terindah </div>
<div style="text-align: left;">
6. Kita Indonesia </div>
<div style="text-align: left;">
7. Badai Pasti Berlalu</div>
<div style="text-align: left;">
8. Perih</div>
<div style="text-align: left;">
9. Derai Hujan </div>
<div style="text-align: left;">
10. Penantian </div>
<div style="text-align: left;">
11. Untittle</div>
</span></span><br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-PAs0v_8MvGs/US91-Kt_vdI/AAAAAAAAANE/3p7X8k88alU/s1600/IMG_7379.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-PAs0v_8MvGs/US91-Kt_vdI/AAAAAAAAANE/3p7X8k88alU/s320/IMG_7379.jpg" width="212" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: left; text-indent: 1cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">PERFORMANCE IRINA:<br /><br />1. Opening Art MOVE ON COMPETITION at Cak Wang (Jember1tv)<br />2. Guest Star IKIP Band Festival<br />3. Guest Star event Pemecahan Rekor 4000 Sepeda Axis 2012<br /><span class="text_exposed_show" style="display: inline;">4. Seleksi Band Aquarius in DW Studio Jember<br />5. Event Kapeje on the stage every week in Food Terrace<br />6. Event B-com Enterprise every Tuesday in Warung Karang<br />7. Inagurasi Politeknik Negeri Jember<br />8. And more.......</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;">KOMPOSISI</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-7hka9-hi-dI/US92vT17AII/AAAAAAAAANM/BRHlXVl4J4g/s1600/IMG_7341.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-7hka9-hi-dI/US92vT17AII/AAAAAAAAANM/BRHlXVl4J4g/s320/IMG_7341.JPG" width="168" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;">Vocal: Wiwin Riza Kurnia<br />TTL: 8 Juni 1992<br />Influense musik: Yui<br /><br />Cewek yang satu ini, selain jadi vokalis di Irina juga mahasiswi perguruan tinggi di Jember yang aktif di berbagai kegiatan kemahasiswaan. Pembawaannya yang sedikit urakan tapi kadang kalem ini membawa suasana unik setiap kali Irina menjalani jadwal latihan.<br /><span class="text_exposed_show" style="display: inline;">Banyak yang tidak menyangka kalau cewek ini bisa juga jadi vokalis. Sebab, banyak kalangan menilai Wiwin sebagai orang yang lebih suka dunia diskusi, dunia berpikir yang kadang-kadang bikin player Irina lainnya sedikit gak nyambung ketika diajak bicara.<br />Harapan Wiwin, melalui Irina, dirinya dapat menemukan sebuah keluarga baru untuk memperjuangkan sesuatu yang juga menjadi hobinya selama ini, yaitu menyanyi.<br />Pesannya : “buktikan pada dunia bahwa seni juga bisa berbicara”</span></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><br /></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-1GKiQq8tlPE/US94bTzssZI/AAAAAAAAANU/uKv8bPE2hTs/s1600/IMG_7191.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-1GKiQq8tlPE/US94bTzssZI/AAAAAAAAANU/uKv8bPE2hTs/s320/IMG_7191.JPG" width="212" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 11px; line-height: 14px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 11px; line-height: 14px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 11px; line-height: 14px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 11px; line-height: 14px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 11px; line-height: 14px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 11px; line-height: 14px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 11px; line-height: 14px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">Tukang Gitar: Trisakti Armiyanto</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 11px; line-height: 14px;">TTL: 19 November<br />Influense musik: Joe Satriani, Yngwe Situmorang<br /><br />Kadang bingung kalau disuruh menggambarkan sosok pria (setengah jadi) ini. Ada kesan kemisteriusan—ada kesan keramahan. Tapi pasti yang ada di benak kita ketika bertemu Sakti adalah rasa ketakutan.<br /><span class="text_exposed_show" style="display: inline;">Lebih banyak diam dan tidak suka ngomong. Sakti seolah mengekspresikan hati dan pemikirannya melalui nada-nada petikan gitar kesayangannya. Boleh jadi keromantisannya dalam bermusik didasari oleh ketidaksukaannya dalam berkomentar.<br />Sakti yang bercita-cita menghasilkan dan menimbun segudang uang dollar ini, juga sedikit tidak nyambung jika diajak bicara. Namun begitu, Sakti adalah sosok yang sangat santun dan sederhana. Jika dianalogikan seperti pepatah abad 21 “Tampang Rambo, Hati Rinto”<br />Pesan Sakti : “dengan dollar aku bisa hidup, tanpa gitar aku bisa mati”</span></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 11px; line-height: 14px;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><br /></span></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 11px; line-height: 14px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 11px; line-height: 14px;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><br /></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-9Y3fmZ5VVQU/US95Y8GtoiI/AAAAAAAAANc/iQvFSinLC34/s1600/IMG_7189.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-9Y3fmZ5VVQU/US95Y8GtoiI/AAAAAAAAANc/iQvFSinLC34/s320/IMG_7189.JPG" width="213" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">Tukang Nyetol-nyetol: Septian Indra Prasetya</span></div>
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">TTL: 1 September</span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"><br /></span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">Influense musik: apa saja yang penting hepi</span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"><br /></span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"><br /></span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">Sangat menyukai kesendirian, cowok yang lebih akrab dipanggil Sinyo oleh teman-temannya ini, ternyata memiliki rasa cinta kepada sejarah. Memulai debut sebagai bassis sejak berumur 6,5 tahun, rupanya tidak membuat Sinyo menjadi seorang master bass. Anehnya kadang, skillnya ya begitu-begitu sa</span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;">ja.<br />Tapi meski demikian, lewat alunan-alunan nada bass yang diciptakannya, Sinyo banyak juga menyumbang inspirasi dan semangat dalam lagu-lagu Irina selama ini. Pembawaannya kalem, tapi rada pedes kalau berkomentar ini, bisa juga jadi orang yang romantis.<br />Buktinya adalah lirik-lirik lagu buatannya kadang bikin nangis cewek-cewek penggemar Irina. Gak tau itu nangis karena lirik yang romantis atau karena jijik, Wallahualam. Sinyo juga cinta sama Tuhannya, meskipun belum tentu Tuhannya cinta sama dia.<br />Pesan Sinyo : “Hidup dibuat santai, musik untuk santai”</span></span><br />
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 11px; line-height: 14px;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><br /></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-D3GUSQKvOJk/US96yhboWxI/AAAAAAAAANk/hP8W7Ue46hk/s1600/IMG_7183.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-D3GUSQKvOJk/US96yhboWxI/AAAAAAAAANk/hP8W7Ue46hk/s320/IMG_7183.JPG" width="213" /></a></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 11px; line-height: 14px;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><br /></span></span></span></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<br />
Tukang Gebuk Drum: Andie Prasetyan</div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
TTL: 12 Januari<br />
Influense musik: british, progresif rock, hip metal. Kadang suka yang kalem juga<br />
<br />
Titik hitam kecil nan eksotis adalah sesuatu yang identik dengan cowok ini. Andie yang sekarang adalah mahasiswa hukum di Unej ini, adalah seorang perantauan. Entah dari mana ceritanya bisa gabung dengan Irina, yang jelas jika Andie tidak ada, Irina sudah pasti tidak<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"> ada.<br />Lebih mengedepankan insting dan feeling yang kadang-kadang malah berlebihan, ketukan dan tempo drum dari Andi ajaibnya bisa cocok dengan lagu-lagu Irina. Kata player Irina yang lain, itu semua campur tangan Tuhan.<br />Obsesi Andie selain jadi drummer papan atas, ia ingin Irina juga masuk dalam jajaran band terkenal se-Asia Tenggara. Tapi bagaimanapun, Andie enak diajak diskusi dan sharing, apalagi kalau soal dunia gaib, wah cowok satu ini jagonya.<br />Pesan Andie : “Hidup-hidupilah musik, musik-musikilah hidup”</span></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-_pPg4JldJO4/US98P5b3DDI/AAAAAAAAANs/xPCICPdImBE/s1600/IMG_7197.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-_pPg4JldJO4/US98P5b3DDI/AAAAAAAAANs/xPCICPdImBE/s320/IMG_7197.JPG" width="213" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">Tukang Pencet Tuts: Bobby Rahadyan<br />TTL: 17 Juli<br />Influense musik: Benyamin Sueb, The Beatles<br /><br />Papa rock n roll, laki-laki yang sudah berbini dan punya satu anak ini, bisa dikatakan jadi kakak bagi player Irina lainnya. Bukan karena bijaksana atau kearifannya, tapi lebih karena umurnya yang paling tua diantara playe Irina lainnya.<br /><span class="text_exposed_show" style="display: inline;">Bobby juga punya kegemaran yang sama dengan Sinyo, yaitu sama-sama suka sejarah. Boleh dibilang dua orang tersebut lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berdiskusi tentang sejarah sampai lupa kalau mereka adalah anak band.<br />Bisa serius, bisa santai, bisa masa bodoh. Tidak suka pada keterlambatan, meskipun lebih banyak terlambatnya kalau lagi latihan, maklum sudah punya anak. Bobby berharap, Irina tidak hanya menjadi band yang hanya mengejar popularitas saja, tapi menghasilkan finansial bagi semua playernya.<br />Pesan Bobby : “Tuhan nomor satu, keluarga nomor dua, Irina nomor tiganya”</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-Fwc5zOeta1A/US99JAhXv9I/AAAAAAAAAN0/qwTxPVOwQ0U/s1600/IMG_7255.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="http://2.bp.blogspot.com/-Fwc5zOeta1A/US99JAhXv9I/AAAAAAAAAN0/qwTxPVOwQ0U/s640/IMG_7255.JPG" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;">Photograph: Robitha Frigit Astuti</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-size: 11px; line-height: 14px;">Admin: Fitri Salawati</span></span></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;">"Tulang Belakang" Management:</span></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;">- IRINA</span></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;">- Hypogriff</span></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;">- STORY OF MY DIARY</span></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;">- AMICUS</span></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><br /></span></div>
<div style="border-collapse: collapse; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;">photo album: </span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: separate; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; line-height: normal;"><a href="https://www.facebook.com/media/set/?set=a.4386329668700.1073741825.1602040547&type=1">https://www.facebook.com/media/set/?set=a.4386329668700.1073741825.1602040547&type=1</a></span></div>
Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-39386965092159094902012-09-24T22:21:00.002-07:002012-09-24T22:21:34.543-07:00Asosiasi Pedagang Tradisional Jember Vs Bisnis Berjaringan<div style="width: 600px;">
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Jember, GN- Menjamurnya bisnis
berjaringan yang ada di Jember, Jawa Timur, membuat pendapatan pedagang
tradisional semakin merosot hingga keberadaannya pun kian menghilang
dengan sendirinya. Pedagang-pedagang kecil yang berdiri sejak
berpuluh-puluh tahun yang lalu kebanyakan mengalami kebangkrutan
disebabkan adanya bisnis berjaringan di kawasan tersebut. Seolah tidak
memandang antar sesama, hingga dengan seiring berjalannya waktu pun
begitu cepat menjadi titik kehancuran bagi pedagang-pedagang tradisional
di lingkungan sekitar kita. Perlu disadari, budaya konsumtif kita pun
menjadi semakin meningkat. Betapa tidak, jika dibandingkan dengan
berbelanja di pusat perbelanjaan bisnis berjaringan, kita memang
mendapatkan pelayanan yang memuaskan, memadai, cepat, dan nyaman. Namun
di satu sisi, kita membeli suatu barang tersebut dengan dikenakan biaya
lebih mahal untuk membayar <span> </span>pajak tambahan. Pengeluaran
akan semakin bertambah. Berbeda dengan jika kita berbelanja di pasar
tradisional atau pedagang tradisional, rasa persatuan dan nasionalisme
kita akan semakin kuat. Selain itu menguntungkan juga bagi pendapatan
daerah, pendapatan masyarakat akan meningkat, dan ada proses
tawar-menawar yang meningkatkan komunikasi antar sesama sehingga membuat
solidaritas bangsa menjadi kian terjaga.<span> </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Inilah yang perlu kita berikan
penyadaran bagi semua.<br />
Penjajahan saat ini memang bukan berbentuk fisik seperti zaman
penjajahan awal merebut kemerdekaan, melainkan </span><span lang="SV">penggelontoran
barang, modal dan tenaga kerja asing ke dalam negeri</span><span lang="IN">. </span><strong><em><span lang="SV">-</span></em></strong><span lang="SV">Budaya konsumeris, hedonis, pragmatis dan westernis yang
menjangkiti kehidupan rakyat Indonesia akibat </span><span lang="SV">propaganda
</span><span lang="SV">kapitalis bekerjasama dengan pemerintah
Indonesia melalui media-media globalisasi.</span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<em><span lang="IN">Kandasnya Perda tentang “Perlindungan Pasar Tradional, Toko
Modern, dan Pusat Perbelannjaan (PPT2MPP)” menjadi buah kemenangan
pemodal asing di bumi Kab. Jember. </span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<em><span lang="IN">Peluang besar bagi kapitalis untuk menancapkan dominasi mereka
tanpa ada aturan-aturan yang sedikitpun dapat menyentuh mereka.</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<em><span lang="IN">Kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang digembar-gemborkan
oleh para birokrat yang berlagak buta seolah hanya dijadikan slogan dan
tameng untuk kebijakan mereka sendiri.</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<em><span lang="IN">Kenyataan perputaran uang bukan lagi berada di Kabupaten
Jember terbina ini, melainkan masuk ke dalam beberapa oknum yang ada. </span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<em><span lang="IN">Ironis.. yang terjadi malah beberapa pedagang lokal yang
mempunyai kewajiban menghidupi keluarganya menjadi kehilangan mata
pencahariannya saat ini.</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<em><span lang="IN"> </span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<em><span lang="IN">Seandainya kita di posisi seperti itu, bagaimana kita bisa
menghidupi anak dan keluarga kita??</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<em><span lang="IN">Seandainya minimarket itu berada di samping toko kita,
bagaimana kehidupan kita kelak???</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<em><span lang="IN">Apakah anda bisa menjamin bahwa usaha anda ini bisa anda
wariskan untuk anak cucu kita nanti??</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<em><span lang="IN">Tapi yang pasti bahwa masa depan toko anda merupakan sebuah
sesuatu yang harus kita perjuangkan bersama demi berlangsungnya
kehidupan ANAK, ISTRI, bahkan CUCU kelak..!!!</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<em><span lang="IN"><span> </span>(Asosiasi Pedagang Tradisional Jember)</span></em></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<em></em></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN">Asosiasi
Pedagang Tradisional Jember bermaksud mengundang Bapak/Ibu/Sdr dalam
Silaturahmi Pedagang Kecil, pada</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN">Hari<span>
</span>: Kamis/27 September 2012</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN">Waktu<span>
</span>: 16.00 – selesai</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN">Tempat
: TOKO BAROKAH (Jl.Sumatera no. 1) Jember</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<strong><span lang="IN">Bergeraklah Mahasiswa!!!</span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<strong><em><span lang="IN">SAATNYA BERSATU MELAWAN PENINDASAN!!!</span></em></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<strong><em><span lang="IN"> </span></em></strong></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<span lang="IN">(Report: Wiwin Riza Kurnia)</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<br /></div>
</div>
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/09/25/asosiasi-pedagang-tradisional-jember-vs-bisnis-berjaringan/Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-44632138558357782612012-08-10T21:16:00.001-07:002012-08-10T21:16:32.214-07:00Lestarikan Alam Demi Masa Depan<br />
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Oleh: Wiwin Riza Kurnia</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" src="https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/389693_2996925134455_849507119_n.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; max-width: 493px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></div>
<div class="caption" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px;">
</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<em>Go Green</em> bisa dikatakan suatu tindakan kepedulian dengan melakukan perbaikan dan pencegahan terhadap kerusakan lingkungan. Gerakan ini mengacu pada ajakan memperhatikan lingkungan, jauh dari hingar bingar demonstrasi, berteriak-teriak menuntut pemerintah mengadili perusak lingkungan, atau bahkan bisa disebut demonstrasi dengan cara lain yang lebih berbeda dan unik.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Mengapa harus Go Green?</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Bahkan dalam pidato Presiden di Pittsurgh pun pada Desember 2009 lalu, Presiden mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 26% pada 2020. Karena melihat pemanasan global yang terjadi semakin berkembang pesat.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Mengacu pada beberapa hal, yaitu:</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- Perubahan iklim (<em>climate change</em>) yang merupakan gejala naiknya suhu permukaan bumi akibat naiknya intensitas efek rumah kaca. Kenaikan suhu udara ini dipicu oleh semakin tingginya kadar Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer, diantaranya oleh CO2 yang banyak dihasilkan dari aktivitas manusia seperti kegiatan pembakaran bahan bakar fosil (misal: minyak, gas, batubara) dalam industri, transportasi, rumah tangga, pembangkit, dll.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- Pemanasan global yang mengakibatkan terjadinya kenaikan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub, kemudian gelombang panas akan mengacaukan iklim dan menimbulkan badai dahsyat yang dapat memporakporandakan bangunan di permukaan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- Bahkan, khusus pada sektor konstruksi, kebutuhan terhadap kayu sebagai bahan bangunan dan <em>furniture</em> juga dituding sebagai hulu dari fenomena kerusakan hutan di berbagai pelosok dunia. Kombinasi antara gas emisi hasil buangan pembakaran BBM dan daya dukung vegetasi alam untuk menetralisir polusi udara yang semakin menurun itulah kemudian, yang memicu pula munculnya <em>global warming</em>.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- Melimpahnya CO2 di atmosfir menyebabkan keseimbangan alam bumi berubah, ozon pun menjadi kecil dan menyebabkan lubang besar yang memungkinkan ultra violet sinar matahari mencapai ke bumi langsung tanpa filter oleh atmosfir bumi. Ultra violet sinar matahari yang masuk lewat kutub Selatan dan Utara ini yang bisa menyebabkan ozon bumi mudah terkikis.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Dari berbagai sebab diatas, tentunya penting bagi kita semua untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar. Dimulai dari lingkup kampus sendiri, “<strong>Politeknik Negeri Jember</strong> <strong>Go Green Campus”</strong> yang melibatkan seluruh sivitas akademikanya. Program ini guna meningkatkan pelayanan, memperbaiki kedisiplinan dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat dan asri, bertujuan untuk membuat seluruh elemen masyarakat kampus menjadi lebih nyaman dan fokus menjalani kegiatan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Membahas satu persatu tindakan Go Green atau pencegahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi ini agar menjadi Hijau dan Segar, ada 3 pokok gagasan utama yaitu diantaranya:</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong>1. </strong><strong>Gerakan ‘Selamatkan Nafas Bumi’</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Dulu dapat dirasakan udara yang segar dan sawah-sawah hijau di pinggir jalan serta pohon-pohon berjajaran, namun sekarang hal tersebut sudah semakin sedikit ditemukan. Saat ini udara terkadang terasa semakin panas, polusi udara semakin buruk sehingga orang menjadi rentan terserang penyakit. Yang bisa kita lakukan:</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- <em>Mengg</em><em>unakan air seperlunya.</em> Air merupakan sumber kehidupan, air yang bersih dan sehat akan menjaga lingkungan dan tubuh kita, termasuk udara. Ingatlah terkadang di tempat lain, orang harus berjalan berkilo-kilo untuk mendapatkannya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- <em>Menggunakan</em><em> kendaraan bermotor seperlunya.</em> Gunakan kaki atau sepeda saat berpergiaan jika jaraknya dekat. Manfaatkan kaki kita untuk berjalan, jangan malas. Orang tua zaman dahulu berumur panjang dan saat tua pun tidak sakit-sakitan karena mereka banyak berjalan kaki.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- <em>Tidak Merokok Sembarangan</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Adanya peringatan NO SMOKING menjadi suatu aturan agar tidak merokok di sembarang tempat. Karena dengan adanya program ini sedikit banyak memberikan kesadaran akan pentingnya menghargai sesama terutama dalam konteks ini yaitu perokok pasif yang meski bukan perokok namun jika menghirup asap rokok juga mendapat dampak negatif bagi tubuhnya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- <em>Tanam</em><em> </em><em> tumbuhan di </em><em>lingkungan sekitar, Jangan biasakan merusak tanmanan</em> Tanaman dan tumbuhan berfungsi sebagai pemancar oksigen bersih, akan lebih baik lagi bila yang ditanam itu pohon, karena pohon akan menjaga kualitas air kita. Selain itu oksigen bersih yang di hasilkan pun jauh lebih besar.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong>2. </strong><strong>Gerakan ‘Membumikan Bumi’</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Menyebarluaskan informasi terkait tindakan peduli lingkungan melalui Go Green sebagai bentuk upaya penyadaran sejak dini, yaitu dengan:</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- Update berita dari berbagai sumber termasuk badan ilmiah peneliti perubahan iklim dunia yaitu<em>International Panel on Climate Change</em> (IPCC) untuk kritis mengetahui perkembangan iklim saat ini dan juga nanti.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- Apresiasi Film <em>‘An Inconvenient Truth’</em><em> </em>yang merupakan pendidikan melalui sebuah film dokumenter tentang pemanasan global. Topik ilmiah seperti pemanasan global adalah topik yang membosankan bagi kebanyakan orang, tetapi berbeda jika pada film ini. Al Gore mampu menyajikan topik ini dengan sangat baik sehingga mudah dicerna oleh orang awam sekalipun. Film ini mengingatkan tentang bagaimana dari hari ke hari, bumi kita tempat satu-satunya yang kita diami di alam semesta ini, dimana kita menjalani hidup dan meneruskan keturunan, tempat kita melewatkan banyak suka dan duka, tempat di mana segala tragedi, peperangan, kelaparan, kesenangan, kemewahan yang bercampur jadi satu – tanpa kita sadari sedang menuju ambang kehancuran. Dan fakta yang ironisnya adalah bahwa ternyata kita sendirilah yang membuat Bumi mendekati waktu kehancurannya sendiri. Ada satu kutipan yang menarik di film ini yang dinarasikan oleh Al Gore, pakar lingkungan yang dulunya pernah menjadi kandidat presiden AS namun dikalahkan oleh George Bush Jr. Bunyinya kira-kira seperti ini: </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong><em>“</em></strong><strong><em>Suatu saat nanti anak-anak kita kelak akan bertanya-tanya pada dirinya sendiri saat melihat Bumi rusak yang kita wariskan kepada mereka. “Ya Tuhan, apa yang telah dilakukan oleh orangtuaku dulunya? Mengapa mereka tidak sadar saat mereka masih ada kesempatan untuk memperbaikinya?”</em></strong><strong><em> </em></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong>3. </strong><strong>Gerakan ‘Green Building Clean and Healthy’</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<em>Green building lebih mengacu pada aspek-aspek penghematan energi, merupakan upaya untuk menghasilkan sesuatu dengan menggunakan proses-proses yang ramah lingkungan, penggunaan sumber daya secara efisien selama daur ulang serta pembaharuan. Sama halnya dengan 5R (Reduce=Mengurangi, Reuse=Memakai Kembali, Recycle=Daur Ulang, Reform=Membentuk Kembali, Refuse=Menampik)</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- <em>Gunakan Teknologi ramah lingkungan</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Gunakan alat dengan sumber tenaga lain seperti pemanas air bertenaga surya atau angin. Matikan lampu dan barang elektronik lain seperti televisi, AC, kipas angin, dispenser dan komputer ketika tidak terpakai. Paling tidak hal terkecil yang bisa kita lakukan adalah mematikan lampu saat tidur, ada manfaatnya yaitu apabila mematikan lampu saat itu, baik bagi kesehatan mata, karena mata kita dapat beristirahat dengan penuh</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- <em>Kurangi penggunaan</em><em> kantong plastik, gantikan dengan kardus</em><em>, rotan atau bahan yang lain</em><em>.</em> Karena plastik merupakan salah satu zat yang sulit di urai oleh bakteri dan mineral-mineral dari tanah, sama halnya streoform baru dapat terurai setelah melewati umur 105 tahun.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- <em>Pisahkan sampah</em><em> basah dan sampah kering</em><em> </em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Pemisahan sampah yang bisa didaur ulang dan tidak agar memudahkan penghancuran sampah.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<em>- </em><em>BBM</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Membuat <strong>B</strong>arang <strong>B</strong>ekas jadi ber-<strong>M</strong>anfaat.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Hal-hal yang bisa kita lakukan di atas sangatlah sederhana, namun berguna.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Apa yang kita lakukan hari ini akan berdampak pada hari berikutnya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Bermula dari tulisan lalu menjadi sebuah karya nyata untuk memperbaiki bumi yang </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
rapuh ini. Sudah semestinya para intelektual muda untuk dapat dan sepantasnya</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
memberi contoh yang baik untuk adik-adik kita nanti.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Bergeraklah Mahasiswa! </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
“Politeknik Berkarya, Indonesia Sejahtera”</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Hidup Mahasiswa!</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
(http://green.kompasiana.com/penghijauan/2012/04/26/lestarikan-alam-demi-masa-depan/)</div>Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-64447686788864351532012-08-10T21:15:00.002-07:002012-08-10T21:15:20.569-07:00Reposisi Peranan Mahasiswa dalam Peningkatan Produktifitas dan Inovasi Membangun Bangsa<br />
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b><br /></b></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Oleh: Wiwin Riza Kurnia </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Apa yang terbersit dalam benak kita semua ketika mendengar kata perguruan tinggi politeknik negeri beserta mahasiswanya?</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Politeknik berbeda dengan universitas maupun institusi. Pendidikan di politeknik mengacu pada upaya-upaya inovasi dalam pendidikan dan teknologi yang berbasis pada pengintegrasian kegiatan-kegiatan rekayasa, produksi, pendidikan dan pelatihan secara terpadu serta sinergi sehingga dapat memberikan daya guna dan hasil guna bagi masyarakat. Dilihat berdasarkan kalkulasi pembelajarannya pun 60% praktek dan 40% teori. Sehingga mahasiswa politeknik dalam peningkatan mutu dan potensi pembelajarannya lebih teruji kemampuan terjun di lapangan menjadi individu yang siap kerja. Memahami latar belakang diatas, tentu perlu keseimbangan dalam peningkatan kemampuan <em>(hard skill)</em> dan <em>(soft skill)</em> mahasiswa. <em>Hard skill</em> di sini merupakan implementasi teori yang didapatkan di bangku kuliah yang berada di lingkungan sendiri, sedangkan <em>soft skill</em> adalah kemampuan masing-masing mahasiswa dalam masalah komunikasi, kepemimpinan, perilaku, manajemen, <em>human relation</em> yang baik itu secara personal maupun interpersonal. Karena terjun di dunia masyarakat nantinya akan membutuhkan kemampuan adaptasi yang matang.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Mahasiswa yang terbiasa dengan gaya hidup santai, glamor, tidak pernah tertekan pasti akan sulit beradaptasi dalam kehidupan dunia kerja yang dinamis, keras, penuh tekanan dan <em>deadline</em>. Maka untuk itulah sebelum terjun di dunia kerja, mahasiswa harus mengasah keterampilan yang secara umum dicari perusahaan. Belajar berorganisasi dan mengaktualisasikan diri didapatkan salah satunya dengan menjadikan diri sebagai aktivis kampus.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Tidak ada resiko terlalu besar jika belajar berorganisasi lingkup kampus, karena kesalahan yang terjadi akan dinilai sebagai pembelajaran tersendiri, sebaliknya jika kesalahan yang dilakukan di tempat kerja akan berakibat fatal terhadap karir di masa depan. Dilihat dari perkembangannya, turut serta berperan aktif menjadi tenaga produktif bangsa membutuhkan proses yang panjang, tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Tantangan pendidikan vokasi menjadi tantangan tersendiri melihat dari keterbatasan waktu mahasiswa berorganisasi dan dilain sisi kepedulian mahasiswa pun cenderung melemah dan masih diwarnai friksi antar golongan semata. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Hanya perdebatan jalan mana yang lebih efektif dan efisen yang seringkali menjadi hambatan. Bayangkan jika kekuatan mahasiswa bersatu dengan berbagai kemampuannya berjalan sistematis dan terukur. Karena sesungguhnya tujuan seluruh komponen sama, yakni menginginkan perubahan yang lebih baik nantinya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Setiap zaman mengandung tantangan yang berbeda dikarenakan zaman yang terus berubah.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Setiap perubahan tentunya menyiratkan pesan bahwa kemampuan adaptasi adalah kunci keberhasilan. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Maka peran mahasiswa yang diorganisir oleh suatu organisasi pemuda/kemahasiswaan diharapkan dapat mampu berperan tak hanya sebagai pendidikan soft skill saja, namun pengontrol kebijakan serta wadah untuk aktualisasi diri bersama. Mendengar kata orang bijak, bahwa mahasiswa adalah anak pada zamannya. Dimana dalam perjalanannya memiliki masa dan penyesuaian dengan pola-pola gerakan yang juga berkembang. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Jika pola penindasan lebih berkembang daripada pola gerak aktor perubahannya, maka apa yang mau diharapkan dari mahasiswa? Mencari berbagai alternatif, bagaimana agar bisa membangkitkan kesadaran dan kembali kritis mengambil peran monumental hingga menjadi pijakan kokoh untuk langkah pembangunan selanjutnya. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Mengingat seiring kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pula, berbagai ujian yang dihadapi akan semakin massif, dan negara pun secara tidak langsung selalu membutuhkan figur-figur yang berwawasan kedepan dan mampu melihat peluang agar dapat menggarapnya untuk kepentingan bersama.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Secara eksternal, pengaruh globalisasi menyebabkan masalah yang dulu dihadapi dalam lingkup lokal maupun regional kini menjadi satu kesatuan masalah global. Belum lagi arus budaya hedonisme begitu merasuk ke dalam perilaku mahasiswa. Seolah mahasiswa harus mampu bergerak tidak hanya sebagai gerakan intelektual namun juga harus bisa membasis.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Paradigma pemberdayaan masyarakat menjadi acuan utama. Karena aksi-aksi jalanan yang terkadang disorientasi dari konsep bukannya menjadi kurang relevan, melainkan disesuaikan dengan kebutuhan gerakan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Sehingga ketika semua berjalan baik, maka citra dan kepercayaan masyarakat akan kembali diletakkan di tangan mahasiswa. Sedangkan posisi secara internal sendiri bisa dilihat bagaimana polarisasi yang membuat terpecah-pecahnya mahasiswa. Kapitalisasi gerakan yang berorientasi modal dan keuntungan, lemahnya kaderisasi, intervensi senior, inkonsistensi perkataan dan perbuatan, minimnya kreatifitas kemandirian dana, tidak mampu menjaga independensi dan selalu menggunakan metode-metode yang bersifat reaktif.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kedua tantangan baik posisi secara eksternal maupun internal jika tidak disikapi bisa menyebabkan krisis kepercayaan antar elemen mahasiswa dan disorientasi gerakan. Kita dituntut agar terus menerus mereformasi diri, menambal lubang-lubang kelemahan dan keluar dari jebakan pikiran konvensional untuk mencari solusi kritis. Berusaha menitikberatkan pada penguatan pondasi dan menata sistem lingkungan sendiri, sebelum ber-akselerasi pemberdayaan potensi melalui kegiatan-kegiatan organisasi.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Ada tiga gerakan yang menjadi tawaran untuk menghadapi tantangan mahasiswa sekarang, yaitu:</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong>Pertama</strong>, <em>Kompetensi Dasar Intelektualitas</em>, yaitu Mahasiswa berperan sebagai insan akademis yang bergerak dengan intelek pula. Mengadakan kegiatan-kegiatan seperti seminar, diskusi, kelompok-kelompok kajian yang mengupayakan solusi pemecahan masalah di tengah-tengah isu nasional yang dihadapi, sehingga hasil-hasil kajian tersebut bisa dijadikan sumber yang legal dan direkomendasikan ke media massa. Apakah dijadikan buku atau tulisan, atau bahkan dialog interaktif secara on air. Jika kemungkinan harapan mandiri bisa terwujud, intervensi dan tarikan kepentingan terhadap mahasiswa pun tidak akan mengganggu fokus gerakan mahasiswa.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Contoh:</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- Diskusi Panel: Forum diskusi yang membahas permasalahan nasional yang terjadi (sehingga mahasiswa turut berkontribusi memberikan pemikiran-pemikirannya sebagai solusi)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- Diskusi Kontemporer: Forum diskusi bersama dalam momentum-momentum tertentu mempunyai tema yang sinergis dengan peringatan hari-hari besar nasional.- Diskusi Publik/Seminar: Forum diskusi sebagai bentuk implementasi dengan melibatkan berbagai elemen untuk berbagi informasi dan ilmu yang didapat dalam masyarakat ataupun mahasiswa di kampus.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- HOL (House of Leader): Forum antar Perwakilan Mahasiswa Umum bersama Deperma, UKM dan UKMJ. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<em>Parameters of system “Science, Knowledge, and Information for Everyone”</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong>- </strong>Suara Mahasiswa “Masih Ada Cara Lain untuk Menyalurkan Aspirasi Mahasiswa”</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong>Kedua,</strong> <em>Pembangunan secara Kultural.</em> </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Mahasiswa harus membumi dan mampu bekerja secara produktif. Advokasi dan kegiatan bersama masyarakat harus menjadi pilihan. Mengingat salah satu pilar dari ‘Tri Dharma Perguruan Tinggi’ yaitu Pengabdian Masyarakat. Dalam jangka panjang masyarakat akan mau bergerak berpartisipasi dengan mahasiswa dan diharapkan dengan program kerja tersebut mahasiswa yang tergabung didalamnya mampu menjadi mahasiswa yang kritis dan dapat menyalurkan kreatifitas mereka. Karena seorang mahasiswa tidak hanya dituntut keilmuan yang mereka dapat saat kuliah tetapi juga dituntut untuk dapat mengaplikasikannya pada masyarakat sehingga mahasiswa akan sangat berperan dalam pembangunan bangsa.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Contoh:</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- Desa Binaan: Social Improvement, melibatkan elemen mahasiswa serta UKM dan UKMJ.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- Bakti Sosial/Aksi Penggalangan Dana; Mahasiswa bersama-sama turun ke jalan guna mengumpulkan sumbangan yang disalurkan pada masyarakat membutuhkan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong>Ketiga,</strong> <em>Pendidikan Struktural.</em> </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Selama ini organisasi mahasiswa selalu vis a vis dengan negara. Namun sebenarnya bekerja sama dengan insitusi atau organisasi kampus lain untuk mendukung kerja-kerja mahasiswa sudah saatnya dijadikan opsi pembelajaran. Bagaimanapun sebuah organisasi tidak akan efektif jika tidak bekerja sama dengan pihak-pihak yang bersangkutan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Contoh:</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- FKMPI (Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- APMPI (Aliansi Pers Mahasiswa Politeknik se-Indonesia)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- Study Banding / menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bekerjasama dengan institusi pemerintah atau Organisasi Mahasiswa kampus lainnya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Selain itu, organisasi mahasiswa juga seharusnya melakukan spesialisasi gerakan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Seharusnya mulai dipilah mana mahasiswa yang cenderung pada bidang politik, organisatoris, ideologis dan mahasiswa-mahasiswa yang ingin bergerak di bidang non politik, seperti wirausaha. Ini semua agar kekuatan aktor perubahan tidak terpusat hanya di ranah politik saja. Namun juga harus ada dan menguasai kekuatan ekonomi, seni, budaya,sosial, dan lainnya. Sehingga ada keseimbangan antara Struktur, Pengawasan, Media, dan Standar Organisasi Mahasiswa dan sinergisitas antar komponen bisa lebih terasa dalam membuat sebuah move/gerakan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Mahasiswa intelektual dibina secara khusus dengan mentor yang telah disiapkan. Secara serius, regenerasasi adalah harga mati bagi hidup mati sebuah organisasi.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Contoh:</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- Leadership Training: Mencakup sosialisasi tertib administrasi organisasi, AD/ART, Mentoring Project, Manajerial orientasi kerja <em>(task oriented/job description).</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- Open Recruitment: Memberi ruang kesempatan untuk mereka yang ingin aktif ber-organisasi dalam kegiatan-kegiatan kepanitiaan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Keberhasilan sebuah lembaga dalam menerapkan <em>good governance</em> dapat dilihat dari adanya <strong>akuntabilitas, kapabilitas, dan partisipasi semua</strong><strong> </strong><em>stakeholder</em>. Secara mudahnya ialah keterbukaan informasi terkait berbagai pengambilan kebijakan yang nyata. Menginisiasi gerakan yang bisa langsung dirasakan kebermanfaatannya, walaupun kecil tapi berdampak luar biasa dan walaupun singkat namun berkualitas sebagai langkahnya. Karena dengan suatu harapan dan perubahan yang kita gagas bersama bisa menjadi inspirasi orang lain pula untuk berkarya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Semoga harapan kita sebagai mahasiswa dapat terwujud dan menjadi pemuda yang bisa membawa Negara yang kita cintai ini kearah yang jauh lebih baik. Amin</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<em>“Kedudukanmu bukanlah untuk kemapanan dan kedamaianmu saja.</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<em>Hanya merasa damai dan mapanlah, jika engkau telah berhasil menjadikan mereka yang kau pimpin hidup dalam kedamaian dan kemapanan.</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<em>Politik pencitraan sudah kuno untuk menyerap pemilih muda.Kesuksesan kandidat dalam memenangkan pemilihan raya juga ditentukan oleh keterlibatan langsung mereka pada kinerja di lapangan terhadap calon-calon pemilihnya”</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong>Tuhan memberkati setiap langkah yang kalian ambil,</strong><strong><em> </em></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong>Now get ready for the regeneration and wish everything will be better.</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong><em>Be Aware…</em></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong><strong>(Pemilu Raya, Senin 23 April 2012)</strong></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong><strong>Wiwin Riza Kurnia Jalur Independent No. 1</strong></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong><strong>Kandidat Presiden Mahasiswa/DEPERMA</strong></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong><strong>Politeknik Negeri Jember 2012/2013</strong></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" src="https://fbcdn-sphotos-b-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/s720x720/580636_2968432782164_981232251_n.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; max-width: 493px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></div>
<div class="caption" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px;">
</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong>PENDIDIKAN FORMAL</strong></div>
<ol style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 25px; padding-right: 10px; padding-top: 0px;">
<li>SD Negeri Kepatihan 02 Jember 1998-2003</li>
<li>SMP Negeri 01 Jember 2004-2006</li>
<li>SMA Negeri 04 Jember 2007-2009</li>
</ol>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong>PENDIDIKAN NON FORMAL</strong></div>
<ol style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 25px; padding-right: 10px; padding-top: 0px;">
<li>Winda’s English Course 2002/2003</li>
<li>DELTA, Kompetisi Matematika se- Eks. Karesidenan Besuki, September 2003</li>
<li>Olimpiade Matematika & IPA se-Jatim, September 2003</li>
</ol>
<ol style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 25px; padding-right: 10px; padding-top: 0px;">
<li>Pradana Putri Pramuka SPASA 2005/2006</li>
</ol>
<ol style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 25px; padding-right: 10px; padding-top: 0px;">
<li>Drumband SPASA 2006-2007</li>
<li>Olimpiade Fisika SMA se-Eks. Karisidenan Besuki, “Pekan Ilmiah Fisika” HIMAFI Neutron, UNEJ Maret tahun 2008</li>
<li>Kompetisi Musik Aksi Kreatif “Semen Gresik” se Jatim, UNMUH Februari 2009</li>
<li>Pengenalan Kegiatan Kemahasiswaan dan Akademik, Latihan Dasar Kedisiplinan Maba, POLIJE tahun 2010/2011</li>
<li>Pelatihan Jurnalistik dan Road Show RADAR JEMBER, POLIJE Februari 2011</li>
<li>Training Motivasi, FSIAP UNEJ Maret 2011</li>
<li>Bedah Buku “Akses Terhadap Keadilan” Perjuangan masyarakat miskin dan kurang beruntung untuk menuntut hak di Indonesia, ON AIR Prosalina Jember, Mei 2011</li>
<li>Seminar Regional “Pendidikan sebagai Instrumen Untuk Meningkatkan Kualitas Buruh di Indonesia”, IMPARSIAL, UNEJ Mei 2011</li>
<li>Forum Wiken, “Kepemimpinan dan Kearifan Lokal” Mei 2011</li>
<li>Training Nasional “Be the Best Not Be ASA”, UNEJ Juni 2011</li>
<li>Pelatihan “Manajemen Organisasi” POLIJE Juli 2011</li>
<li>Kongres DEPERMA XI Politeknik Negeri Jember 2011</li>
<li>Seminar Nasional Muswil FKMPI (Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia) “Peran Mahasiswa dalam Pembangunan Karakter Bangsa dan Nasionalisme” Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, Agustus 2011</li>
<li>Seminar PMW Politeknik Negeri Jember, September 2011</li>
<li>PELATNAS II APMPI (Aliansi Pers Mahasiswa Politeknik se-Indonesia) “Pers Mahasiswa sebagai Akselelator Kemajuan Pers Indonesia” Poltekkes Malang, 23-27 Oktober 2011</li>
<li>Seminar Nasional dan Dialog Kebangsaan “Menemukan Kembali Republik Indonesia Kita” UNTAG Surabaya, Oktober 2011</li>
<li>Diklat/Kursus Jurnalistik dan TI Tingkat Nasional Presidium, “Membangun Pemuda Berkarakter dan Mandiri. Transformasi Gagasan, Media Alternatif Menguasai Dunia” PHI, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, 09-13 November 2011</li>
<li>Seminar Nasional “Konsep Diri Perempuan” PMI Jember, Februari 2012</li>
<li>PJTD (Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar) “Revolusi Presma yang Kritis dan Cerdas”</li>
</ol>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Explant POLIJE, Maret 2012</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
24. Seminar Koperasi Mahasiswa se-Karisidenan Besuki “Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan Dengan Asas Koperasi Untuk Mencapai Masyarakat Yang Lebih Sejahtera” Maret 2012</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong>PENGALAMAN ORGANISASI</strong></div>
<ol style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 25px; padding-right: 10px; padding-top: 0px;">
<li>Humas di Formaesa (Forum Remaja Rukun Warga Satu) Darwo Timur tahun 2008-2010</li>
<li>Pubdekdok “Tournament Fans Club Regional Jember & Nobar Final Champions Legue” Juni 2011</li>
<li>Ketua Panitia “Social Improvement” Desa Binaan FKMPI Jawa Timur tahun 2011/2012</li>
<li>Sekben (Sekretaris,Bendahara) Pekka “Pengenalan Kegiatan Kemahasiswaan dan Akademik” Politeknik Negeri Jember tahun angkatan 2011/2012</li>
<li>Ketua Panitia “Sayembara Logo Deperma” Februari 2012</li>
<li>Komisi Khusus di Deperma (Dewan Permusyawaratan Mahasiswa) tahun 2010/2011</li>
<li>Delegasi BEM, MUSWIL FKMPI (Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia) Bandung, Agustus tahun 2011</li>
<li>Delegasi Munas & Pelatnas II APMPI (Aliansi Pers Mahasiswa Politeknik se-Indonesia) Malang, Oktober tahun 2011</li>
<li>Anggota Forum Komunikasi Mahasiswa Beasiswa Unggulan Politeknik Negeri Jember tahun angkatan 2010/2011</li>
</ol>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
10. Sekretaris MOC “Master of Ceremony” November 2011</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
11. Sekretaris “PORSENI INTERNAL POLIJE” Maret tahun 2012</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong>KEAHLIAN DAN KETERAMPILAN</strong></div>
<ol style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 25px; padding-right: 10px; padding-top: 0px;">
<li>Bahasa Inggris dan Bahasa Italia Pasif</li>
<li>Menguasai Microsoft Office (Word, Excel, Access, Power Point)</li>
<li>Menguasai Adobe Photoshop CS</li>
<li>Menguasai Photoscape & Corel Draw</li>
</ol>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong>KARYA AKHIR</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Pemenang Lomba: Proyek Menulis Anak Bangsa Tingkat Nasional, Juni 2011</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
“30 Antologi Kisah dan Ide Inspiratif untuk Indonesia” KOMPASIANA. <strong><em> </em></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong><span>Visi & Misi</span></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong>Visi</strong></div>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 25px; padding-right: 10px; padding-top: 0px;">
<li>Menjadikan DEPERMA sebagai organisasi yang produktif dan kontributif</li>
</ul>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong>Misi</strong></div>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 25px; padding-right: 10px; padding-top: 0px;">
<li>Menampung aspirasi mahasiswa Politeknik Negeri Jember</li>
<li>Turut berpartisipasi dalam peningkatan dan implementasi ilmu pendidikan sebagai wujud dari pilar “Tri Dharma Perguruan Tinggi”</li>
<li>Menjalain hubungan baik dengan pihak lembaga, UKM/UKMJ, seluruh mahasiswa Politeknik Negeri Jember serta elemen masyarakat</li>
<li>Terciptanya program-program yang mempunyai manfaat bagi mahasiswa Politeknik Negeri Jember terutama dalam peningkatan potensi mahasiswa (hard skill dan soft skil)</li>
</ul>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Hidup Mahasiswa!</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" src="https://fbcdn-sphotos-a-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/s720x720/531197_2969401606384_188242221_n.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; max-width: 493px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></div>Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-79039193184249810962012-08-10T21:13:00.002-07:002012-08-10T21:13:44.269-07:00Pengembangan Peranan Perempuan Indonesia dalam Sektor Publik Bangsa<br />
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b></b></div>
<b><div style="font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><b></b></span></div>
<b><div style="display: inline !important; font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Usia muda memang penuh dinamika, gejolak dan berbagai tantangan. Kegagalan yang merupakan peluang, dan kesuksesan dari hasil buah perjuangan. Realita melingkupi kondisi dimana segala sesuatunya yang dikatakan dinamis sangatlah tipis, sehingga segala hal yang dinamis pun bisa menjadi sangatlah relatif.Terkadang emosi sering mendominasi dalam setiap pengambilan keputusan dan ketika itu bersinergis dengan idealisme, maka seringkali memunculkan ide-ide besar yang progresif dan revolusioner. Keberadaan para pemuda diharapkan memiliki gagasan segar dalam mengisi setiap jengkal kebijakan yang lebih mengedepankan kepentingan besar diatas kepentingan pribadi atau kelompok dengan idealismenya hingga berpeluang untuk dapat terjadi suatu perbaikan dalam setiap momentum perubahan bangsa.</div>
</b><br />
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Namun bisa dirasakan peran para kaum muda semakin hari semakin redup bahkan nyaris tak terdengar. Eskalasi gerakan pemuda dalam menyikapi isu sosial kemasyarakatan di tingkat regional dan nasional seakan berjalan fluktuatif bahkan terbilang minim gerakan yang massif dan radikal. Situasi dan kondisi yang mengalami fluktuasi gerakan bahkan menurun dalam menyikapi isu ekonomi, sosial, politik di masyarakat memposisikan gerakan dalam situasi yang tidak berkembang maju dalam dinamika perubahan di negeri ini. Perlahan gerakan pemuda yang dikenal militan dan kritis dalam menyikapi isu sosial masyarakat serta menyebarluaskan isu tersebut kepada masyarakat seolah menurun drastis. Peran sentral gerakan para pemuda sebagai penyambung lidah rakyat terancam semakin terkikis dan hilang. Posisi gerakannya yang berjalan lambat dalam merespons isu sosial kemasyarakatan dan minimnya tingkat kekritisan dalam hal wacana kemungkinan menyebabkan gerakan menjadi tidak solid. Sehingga daya tawar gerakan pemuda dalam mengupayakan perubahan sosial di hadapan masyarakat semakin tersubordinasi oleh persoalan-persoalan dalam gerakan internal sendiri.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Dengan minim gagasan-gagasan besar lahir, seakan larut dalam sistem yang terkontaminasi oleh kepentingan-kepentingan konservatif. Budaya materialistik dan hedonisme juga mengidap dikalangan politisi muda saat ini. Paradigma tentang pembangunan ekonomi dengan kecenderungan kepada penguasaan materi lebih mendominasi dibandingkan dengan paradigma tentang kebijakan yang bersifat imaterial dengan penguatan nilai religius, padahal nilainya mempunyai peran mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan materialistik tersebut, sekalipun hal itu tidak mengizinkannya menjadi sesuatu yang sangat domina<span>n.</span> Kondisi inilah yang membuat para pemuda semakin rawan tersandera dan terjebak dalam situasi sangat sulit, hingga berdampak pada agresifitasnya untuk melakukan perubahan dan perbaikan karena mereka pun menjadi bagian dari permainan <em>(role of game).</em></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Berbicara tentang generasi muda, tentunya tak luput dari pembahasan mengenai kepemimpinan. Pemimpin yang berarti seorang panutan dalam keharusannya memiliki beragam keterampilan untuk dapat merangkul segala golongan. Bisa juga dikatakan bahwa kepemimpinan dapat dipandang sebagai suatu aspek dalam diferensiasi peran. Bila dianalogikan, kemajuan umat manusia datangnya dari sejumlah kecil orang-orang istimewa yang berhasil tampil di depan. Orang-orang ini adalah perintis, pelopor, ahli-ahli pikir, pencipta dan serta ahli organisasi. Mereka ada bukan hanya dilahirkan untuk menjadi pemimpin, tetapi juga dapat muncul sebagai hasil dari suatu proses pembelajaran. Karena nilai tawarnya berdasarkan ketinggian moralitas, perilaku serta tindakan-tindakan yang telah teruji waktu menunjukan “kelayakan” dari kualitas mereka. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana dalam menjalankan tugasnya tentu tidak hanya bertanggungjawab terhadap masalah-masalah internal mencakup pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia semata, namun secara eksternal juga dituntut memiliki tanggungjawab sosial kemasyarakatan atau akuntabilitas publik. Semakin sosiabel interaksi kesesuaian pemimpin, tingkat efektivitas kepemimpinan pun akan semakin tinggi.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Dalam membangun karakter dan keunggulan pemuda ini, dibutuhkan peningkatan daya saing dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sistem efektif yang mampu memfilter pengaruh buruk dengan menanamkan nilai-nilai relijius, moral, dan sistem yang dapat meningkatkan pembangunan budi pekerti.Dan jika dengan terbiasa sudah mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka ketika berkuasa mereka akan dapat menebarkan nilai-nilai tersebut, selanjutnya sistem politik kita akan menuju ke arah yang lebih baik. </div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Akan tetapi, secara kuantitas jumlah perempuan di Indonesia lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Peran serta perempuan dalam kancah kemasyarakatan seharusnya memiliki potensi yang sangat besar. Namun hal ini belum dimaksimalkan oleh lingkungan (masyarakat) maupun pemerintah yang berfungsi sebagai lembaga yang harusnya memberikan track ke arah sana. Meski era reformasi memberikan angin segar bagi kaum perempuan dengan mendapat kesempatan lebih dalam hak politiknya dibanding Orde baru, tapi jika mempertanyakan posisi kaum perempuan pada dasarnya akan menggoncang status quo struktur dan sistem ketidakadilan yang telah mapan dan yang tertua dalam masyarakat karena menyangkut hubungan kekuasaan antar pribadi yang melibatkan semua orang.Kontruksi budaya patriarki di Indonesia, memberi pengaruh terhadap mereka untuk mencapai peran setara dengan laki-laki dalam ranah publik khususnya politik.Adanya konstruksi sosial masyarakat dengan sebutan perempuan yang diganti dengan sebutan wanita, terkadang membuat posisi perempuan sesungguhnya masih dipertanyakan. Dari asal katanya saja, sebenarnya kata “perempuan” lebih halus daripada wanita. Kata “wanita” berasal dari kata “wani di tata, sedangkan kata “perempuan” berasal dari per-empu-an yang berarti perguruan. Wanita bukanlah makhluk yang harus diatur atau ditata, karena seorang ‘ibu’ yang menjadi pembuktian bahwa perempuan seharusnya lebih diagungkan dan setara derajatnya seperti halnya guru atau empu. Terbukti dalam konstruksi budaya tersebut, perempuan pada umumnya masih dianggap subordinat, mendapat stereotipe lemah, tidak kuat, manja dan dianggap perannya hanya mengurusi rumah tangga dan peran domestik lainnya. Stereotipe dan mitos tersebut sangat menghambat perempuan terjun ke ranah publik, khususnya dalam peran politik. Perempuan juga mendapat banyak hambatan sebelum berkarier politik, karena dibenturkan oleh peran domestik dan biologisnya.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Sebut saja dalam partisipasi perempuan dalam politik masih sebatas <em>mobilized partisipation</em> yaitu partisipasi yang bukan dari kesadaran diri sendiri, melainkan karena dimobilisir oleh orang lain untuk berpartisipasi. Masih banyak kendala yang dihadapi oleh perempuan, dalam kaitan peran politiknya. Hal ini juga dipengaruhi oleh proses pendidikan di Indonesia, masih kurang berjalan dengan baik.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Peran perempuan Indonesia dalam proses pembangunan belum maksimal dan bahkan sebenarnya dikerdilkan dalam hal potensi. Pengerdilan terbukti, seperti jika membicarakan tentang Hari Ibu, maka konsep yang terpikir dalam benak hampir semua orang adalah seorang ibu rumah tangga, yaitu ibu yang melakukan pekerjaan rumah tangga atau bisa disebut pekerjaan domestik. Ketika berbicara mengenai ibu, jarang sekali dibayangkan perempuan-perempuan pekerja yang bekerja dari pagi sampai malam dan hanya ada di rumah pada pagi hari dan malam hari. Padahal konsep dari seorang ibu merupakan seorang perempuan yang merupakan guru dalam kehidupan, seseorang yang tangguh, memiliki jati diri yang unik dan memiliki potensi tersendiri tanpa harus dikukung oleh apapun, termasuk oleh stereotipeyang kuat sekali ditananamkan.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Dalam rangka penjelasan mengenai hal-hal di atas, tulisan ini akan menguraikan tentang bagaimana realitas para perempuan dalam perkembangannya mengikuti zaman sampai saat ini. Pertanyaan juga menyangkut mengapa perempuan dipersoalkan, dan apa sesungguhnya yang dipersoalkan dalam pembangunan peranan perempuan tersebut. Melalui berbagai pembahasannya, akan dibahas mengenai permasalahan-permasalahan terhambatnya perkembangan potensi generasi muda perempuan di Indonesia. Terakhir tulisan ini akan membahas mengenai berbagai strategi tentang bagaimana mengembangkan peran perempuan Indonesia dalam sektor publik bangsa serta implikasinya di kehidupan masyarakat.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<em>Perkembangan Peranan Perempuan di Indonesia</em></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Seiring perkembangan zaman tentunya negara selalu membutuhkan figur yang berwawasan ke depan dan mampu melihat segala aspek peluang pada setiap pergerakan.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Berbicara soal pergerakan perempuan Indonesia, sebenarnya tak terlepas dari kemajuan bangsa Indonesia sendiri. Gerakan emansipasi yang banyak didengungkan organisasi wanita barat sempat mem-booming dan direspon oleh para elit wanita Indonesia dengan melaksanakan Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta, pada akhir tahun 1928. Ini dapat dikatakan sebagai kemerdekaan kaum perempuan, yang mendahului kemerdekaan negara Indonesia sendiri. Secara sosial budaya, peristiwa ini merupakan tonggak sejarah kemajuan wanita Indonesia. Bisa dibayangkan, dari peristiwa Kongres Perempuan Indonesia I respon perempuan Indonesia waktu itu, untuk mengadakan kongres adalah suatu proses perubahan sosial-budaya, yang merupakan bagian dari proses pembangunan masyarakat Indonesia. Secara socio-anthropologist, suatu pembangunan dapat dikatakan sebagai suatu proses yang secara sengaja diadakan untuk mendorong perubahan sosial budaya ke suatu arah tertentu. Sedangkan perubahan sosial budaya merupakan suatu proses perubahan yang mencakup antara lain menggeser hal-hal yang sudah ada, menggantikannya, mentransformasikannya, dan menambah yang baru, yang kemudian berdiri berdampingan dengan hal-hal uang sudah ada. Karena pada dasarnya setiap orang memiliki kelebihan masing-masing. Yang terpenting bagaimana usaha untuk berkembang dan mewujudkan semua impiannya. Bung karno pun pernah berkata “Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia” Fenomena ini menyampaikan pesan bahwa kaum muda merupakan ujung tombak sejarah yang dapat mengubah dan mengarahkan roda sejarah kemana yang mereka suka, dan bisa menetukan sebuah peradaban, termasuk sama halnya dengan kaum perempuan.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<em>Persoalan dalam Pengembangan Peranan Perempuan</em></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Persoalannya adalah pertama, karena konstruksi sosial mempengaruhi keyakinan serta budaya masyarakat tentang bagaimana seharusnya lelaki dan perempuan berpikir dan bertindak sesuai dengan ketentuan sosial tersebut. Secara ringkas kebudayaan berisi sistem nilai, norma dan kepercayaan. Budaya dikembangkan dan diamalkan oleh masyarsakat pengembangnya, sehingga anggota masyarakat dalam wilayah budaya tersebut memiliki kecenderungan yang sama dalam hal mengamalkan sistem nilai, norma dan kepercayaan mereka. Dengan demikian dalam konteks ini budaya dapat dianggap sebagai instrumen untuk melihat kencenderungan perilaku pengembangnya. Masyarakat menciptakan perilaku pembagian ini untuk menentukan berdasarkan apa yang mereka anggap sebagai keharusan, untuk membedakan antara lelaki dan perempuan. Dalam prosesnya, keyakinan pembagian itu diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, baik dengan negosiasi, resistensi maupun dominasi. Sehingga lama kelamaan pembagian keyakinan tersebut dianggap sebagai alamiah, normal dan “kodrat”, dan bagi yang mulai melanggar akan dianggap tidak normal atau melanggar kodrat. Seiring dalam perkembangannya pun ditemukan ketidakadilan dalam mempersepsi dan memberi nilai serta dalam pembagian tugas antara lelaki dan perempuan. Ketidakadilan terhadap perempuan ini pun termanifestasi dalam berbagai bentuk diantaranya yakni Marginalisasi atau proses pemiskinan ekonomi, Subordinasi atau anggapan tidak penting dalam keputusan politik, <em>Stereotyping </em>dan Diskriminasi atau pelabelan negatif, kekerasan (<em>Violence</em>), bekerja lebih panjang dan banyak (<em>Double burden</em>) serta sosialisasi ideologi nilai peran perempuan. Manifestasi ketidakadilan tersebut masing-masing tidak bisa dipisahkan, karena saling berkaitan dan mempengaruhi secara dialektika. Sekalipun pada aspek hukum sebenarnya sudah banyak undang-undang yang mengatur hak atas perempuan. Namun, karena tidak semua penegak hukum memahami dan memiliki perspektif yang sama dalam upaya penanganan terhadap permasalahan perempuan. Sehingga dengan adanya pengaruh budaya yang masih melekat, menjadi penghambat belum ada kesepahaman antara penyidik, penuntut umum, hingga hakim dalam menerapkan metode pembuktiannya.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Tak jarang karena budaya, perempuan dihadapkan atau dikonfrontasi dengan nilai-nilai sosial yang hukumnya lebih berat daripada hukum negara. Hingga bisa dikatakan perjuangan untuk perempuan adalah bukan semata-mata perjuangan yuridis, tetapi juga politis.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1. Marginalisasi Perempuan</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Banyak studi telah dilakukan membahas bagaimana program pembangunan telah memiskinkan kaum perempuan. Misalnya saja program revolusi hijau (<em>Green Revolution</em>) telah menyingkirkan secara ekonomis (memiskinkan) kaum perempuan dari pekerjaan mereka. Di Jawa misalnya, program ini dengan memperkenalkan jenis padi unggul yang tumbuh lebih rendah, dan pendekatan panen dengan sistem tebang menggunakan sabit, tidak memungkinkan lagi penggunaan<em>ani-ani</em>, alat yang digunakan kaum perempuan. Akibatnya banyak perempuan miskin di desa menjadi termarginalisasi yakni tersingkir dari sawah. Ini berarti bahwa program revolusi hijau tersebut dirancang tanpa mempertimbangkan aspek perempuan. Marginalisasi terjadi juga karena adanya diskriminasi terhadap pembagian pekerjaan. Persoalannya timbul ketika jenis pekerjaan yang dikuasai oleh perempuan tersebut selalu dinilai lebih rendah. Contoh lain, “pembantu rumah tangga” yang mayoritas dikuasai oleh perempuan pekerjaannya lebih berat dibandingkan dengan “sopir rumah tangga”</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
2. Subordinasi pada Peranan Perempuan</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Bentuk subordinasi bermacam-macam, berbeda menurut tempat dan waktu. Contohnya saja karena anggapan bahwa perempuan emosional, maka ia tidak bisa memimpin, sehingga sering ditempatkan pada posisi yang tidak penting. Dulu ada anggapan di Jawa bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, <em>toh</em>akhirnya ia akan ke dapur. Bahkan pemerintah dulu pernah memiliki peraturan jika suami akan pergi belajar dia bisa memutuskan sendiri. Sementara istri yang hendak tugas ke luar negeri harus seizin suami. Di rumah tangga pun masih sering kita dengar jika keuangan mereka terbatas, dan harus mengambil keputusan untuk menyekolahkan anak mereka, maka anak lelaki yang mendapatkan prioritas. Bentuk subordinasi terhadap perempuan yang menonjol adalah bahwa semua pekerjaan yang dikategorikan sebagai “reproduksi” dianggap lebih rendah dan menjadi subordinasi dari pekerjaan “produksi” yang dikuasai kaum lelaki. Hal ini menyebabkan banyak lelaki dan perempuan sendiri akhirnya menganggap bahwa pekerjaan domestik dan “reproduksi” lebih rendah dan ditinggalkan. Subordinasi terhadap jenis pekerjaan perempuan ini ternyata tidak hanya terjadi di rumah tangga, namun juga terproyeksi di tingkat masyarakat.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Peran perempuan masih belum dioptimalkan, hal ini bisa dikarenakan beberapa faktor antara lain:</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<em>Pertama</em>, perempuan masih dianggap sebagai objek politik, belum menempatkan perempuan sebagai subjek politik.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<em>Kedua,</em> keterwakilan perempuan sebagai pengambil sebuah kebijakan ditingkat legislatif, eksekutif, dan yudikatif masih minim, menyebabkan aspirasi dari perempuan sedikit sehingga kebijakan yang diambil kurang sensitif gender. Kesadaran akan pentingnya peran serta perempuan juga tidak di imbangi oleh kebijakan-kebijakan yang responsif gender dalam partai politik. Masih sedikit partai politik yang memenuhi syarat peran serta perempuan mencapai kuota 30 %. Pencapaian kouta tersebut tidak akan maksimal, bila upaya dari partai politik untuk rekuitmen caleg perempuan minim. Meski jumlah penduduk Indonesia mayoritas perempuan sekitar 50 %. Akan tetapi keterwakilan perempuan dalam parlemen masih sedikit. Dalam hubungannya dengan pemilu, masih sedikit perempuan menduduki posisi sebagai anggota legislatif maupun eksekutif.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Dari data Divisi Perempuan dan Pemilu CETRO, partisipasi perempuan dalam DPR-RI sejak tahun 1950 sampai 1997 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun tapi masih dibawah 10 %. Sedang partisipasi perempuan tahun 1997-1999 adalah 54 perempuan (10,8 %) dan ditahun 1999-2004 dengan 46 perempuan (9 %), untuk Pemilu 2009 total calon legislatif (caleg) dalam DCT mencapai 11.301 orang. Dari jumlah itu, 7.391 di antaranya laki-laki, sedangkan 3.910 perempuan. Prosentase caleg perempuan 34,60 persen.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Dengan ditetapkannya kuota 30 % untuk perempuan dalam parlemen, ini juga masih kurang menjadi <em>problem solution</em> untuk perempuan yang ingin berperan aktif dalam ranah politik. Kenyataannya, banyak partai politik yang tidak memenuhi kuota tersebut. Akan tetapi masih banyak kendala bagi perempuan, yang paling dekat saja mengenai biaya untuk berkampanye, atau biaya operasional untuk mencapai karir politiknya. Karena kebanyakan yang mencari nafkah adalah laki-laki.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<em>Ketiga</em>, yaitu aspek kultur. Perempuan masih disibukan oleh urusan-urusan yang lebih bersifat urusan domestik. Sehingga jika perempuan ingin berkiprah dalam ranah publik, masih banyak pertimbangan.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
3. Stereotip Atas Pekerjaan Perempuan</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<em>Stereotype </em>adalah pelabelan terhadap suatu kelompok atau jenis pekerjaan tertentu. <em>Stereotype </em>adalah bentuk ketidakadilan. Masyarakat dahulu banyak beranggapan bahwa tugas utama perempuan adalah melayani suami. <em>Stereotype </em>ini berakibat bahwa pendidikan kaum perempuan dinomorduakan. Banyak peraturan pemerintah, aturan keagamaan, kebudayaan atau kebiasaan masyarakat yang dikembangkan karena <em>stereotype </em>ini. Dalam kaitan dengan pekerjaan perempuan, karena anggapan lelaki adalah “pencari nafkah” keluarga, maka perempuan yang bekerja selalu dianggap “sambilan” atau “membantu” suami.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
4. Diskriminasi terhadap Perempuan</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Meski hari perempuan sedunia telah diperingati nyaris satu abad yang lalu, perempuan Indonesia masih mengalami ancaman, intimidasi, dan segala bentuk diskriminasi.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Secara simultan, kebijakan diskriminatif terkadang dibarengi dengan segala rupa praktik-praktik diskriminasi terhadap perempuan yang menyebabkan kekerasan seksual, psikologis, sosial, dan fisik terhadap perempuan yang dilakukan atas nama agama mayoritas kemudian menghancurkan prinsip kebhinekaan Indonesia. Praktik ini juga menyebabkan adanya kelompok minoritas berada dalam ancaman segala bentuk kebebasannya.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kemunculan Peraturan Daerah (perda) pada beberapa wilayah di tanah air dan Undang-undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (UU APP) juga yang salah satunya menjadi perhatian masyarakat akibat pertentangan antara isi dan yang membuahkan pro kontra. Ketika pihak yang pro menyatakan UU ini sebagai perlindungan terhadap perempuan, sementara kontra menyatakan UU APP dan sejenisnya justru menempatkan perempuan sebagai “terdakwa”. Perempuan terkadang masih hidup dalam trauma psikis karena rumah mereka sebagai ruang aman dan arena kekuasaan bagi perempuan di kelompok yang dimarjinalkan kemudian dibakar dan dihancurkan, masjid perempuan yang menjadi tempat privasi perempuan beribadah diamuk massa, nasib pedagang perempuan dibatasi, dan juga ketakutan dari ancaman kekerasan seksual berupa pemerkosaan. Situasi tersebut seharusnya sukar terjadi karena pemerintah Indonesia telah meratifikasi CEDAW (<em>Convention on the elimination of All Forms of Discrimination against Women</em>) melalui UU No. 7 Tahun 1984 sehingga pemerintah dapat bertanggung jawab untuk mempromosikan, melindungi, dan memenuhi hak-hak perempuan.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<em>Hambatan dalam Terwujudnya Pemberdayaan Perempuan di Indonesia</em></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Hal-hal yang masih kurang dalam terwujudnya Pemberdayaan Perempuan di Indonesia adalah peluang dan penghargaan terhadap perempuan. <em>"Perempuan adalah mahluk rasional"</em> juga, maka wajar jika mereka menuntut hak yang sama dengan lelaki. Kaum perempuan harus dididik agar mampu bersaing dalam arena kesempatan, yakni memasuki prinsip-prinsip maskulinitas. Mereka tidak mempermasalahkan ketidakadilan struktural dan penindasan ideologi patriaki. Paham ini mendominasi pemikiran tentang perempuan. Misalnya, paham <em>modernisasi</em> yang menganggap perempuan masalah bagi perkembangan ekonomi moderen atau partisipasi politik. Revolusi terjadi pada setiap perempuan yang mengambil aksi untuk mengubah gaya hidup, pengalaman dan hubungan mereka sendiri. Karena lelaki mengontrol produksi untuk exchange, otomatis kebanyakan dari mereka mendominasi hubungan sosial dan politik, termasuk karena direduksinya perempuan menjadi bagian dari property belaka. Setelah revolusi pun, garansi persamaan bagi lelaki dan perempuan belumlah cukup, karena perempuan masih dirugikan oleh tanggung jawab domestik mereka. Kini, hampir semua kaum feminis maupun pertanyaan mengenai nasib perempuan selalu menggunakan analisis gender untuk memberi makna terhadap realitas sosial. Bahkan analisis gender dewasa ini telah dipergunakan bagi setiap organisasi maupun perencanaan pembangunan yang menyangkut masalah sosial.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<em>Strategi Pengembangan Peran Perempuan dalam Sektor Publik di Indonesia</em></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Dewasa ini dinegara kita rakyat selalu berobsesi agar dapat terselenggaranya pemerintahan yang good governance yaitu penyelanggaraan pemerintahan yang effective, efficient, transparan, akuntabel dan bertanggung jawab. Effective artinya penyelenggaraan tepat sasaran sesuai dengan perencanaan strategis yang ditetapkan, effisien arrtinya penyelenggaraan dilakukan secara hemat berdaya guna dan berhasil guna, transparan artinya segala kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara itu adalah terbuka semua orang dapat melakukan pengawasan secara langsung sehingga hasil yang dicapai maka semua orang dapat memberikan penilaian kinerjanya, akuntabel artinya penyelenggara pemerintah bertanggung jawab terhadap kebijakan yang ditetapkan, serta mempertanggung jawabkan kinerjanya kepada seluruh warganegara pada setiap ahir tahun penyelenggaraan pemerintahan. Kesadaran menjadi seorang pemimpin bangsa adalah lebih Arif dan Bijaksana apabila serius diutamakan dengan memiliki track record yang baik, dan memiliki modal kepemimpinan yang kuat, berintegritas tinggi, dan berkarakter. Jika perempuan diberikan kesempatan berkarya, akan banyak sektor sumber mata pencaharian yang bakal tercipta.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Perempuan harus dipandang sebagai subyek yang dapat berpikir, merancang kehidupan, dan memproduksi sesuatu. Peran negara hanya sebagai fasilitator, tidak lagi mendominasi sebagai kekuasaan sentral. Dengan demikian, bukanlah selalu perjuangan emansipasi perempuan dihadapan kaum lelaki, melainkan terbagi dalam berbagai perjuangan diantaranya untuk transformasi sistem dan struktur yang tidak adil menuju sistem yang adil bagi perempuan maupun lelaki. Maka strategi perjuangan jangka panjang gerakan perempuan, juga tidak tunggal, tetapi beragam. Dimulai dari upaya pemenuhan kebutuhan praktis kondisi kaum perempuan, sampai pada perjuangan transformasi sosial ke arah penciptaan struktur yang secara fundamental baru dan lebih baik. Paling tidak, ada <em>affirmative action</em>, untuk merumuskan adanya strategi pemberdayaan kaum perempuan. Memberikan ruang aktualisasi, agar proses pencapaian tujuan kesetaraan terwujud. Semua elemen terlibat dalam perwujudan itu, baik perempuan itu sendiri, laki-laki, masyarakat awan dan pemerintah. Untuk memberdayakan perempuan supaya menjadi perempuan yang tangguh, dari kecil mereka harus diberi kesempatan yang sama. Tidak ada pembedaan perlakuan antara perempuan dan laki-laki. Jadi, konstruksi sosial inilah yang harus diubah. Perlu penyadaran akan kesetaraan manusia di masa mendatang. Memberikan penghargaan dan peluang kepada para ibu, dan fasilitasi mereka dalam ruang gerak yang bebas di wilayah publik.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1. Pendidikan Kritis pada Generasi Perempuan</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Pendidikan kritis pada dasarnya merupakan aliran, paham dalam pendidikan untuk pemberdayaan dan pembebasan. Pendidikan haruslah berbentuk suatu usaha yang mengarah pada cita-cita ideal/positif bagi umat manusia. Ia berfungsi sebagai usaha refleksi kritis, terhadap <em>the dominant ideology</em> ke arah transformasi sosial. Tugas utama pendidikan adalah menciptakan ruang agar sikap kritis terhadap sistem dan struktur ketidakadilan, kemiskinan, marginalisasi kaum bawah dan penyelewengan HAM, serta melakukan dekonstruksi dan advokasi menuju sistem sosial yang lebih adil. Lebih idealnya, Paulo Freire mengatakan bahwa pendidikan haruslah berorientasi pada konsepsi dasar memanusiakan kembali manusia yang telah mengalami dehumanisasi karena sistem dan struktur sosial yang menindas (<em>Pedagogi of the Opresed,</em> New York 1986:67). Ia juga melakukan kritik terhadap kapitalisme dan mencita-citakan perubahan sosial dan struktural menuju masyarakat yang adil dan demo-kratis, suatu masyarakat tanpa eksploitasi dan penindasan. Oleh karena itu, pendidikan dalam <em>mainstream</em> ini adalah media untuk resistensi dan aksi sosial yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian dari proses transformasi sosial.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Di dalam kehidupan bermasyarakat yang manifestasinya tampak di dalam tingkah laku yang dipelajari, terdapat unsur penting pada eksistensi, dimulai dari struktur sosial, pengawasan sosial, media sosial, hingga standar sosial. Pada perjalanannya, perempuan juga sebagai salah satu sumber daya manusia diperlukan untuk mengisi sektor tenaga jerja tidak terlepas dari kondisi di atas. Optimalisasi hasil proses dapat dicapai jika ada sinkronisasi dari sumber daya yang ada dengan program proses yang dilaksanakannya. Ilmu pengetahuan spesifik yang di dapat di bangku kuliah pun berdasarkan fakultas yang diminati juga terkadang masih belum cukup mampu untuk membentuk sikap mental dalam kehidupan sehari-hari.<em> </em>Adanya korelasi yang cukup signifikan dalam memberikan <em>“sign of quality”</em> dari output suatu pendidikan sangatlah diperlukan dengan upaya aktivitas perempuan dalam bidang sosialisasi terhadap masyarakat dapat terlaksana. Begitupun juga untuk keperluan adaptasi dengan lingkungan, merupakan syarat bagi kelangsungan hidup bersama.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Diantaranya:</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
a. Dengan menciptakan suatu kondisi masyarakat yang sensitif <em>gender</em>. Indikator sensitif gender, bila dalam masyarakat sudah tidak ada pendikotomian peran laki-laki dan perempuan secara biologi. Tetapi lebih pada kesetaraan gender. Sehingga perempuan akan merasa<em> confident </em>untuk bersaing dengan kaum laki-laki diperpolitikan. Apakah secara substansial masih ada yang melanggengkan ataupun memperkuat ketidakadilan gender, setelah itu baru melakukan analisis terhadap berbagai peraturan.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span>Gender:</span> Istilah gender mengacu pada asumsi atau konstruksi oleh masyarakat atas peran-peran dan tanggung-jawab serta perilaku laki-laki dan perempuan, yang dipelajari dan dapat berubah dari waktu ke waktu serta bervariasi menurut budaya masing-masing masyarakat. Termasuk dalam konsep gender adalah asumsi dan harapan-harapan masyarakat tentang hambatan, kesempatan, kebutuhan, persepsi, dan pandangan yang dimiliki oleh laki-laki dan perempuan.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
b. Dilakukannya pengarusutamaan gender (<em>gender mainstreaming</em>) adalah suatu strategi untuk mencapai kesetaraan gender melalui kebijakan-kebijakan yangmemasukkan pengalaman-pengalaman, permasalahan-permasalahan, dan prioritas laki-laki dan perempuan ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kebijakan dan program dalam bidang-bidang politik, ekonomi, dan sosial/ kemasyarakatan. Tujuannya adalah untuk memastikan laki-laki dan perempuan sama-sama menikmati manfaat pembangunan sehingga kesenjangan gender tidak ada lagi.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
c. Pentingnya pendidikan kepemimpinan bagi perempuan. Tanpa memahami pengetahuan kepemimpinan yang efektif, mungkin juga bisa menyelesaikan tugas pekerjaannya, akan tetapi output sampingan (ke-dua) dari hasil kepemimpinan yang efektif dalam bentuk terciptanya otomatis generasi penerus yang professional tidak akan terjadi. Contoh: seorang manajer pun, tanpa mau memahami dan mengetrapkan ilmu kepemimpinan akan bekerja dengan asal jalan saja, dan kurang bisa atau malah tidak bisa memimpin secara efektif, sehingga kurang bisa mencapai sasaran kerja secara optimal. Jadi hal ini juga dibutuhkan bagi kaum perempuan untuk memberdayakan serta meningkatkan potensi kinerjanya. Sebuah pertemuan haruslah menjadi ajang komunikasi yang efektif, yang dapat ditindaklanjuti dalam sebuah aksi nyata. Sebuah aksi nyata yang mengedepankan nilai-nilai profesionalisme dan keberanian untuk menyelesaikan masalah dan tantangan.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Misalkan pemberian pendidikan mengenai perilaku kerja yang mampu mendorong produktifitas adalah perilaku kerja yang suka berkolaborasi, berkomunikasi, bersinergi, berkoordinasi, dan fokus pada prestasi. Berkolaborasi artinya selalu siap bekerja sama dengan siapa pun tanpa memiliki perasaan suka atau tidak suka terhadap pihak-pihak terkait. Berkomunikasi artinya mampu mencair bersama irama kerja sama yang saling memahami dalam satu bahasa persepsi. Bersinergi artinya selalu siap melakukan kegiatan bersama atau kerja gabungan untuk mencapai sasaran dan target. Berkoordinasi artinya selalu menyatukan persepsi terhadap setiap aturan, peraturan, kebijakan, agar setiap tindakan dapat berjalan sempurna dan tidak saling bertentangan atau simpang siur.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
d. Metode praksis. Metode praksis yang dipakai dalam persoalan ini bertitik tolak dari model pendidikan di luar kebanyakan sekolah formal yang kini banyakdisaksikan. Jika pedagogi dikenal sebagai manajemen mendidik anak, metode yang dipakai pendidikan kritis adalah andragogi yang dikenal sebagai mendidik orang dewasa. Perbedaan keduanya sangatlah mencolok. Walaupun pedagogi bukan hanya seni mendidik anak dalam kategori usia, kebanyakan model ini dipakai oleh sistem sekolah biasanya. Pengertiannya adalah menempatkan murid sebagai anak-anak yang dianggap masih kosong dari ilmu pengetahuan. Ibarat botol kosong, ia perlu diisi dan setelah penuh, sang murid telah dianggap lulus/selesai. Konsekuensi metode ini adalah menempatkan peserta didik secara pasif. Murid sepenuhnya menjadi objek dan guru menjadi subjek. Guru mengurui, murid digurui, guru memilihkan apa yang harus dipelajari, murid tunduk pada pilihan tersebut, guru mengevaluasi murid dievaluasi. Kegiatan belajar ini me-nempatkan guru sebagai inti terpenting sementara murid menjadi bagian pinggiran.Berbalik dari itu, andragogi adalah pendidikan pendekatan orang ”dewasa” yang menempatkan murid sebagi subjek dari sistem pendidikan. Menggambarkan murid sebagai orang dewasa diasumsikan memiliki kemampuan aktif untuk merencanakan arah, memiliki bahan, menyimpulkan, mampu mengambil manfaat, memikirkan cara terbaik untuk belajar, menganalisis permasalahan dan meyimpulkan, serta mampu mengambil manfaat dari pendidikan. Ibarat fungsi guru adalah sebagai ”fasilitator”, bukan menggurui. Oleh karena itu, relasi antara guru dan murid menjadi bersifat <em>multicomunication</em> dan berkembang seterusnya. Itulah yang diharapkan, saat pendidikan kemudian sebagai sarana bagi ajang kreativitas minat dan bakat. Visi pendidikan yang demokratis, liberatif kemudian menjadi sebuah kebutuhan yang pokok ketika bangsa masih punya satu cita-cita tentang bagimana pentingnya membangun kehidupan masyarakat yang humanis.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
2. Peningkatan Upaya Pemberdayaan Perempuan</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Pemberdayaan perempuan adalah usaha pemampuan perempuan untuk memperoleh akses dan kontrol terhadap sumberdaya lingkungan, ekonomi, politik, sosial dan budaya agar perempuan dapat mengatur diri, meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan dan berpartisipasi aktif untuk memecahkan masalah pembangunan serta membangun dirinya. Pada umumnya ketidaksetaraan gender menyebabkan banyak ketidakadilan terhadap perempuan yang dicirikan oleh masih adanya bentuk diskriminasi, tindak kekerasan, marjinalisasi, sub-ordinasi, bias, dan stereotipe. Sehingga masalah keadilan dan kesetaraan gender sangat terkait dengan upaya-upaya memberdayakan perempuan melalui kemandirian perempuan dan memperkuat kemampuan mereka untuk melakukan negosiasi dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Dalam konteks Indonesia, upaya khusus bagi pemberdayaan perempuan masih perlu dilakukan mengingat secara umum partisipasi perempuan dalam proses pembangunan, baik dari jumlah perempuan yang hadir dalam pertemuan, dalam hal mengakses dan mengontrol sumber daya, dan dalam hal pengambilan keputusan maupun kepemimpinan, masih jauh tertinggal dari rekan laki-lakinya. Oleh karena itu, perlu adanya target-target pencapaian atau indikator tertentu yang menjamin adanya kesempatan yang adil bagi perempuan dalam tiap tahapan pembangunan.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- Jika persoalan ketidakadilan itu terjadi pada substansi hukum, baik tertulis seperti undang undang atau peraturan yang tertulis, maka strategi yang perlu dilakukan adalah melakukan advokasi untuk mereformasi atau mengubah Undang Undang atau melakukan penafsiran baru terhadap substansi hukum tersebut. Upaya advokasi juga perlu dilakukan pada hokum, namun usaha untuk mengubah struktur ketidakadilan ini memerlukan semua strategi berupa advokasi terhadap berubahnya aturan atau hukum yang menjadi landasan struktur ketidakadilan tersebut, serta juga perlu melakukan sosialisasi untuk membangkitkan kesadaran kritis masyarakat kepada yang diuntungkan dan dirugikan oleh struktur tidak adil tersebut.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- Jika persolannya pada "kultur" atau adat istiadat di masyarakat atau aparat pabrik, maka strategi yang dilakukan adalah melakukan kampanye dan “pendidikan massa” untuk mengubah persepsi dan idelogi masyarakat atau kalangan buruh dan manajemen di tempat kerja. Untuk menyelenggarakan strategi pendidikan ini, suatu taktik jangka pendek perlu dilakukan, yakni berbagai upaya untuk melakukan kegiatan yang melibatkan perempuan agar mampu mengatasi masalahnya sendiri. Misalnya dalam hal mengatasi masalah marginalisasi perempuan berbagai proyek peningkatan pendapatan kaum perempuan, serta berbagai kegiatan yang memungkinkan kaum perempuan terlibat dalam sektor produktif. Akan halnya yang menyangkut subordinasi perempuan berbagai upaya untuk melakukan pendidikan dan mengaktifkan berbagai organisasi atau kelompok perempuan untuk jangka pendek dapat dilaksanakan.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- Untuk menghentikan masalah kekerasan, pelecehan dan berbagai <em>stereotype </em>terhadap kaum perempuan, suatu aksi jangka pendek juga perlu digalakkan. Kaum perempuan sendiri harus mulai memberikan peran penolakan secara jelas kepada mereka yang melakukan pelecehan agar hal tersebut dihentikan. Membiarkan ataupun menganggap biasa terhadap kekerasan dan pelecehan justru mendorong para pelaku untuk melanggengkannya. Pelaku penyiksaan, pemerkosa dan peleceh seringkali salah paham bahwa ketidakjelasan penolakan tersebut dianggap bahwa mereka menyukainya.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
- Harus ada peningkatan penggunaan media massa secara efektif. Manusia sedang memasuki tahap kehidupan yang lebih tinggi dengan target terciptanya kemanusiaan yang lebih adil dan lebih beradab. Semua ini disebabkan oleh kuatnya arus informasi yang tercipta setiap detik untuk memberikan pengetahuan dan wawasan hidup kepada manusia di mana pun mereka berada. Ditelaah melalui sisi dunia komunikasi, media massa adalah suatu alat komunikasi satu arah yang bersifat seperti peluru mengarah kepada suatu objek atau bisa dikatakan sebagai penerima informasi dan merupakan senjata utama di dunia modern dalam membentuk persepsi publik baik positif atau negatif secara serentak. Media massa memang sulit untuk dikontrol kecuali media massa tersebut benar-benar idealis dan mengutamakan kualitas informasi yang sangat layak untuk disiarkan kepada publik. Pemberitaan media massa akan kinerja pemerintah merupakan wujud sebuah demokrasi akan kebebasan informasi, pemberitaan negatif ataupun positif selama hal itu merupakan suatu realita adalah benar untuk diinformasikan kepada publik. Namun dilain pihak, media massa harus benar-benar menjunjung kualitas berita dan nilai kepentingan publik akan suatu berita sebelum naik ke meja redaksi.Pemerintah juga bisa menjalankan fungsinya sebagai filter media massa tanpa harus menahan suatu penyebaran informasi, hal ini bisa dilakukan melalui <em>press conference </em>apabila pemerintah menganggap informasi yang sampai ke publik tidak benar. Pemerintah pun dituntut harus bisa pro-aktif dalam menanggapi pemberitaan-pemberitaan, kritik ataupun saran yang disampaikan media massa harus dengan cepat dan tegas ditindak-lanjuti bukan dibiarkan hingga dapat menjadi suatu bumerang bagi pemerintah itu sendiri, karena pemerintahan yang kuat adalah pemerintahan yang mendapat dukungan rakyat. Oleh sebab itu, dewasa ini sudah saatnya media massa maju satu langkah untuk benar-benar menjadi alat pendidik masyarakat melalui siaran informasi. Mengambil contoh, di ruang nyata adalah Asmaa Mahfouz aktifis Gerakan Pemuda 26 April yang sukses menggalang perempuan dan pemuda melalui media massa (jaringan sosial internet) untuk dapat menuntut hak partisipasi publik dalam permasalahan pengundangan konstitusi, pemilihan wakil rakyat, dan pemilihan pemimpin negara. Dapat dipelajari bahwa dalam menuju sebuah perbaikan bersama melalui media massa semua pihak haruslah bersatu-padu membentuk tim yang berisi seluruh kekuatan bangsa dengan warna pikiran yang berbeda untuk tujuan menyelesaikan semua masalah dan persoalan yang ada. Penggunaan keefektifan media massa merupakan kesempatan untuk saling bertukar pikiran, mempelajari informasi yang relevan, serta membuat keputusan yang dapat ditindaklanjuti dalam sebuah aksi nyata. Kekuatan empati, peduli, dan kecerdasan emosi pasti mampu mengatasi semua hal-hal yang tidak mudah. Bila kekuatan bersama semakin stabil dan kuat, masyarakat pun dapat fokus untuk membangun suatu kekuatan bangsa dan negara yang tangguh. Karena dunia saat ini sedang menghadapi ujian besar dalam menghadapi krisis, maka bisa dikatakan krisis bukanlah maut, melainkan krisis hanyalah sebuah situasi yang menuntut kita agar bisa lebih cerdas berpikir, lebih cerdik bertindak, dan lebih bijak dalam memahami makna dari sebuah kehidupan.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Sebagai motivasi dan renungan bersama, banyak perempuan-perempuan yang sukses merubah dunia dengan visi mereka. Mereka dapat menjadi <em>icon public</em> sekaligus legenda dari ribuan perempuan perkasa di dunia. Berikut ini adalah daftar 10 wanita yang dapat dijadikan inspirasinya:</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1. Mother Teresa (1910-1997)</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Perempuan yang menghabiskan hidupnya untuk melayani masyarakat miskin ini, menjadi pahlawan dan global icon untuk kepedulian terhadap orang lain. Secara pribadi, perempuan yang meninggal di tahun 1997 ini memberi pelayanan terhadap 1000-an orang yang sakit dan sekarat di daerah Calcutta India. Mother Teresa akhirnya mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian di tahun 1979. Dia telah sukses mengubah dunia dengan kemuliaannya.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
2. Indira Gandhi (1917-1962)</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Perdana Mentri pertama di India yang sempat berkuasa selama dua priode 1966-1977 dan 1980-1984. Dia di bunuh di tahun 1984 oleh bodyguard sikh. Kebijakan dan Visinya yang terkenal adalah Green Revolution yang berdampak kemajuan di bidang agricultur dan makanan di india. Wanita ini akhirnya menjadi pahlawan di India setelah kematiannya yang mengenaskan itu.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
3. Marilyn Monroe (1926-1962)</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Lahir dengan nama asli Norma Jean Baker. Hidupnya dalam kemiskinan di masa kecilnya akhirnya melejit to become one of the most iconic filem legends, filem-filemnya selalu sukses dan menjadi banyak inspirasi oleh wanita-wanita di seluruh dunia. Tapi dia lebih terkenal karena fotonya yang selalu good looking dan aura yang di pancarkan full of glamour and sophistcation.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
4. RA Kartini (1879-1904)</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
"Habis Gelap Terbitlah Terang", itulah judul buku dari kumpulan surat-surat Raden Ajeng Kartini yang terkenal. Surat-surat yang dituliskan kepada sahabat-sahabatnya di negeri Belanda itu kemudian menjadi bukti betapa besarnya keinginan dari seorang Kartini untuk melepaskan kaum perempuan dari diskriminasi yang sudah membudaya pada zamanya. Buku itu menjadi pendorong semangat para wanita Indonesia dalam memperjuangkan hak-haknya. Perjuangan Kartini tidaklah hanya tertulis di atas kertas tapi dibuktikan dengan mendirikan sekolah gratis untuk anak gadis di Jepang dan Rembang.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
5. Margaret Thatcher (1925)</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Julukan The Iron Lady alias wanita besi pantas disandangnya, she's leader and revolutionary women from United Kingdom. Margaret Thatcher perdana mentri wanita pertama di Inggris yang berkuasa paling lama, dari tahun 1979-1990. Kebijakan politiknya yang keras di dengar diseluruh dunia. Biarpun dia seorang wanita, tapi banyak lawan politiknya yang takluk dengannya. Presiden Amerika pun pernah diancamnya untuk segera menarik pasukannya dan menghentikan perperangan di Irak. Bahkan beliau berhasil meningkatkan perekonomian di Inggris dan kebijakan ekonominya membuat dunia aman dari kaum kapitalis.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
6. Oprah Winfrey (1954)</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Wanita berkulit hitam ini menjadi panutan wanita-wanita dunia khususnya yang berkulit hitam. Acara talk shownya The Oprah Winfrey Show banyak memberi inspirasi buat masyarakat di seluruh dunia. Bahkan orang-orang berlomba-lomba untuk datang ke acara ini dan antri untuk menjadi bintang tamunya. Acara talk shownya akhirnya menjadi program TV terpopuler di dunia, Ia juga mendirikan beberapa organisasi kemanusiaan yang berdiri dibawa naungan Oprah Winfrey Foundaion.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
7. Madonna (1958)</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Madonna is the most successful female musician of all time. Ia telah sukses menjual sekitar 250 juta kopi album rekamannya. Madonna pun akhirnya banyak mempengaruhi dan menginspirasi gaya wanita-wanita di dunia, Ia juga sosok penyanyi yang konsisten dengan musik popnya yang sampai sekarang masi produktif.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
8. Lady Diana (1961-1997)</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kecantikan dan kelembutannya banyak dipuja oleh wanita diseluruh duia, istri dari pangeran Charles ini banyak mendapatkan sorotan selama hidpnya. Mulai dari gaya dandannya, kepeduliannya terhadap sesama, keluarganya dan kehidupan pribadinya. Dia akhirnya meninggal karena kecelakaan di tahun 1997. Semua orang pun merasa kehilangan akan sesorang putri yang berpengaruh besar terhadap kemajuan wanita di dunia.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
9. Margaret (Meg) Whitman (1959)</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Wanita ini menjabat sebagai Chief executive, eBay ini menduduki di posisi 5 word's 100 Most powerful women versi majalah Forbes di tahun 2008 lalu, karena keberhasilannya membangun online yang khusus untuk jual beli produk. Kekayaannya pribadinya yang mencapai $ 1.6 milyar menjadiakan Ia sebagai wanita terkaya di planet ini.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
10. Melinda Gates (1967)</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Melalui The Bill & Melinda Gates Foundation, istri dari juragan Microsoft Bill Gates ini banyak memberikan pertolongan kepada anak-anak dan masyarakat yang membutuhkan biaya kesehatan dan pendidikan di seluruh dunia. Bahkan biaya yang di salurkannya mencapai $ 28.8 milyar yang keseluruhannya di sumbangkan kepada orang yang kurang mampu.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kesimpulannya adalah penting bagi sebuah bangsa berusaha untuk memberikan ruang kepada kaum perempuan agar dapat menyadari, kemudian berorganisasi untuk menumbangkan struktur ketidakadilan yang merugikannya tersebut. Perjuangan strategis untuk mengubah sistem ketidakadilan dalam masyarakat, termasuk diskriminasi dan pandangan negatif terhadap jenis pekerjaan kaum perempuan sendiri serta perlakuan-perlakuan tidak adil (marginalisasi, subordinasi, <em>stereotype</em>, kekerasan dan beban kerja) terhadap kaum perempuan juga merupakan perjuangan ideologis. Bentuk-bentuk perjuangan tersebut dilakukan dengan melancarkan pendidikan kesadaran kritis untuk menggeser ideologi ketidakadilan yang diyakini masyarakat. Upaya stategis sangatlah perlu dilakukan dengan berbagai langkah pendukung melakukan advokasi untuk mengubah kebijakan, hukum dan aturan pemerintah maupun tafsiran keagamaan yang dinilai tidak adil terhadap kaum perempuan. Hanya dengan usaha aksi yang sungguh-sungguh, meliputi advokasi, pendidikan kritis masyarakat (<em>popular education</em>), kampanye yang digalakkan oleh kaum perempuan, maka berbagai ketidakadilan dalam masyarakat bisa diakhiri. Namun mengingat ketangguhan dan keunggulan sebuah bangsa hanya akan terwujud bila stabilitas persatuannya terjaga, maka pihak antara laki-laki dan perempuan yang memiliki peran unik masing-masing sehingga tidak bisa dikatakan yang satu mendominasi yang lainnya. Jadi keduanya diharapkan bisa setara dan bekerja sama.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<em>Setiap orang dilahirkan untuk mencapai apa yang diinginkan</em><em>.</em></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<em>Setiap orang diberi kesempatan oleh kehidupan untuk mencapai semua harapan dan keinginan.</em></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<em>Setiap orang memiliki hak untuk menjadi sukses dan menghasilkan keberhasilan di dalam hidupnya.</em></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Perempuan mengelola sumber daya demi mempertahankan segalanya. Bukan hanya kehidupan diri sendiri, akan tetapi juga keluarganya, masyarakat, dan anak-anak yang dilahirkannya.</div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="font-size: 11px; font-weight: normal; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</b><br />Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-77044792217607889972012-06-21T13:38:00.001-07:002012-06-21T13:38:14.633-07:00Sebuah Keinginan yang Dibatasi oleh KeterbatasanAda yang mengatakan bahwa perjalanan kehidupan, "jangan rasakan pahitnya, tapi rasakan prosesnya"<br />
Akan tetapi hirarki dalam hidup pada korelasi antara hak dan 'sense of behavior' tak dapat dipungkiri manusia memiliki ego dan tingkat keterbatasan diri masing-masing...<br />
Manusia memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan,,<br />
Manusia memiliki hak untuk merasakan cinta dan kasih sayang,,<br />
Manusia memiliki hak untuk bagaimana memperoleh kebahagiaan..<br />
but How we can feel it?<br />
Like the candle in the dark..<br />
Sometimes a lot of mystery.. and save a chemistry in my memory....<br />
Ada juga yang dipelajari dari seorang anak kecil.. mereka selalu sedih dan bahagia tanpa sebab.<br />
Para orang dewasa biasanya memikirkan dan menganalisa segala hal.. baik sebab akibat, maupun suatu kompleksitas sosial yang paling kompleks sekalipun.. Bahkan merasa selalu mengetahui mana yang salah dan mana yang benar..<br />
Seolah mereka yang membuat suatu masalah, mereka pula yang menyelesaikannya.<br />
Membuat luka, dan tak lupa dengan penangkalnya..<br />
Wajarkah??<br />
Keinginan yang tidak relevan dengan keadaan.<br />
Lantas.. apakah manusia harus memiliki 'parameter ego' dan 'timbangan harapan' agar dapat menuju ke dermaga keadilan?<br />
apakah manusia perlu membuat suatu 'kode etik perasaan' diluar dari konteks tata krama dan adat istiadat dalam kehidupan?<br />
Ketika perbedaan "Laki-laki dan Perempuan" diperdebatkan..<br />
Ini bukan tentang Gender, ini bukan tentang Emansipasi, ini bukan tentang ajang saling menjatuhkan untuk unjuk ego dan kesombongan potensi..<br />
Ibaratkan simfoni kesempurnaan yang berbeda namun tak dapat dipisahkan.. antar keduanya saling berkaitan..<br />
Tulang rusuk yang dijadikan sangkar,, dan darah dalam aliran denyut nadi sebagai sarang..<br />
<br />
Everytime we try to fly, but we fall without one of our wings.. we can feel so small..<br />
It's hard to say if we're so wrong.. it's hard to say if we love someone..<br />
<br />
<br />
<br />Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-12687324570417766232012-06-09T04:11:00.003-07:002012-06-09T04:16:08.471-07:00"WISMA KURNIA" Terima Kost Putri<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Ae_tnPtcAlE/T9Mt_ZSLyDI/AAAAAAAAALc/-lFSY-idwxE/s1600/wisma+kurnia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="346" src="http://1.bp.blogspot.com/-Ae_tnPtcAlE/T9Mt_ZSLyDI/AAAAAAAAALc/-lFSY-idwxE/s400/wisma+kurnia.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-ExhAEn6x8dk/T9MwYhxWYxI/AAAAAAAAAMM/I9lVYrBJHZ4/s1600/wisma+kurnia+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="201" src="http://2.bp.blogspot.com/-ExhAEn6x8dk/T9MwYhxWYxI/AAAAAAAAAMM/I9lVYrBJHZ4/s400/wisma+kurnia+2.jpg" width="400" /></a></div>
<br />Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-12719807335352776772012-05-06T02:06:00.000-07:002012-05-06T02:06:58.015-07:00Manifesto Politik<br />
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Manifesto politik merupakan pernyataan politik yang dilakukan oleh beberapa tokoh politik untuk menyikapi sesuatu hal, atau menyepakati sesuatu hal.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Manipol-Manifesto Politik adalah pidato Bung Karno pada tanggal 17 Agustus 1959 yang berjudul "Penemuan Kembali Revolusi Kita."</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Kenapa pidato ini berjudul seperti tersebut diatas; tentunya ada maksudnya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Panca Azimat Ajaran Bung Karno:</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
1. Nasionalisme, Islamisme, Marxisme</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
2. Panca-Sila</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
3. Manipol/USDEK</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
4. TRISAKTI</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
5. BERDIKARI</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Revolusi berarti menjebol dan membangun setelah kita merebut kemerdekaan dari kolonialisme Belanda, dan mengkikis habis sisa-sisa kolonialisme seperti demokrasi liberal ekonomi kapitalis dan system feodalisme. Selanjutnya kita akan membangun di segala bidang kehidupan dalam rangka mewujudkan masyarakat adil makmur (AMPERA). Sedangkan Bung Karno menegaskan kembali pada tahun 1960 bahwa revolusi Indonesia belum selesai. Ini sebagai reaksi dari anggapan sekelompok elit politik bahwa setelah pengakuan kedaulatan revolusi sudah selesai periode 1950 s/d 1959.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
USDEK : Undang-undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin dan Kepribadian Indonesia. USDEK ini adalah intisari dari MANIPOL. MANIPOL berdasarkan ketentuan MPRS NO. 1/1960 telah menjadi Garis-garis Besar Haluan Negara dan Manipol ini tidak dapat dipisahkan dari Dekrit Presiden 1959, 5 Juli 1959 yang isinya :</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
1. Pembubaran Konstituante</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
2. Kembali kepada UUD 1945</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
3. Tidak berlakunya UUD semetara</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Di dalam pidato 17 Agustus 1959 dengan jelas Bungkarno berkata :</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
1. Dasar, tujuan dan kewajiban-kewajiban revolusi Indonesia</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
2. Kekuatan Sosial Revolusi Indonesia</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
3. Sifat Revolusi Indonesia</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
4. Hari depan Revolusi Indonesia</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
5. Musuh-musuh Revolusi Indonesia</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
6. Pelaksanaan Revolusi IndonesiaDasar : The sosial conscience of man (sesuai dengan hati nurani kemanusiaan) yaitu keadilan sosial, kemerdekaan individu dan kemerdekaan bangsa (masyarakat adil, makmur jasmaniah dan rohaniah)Tujuan : sesuai dengan pembukaan UUD 1945 :</div>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>NKRI</li>
<li>Masyarakat adil dan makmur</li>
<li>Perdamaian dunia yang adil dan beradab</li>
</ul>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Kewajiban : mendirikan kekuasan gotong-royong yang demokratis yang menjamin adanya persatuan dan kesatuan seluruh rakyat dari dari segala lapisan.Kekuatan sosial Revolusi Indonesia, setelah Dekrit 5 Juli 1959 :</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
a. UUD 1945 dan jiwa Revolusi Indonesia</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
b. Hasil-hasil keringat rakyat sejak 1945 sampai sekarang, baik materil, tenaga-tenaga baru</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
c. Kekuatan ekonomi rakyat yang sudah jadi milik nasional setelah nasionalisasi perusakan Belanda dan Inggrisd. Angkatan perang yang kuat dan administrasi mulai baike. Wilayah kekuasaan Indonesia yang sangat strategisf. Kepercayaan akan kemampuan dan keuletan bangsa sendirig. Kekayaan alam Indonesia yang berlimpah-limpah.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Manifesto Politik </strong><strong>Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
I.<em> </em>MARHAENISME</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Marhaenisme yang dijadikan sebagai asas, asas perjuangan dan strategi perjuangan Gmnl mengandung 3 (tiga) nilai-nilai dasar yaitu: sosio nasionalisme, sosio demokrasi dan Ketuhanan Yang Maha Esa.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>1. Sosio Nasionalisme</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Sosio nasionalisme adalah satu asas kehidupan rakyat Indonesia yang berdasarkan pada nilai-nilai nasionalisme Indonesia. Nasionalisme Indonesia muncul dan tumbuh atas kesadaran sejarah ketertindasan bangsa oleh kapitalisme dan imperialisme. Oleh karena itu nilai-nilai yang dianut oleh nasionalisme Indonesia adalah nilai-nilai kebangsaan yang menginginkan penegakan nilai-nilai kemanusiaan yang beradab, zonder <em>exploitation de Ihomme par Ihomme </em>dan <em>zander exploitation de nation par nation, </em>dan bersifat melindungi serta menyelamatkan kehidupan seluruh rakyat Indonesia, dan bertindak berdasarkan hukum-hukum yang berlaku dan berkembang dalam kehidupan masyarakat.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Sosio-nasionalisme adalah idea yang dijadikan sebagai asas pergaulan hidup rakyat dan bangsa Indonesia , yang dilandasi oleh semangat cinta terhadap manusia dan kemanusiaan. Sosio nasionalisme adalah idea tentang sebuah susunan masyarakat Indonesia yang tidak <em>chauvist </em>melainkan humanis, tegas dan revolusioner terhadap segala bentuk penindasan yang dilakukan oleh feodalisme, kapitalisme, kolonialisme dan imperialisme sebagai sebuah kesadaran dan keharusan sejarah <em>(historische notwendeigheit).</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>2. Sosio Demokrasi</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Sosio demokrasi adalah asas kehidupan rakyat Indonesia yang memiliki 2 (dua) makna demokrasi yaitu: demokrasi politik dan demokrasi ekonomi. Demokrasi politik adalah sistem kehidupan politik ketata-negaraan Indonesia yang memberikan keadilan kepada seluruh rakyat Indonesia , dan tidak mengabdi pada segolongan masyarakat. Demokrasi politik Indonesia adalah demokrasi yang memberikan hak penuh kepada seluruh rakyat Indonesia sebagai entitas merdeka untuk mengartikulasikan seluruh kemerdekaan politiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Demokrasi politik Indonesia mengedepankan nilai-nilai solidaritas kebangsaan daripada kepentingan individu, kelompok maupun golongan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Demokrasi ekonomi adalah bangunan sistem perekonomian nasional yang berpijak pada pondasi nilai-nilai ideologi, dimana manusia Indonesia menjadi sebuah kedirian <em>(entity) </em>bebas yang hak dan kewajibannya diletakkan di dalam suatu kepentingan bersama, Setiap warga negara berhak memperoleh penghidupan yang layak bagi kemanusiaan dan bebas berusaha demi perkembangan kemanusiaanya. Dasar penyusunan perekonomian nasional juga harus didasarkan pada upaya mewujudkan nilai-nilai (asas) kekeluargaan, yang kemudian oleh Bung Karno dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk ekonomi koperasi sebagai badan hukum <em>(recht persoon) </em>utama dalam perekonomian nasional. Sebab koperasi adalah sebuah badan hukum yang mampu mengintegrasikan sistem kepemilikan privat dalam naungan kebersamaan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>3. Ketuhanan Yang Maha Esa</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Ketuhanan. Yang Maha Esa adalah asas kehidupan rakyat Indonesia yang Berketuhanan. Ketuhanan Yang Maha Esa adalah nilai-nilai yang menjadi landasan kehidupan berbangsa dan bernegara seluruh rakyat Indonesia karena setiap nilai-nilai Ketuhanan (agama) akan mengajarkan kepada rakyat tentang hakekat kemanusiaan dan budi nurani manusia Indonesia. Nilai-nilai Ketuhanan tersebut diletakkan dalam Ketuhanan yang berkebudayaan, yang meletakkan nilai-nilai luhur budaya bangsa dengan cara saling hormat-menghormati sesama pemeluk agama.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>4. Historis Materialisme</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Historis materialisme adalah metode berpikir <em>(denk methode) </em>yang digunakan untuk mengetahui jalannya sejarah sekaligus mencari cara untuk mengubahnya. Dengan historis materialisme dapat diketahui bahwa segala kejadian, segala alam pikiran manusia di dalam setiap masa. di semua kehidupan bangsa, adalah pencerminan dari keadaan-keadaan sosial ekonomi. Jika keadaan sosial ekonomis materiilnya berubah, maka alam pikiran manusia pun ikut berubah. Sehingga setiap perubahan dalam alam pikiran manusia akan selalu mengikuti perubahan-perubahan sosial ekonomi di dalam setiap komunitas manusia (masyarakat).</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Secara prinsip, historis materialisme akan membuka pikiran kita tentang sejarah yang akan terns dan selalu mengalami perubahan. Perubahan tersebut terjadi karena adanya pertentangan (kontradiksi) nilai dalam setiap kehidupan sejarah manusia. Setiap perubahan tersebut adalah sebuah proses akumulasi kuantitatif yang kemudian bergerak menuju kualitatif <em>(the law of the quantitative change into the qualitative change). </em>Perubahan tersebut akan menuju sebuah arah perubahan yang dipandang lebih baik dibandingkan dengan kondisi kehidupan sebelumnya <em>(the law of the negation of the negation).</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Historis materialisme oleh Gmnl digunakan sebagai pisau analisa untuk mencari jawaban terhadap segala perubahan-perubahan sejarah yang terjadi sekaligus mencari cara untuk menyusun perubahan-perubahan tersebut menuju perubahan yang lebih baik sesuai dengan cita-cita ideologi. Historis materialisme akan memberikan seluruh perangkat kepada nilai-nilai marhaenisme agar dapat terbumikan dalam kehidupan sejarah manusia. Sebab historis materialisme telah memberikan metode untuk mengetahui segala jenis dan bentuk perubahan sejarah yang sekaligus memberikan jawaban untuk merubahnya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
II. PANDANGAN TENTANG INDONESIA DAN MASYARAKAT</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>1. Kapitalisme Global dan Neo Liberalisme</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Peradaban baru saat ini telah memasuki fase dimana ekonomi dan budaya nasional serta batas-batas kenegaraan (territorial) telah kehilangan makna dan luntur oleh sebuah proses globalisasi yang cepat dan baru. Ekonomi dunia saat ini didominasi oleh perusahaan-perusahaan yang telah mengintemasionalisasikan aktivitas produksi barang mereka ke seluruh negara-negara dunia. Perusahaan-perusahaan tersebut tidak memiliki kesetiaan terhadap suatu negara-bangsa secara khusus, mereka hanya setia kepada negara yang memberikan keuntungan baginya. Jika sebuah negara dipandang kontra atau tidak kooperatif dengan mereka, maka mereka pun akan memindahkan modal dan usahanya ke negara lain yang dipandang lebih kooperatif dan mendatangkan keuntungan yang lebih baik dari sebelumnya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Globalisasi yang membawa ideologi neoliberalisme tersebut pada dasarnya adalah runtutan dari sejarah perkembangan kapitalisme dunia yang telah berlangsung hampir dua abad lamanya. Neoliberalisme tersebut sebenarnya berakar dari ekonomi neo-klasik, yang menuntut kebebasan dari campur tangan negara terhadap segala kegiatan ekonomi karena negara dianggap sebagai penghalang berjalannya mekanisme pasar, yang berarti juga sebagai penghalang terwujudnya pertumbuhan ekonomi <em>(economic growth).</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Pandangan negatif kekuatan kapitalisme global terhadap tentang peran negara tersebut ternyata benar-benar membawa negara <em>(state) </em>menuju jurang "kematian". Bahkan di akhir abad 20 kekuatan neoliberalisme telah memaksa negara-negara menjadi subordinat dan kekuatan kapitalisme global. Bahkan kebijakan <em>welfare </em>state yang telah menjadi kebijakan populis beberapa puluh tahun di Eropa Barat harus rontok menghadapi perkembangan neoliberalisme tersebut. Dan akhirnya, jalan ketiga Giddens ditempuh sebagai sebuah bentuk usaha kompromi untuk menyelamatkan negara dari ambang kematian, namun tetap saja dibawah subordinat kekuatan kapitalisme global.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>2. Feodalisme</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Dalam kesejarahan bangsa di seluruh wilayah nusantara, kaum marhaen Indonesia telah diperintah oleh raja-raja kerajaan Hindustan dalam tatanan kehidupan feodal. Kaum marhaen hanya menjadi alat kepuasan para raja dengan segala bala keningratannya. Kaum marhaen tidak memiliki hak menentukan nasibnya sendiri <em>(self determination). </em>Akibat sistem feodalisme yang berlangsung selama berpuluh-puluh abad tersebut telah membentuk mental masyarakat Indonesia yang lemah, tidak percaya diri <em>(minder), sungkan </em>dan <em>ewuh. pakewuh </em>terhadap kelas yang memiliki kekuatan dan kekuasaan yang lebih tinggi. Mental-mental warisan feodalisme tersebut adalah faktor penghambat terwujudnya revolusi Indonesia karena kontradiktif dengan syarat-syarat revolusi yang menginginkan kejuangan bersifat progressif, revolusioner, radikal dan kritis.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
3. <strong>Masyarakat</strong> <strong>Indonesia</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
a. <em>Politik</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Dalam perkembangannya saat ini, neoliberalisme telah mengakibatkan terjadinya sebuah perubahan politik ketatanegaraan yang ternyata mengarah pada penguatan kapitalisme global di seluruh wilayah (daerah) Indonesia. Kebijakan otonomi daerah adalah salah satu bentuk pengingkaran terhadap nilai-nilai kedirian bangsa yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yang menginginkan adanya kesatuan gerak dan perjuangan dalam upaya mewujudkan bangsa yang adil dan makmur.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Kedirian itu adalah sebuah wujud komitmen atas kesamaan nasib sejarah ketertindasan bangsa-bangsa di wilayah nusantara. Namun, dengan adanya kebijakan otonomi daerah, bangsa ini telah dibawa pada sebuah perpecahan solidaritas kejuangan yang melupakan atas kesamaan nasib tersebut. Setiap daerah diberikan kewenangan untuk mengelola daerahnya melalui perjanjian-perjanjian internasional tanpa perlu membuat kesepakatan bersama antar daerah. Tentu saja kebijakan itu akan mempermudah kekuatan kapitalisme global melakukan penetrasi modal, pasar dan sumber daya alam di seluruh wilayah nusantara Otonomi daerah adalah sebuah contoh terhadap quo vadisnya visi kebangsaan kita akibat <em>euphoria </em>dalam memaknai transisi demokrasi termasuk didalamnya masalah amandemen UUD 1945 yang sebagian besar isinya telah mengarah pada bentuk-bentuk federalisrne yang jelas-jelas bertentangan dengan nilai-nilai ideologi negara dan konstitusi.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Perkembangan sistem multipartai dalam transisi demokrasi Indonesia saat ini juga berimplikasi terjadinya perubahan realitas politik Indonesia yang mengarah pada penguatan kekuatan-kekuatan kelompok yang mengatas namakan agama, kesukuan dan bentuk-bentuk golongan lainnya. Dalam perspektif penguatan daya kritis masyarakat dapat dipandang sebagai sebuah perkembangan yang cukup positif dalam kehidupan ketatanegaraan di Indonesia. Namun jika kekuatan-kekuatan kelompok tersebut tidak dapat dibingkai dalam kerangka kesatuan bangsa maka tentu akan mengakibatkan fragmentasi perjuangan yang akan menghambat konsentrasi kekuatan nasional dalam upaya memuluskan jalan revolusi yang sedang ditempuh.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Partai politik hari ini hanya mengedepankan politik pencitraan dengan cara – cara segala bentuk yang sangat tidak memberikan pendidikan politik terhadap rakyat sehingga implikasinya memberikan dampak negative seperti politik kulit bukan isi. Sejatinya, sistem multi partai yang berkembang saat ini harus menempatkan partai sebagai <em>avant-garde</em> atau pelopor dalam kejuangan mewujudkan cita-cita revolusi sebagaimana yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Sebagai partai pelopor, maka tugas utama partai politik adalah melakukan pendidikan politik dan pemberdayaan terhadap seluruh masyarakat Indonesia agar tercipta peran serta aktif masyarakat dalam segala tingkat perubahan yang hendak dan akan dicapai.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>b. Ekonomi</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Di negara dunia ketiga khususnya di Indonesia, neoliberalisme telah. tumbuh dan menguat sejak awal 70-an dibawah kepemimpinan rejim militer Orde Baru. Jika mau jujur, tumbuhnya neoliberalisme tersebut sebenarnya telah membawa kemauan "negara" di Indonesia. Mengutip teori dependensianya Paul Baran (Direktur ECIA), jebakan hutang (dept trap) yang digunakan MNC melalui World Bank dan IMF kepada Indonesia telah memaksa negara ini menjadikan wilayahnya sebagai pasar global melalui liberalisasi dan deregulasi, dan membiarkan MNC mengeruk sumber daya alam melalui privatisasi.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Tidak cukup itu, pos-pos anggaran yang dianggap "tidak produktif" (seperti pendidikan dan kesehatan) dan negara jenis subsidi pun harus dipotong. Aturan main yang ditetapkan IMF dan World Bank ini adalah bagian dari political game MNC yang telah disahkan dalam sidang tahunan IMF dan World Bank di Washington DC sejak tahun 1976, sebagai syarat bagi negara-negara penghutang termasuk Indonesia.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Implikasinya, negara ini pada akhirnya harus terjerembab dalam jurang kemiskinan sebagai negara koloni (jajahan) baru di era globalisasi akibat keterjebakannya pada hutang dan ketergantungannya pada investasi MNC. Sehingga wajar jika sampai saat ini, walaupun telah terjadi proses pergantian kepemimpinan nasional sebanyak lima kali paska Orde Baru (Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY), negara ini tetap saja tidak mampu melepaskan diri dari cengkaraman neoliberalisme, bahkan perannya semakin melenyap karena terus terdikte oleh permainan MNC.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Akhirnya, negara yang sebenarnya memiliki tanggung jawab ideologi, sebagai pengemban "amanat penderitaan rakyat", karena dipilih oleh rakyat, pada akhirnya harus membunuh nilai-nilai ideologi (Pancasila), konstitusi (UUD 1945) dan konstituennya (rakyatnya) sendiri, yang seharusnya menjadi sumber dari segala kebijakannya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Sebagai negara subordinat kekuatan MNC, negara Indonesia secara efektif telah mengartikan nilai-nilai demokrasi atas nama "stabilitas pembangunan'' demi kepentingan pasar. Orde Baru secara massif membungkam kekuatan demokrasi demi memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para investor. Bahkan selama 33 tahun pemerintahannya, segala gerakan berbau sosialis terutama yang bersumber pada ajaran marxis menjadi larangan dan masuk kategori subersif. Tidak cukup itu, Orde Baru pun memaksa merendahkan nilai pajak, mempermurah upah buruh dan membungkam setiap pemogokan buruh dengan kekuatan militernya, sebagai varian pendukung kebijakan meraih simpati para investor dalam kebijakan penanaman modal asing.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
c. <em>Sosial Budaya</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Haru disadari bahwa globalisasi saat ini telah membawa proses perubahan nilai terhadap masyarakat Indonesia tentang hidup dan eksistensi hidup. Globalisasi secara massif telah memaksa masyarakat Indonesia untuk membuat sebuah pandangan baru tentang eksistensi dirinya yang diarahkan pada kemampuan membeli barang (konsumerisme). Pandangan baru tersebut ternyata mampu membuat sebuah perubahan besar-besaran dalam sejarah peradaban bangsa-bangsa di dunia. Bangunan baru tersebut dikemas dalam <em>image </em>"modernisme" yang dipropagandakan kapitalisme global melalui media-media Informasi yang juga telah mengglobal.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Propaganda media itu diarahkan pada upaya pembangunan <em>image </em>(pencitraan) terhadap barang dalam bungkus "modemisme". Di Indonesia, pencitraan tersebut telah efektif" memasuki kisi-kisi bangunan pergaulan hidup masyarakat Indonesia akibat masih kuatnya budaya feodal yang membuat sebagian besar masyarakat mengalami penyakit <em>minder </em>karena merasa bangsanya adalah bangsa kecil dan primitif dibandingkan dengan perkembangan budaya negara-negara maju. Implikasinya, semua perubahan sosial dan budaya masyarakat Indonesia sepenuhnya dikendalikan oleh kekuatan kapitalisme global terutama dalam budaya pergaulan hidup yang hedonis, konsumeris dan pragmatis.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Harus diakui bahwa propaganda media iklan kapitalis telah memasukkan sebuah episteme baru yang memaksa pandangan masyarakat berubah tentang kemajuan dan modernisme yang diarahkan pada kepentingan pasar. Pandangan itu pun pada akhirnya menjadi sebuah "rezim kebenaran" ketika masyarakat Indonesia membenarkan dan menerapkannya. Dan pada akhirnya konsumerisme pun menjadi budaya hidup yang merubah tatanan peradaban masyarakat dengan segala asumsinya atas episteme mayoritas yang dimiliki (hegemoni wacana liberal). Implikasinya, budaya hidup tersebut pada akhirnya telah membawa masyarakat pada sebuah tatanan kehidupan masyarakat yang mengarah pada patronase peradaban yang berkembang di negara-negara maju. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>c. Pendidikan dan IPTEK</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Pendidikan nasional seharusnya tetap menjadi tanggung jawab negara dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang telah menjadi amanat cita-cita konstitusi. Pendidikan gratis adalah kerangka ideal yang harus segera diwujudkan oleh negara demi terjangkaunya biaya pendidikan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa adanya diskrirninasi ras, suku, agama, gender maupun tingkat sosial.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Privatisasi pendidikan melalui kebijakan otonomi kampus adalah bentuk pengingkaran dari konstitusi dimana negara. secara tidak langsung telah melepas tanggung jawabnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan privatisasi pendidikan tersebut maka lembaga pendidikan secara otomatis telah mengalami. disfungsionalisasi dari lembaga sosial (nirlaba) menjadi lembaga profit dimana setiap kampus dituntut untuk membiayai secara otonom kelembagaannya yang berarti setiap lembaga pendidikan akan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dalam upaya memajukan sarana dan prasarana pendidikannva. Secara mendasar konsepsi kebijakan otonomi kampus tersebut jelas telah mengalami <em>quo vadis </em>visi karena bertentangan dengan kebangsaan Indonesia saat ini.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Otonomi pendidikan seharusnya dipandang lebih pada upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimana setiap kampus diberikan kebebasan dan keleluasaan untuk menyusun kurikulum pendidikannya yang akan disesuaikan dengan kultur dan natur daerah (wilayah) kampus sendiri. Dengan otonomi kurikulum tersebut diharapkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan mampu berkembang lebih pesat karena bersinggungan dengan basic <em>material </em>masyarakat secara langsung. Sehingga ilmu pun tidak sebatas untuk ilmu, tetapi ilmu untuk perjuangan yang akan mendukung jalannya revolusi sosial di Indonesia <em>(science is not for science but science for struggle).</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>d. Peran Agama dan Kepercayaan</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Agama pada dasarnya pemegang kunci strategis dalam <em>nation and caracter building. </em>Sebab nilai-nilai agama adalah nilai-nilai unversal yang syarat dengan ajaran-ajaran kebenaran, kebaikan, kemanusiaan dan keadilan yang sebenarnya menjadi roh kunci dari ideologi bangsa. Oleh karena itu, agama sudah seharusnya tidak boleh dicampur-adukkan dengan kepentingan-kepentingan politik apalagi kekuasaan. Simbolisasi pertarungan elite yang kadangkala membawa-bawa agama, adalah salah satu contoh konkrit yang cukup ironis bagaimana agama telah menjadi alat justifikasi politik dalam perebutan kekuasaan elite. Apalagi dalam beberapa kurun waktu terakhir, kekuatan-kekuatan agama yang muncul justru membawa bangsa ini pada sebuah konflik sosial yang mengarah pada disintegrasi bangsa. Padahal nilai-nilai Ketuhanan masyarakat Indonesia sebenarnya adalah nilai-nilai Ketuhanan yang berkebudayaan dimana setiap pemeluk agama menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dalam semangat saling menghargai dan menghormati dalam bingkai kesatuan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
e. <em>Hukum dan Kekuasaan</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Selama kepemimpinan rezim Orde Baru, disadari bahwa hukum di Indonesia telah menjadi salah satu kekuatan politik rezim. untuk menjustifikasi setiap tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Oleh karena itu, maka sebagian besar produk-produk hukum tersebut merupakan produk yang dibuat oleh pemerintah untuk kepentingan kekuatan modal asing dalam upaya pembangunan pasar, penanaman modal dan pengerukan sumber daya alam. Bahkan hampir keseluruhan produk-produk hukum tersebut secara kasat mata telah bertentangan dengan roh cita-cita kebangsaan sebagaimana yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Produk-produk hukum yang dibuat oleh Rezim Orde Baru tersebut adalah sebagai bentuk konsekuensi politik dari posisi pemerintah yang menyerahkan negara menjadi subordinat. (antek.) kekuatan kapitalisme global. Wajar jika implikasi politik yang harus diterima adalah ketidak mampuan negara dalam menahan setiap intervensi kapitalisme global dalam bentuk penetrasi politik dengan memaksa negara melakukan deregulasi ekonomi dengan merubah dan membuat aturan-aturan hukum baru yang dapat memberi peluang kepada kekuatan kapitalisme global untuk melancarkan kepentingannya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Penetrasi politik dalam bentuk intervensi kebijakan hukum di Indonesia oleh kekuatan kapitalisme global tersebut sampai saat ini belum mampu teratasi secara signifikan karena lemahnya <em>bargaining </em>negara akibat ketergantungannya terhadap hutang dan investasi asing.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Walaupun saat ini terdapat beberapa produk hukum baru yang mendukung upaya menuju perubahan nasib yang lebih balk seperti aturan hukum yang membahas masalah korupsi, narkotika dan HAM, namun belum mampu menunjukkan sebuah perubahan yang signifikan. Faktor pokok yang menghambat efektifitas produk hukum baru tersebut lebih banyak disebabkan oleh faktor penegak hukum yang masih lemah dan tidak bisa dipercaya. Beberapa kasus menonjol adalah dalam penanganan masalah korupsi dimana aparat penegak hukum belum mampu melawan intervensi politik dari kekuatan luar sehingga membuat berlarut-larutnya pemberantasan korupsi di Indonesia.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Faktor pokok yang harus diperhatikan oleh negara dalam mengeluarkan produk hukum adalah harus tetap berpijak pada nilai-nilai yang berkembang di masyarakat terutama hal-hal yang menyangkut adat-istiadat, budaya dan hal-hal lain yang dipandang adil dan benar oleh masyarakat. Dengan demikian, maka secara tidak langsung negara telah melakukan kontrak sosial (kesepakatan) dengan masyarakat dalam setiap pembuatan Kebijakan hukum yang tentunya lebih obyektif. Kesalahan pokok negara selama ini dalam setiap membuat kebijakan hukum adalah atas dasar kepentingan kekuasaan atau kepentingan lain yang justru bertolak belakang dengan kepentingan masyarakat.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Implikasinya, sebagian besar produk hukum yang dikeluarkan selalu mendapatkan aksi protes (penolakan) dari masyarakat karena dianggap tidak berkeadilan dan bertentangan dengan hati nurani (kebenaran) masyarakat Padahal Bung Karno telah menegaskan bahwa sosio-nasionalisme harus berpihak pada <em>wet-ivetnya </em>(hukum) masyarakat.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>f. Ideologi</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
- Stigmatisasi ideologi</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
- Tripolansme (nasionalisme, sekulerisme, agama)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
III. KONSEP PERUBAHAN</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
1<strong>. Dasar dan Tujuan GmnI</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Dasar Perjuangan Gmnl adalah terciptanya keadilan sosial dalam kehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka dan berdaulat Setiap individu masyarakat Indonesia merupakan entitas merdeka yang berhak memperoleh penghidupan yang layak bagi kemanusiaan dan bebas berusaha demi perkembangan kemanusiaanya. Atas dasar dan tujuan perjuangan tersebut maka kehidupan kebangsaan Indonesia harus dibangun dalam konstruksi kehidupan negara bangsa yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Berdaulat di bidang politik diletakkan dalam kerangka negara bangsa yang mengabdi kepada rakyat dengan kewajiban melindungi segenap kehidupan rakyat Indonesia dari segala bentuk penindasan dan penghisapan. Oleh karena itu, negara tidak boleh terikat maupun tergantung dengan kekuatan lain (negara asing, modal, militer, dan lain-lain). Negara hanya tunduk kepada kedaulatan rakyat dan mengabdi kepada rakyat.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Berdikari di bidang ekonomi diletakkan dalam kerangka negara bangsa yang mendasarkan perekonomiannya pada potensi bangsa (ilmu pengetahuan, teknologi, sumber daya alam, dan lain-lain) tanpa tergantung dengan kekuatan lain (modal dan negara asing). Susunan perekonomian Indonesia juga harus didasarkan pada nilai-nilai (asas) kekeluargaan yang mengintegrasikan sistem kepemilikan privat dalam naungan kebersamaan. <em>(the variants of private ownership include individual, partnership, cooperative and enterpreise).</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Berkepribadian di bidang kebudayaan diletakkan dalam kerangka negara bangsa yang mendasarkan pergaulan hidupnya pada budaya bangsa sendiri. Budaya bangsa adalah bangunan karakter kebangsaan rakyat Indonesia dalam semangat persatuan (nasionalisme) yang berkesadaran sejarah, humanis dan percaya kepada kekuatan sendiri <em>(self reliance).</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>2. Dasar Revolusi Gmnl</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Dasar revolusi Gmnl adalah marhaenisme yaitu: sosio nasionalisme, sosio demokrasi dan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana yang telah dijelaskan dalam BAB I Manifesto Politik tentang Marhaenisme</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>3. Kewajiban Perjuangan Gmnl</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
- Menciptakan masyarakat yang memiliki kesadaran akan sebuah revolusi dalam upaya mencapai sebuah tujuan perubahan yang lebih baik;</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
- melakukan penyadaran kelas kepada seluruh rakyat tentang sejarah ketertindasan bangsa sampai saat ini; membangkitkan perlawanan rakyat terhadap segala bentuk-bentuk penindasan dan penghisapan;</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
- membangun nilai-nilai kegotong-royongan sebagai manifestasi cita-cita kehidupan negara bangsa,</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
- membangun progressifitas revolusioner gerakan sebagai alat percepatan menuju cita-cita sosialisme Indonesia;</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>4. Kekuatan Perjuangan Gmnl</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
a. <em>Kaum Marhaen Indonesia</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Kaum marhaen Indonesia adalah potensi kekuatan sosial bagi perjuangan Gmnl yang akan menjadi barisan pelopor perwujudan cita-cita sosialisme Indonesia. Sebab kaum marhaen adalah kaum yang mengerti, memahami dan mengalami secara langsung tentang ketertindasan dan penghisapan;</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>b. Kaum Marhaenis Indonesia</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Kaum marhaenis Indonesia adalah kekuatan yang akan mengawal kaum marhaen Indonesia dalam sebuah gerakan perlawanan bersama-sama menuju cita-cita sosialisme Indonesia. Kaum marhaenis akan bersatu bahu membahu bersama kaum marhaen membuka jalan perubahan dalam setiap kerangka revolusi;</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>c. Pembukaan UUD 1</em>945 <em>dan Revolusi 1945</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Pembukaan UUD 1945 adalah <em>declaration of independence </em>bangsa yang menjadi <em>phillosophisce grondslag </em>rakyat Indonesia yang didalamnya mengandung nilai-nilai luhur tentang dasar kemerdekaan dan cita-cita kehidupan rakyat Indonesia. Pembukaan UUD 194o akan menjadi landasan pijak perjuangan rakyat Indonesia menuju cita-cita sosialisme Indonesia. Revolusi 1945 adalah potensi pendukung yang akan membantu terwujudnya sosialisme Indonesia. Sebab revolusi 1945 telah menyelesaikan kerangka revolusi pertama yaitu terwujudnya negara bangsa yang merdeka dan berdaulat. Jika dalam perkembangan kehidupan kebangsaan Indonesia, kemerdekaan dan kedaulatan negara kembali terjajah oleh kekuatan neo liberalisme maka sudah menjadi kewajiban bagi Gmnl untuk mengembalikan kedaulatan dan kemerdekaan tersebut atas nama jiwa revolusi rakyat Indonesia;</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>d. Konsentrasi kekuatan nasional Indonesia</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Konsentrasi (persatuan) kekuatan nasional Indonesia diperlukan sebagai alat untuk melakukan perlawanan secara bersama-sama terhadap kapitalisme global (neo kolonialisme dan imperialisme). Jika perlawanan dilakukan dalam kondisi parsialitas kekuatan nasional, maka akan menyulitkan jalannya revolusi Indonesia. Oleh karena itu maka perlawanan terhadap kekuatan kapitalisme global harus tetap dilakukan secara serentak oleh seluruh rakyat Indonesia, oleh seluruh elemen-elemen bangsa. Sehingga segala bentuk perbedaan antar-elemen bangsa harus dikesampingkan atas nama persatuan dan kesatuan perlawanan bangsa terhadap kekuatan kapitalisme global tersebut;</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>e. Letak geografis Indonesia yang strategis</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Sebagaimana diakui oleh sejarah bangsa-bangsa di dunia, Indonesia memiliki potensi letak geografis yang strategis baik dalam percaturan politik internasional maupun perekonomian dunia. Dan potensi itulah yang mengakibatkan sejarah ketertiadasan yang cukup panjang yang dialami oleh rakyat Indonesia sampai detik ini. Mengingat potensi strategis dimana bangsa-bangsa dunia memiliki kepentingan yang sangat besar terhadap keberadaan Indonesia, maka potensi tersebut harus diproteksi guna melindungi rakyat dari segala bentuk ancaman penindasan dan penghisapan. Sebaliknya, potensi tersebut harus digunakan sebagai <em>bargaining </em>terhadap dunia internasional untuk membangun hubungan internasional yang lebih baik dalam kerangka perdamaian abadi, bukan penindasan sesama bangsa.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>f. Percaya pada kekuatan bangsa sendiri</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Kepercayaan pada kemampuan dan keuletan bangsa sendiri <em>(self reliance) </em>penting untuk membangun semangat kejuangan rakyat Indonesia yang sedang menjalankan revolusinya. Sejarah telah membuktikan tentang kejayaan tersebut khususnya pada masa-masa kerajaan Hindustan beberapa abad yang lalu dimana bangsa ini telah menunjukkan kekuatannya kepada dunia. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>g. Semua kekuatan revolusioner lainnya</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>6. Syarat Revolusi Perjuangan Gmnl</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>a. Progressif Revolusioner</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Progressif dimaknai sebagai sebuah perubahan yang berlangsung terus menerus, sebuah perubahan dari kuantitatif menuju kualitatif (dialektika perubahan). Revolusioner dimaknai sama dengan rnakna "radikal" yaitu mencapai perubahan secara cepat" <em>(omvormend in snel tempo). </em>Sehingga dapat diartikan bahwa revolusi Indonesia harus dilakukan secara cepat dan dipercepat serta terus menerus (permanen), sebagaimana sejarah yang terus merevolusi dirinya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>b. Radikal</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Radikal adalah semangat perubahan yang harus dilakukan secara cepat dengan mendobrak segala bentuk penindasan demi percepatan revolusi Indonesia;</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>c. Dialektis</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Dialektis adalah syarat yang mewajibkan revolusi Indonesia atas dasar hukum dialektika sejarah. Sebuah hukum yang mempelajari sebab akibat terjadinya perubahan sejarah yang akan memberikan arah perubahan pasti bagi cita-cita revolusi Indonesia;</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>d. Kritis</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Kritis adalah sikap dan cara berpikir rakyat Indonesia dalam menjalankan revolusi Indonesia. Sikap dan cara berpikir kritis tersebut adalah sikap dan cara berpikir yang tidak puas dan tidak percaya terhadap segala bentuk kebijakan dan sistem yang ada. Sebuah sikap dan cara berpikir yang terus mengkaji dan menilai setiap kebijakan dan sistem yang timbul dalam sejarah perkembangan masyarakat sehingga mampu menilai tentang keadilan dan kebenaran dari setiap perubahan yang terjadi, dan mampu memperbaikinya dalam sebuah perubahan untuk menuju sebuah tatanan kehidupan yang lebih baik; </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>e. Mandiri</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Mandiri adalah sikap revolusi Indonesia yang tidak tergantung oleh kekuatan lain selain kekuatan nasional, kekuatan seluruh rakyat Indonesia. Mandiri adalah sikap revolusi yang tidak tunduk pada kemauan siapapun kecuali kemauan seluruh rakyat Indonesia yang didasarkan pada tuntutan budi nurani;</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>f. Gotong Royong</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Gotong royong adalah kehidupan revolusi Indonesia yang meletakkan entitas manusia Indonesia yang bebas merdeka di atas kepentingan bersama yang berdasarkan pada nilai-nilai solidaritas kebangsaan (kekeluargaan);</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>g. Kemanusiaan</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Kemanusiaan adalah jiwa dan roh revolusi Indonesia yang menginginkan sebuah perubahan menuju kehidupan yang berdasar atas dasar-dasar perikemanusiaan <em>zander exploitation de I'homme par I'homme.</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>h. Religius</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Religiusitas masyarakat Indonesia adalah alat untuk membangun kesadaran revolusi yang didasarkan atas tuntutan budi nurani manusia, yang mana tuntutan budi nurani tersebut merupakan inti dari nilai-nilai ajaran agama yang dianut. dan diyakini oleh seluruh rakyat Indonesia.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>7. Musuh-Musuh Perjuangan Gmnl</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>a. Neo kolonialisme dan Neo Imperialisme</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Neo kolonialisme sebagai fenomena paska perang dunia kedua berkembang dalam kedok pemberian kemerdekaan bagi negara-negara jajahan. namun kedaulatannya tetap di bawah kekuatan politik negara penjajah. Bahkan dalam perkembangan terakhir, selain dengan menggunakan kekuatan modal dan jebakan hutang. negara-negara maju dalam upaya menjajah negara-negara dunia ketiga adalah dengan menggunakan kekuatan militer terselubung dengan kedok penegakan hak asasi manusia dan penjaga perdamaian dunia. Namun dibalik semua kedok tersebut, kepentingan yang diharapkan dari pengerahan kekuatan militer tersebut adalah penguasaan sumber daya alam milik negara-negara dunia ketiga khususnya sumber daya alam yang menyangkut energi. Sebab energi (minyak) saat ini menjadi pemegang kekuatan utama negara-negara maju untuk menggerakkan mesin-mesin industri yang memproduksi barang.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>b. Feodalisme Bangsa</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Dalam kesejarahan bangsa di seluruh wilayah nusantara, kaum marhaen Indonesia telah diperintah oleh raja-raja kerajaan Hindustan dalam tatanan kehidupan feodal. Kaum marhaen hanya menjadi alat kepuasan para raja dengan segala bala keningratannya. Kaum marhaen tidak memiliki hak menentukan nasibnya sendiri <em>(self determination). </em>Akibat sistem feodalisme yang berlangsung selama berpuluh-puluh abad tersebut telah membentuk mental masyarakat Indonesia yang lemah, tidak percaya diri <em>(minder), sungkan </em>dan <em>euuh pakewuh </em>terhadap kelas yang memiliki kekuatan dan kekuasaan yang lebih tinggi. Mental-mental warisan feodalisme tersebut adalah faktor penghambat terwujudnya revolusi Indonesia karena kontradiktif dengan syarat-syarat revolusi yang menginginkan kejuangan bersifat progressif, revolusioner, radikal dan kritis.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>c. Kekuatan Kontra Revolusi</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Kekuatan kontra revolusi yang menjadi musuh utama GmnI adalah: kaum kapitalis, tuan-tuan tanah (landlords), para komprador, kaum federalis yang menginginkan perpecahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, kaum ortodoks, konservatif dan kaum doktriner formalistik (otoriter), kaum oportunis dan politisi-politisi korup serta spekulan-spekulan ekonomi yang selama ini telah menjadi para pelaku yang membawa bangsa ini dalam kungkungan kekuatan kapitalisme global.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
IV. TAKTIK DAN STRATEGI GmnI</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>1. Strategi</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Dalam perspektif ideologi, neoliberalisme diakui telah memaksa negara Indonesia menjadi subordinat (antek) kekuatan kapitalis global. Padahal dalam asas perjuangan, negara diberikan peran dan kepercayaan yang sangat besar sebagai alat pemersatu, pelopor revolusi sosial, dan panglima penegak keadilan dalam demokrasi politik dan demokrasi ekonomi yang berjalan. Distorsifitas peran negara sebagai subordinat kekuatan kapitalis global, yang melanda seluruh negara-negara dunia, memaksa GmnI untuk merumuskan kembali tentang peran negara dalam keikutsertaannya mewujudkan revolusi sosial di Indonesia. Namun yang pasti, bahwa terlalu sulit bagi GmnI untuk mengenalkan "negara" sebagai alat perlawanan terhadap kapitalisme global dalam kondisi ketergantungan seperti saat ini.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Oleh karena itu, GmnI kemudian secara institusional mengambil strategi sebagai "oposisi permanen" terhadap negara. Strategi tersebut diambil sebagai upaya melakukan kontrol terhadap kekuasaan negara yang berada dalam kondisi kekuatan kapitalis global. Hal ini penting dilakukan, sebab negara sampai saat ini dipandang sebagai representasi rakyat dalam konstitusi kita, dimana keselamatan dan nasib rakyat Indonesia berada di tangan negara. Namun di satu sisi, justru negara acapkali mengkhianati "amanat penderitaan rakyat". Unsur-unsur yang mempengaruhi negara antara lain: eksekutif, legislatif, yudikatif dan partai politik.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Untuk itu maka dalam kerangka non-kooperatif GmnI dituntut melakukan upaya penetrasi kebijakan melalui agitasi dan propaganda terhadap kekuasaan dari tingkat pusat sampai daerah demi terwujudnya sistem yang mendukung nilai-nilai ideologi. Dalam upaya non-kooperatif pula, Gmni harus mampu mengontrol jalannya kebijakan kekuasaan secara langsung dengan cara massa aksi, melalui aksi penolakan bersama-sama kekuatan rakyat. Dalam kerangka massa aksi tersebut, Gmni dituntut untuk terus melakukan penyusunan kekuatan (machtvorming) dengan cara pengorganisiran rakyat yang dilakukan secara holistik dan integratif. Dan berdasarkan silabus kaderisasi, setiap kader Gmni memiliki tanggung jawab pengorganisiran rakyat tersebut dengan cara memasuki sentra-sentra komunitas untuk membangun simpul-simpul komunitas.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>2. Taktik</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Taktik yang dilakukan dalam perjuangan oleh Gmni adalah: isu kontra isu, propaganda ideologis, penguasaan media, statement, intelejen kontra intelejen, kaderisasi, diplomasi, tanpa kekerasan (non violence), Kontra hegemoni, aliansi taktis dan strategis, pendampingan.</div>Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-86230437996778339052012-04-30T00:29:00.000-07:002012-04-30T00:29:01.045-07:00Pemilu Raya DEPERMA 2012<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-3IDWaTNr9Ng/T5419RWrx7I/AAAAAAAAAKE/RIMvTLszCg0/s1600/DSCN3187.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-3IDWaTNr9Ng/T5419RWrx7I/AAAAAAAAAKE/RIMvTLszCg0/s320/DSCN3187.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-VvVi0KnV8D4/T542ZGFQ8fI/AAAAAAAAAKM/n7xJtY6wI_c/s1600/DSCN3340.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-VvVi0KnV8D4/T542ZGFQ8fI/AAAAAAAAAKM/n7xJtY6wI_c/s320/DSCN3340.JPG" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pemilu Raya DEPERMA (Dewan Permusyawaratan Mahasiswa) Politeknik Negeri Jember </span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 24px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">merupakan kegiatan tahunan DEPERMA sebagai perwujudan pesta demokrasi di tingkat mahasiswa Politeknik Negeri Jember. Selain itu pemilu raya diwujudkan sebagai syarat DEPERMA sebelum masuk tingkat ke tingkat konggres ( Reformasi DEPERMA ).</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tahun ini berlangsung dengan tema </span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 24px;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>“Dengan
Semangat Gotong Royong Kita Perjuangkan Kemajuan Politeknik Negeri Jember Melalui
Pesta Demokrasi Menuju Kepemimpinan Kolektif Berazaskan Kekeluargaan”.</i></span></span></b></span><br />
<b><i><span lang="EN-US"></span></i></b><br />
<b><i><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-lsx6miooxcc/T543LNGTNwI/AAAAAAAAAKU/C5r58isBMhQ/s1600/kartu+suara+baru.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-lsx6miooxcc/T543LNGTNwI/AAAAAAAAAKU/C5r58isBMhQ/s320/kartu+suara+baru.jpg" width="261" /></a></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ada 5 kandidat bakal calon Deperma yaitu:</span></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana; line-height: 18px;">Kandidat No. Urut 1 : Wiwin Riza Kurnia</span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana; line-height: 18px;">Kandidat No. Urut 2 : Mulyadi</span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana; line-height: 18px;">Kandidat No. Urut 3 : Arief Eko M</span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana; line-height: 18px;">Kandidat No. Urut 4 : Annur Yasin</span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana; line-height: 18px;">Kandidat No. Urut 5 : Ainul Fiqri</span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 18px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setiap
mahasiswa memiliki satu suara untuk memilih bakal calon menjadi calon ketua DEPERMA yang sesuai
dengan hati nuraninya. Pemilu raya dilaksanakan secara LUBER. </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"></span></b></span></div>
<b><div class="MsoListParagraph" style="display: inline !important; line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"></span></span></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="display: inline !important; line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sampai pada hari penyontrengan, mahasiswa akan menggunakan hak suaranya untuk menentukan pilihan dengan menyontreng surat suara di balik bilik suara TPS yang telah disediakan panitia dan diakhiri dengan penandaan berupa pencelupan jari kelingking ke dalam tinta. </span></span></span></span></div>
</b><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b></b></span></span><br />
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US"></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kegiatan tersebut dilakukan pada hari Senin, </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">t</span></span></span></span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="display: inline !important; line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"></span></span></span></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="display: inline !important; line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">anggal 23 April 2012 berlangsung </span></span></span></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><div class="MsoListParagraph" style="display: inline !important; line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"></span></span></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="display: inline !important; line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">di 2 TPS terpisah yaitu depan pintu masuk kampus dan sebelah parkiran utama dimulai pada pukul 06.00 - 14.00 WIB dilanjutkan dengan penghitungan suara pada pukul 15.00 WIB di Aula Soetrisno Widjaja.</span></span></span></div>
</span></b></span><br />
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;"><br /></span></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Dalam sambutan ketua Deperma periode 2010-2011 Miftahul Rizky mengatakan "Ini bukan ajang eksistensi. Siapapun yang terpilih berarti dia telah mendapatkan beban besar untuk memajukan Politeknik Negeri Jember ke depan. Untuk suara yang nantinya masih kecil, saya harap jangan berkecil hati harus tetap semangat dan berjuang" ujarnya.</span></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;"><br /></span></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Dari hasil pemungutan suara </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><b><i><span lang="EN-US"></span></i></b></span></div>
<b><i><div class="MsoListParagraph" style="display: inline !important; line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">dimenangkan oleh Kandidat no. urut 1, yaitu Wiwin Riza Kurnia yang memperoleh suara terbanyak dari perhitungan:</span></span></div>
</i></b><br />
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><b><i><span lang="EN-US"></span></i></b></span></div>
<b><i><div class="MsoListParagraph" style="display: inline !important; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="display: inline !important; line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><b><i><span lang="EN-US"></span></i></b></span></div>
<b><i><div class="MsoListParagraph" style="display: inline !important; line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
</i></b><b><i></i></b></i></b><b><i><br />
</i></b><br />
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><b><i><span lang="EN-US"></span></i></b></span></div>
<b><i></i></b><br />
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><b><i><span lang="EN-US"></span></i></b></span></div>
<b><i><div class="MsoListParagraph" style="display: inline !important; line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 18px;"><br /></span></div>
</i></b><br />
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<b><i></i></b></div>
<b><i><div style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-weight: normal;">
</div>
</i></b><b style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><i></i></b><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; margin-left: 54pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Wiwin
Riza Kurnia<span style="mso-tab-count: 2;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>218<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Suara<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; margin-left: 54pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mulyadi<span style="mso-tab-count: 4;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>59 <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Suara<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; margin-left: 54pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Arif
Eko Mariyanto <span style="mso-tab-count: 2;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>167 <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Suara<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; margin-left: 54pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Moch
Annur Yasin<span style="mso-tab-count: 2;"> </span> <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>207
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Suara<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; margin-left: 54pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12pt;">Ainul
Fiqri Fathullah</span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12pt;">87</span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12pt;">Suara</span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; margin-left: 54pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -18pt;">
<span style="line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12pt;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; margin-left: 54pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -18pt;">
<span style="line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12pt;"></span></span><b><i><b style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><i></i></b></i></b></span></div>
<b><i><b style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><i><br />
</i></b><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">
</div>
<div style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">
</div>
</i></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Abstain 80 Suara</span><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><b><i><span lang="EN-US"><b><i><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; margin-left: 108pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12pt; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jumlah 818 Suara</span></div>
</i></b></span></i></b></span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; margin-left: 54pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><b><i><span lang="EN-US"><b><i></i></b></span></i></b></span></div>
<b><i><b><i><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; margin-left: 108pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12pt; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
</i></b></i></b><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6pt; margin-left: 54pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<b><i><span lang="EN-US"><b><i></i></b></span></i></b></div>
<b><i><b><i><div class="MsoNormal" style="display: inline !important; margin-bottom: 6pt; margin-left: 108pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12pt; text-indent: 36pt;">
<b><i><span lang="EN-US"></span></i></b></div>
<b><i><div class="MsoListParagraph" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0cm; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 24px;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Dari hasil pemungutan suara tersebut, penetapan Ketua DEPERMA (Dewan Permusyawaratan Mahasiswa) 2012-2013 ditentukan pada saat Konggres.</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-size: medium; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-3yuqz0tBmQE/T547hR5o1TI/AAAAAAAAAKg/ei-2wakxyBo/s1600/DSCN3196.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-3yuqz0tBmQE/T547hR5o1TI/AAAAAAAAAKg/ei-2wakxyBo/s320/DSCN3196.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-2xN_5xXS7qQ/T5472oDLDnI/AAAAAAAAAKo/dmQtG7Oc45U/s1600/DSCN3197.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-2xN_5xXS7qQ/T5472oDLDnI/AAAAAAAAAKo/dmQtG7Oc45U/s320/DSCN3197.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-snvJb0q5gRU/T548KhvHAMI/AAAAAAAAAKw/V4G8WxL48Xs/s1600/DSCN3216.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-snvJb0q5gRU/T548KhvHAMI/AAAAAAAAAKw/V4G8WxL48Xs/s320/DSCN3216.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-uVk0NPiDI8k/T548guKNv_I/AAAAAAAAAK4/od7A6cu2-T0/s1600/DSCN3218.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-uVk0NPiDI8k/T548guKNv_I/AAAAAAAAAK4/od7A6cu2-T0/s320/DSCN3218.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-size: medium; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-size: medium; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-size: medium; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Report: Herwanto, Farid Syahbana, & Robitha Frigit A.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="font-size: medium; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Photograph: Fian Ali Yustiar</span></div>
</i></b></i></b></i></b><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; margin-left: 54pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: 48px;">
<b><i></i></b></div>
<b><i><br />
</i></b><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; margin-left: 54pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -18pt;">
<v:shape id="_x0000_s1026" o:connectortype="straight" style="height: 0; left: 0; margin-left: 219.2pt; margin-top: 17.8pt; position: absolute; text-align: left; width: 104.25pt; z-index: 251660800;" type="#_x0000_t32"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><b><i><span lang="EN-US"></span></i></b></span></v:shape></div>
<b><i></i></b><br />
</i></b>Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-20942786142924488442012-04-27T21:11:00.000-07:002012-04-27T21:11:15.478-07:00Birokrasi dan Adhockrasi<br />
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>Pengertian birokrasi, karakteristik birokrasi, hubungannya dengan administrasi negara, serta jenis-jenis birokrasi yang ada di suatu negara.</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Birokrasi</strong> berasal dari kata <em>bureaucracy</em> (bahasa inggris <em>bureau + cracy</em>), diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentukpiramida, dimana lebih banyak orang berada ditingkat bawah dari pada tingkat atas, biasanya ditemui pada instansi yang sifatnya administratif maupunmiliter.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Pada rantai komando ini setiap posisi serta tanggung jawab kerjanya dideskripsikan dengan jelas dalam organigram. Organisasi ini pun memiliki aturan danprosedur ketat sehingga cenderung kurang fleksibel. Ciri lainnya adalah biasanya terdapat banyak formulir yang harus dilengkapi dan pendelegasianwewenang harus dilakukan sesuai dengan hirarki kekuasaan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, birokrasi didefinisikan sebagai :</div>
<ol style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh makan pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hirarki dan jenjang jabatan</li>
<li>Cara bekerja atau susunan pekerjaan yang serba lamban, serta menurut tata aturan (adat dan sebagainya) yang banyak liku-likunya dan sebagainya.</li>
</ol>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Definisi birokrasi ini mengalami revisi, dimana birokrasi selanjutnya didefinisikan sebagai</div>
<ol style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai bayaran yang tidak dipilih oleh rakyat, dan</li>
<li>Cara pemerintahan yang sangat dikuasai oleh pegawai.</li>
</ol>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
'</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Berdasarkan definisi tersebut, pegawai atau karyawan dari birokrasi diperoleh dari penunjukan atau ditunjuk (<em>appointed</em>) dan bukan dipilih (<em>elected</em>).</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Ciri-ciri birokrasi menurut Max Weber adalah:</div>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Jabatan administratif yang terorganisasi/tersusun secara hirarkis. (<em>Administratice offices are organized hierarchically</em>)</li>
<li>Setiap jabatan mempunyai wilayah kompetensinya sendiri (<em>Each office has its own area of competence</em>)</li>
<li>Pegawai negeri ditentukan, tidak dipilih, berdasarkan pada kualifikasi teknik yang ditunjukan dengan ijazah atau ujian. (<em>Civil</em></li>
</ul>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
cervants are appointed, not electe, on the basis of technical qualifications as determined by diplomas or examination<em>)</em></div>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Pegawai negeri menerima gaji tetap sesuai dengan pangkat atau kedudukannya. (<em>Civil servants receive fixed salaries according</em></li>
</ul>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
to rank<em>)</em></div>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Pekerjaan merupakan karir yang terbatas, atau pada pokoknya, pekerjaannya sebagai pegawai negeri. (<em>The job is a career and the sole, or at least primary, employment of the civil servant</em>)</li>
<li>Para pejabat tidak memiliki kantor sendiri. (<em>The official does not own his or her office</em>)</li>
<li>Para pejabat sebagai subjek untuk mengontrol dan mendisiplinkan. (<em>the official is subject to control and discipline</em>)</li>
<li>Promosi didasarkan pada pertimbangan kemampuan yang melebihi rata-rata. (<em>Promotion is based on superiors judgement</em>)</li>
</ul>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Secara etimologis, birokrasi berasal dari kata Biro (meja) dan Kratein (pemerintahan), yang jika disintesakan berarti pemerintahan Meja. Tentu agak 'lucu' pengertian seperti ini, tetapi memang demikianlah hakikat birokrasi oleh sebab lembaga inilah tampak kaku yang dikuasai oleh orang-orang di belakang meja. Mengapa demikian ?</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Di dalam pendekatan institusional (kelembagaan), khususnya di dalam skema, tercantum 'lalu-lintas' administrasi negara dari eksekutif 'turun' ke Kebijakan Administrasi, lalu ke Administrasi dan yang terakhir ke pemilih. Artinya, setiap kebijakan setiap kebijakan negara yang yang diselenggarakan pihak eksekutif diterjemahkan ke dalam bentuk kebijakan administrasi negara, di mana pelaksanaan dari administrasi tersebut dilakukan oleh lembaga birokrasi. Kita mungkin mengenal badan-badan seperti Departemen, Kanwil, Kantor Kelurahan, Kantor Samsat, di mana kantor-kantor tersebut semua merupakan badan-badan birokrasi negara yang mengimplementasikan kebijakan negara dan bersifat langsung berhubungan dengan masyarakat.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Michael G. Roskin, et al., menyebut pengertian birokrasi. Bagi mereka birokrasi adalah "setiap organisasi yang berskala besar yang terdiri atas para pejabat yang diangkat, di mana fungsi utamanya adalah untuk melaksanakan (to implement) kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh para pengambil keputusan (decision makers). Idealnya, birokrasi merupakan suatu sistem rasional atau struktur yang terorganisir yang dirancang sedemikian rupa guna memungkinkan adanya pelaksanaan kebijakan publik yang efektif dan efisien.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Birokrasi juga dioperasikan oleh serangkaian aturan serta prosedur yang bersifat tetap. Terdapat rantai komando berupa hirarki kewenangan di mana tanggung jawab setiap bagian-bagiannya 'mengalir' dari 'atas' ke 'bawah.'</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Selain itu, birokrasi juga disebut sebagai badan yang menyelenggarakan Civil Service (pelayanan publik). Birokrasi terdiri dari orang-orang yang diangkat oleh eksekutif, dan posisi mereka ini 'datang dan pergi.' Artinya, mereka-mereka duduk di dalam birokrasi kadang dikeluarkan atau tetap dipertahankan berdasarkan prestasi kerja mereka. Seorang pegawai birokrasi yang malas biasanya akan mendapat teguran dari atasan, yang jika teguran ini tidak digubris, ia kemungkinan besar akan diberhentikan dari posisinya. Namun, jika seorang pegawai menunjukkan prestasi kerja memuaskan, ada kemungkinan ia akan dipromosikan untuk mendapat posisi yang lebih tinggi (tentunya dengan gaji dan kewenangan yang lebih besar pula).</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Karakteristik Birokrasi</strong> Karakteristik birokrasi yang umum diacu adalah yang diajukan oleh Max Weber. Menurut Weber, paling tidak terdapat 8 karakteristik birokrasi, yaitu :</div>
<ol style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Organisasi yang disusun secara hirarkis</li>
<li>Setiap bagian memiliki wilayah kerja khusus.</li>
<li>Pelayanan publik (civil sevants) terdiri atas orang-orang yang diangkat, bukan dipilih, di mana pengangkatan tersebut didasarkan kepada kualifikasi kemampuan, jenjang pendidikan, atau pengujian (examination).</li>
<li>Seorang pelayan publik menerima gaji pokok berdasarkan posisi.</li>
<li>Pekerjaan sekaligus merupakan jenjang karir.</li>
<li>Para pejabat/pekerja tidak memiliki sendiri kantor mereka.</li>
<li>Setiap pekerja dikontrol dan harus disiplin.</li>
<li>Promosi yang ada didasarkan atas penilaiaj atasan (superior's judgments).</li>
</ol>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Ditinjau secara politik, karakteristik birokrasi menurut Weber hanya menyebut hal-hal yang ideal. Artinya, terkadang pola pengangkatan pegawai di dalam birokrasi yang seharusnya didasarkan atas jenjang pendidikan atau hasil ujian, kerap tidak terlaksana. Ini diakibatkan masih berlangsungnya pola pengangkatan pegawai berdasarkan kepentingan pemerintah.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Tipe-Tipe Birokrasi Negara</strong> Untuk melihat tipe-tipe birokrasi negara, dapat kiranya kita manfaatkan pemisahan tipe birokrasi menurut ideal typhus Amerika Serikat. Ideal typhus tersebut lalu kita komparasikan dengan apa yang ada di Indonesia.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Di Amerika Serikat, terdapat 4 jenis birokrasi yaitu : (1) The Cabinet Departments (departemen-departemen di dalam kabinet), (2) Federal Agencies (agen-agen federal), (3) federal Corporation (perusahaan-perusahaan federal milik federal), dan (4) Independent Regulatory Agencies agen-agen pengaturan independen).</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Departemen-departemen dalam kabinet terdiri atas beberapa beberapa lembaga birokrasi yang dibedakan menurut tugasnya. Ada departemen tenaga kerja, departemen pertahanan, atau departemen pendidikan. Tugas utama dari departemen-departemen ini adalah melaksanakan kebijaksanaan umum yang telah digariskan oleh lembaga eksekutif maupun yudikatif.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Agen-agen federal merupakan kepanjangan tangan dari lembaga kepresidenan. Ia dibentuk berdasarkan pilihan dari presiden yang tengah memerintah, oleh sebab itu sifatnya lebih politis ketimbang murni administratif. Organisasi NASA di sana merupakan salah satu contoh dari agen-agen federal. Contoh dari birokrasi ini juga diposisikan oleh FBI (Federal Bureau Investigation). Di Indonesia agen-agen seperti ini misalnya Badan Tenaga Atom Nasional (Batan), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Korporasi-korporasi federal merupakan birokrasi yang memadukan antara posisinya sebagai agen pemerintah sekaligus sebagai sebuah lembaga bisnis. Di Indonesia contoh yang paling endekati adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Meskipun negara (eksekutif) terkadang masih merupakan pihak yang paling menentukan dalam pengangkatan pejabatnya, tetapi secara umum -----sebagai sebuah lembaga bisnis----- ia memiliki otoritas untuk menentukan jenis modal dan juga memutuskan apakah perusahaan akan melakukan pemekaran organisasi atau sebaliknya, perampingan. Di Indonesia, contoh dari korporasi-korporasi milik negara ini misalnya Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), Garuda Indonesia Airways (GIA), Perusahaan Listrik Negara (PNL) atau Bank Mandiri.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Agen-agen Pengaturan Independen, sebagai jenis birokrasi yang terakhir, merupkan birokrasi yang dibentuk berdasarkan kebutuhan untuk menyelenggarakan regulasi ekonomi terhadap dunia bisnis, di mana penyelenggaraan tersebut berkaitan secara langsung dengan kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia kini dibentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang berfungsi untuk melakukan rekstrukturisasi kalangan bisnis tanah air yang di masa lalu dianggap banyak merugikan keuangan negara, dan secara lebih jauh, kesejahteraan masyarakat Indonesia akibat, katakanlah, 'kredit-kredit macet' mereka. Selain itu, contoh bisa kita sebutkan misalnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan sejenisnya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Peran Birokrasi dalam Pemerintahan Modern</strong><strong> </strong>Michael G. Roskin, et al. meneyebutkan bahwa sekurang-kurangnya ada 4 fungsi birokrasi di dealam suatu pemerintahan modern. Fungs-fungsi tersebut adalah :</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>1. Administrasi</strong> Fungsi administrasi pemerintahan modern meliputi administrasi, pelayanan, pengaturan, perizinan, dan pengumpul informasi. Dengan fungsi administrasi dimaksudkan bahwa fungsi sebuah birokrasi adalah mengimplementasikan undang-undang yang telah disusun oleh legislatif serta penafsiran atas UU tersebut oleh eksekutif. Dengan demikian, administrasi berarti pelaksanaan kebijaksanaan umum suatu negara, di mana kebijakan umum itu sendiri telah dirancang sedemikian rupa guna mencapai tujuan negara secara keseluruhan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>2. Pelayanan</strong> Birokrasi sessungguhnya diarahkan untuk melayani masyarakat atau kelompok-kelompok khusus. Badan metereologi dan Geofisika (BMG) di Indonesia merupakan contoh yang bagus untuk hal ini, di mana badan tersebut ditujukan demi melayani kepentingan masyarakat yang akan melakukan perjalanan atau mengungsikan diri dari kemungkinan bencana alam. Untuk batas-batas tertentu, beberapa korporasi negara seperti PJKA atau Jawatan POS dan Telekomunikasi juga menjalankan fungsi public service ini.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>3. Pengaturan (regulation)</strong> Fungsi pengaturan dari suatu pemerintahan biasanya dirancang demi mengamankan kesejahteraan masyarakat. Dalam menjalankan fungsi ini, badan birokrasi biasanya dihadapkan anatara dua pilihan: Kepentingan individu versus kepentingan masyarakat banyak. Badan birokrasi negara biasanya diperhadapkan pada dua pilihan ini.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>4. Pengumpul Informasi (Information Gathering)</strong> Informasi dibutuhkan berdasarkan dua tujuan pokok: Apakah suatu kebijaksanaan mengalami sejumlah pelanggaran atau keperluan membuat kebijakan-kebijakan baru yang akan disusun oleh pemerintah berdasarkan situasi faktual. Badan birokrasi, oleh sebab itu menjadi ujung tombak pelaksanaan kebijaksanaan negara tentu menyediakan data-data sehubungan dengan dua hal tersebut. Misalnya, pemungutan uang yang tidak semestinya (pungli) ketika masyarakat membuat SIM atau STNK tentunya mengalami pembengkakan. Pungli tersebut merupakan pelanggaran atas idealisme administrasi negara, oleh sebab itu harus ditindak. Dengan ditemukannya bukti pungli, pemerintah akan membuat prosedur baru untuk pembuatan SIM dan STNK agar tidak memberi ruang bagi kesempatan melakukan pungli. (sb)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Adhockrasi</strong> adalah jenis organisasi adhoc pada birokrasi. Istilah ini pertama kali dipopulerkan pada tahun 1970 oleh Alvin Toffler, dan sejak itu menjadi sering digunakan dalam teori manajemen organisasi (terutama online organisasi), selanjutnya dikembangkan oleh para akademisi seperti Henry Mintzberg. berasal dari <em>portmanteau</em> kata adalah dari Latin <em>ad hoc</em>, yang berarti 'untuk tujuan', dan akhiran-birokrasi, dari (bahasa Yunani kuno: <em>kratein (κρατείν))</em> yang berarti 'untuk memerintah' , dengan demikian bisa berarti suatu heteroclite.</div>Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-23774925967689122982012-04-27T20:52:00.000-07:002012-04-27T20:52:23.014-07:00Politik<br />
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:</div>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)</li>
<li>politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara</li>
<li>politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat</li>
<li>politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.</li>
</ul>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik,proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Etimologi</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Politik berasal dari bahasa Belanda <em>politiek</em> dan bahasa Inggris <em>politics</em>, yang masing-masing bersumber dari bahasa Yunani <em>τα πολιτικά</em> (<em>politika</em> - yang berhubungan dengan negara) dengan akar katanya <em>πολίτης</em> (<em>polites</em> - warga negara) dan <em>πόλις</em> (<em>polis</em> - negara kota).</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Secara etimologi kata "politik" masih berhubungan dengan polisi, kebijakan. Kata "politis" berarti hal-hal yang berhubungan dengan politik. Kata "politisi" berarti orang-orang yang menekuni hal politik.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Lembaga politik</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Secara awam berarti suatu organisasi, tetapi lembaga bisa juga merupakan suatu kebiasaan atau perilaku yang terpola. Perkawinan adalah lembaga sosial, baik yang diakui oleh negara lewat KUA atau Catatan Sipil di Indonesia maupun yang diakui oleh masyarakat saja tanpa pengakuan negara. Dalam konteks ini suatu organisasi juga adalah suatu perilaku yang terpola dengan memberikan jabatan pada orang-orang tertentu untuk menjalankan fungsi tertentu demi pencapaian tujuan bersama, organisasi bisa formal maupun informal. Lembaga politik adalah perilaku politik yang terpola dalam bidang politik.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Pemilihan pejabat, yakni proses penentuan siapa yang akan menduduki jabatan tertentu dan kemudian menjalankan fungsi tertentu (sering sebagai pemimpin dalam suatu bidang/masyarakat tertentu) adalah lembaga demokrasi. Bukan lembaga pemilihan umumnya (atau sekarang KPU-nya) melainkan seluruh perilaku yang terpola dalam kita mencari dan menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin ataupun wakil kita untuk duduk di parlemen.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Persoalan utama dalam negara yang tengah melalui proses transisi menuju demokrasi seperti indonesia saat ini adalah pelembagaan demokrasi. Yaitu bagaimana menjadikan perilaku pengambilan keputusan untuk dan atas nama orang banyak bisa berjalan sesuai dengan norma-norma demokrasi, umumnya yang harus diatasi adalah merobah lembaga feodalistik (perilaku yang terpola secara feodal, bahwa ada kedudukan pasti bagi orang-orang berdasarkan kelahiran atau profesi sebagai bangsawan politik dan yang lain sebagai rakyat biasa) menjadi lembaga yang terbuka dan mencerminkan keinginan orang banyak untuk mendapatkan kesejahteraan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Untuk melembagakan demokrasi diperlukan hukum dan perundang-undangan dan perangkat struktural yang akan terus mendorong terpolanya perilaku demokratis sampai bisa menjadi pandangan hidup. Karena diyakini bahwa dengan demikian kesejahteraan yang sesungguhnya baru bisa dicapai, saat tiap individu terlindungi hak-haknya bahkan dibantu oleh negara untuk bisa teraktualisasikan, saat tiap individu berhubungan dengan individu lain sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Perilaku politik atau (Inggris:Politic Behaviour)adalah perilaku yang dilakukan oleh insan/individu atau kelompok guna memenuhi hak dan kewajibannya sebagai insan politik.Seorang individu/kelompok diwajibkan oleh negara untuk melakukan hak dan kewajibannya guna melakukan perilaku politik adapun yang dimaksud dengan perilaku politik contohnya adalah:</div>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Melakukan pemilihan untuk memilih wakil rakyat / pemimpin</li>
<li>Mengikuti dan berhak menjadi insan politik yang mengikuti suatu partai politik atau parpol , mengikuti ormas atau organisasi masyarakat atau lsm lembaga swadaya masyarakat</li>
<li>Ikut serta dalam pesta politik</li>
<li>Ikut mengkritik atau menurunkan para pelaku politik yang berotoritas</li>
<li>Berhak untuk menjadi pimpinan politik</li>
<li>Berkewajiban untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan politik guna melakukan perilaku politik yang telah disusun secara baik oleh undang-undang dasar dan perundangan hukum yang berlaku</li>
</ul>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Masyarakat</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
adalah sekumpulan orang orang yang mendiami wilayah suatu negara.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Kekuasaan</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Dalam teori politik menunjuk pada kemampuan untuk membuat orang lain melakukan sesuatu yang tidak dikehendakinya. Max Weber menuliskan adanya tiga sumber kekuasaan: pertama dari perundangundangan yakni kewenangan; kedua, dari kekerasan seperti penguasaan senjata; ketiga, dari karisma.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Negara</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
negara merupakan suatu kawasan teritorial yang didalamnya terdapat sejumlah penduduk yang mendiaminya, dan memiliki kedaulatan untuk menjalankan pemerintahan, dan keberadaannya diakui oleh negara lain. ketentuan yang tersebut diatas merupakan syarat berdirinya suatu negara menurut konferensi Montevideo pada tahun 1933</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Pemikir-pemikir politik</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>-Mancanegara</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Tokoh tokoh pemikir Ilmu Politik dari kalangan teoris klasik, modern maupun kontempoter antara lain adalah: Aristoteles, Adam Smith, Cicero, Friedrich Engels, Immanuel Kant, John Locke, Karl Marx,Lenin, Martin Luther, Max Weber, Nicolo Machiavelli, Rousseau, Samuel P Huntington, Thomas Hobbes, Antonio Gramsci, Harold Crouch, Douglas E Ramage.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>-Indonesia</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Beberapa tokoh pemikir dan penulis materi Ilmu Politik dan Hubungan Internasional dari Indonesia adalah: Miriam Budiharjo, Salim Said dan Ramlan Surbakti.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Ilmu politik</strong> adalah cabang ilmu sosial yang membahas teori dan praktik politik serta deskripsi dan analisis sistem politik dan perilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori, dan riset.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Ilmuwan politik mempelajari alokasi dan transfer kekuasaan dalam pembuatan keputusan, peran dan sistem pemerintahan termasuk pemerintah dan organisasi internasional, perilaku politik dan kebijakan publik. Mereka mengukur keberhasilan pemerintahan dan kebijakan khusus dengan memeriksa berbagai faktor, termasuk stabilitas, keadilan, kesejahteraan material, dan kedamaian. Beberapa ilmuwan politik berupaya mengembangkan ilmu ini secara positif dengan melakukan analisis politik. Sedangkan yang lain melakukan pengembangan secara normatif dengan membuat saran kebijakan khusus.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Studi tentang politik diperumit dengan seringnya keterlibatan ilmuwan politik dalam proses politik, karena pengajaran mereka biasanya memberikan kerangka pikir yang digunakan komentator lain, seperti jurnalis, kelompok minat tertentu, politikus, dan peserta pemilihan umum untuk menganalisis permasalahan dan melakukan pilihan. Ilmuwan politik dapat berperan sebagai penasihat untuk politikus tertentu, atau bahkan berperan sebagai politikus itu sendiri. Ilmuwan politik dapat terlihat bekerja di pemerintahan, di partai politik, atau memberikan pelayanan publik. Mereka dapat bekerja di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau pergerakan politik. Dalam berbagai kapasitas, orang yang dididik dan dilatih dalam ilmu politik dapat memberi nilai tambah dan menyumbangkan keahliannya pada perusahaan. Perusahaan seperti wadah pemikir (<em>think-tank</em>), institut riset, lembaga <em>polling</em> dan hubungan masyarakat sering mempekerjakan ilmuwan politik.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Terdapat banyak sekali pendekatan dalam ilmu politik. Di sini hanya akan dibahas tentang tiga pendekatan saja, yakni pendekatan institusionalisme (<em>the old institutionalism</em>), pendekatan perilaku (<em>behavioralism</em>) dan pilihan rasional (<em>rational choice</em>), serta pendekatan kelembagaan baru atau <em>the new institutionalism</em>. Ketiga pendekatan ini memiliki cara pandangnya tersendiri dalam mengkaji ilmu politik dan memiliki kritik terhadap pendekatan yang lain</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Pendekatan institusionalisme</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Pendekatan institusionalisme atau kelembagaan mengacu pada negara sebagai fokus kajian utama. Setidaknya, ada dua jenis atau pemisahan institusi negara, yakni negara demokratis yang berada pada titik "pemerintahan yang baik" atau <em>good governance</em> dan negara otoriter yang berada pada titik "pemerintahan yang jelek" atau <em>bad governance</em> dan kemudian berkembang lagi dengan banyak varians yang memiliki sebutan nama yang berbeda-beda. Namun, pada dasarnya—jika dikaji secara krusial, struktur pemerintahan dari jenis-jenis institusi negara tersebut tetap akan terbagi lagi menjadi dua yakni masalah antara "baik" dan "buruk" tadi.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Bahasan tradisional dalam pendekatan ini menyangkut antara lain sifat undang-undang dasar, masalah kedaulatan, kedudukan, dan kekuasaan formal sertayuridis dari lembaga-lembaga kenegaraan seperti parlemen dan lain-lain. Dengan kata lain, pendekatan ini mencakup unsur legal maupun institusional.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Setidaknya, ada lima karakteristik atau kajian utama pendekatan ini, yakni:</div>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Legalisme (<em>legalism</em>), yang mengkaji aspek hukum, yaitu peranan pemerintah pusat dalam mengatur hukum;</li>
</ul>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Strukturalisme, yakni berfokus pada perangkat kelembagaan utama atau menekankan pentingnya keberadaan struktur dan struktur itu pun dapat menentukan perilaku seseorang;</li>
</ul>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Holistik (<em>holism</em>) yang menekankan pada kajian sistem yang menyeluruh atau holistik alih-alih dalam memeriksa lembaga yang "bersifat" individu sepertilegislatif;</li>
</ul>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Sejarah atau <em>historicism</em> yang menekankan pada analisisnya dalam aspek sejarah seperti kehidupan sosial-ekonomi dan kebudayaan;</li>
<li>Analisis normatif atau <em>normative analysis</em> yang menekankan analisisnya dalam aspek yang normatif sehingga akan terfokus pada penciptaan <em>good government</em></li>
</ul>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Pendekatan perilaku dan pilihan rasional</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Salah satu pemikiran pokok dalam pendekatan perilaku ialah bahwa tidak ada gunanya membahas lembaga-lembaga formal karena pembahasan seperti itu tidak banyak memberikan informasi mengenai proses politik yang sebenarnya.Sementara itu, inti "pilihan rasional" ialah bahwa individu sebagai aktor terpenting dalam dunia politik dan sebagai makhluk yang rasional selalu mempunyai tujuan-tujuan yang mencerminkan apa yang dianggapnya kepentingan diri sendiri.Kedua pendekatan ini (perilaku dan pilihan rasional), memiliki fokus utama yang sama yakni individu atau manusia. Meskipun begitu, penekanan kedua pendekatan ini tetaplah berbeda satu sama lainnya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Adapun aspek yang ditekankan dalam pendekatan ini adalah:</div>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Menekankan pada teori dan metodologi. Dalam mengembangkan studi ilmu politik, teori berguna untuk menjelaskan berbagai fenomena dari keberagaman di dalam masyarakat.</li>
</ul>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Menolak pendekatan normatif. Kaum behavioralis menolak hal-hal normatif yang dikaji dalam pendekatan institusionalisme karena pendekatan normatif dalam upaya menciptakan "pemerintahan yang baik" itu bersifat bias.</li>
</ul>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Menekankan pada analisis individual. Kaum behavioralis menganalisis letak atau pengaturan aktor politik secara individual karena fokus analisisnya memang tertuju pada analisis perilaku individu.</li>
</ul>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Masukan (<em>inputism</em>) yang memperhatikan masukan dalam sistem politik (teori sistem oleh David Easton, 1953) atau tidak hanya ditekankan pada strukturnya saja seperti dalam pendekatan institusionalisme.</li>
</ul>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Pendekatan kelembagaan baru</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Pendekatan kelembagaan baru atau <em>the new institutionalism</em> lebih merupakan suatu visi yang meliputi beberapa pendekatan lain, bahkan beberapa bidang ilmu pengetahuan lain seperti ekonomi dansosiologi.Berbeda dengan institusionalisme lama yang memandang institusi negara sebagai suatu hal yang statis dan terstruktur, pendekatan kelembagaan baru memandang negara sebagai hal yang dapat diperbaiki ke arah suatu tujuan tertentu. Kelembagaan baru sebenarnya dipicu oleh pendekatan behavioralis atau perilaku yang melihat politik dan kebijakan publik sebagai hasil dari perilaku kelompok besar atau massa, dan pemerintah sebagai institusi yang hanya mencerminkan kegiatan massa itu. Bentuk dan sifat dari institusi ditentukan oleh aktor beserta juga dengan segala pilihannya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Dalam perspektif sistem, <strong>sistem politik</strong> adalah subsistem dari sistem sosial. Perspektif atau pendekatan sistem melihat keseluruhan interaksi yang ada dalam suatu sistem yakni suatu unit yang relatif terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relatif tetap di antara elemen-elemen pembentuknya. Kehidupan politik dari perspektif sistem bisa dilihat dari berbagai sudut, misalnya dengan menekankan pada kelembagaan yang ada kita bisa melihat pada struktur hubungan antara berbagai lembaga atau institusi pembentuk sistem politik. Hubungan antara berbagai lembaga negara sebagai pusat kekuatan politik misalnya merupakan satu aspek, sedangkan peranan partai politik dan kelompok-kelompok penekan merupakan bagian lain dari suatu sistem politik. Dengan mengubah sudut pandang maka sistem politik bisa dilihat sebagai kebudayaan politik, lembaga-lembaga politik, dan perilaku politik.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Model sistem politik yang paling sederhana akan menguraikan masukan (<em>input</em>) ke dalam sistem politik, yang mengubah melalui proses politik menjadi keluaran (<em>output</em>). Dalam model ini masukan biasanya dikaitkan dengan dukungan maupun tuntutan yang harus diolah oleh sistem politik lewat berbagai keputusan dan pelayanan publik yang diberian oleh pemerintahan untuk bisa menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat. Dalam perspektif ini, maka efektifitas sistem politik adalah kemampuannya untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Namun dengan mengingat Machiavelli maka tidak jarang efektifitas sistem politik diukur dari kemampuannya untuk mempertahankan diri dari tekanan untuk berubah. Pandangan ini tidak membedakan antara sistem politik yang demokratis dan sistem politik yang otoriter.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Bentuk pemerintahan</strong> adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada rangkaian institusi politik yang digunakan untuk mengorganisasikan suatunegara untuk menegakkan kekuasaannya atas suatu komunitas politik. Definisi ini tetap berlaku bahkan untuk pemerintahan yang tidak sah atau tidak berhasil menegakkan kekuasaannya. Tak tergantung dari kualitasnya, pemerintahan yang gagalpun tetap merupakan suatu bentuk pemerintahan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Administrasi Publik</strong> (Inggris:<em>Public Administration</em>) adalah suatu bahasan ilmu sosial yang mempelajari tiga elemen penting kehidupan bernegara yang meliputi lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif serta hal- hal yang berkaitan dengan publik yang meliputi kebijakan publik, tujuan negara, dan etika yang mengatur penyelenggara negara.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Lokus ilmu administrasi publik</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
lokus adalah tempat yang menggambarkan di mana ilmu tersebut berada. Dalam hal ini lokus dari ilmu administrasi publik adalah: kepentingan publik (public interest) dan urusan publik (public affair).</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>focus ilmu administrasi publik</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Fokus adalah apa yang menjadi pembahasan penting dalam memepelajari ilmu administrasi publik. yang menjadi fokus dari ilmu administrasi publik adalah teori organisasi dan ilmu manajemen.</div>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Birokrasi (tingkat terendah)</li>
<li>Adhockrasi</li>
</ul>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Kajian administrasi publik</strong></div>
<ol style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Kebijakan Publik</li>
<li>Keuangan negara</li>
<li>Administrasi Pembangunan</li>
<li>Otonomi Daerah</li>
<li>Hubungan Eksekutif dan Legislatif</li>
<li>Etika Administrasi Publik</li>
<li>Pelayanan Publik</li>
<li>Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik</li>
<li>Organisasi dan Manajemen Publik</li>
</ol>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Sistem Politik:</div>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Komunisme: <strong>Negara komunis</strong> adalah istilah politik yang digunakan untuk mendeskripsikan bentuk pemerintahan suatu negara yang menganut sistem satu partai dan mendeklarasikan kesetiaan kepada komunisme (Marxisme, Leninisme, atau Maoisme). Negara komunis yang masih ada hingga kini adalah Republik Rakyat Cina, Kuba, Korea Utara, Laos, danVietnam.</li>
<li>Negara kota: <strong>Negara-kota</strong> atau <strong>Polis</strong> adalah suatu wilayah yang dikelola secara eksklusif oleh suatu kota, biasanya dengan memiliki kedaulatan. Secara historis, negara-kota biasanya merupakan bagian dari area kultural yang lebih besar, seperti pada negara-kota Yunani Kuno (misalnya Athena, Sparta, danKorinthia), kota-kota Finisi Kanaan (seperti Tyre dan Sidon), Suku Maya Mesoamerika (termasuk lokasi-lokasi seperti Chichen Itza and El Mirador), kota-kota di Asia Tengah sepanjang Jalur Sutra (termasuk Samarkand dan Bukhara), atau negara-kota Italia Utara (terutama Firenze dan Venesia). Saat ini hanya Singapura, Monaco, dan Kota Vatikan yang merupakan negara berdaulat yang mirip dengan definisi klasik mengenai negara-kota. Beberapa negara berdaulat juga memiliki wilayah pemerintahan sendiri yang dibatasi pada kota, seperti Berlin di Jerman, Makau dan Hong Kong di RRC, Distrik Columbia di Amerika Serikat, Distrik Federal Brazilia di Brazil, Distrik Federal Mexico di Meksiko, serta Gibraltar.</li>
</ul>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Kediktatoran: <strong>Diktatorisme</strong> adalah sebuah paham yang artinya diambil dari kata "diktator" artinya orang yang memerintah suatu negara/pemerintahan dengan hak-hak dan kekuasaan absolut dan -isme yang berarti sebuah pemahaman maka disimpulkan diktatorisme adalah sebuah paham yang dianut oleh suatu negara untuk dipimpin oleh seorang pemimpin otoriter yang mempunyai hak dan kewajiban absolut. Adapun diktatorisme cenderung lebih banyak dipraktikkan di negara-negara Eropa seperti Jerman, Polandia,Perancis, dan Italia. <strong>Diktator</strong> adalah seorang pemimpin negara yang memerintah secara otoriter/tirani dan menindas rakyatnya. Biasanya seorang diktator naik takhta dengan menggunakan kekerasan, seringkali dengan sebuah kudeta. Tetapi ada pula diktator yang naik takhta secara demokratis. Contoh yang paling terkenal adalah Adolf Hitler.</li>
</ul>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Direksional: <strong>Republik direksional</strong> adalah sebuah negara yang diperintah oleh kolose yang terdiri dari beberapa orang yang secara bersama-sama menjalankan kekuasaan sebagai Kepala Negara. Sistem pemerintahan ini berlainan baik dengan presiden dalam republik dan parlemen dalam republik. Dalam sejarah politik, istilah Directory yang berasal dari bahasa Prancis Directoire, berlaku bagi lembaga-lembaga tinggi negara secara kolegial terdiri dari beberapa anggota bertindak seperti Direktur. Sejauh ini yang terkenal adalah Directory Prancis. Namun oleh Perancis, bentuk ini pemerintah hanya dijalankan daerah jajahan yang berada di wilayah Eropa.</li>
<li>Feodalisme: <strong>Feodalisme</strong> adalah struktur pendelegasian kekuasaan sosiopolitik yang dijalankan kalangan bangsawan/monarki untuk mengendalikan berbagai wilayah yang diklaimnya melalui kerja sama dengan pemimpin-pemimpin lokal sebagai mitra. Dalam pengertian yang asli, struktur ini disematkan oleh sejarawan pada sistem politik di Eropa pada Abad Pertengahan, yang menempatkan kalangan kesatria dan kelas bangsawan lainnya (<em>vassal</em>) sebagai penguasa kawasan atau hak tertentu (disebut <em>fief</em> atau, dalam bahasa Latin, <em>feodum</em>) yang ditunjuk oleh monarki (biasanya raja atau <em>lord</em>). Istilah feodalisme sendiri dipakai sejak abad ke-17 dan oleh pelakunya sendiri tidak pernah dipakai. Semenjak tahun 1960-an, para sejarawan memperluas penggunaan istilah ini dengan memasukkan pula aspek kehidupan sosial para pekerja lahan di lahan yang dikuasai oleh tuan tanah, sehingga muncul istilah "masyarakat feodal". Karena penggunaan istilah feodalisme semakin lama semakin berkonotasi negatif, oleh para pengkritiknya istilah ini sekarang dianggap tidak membantu memperjelas keadaan dan dianjurkan untuk tidak dipakai tanpa kualifikasi yang jelas. Dalam penggunaan bahasa sehari-hari di Indonesia, seringkali kata ini digunakan untuk merujuk pada perilaku-perilaku negatif yang mirip dengan perilaku para penguasa yang lalim, seperti 'kolot', 'selalu ingin dihormati', atau 'bertahan pada nilai-nilai lama yang sudah banyak ditinggalkan'. Arti ini sudah banyak melenceng dari pengertian politiknya.</li>
</ul>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Kerajaan: <strong>Kerajaan</strong>, wilayah di mana seorang raja memerintah.Dalam sistem klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus, <em>kerajaan/kingdom</em> adalah penggolongan pertama suatu makhluk hidup, yaitu apakah hewan (animalia) atau tumbuhan.<strong>Kerajaan</strong>, salah satu bentuk pemerintahan di mana kepala negara dan/atau kepala pemerintahan-nya disebut Raja, Ratu, Kaisar, Permaisuri, Sultan,Baginda, Khalifah, Emir. </li>
<li>Parlementer: <strong>Sistem parlementer</strong> adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacammosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem presidensiil, di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja. Sistem parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung dari dukungan secara langsung atau tidak langsung cabang legislatif, atauparlemen, sering dikemukakan melalui sebuah veto keyakinan. Oleh karena itu, tidak ada pemisahan kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju kritikan dari beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang ditemukan dalam sebuah republikkepresidenan. Sistem parlemen dipuji, dibanding dengan sistem presidensiil, karena kefleksibilitasannya dan tanggapannya kepada publik. Kekurangannya adalah dia sering mengarah ke pemerintahan yang kurang stabil, seperti dalam Republik Weimar Jerman dan Republik Keempat Perancis. Sistem parlemen biasanya memiliki pembedaan yang jelas antara kepala pemerintahan dan kepala negara, dengan kepala pemerintahan adalah perdana menteri, dan kepala negara ditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikit atau seremonial. Namun beberapa sistem parlemen juga memiliki seorang presiden terpilih dengan banyak kuasa sebagai kepala negara, memberikan keseimbangan dalam sistem ini. Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer adalah Inggris, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura dan sebagainya.</li>
</ul>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></ul>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Presidensial: <strong>Sistem presidensial</strong> (presidensial), atau disebut juga dengan <strong>sistem kongresional</strong>, merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasaneksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif. Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensiil terdiri dari 3 unsur yaitu:</li>
<li> Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait.</li>
</ul>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa saling menjatuhkan.</li>
<li>Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik. Namun masih ada mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat masalah kriminal, posisi presiden bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya seorang wakil presiden akan menggantikan posisinya.Model ini dianut oleh Amerika Serikat, Filipina, Indonesia dan sebagian besar negara-negara Amerika Latin dan Amerika Tengah.</li>
</ul>
<ul style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li>Semi-presidensial: <strong>Sistem semipresidensial</strong> adalah sistem pemerintahan yang menggabungkan kedua sistem pemerintahan: presidensial dan parlementer. Terkadang, sistem ini juga disebut dengan Dualisme Eksekutif. Dalam sistem ini, presiden dipilih oleh rakyat sehingga memiliki kekuasaan yang kuat. Presiden melaksanakan kekuasaan bersama-sama dengan perdana menteri. Sistem ini digunakan oleh Republik Kelima Perancis.</li>
</ul>Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-37018529129623110852012-04-27T18:06:00.000-07:002012-04-27T18:06:04.110-07:00Perkembangan Sosialisme<br />
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong> </strong>1. Francois Noel Babeuf (1760-1797) </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Babeuf adalah orang yang pertama menyuarakan cita-cita sosialisme. Babeuf adalah anggota kaum Yakobin (fraksi radikal dalam Revolusi Perancis 1789). Inti pemikiran Babeuf tentang sosialisme adalah keinginan mendirikan “republik orang-orang sama” (tanpa kelas). Oleh karena itu Babeuf menyerukan agar kaum miskin berperang melawan kaum kaya. Babeuf ditangkap dan dipenggal kepalanya akibat merencanakan konspirasi radikal sosialis tahun 1797.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
2. Claude Henry Saint Simon (1760-……)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Simon adalah seorang teknokrat Perancis, yang memiliki pemikiran dan cita-cita terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Simon tidak sepakat jika perwujudan kesejahteraan masyarakat ditempuh dengan cara perjuangan kelas. Simon percaya bahwa kemajuan IPTEK akan menyelamatkan kehidupan manusia jika memang diorganisir secara baik.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
3. Robert Owen (1771-1858)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Owen adalah seorang pengusaha dari Inggris. Inti dari pemikiran Simon bahwa cara untuk menghilangkan penindasan, kemiskinan dan kehinaan adalah dengan cara mengefektifkan pendidikan bagi kaum buruh. Dengan pendidikan, maka kaum buruh akan berdaya dalam mempertahankan hak-haknya. Selama hidupnya Owen banyak sekali mendirikan organisasi sosial dan pendidikan. Dalam sepak terjangnya Owen konsisten dalam perjuangan menciptakan undang-undang yang melindungi kaum buruh, seperti perlindungan pekerja, pembatasan kerja anak-anak, dan diadakannya inspeksi berkala oleh negara terhadap pengusaha. Pada tahun 1825 ia mendirikan sebuah pemukiman sosialis di Amerika Serikat, namun gagal, dan akhirnya kembali ke Inggris.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
4. Charles Fourier (1772-1837)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Fourier adalah seorang Perancis yang tidak sepakat dengan revolusi. Pendekatannya teknokratis seperti Simon. Menurut Fourier, kemelaratan dan penghisapan kaum buruh serta krisis-krisis ekonomi merupakan akibat organisasi kemasyarakatan yang salah. Untuk itu organisasi itu harus kembali direformasi. Fourier yakin bahwa semua kebutuhan manusia dapat disesuaikan satu sama lain tanpa adanya konflik asalkan diorganisasikan secara tepat. Organisasi yang diidealkan Fourier adalah sebuah organisasi yang terdiri dari komunitas-komunitas harmonis yang disebutnya <em>phalansterium.</em> Yaitu sebuah komunitas agraris yang kecil dan mandiri, yang hidup dari pertanian dan pertukangan, dan memproduksi segala kebutuhan mereka sendiri. Setiap <em>phalansterium</em> terdiri dari 1620 anggota dan menguasai 2000 ha tanah. Semua harus hidup dalam satu rumah besar (seperti rumah panjang Kalimantan). </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
5. Etienne Cabet (1788-1856)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Cabet adalah seorang pengacara di Perancis yang terlibat aktif dalam revolusi Perancis 1789. Cabet mengimpikan sebuah negara komunis ideal yang dipimpin oleh seorang diktator yang baik hati. Dalam negara itu masyarakat hidup tentram dan bahagia tanpa ada hak milik pribadi dan uang. Pertanian dan industri dimiliki bersama. Semua produk pekerjaan diserahkan kepada negara untuk dibagi secara merata kepada para warga. Orang makan makanan yang sama, pakaian sama, tempat kediaman sama, seluruhnya sama.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
SOSIALISME DI MASA KARL MARX </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>1. Louis Auguste Blanqui (1805-1881) </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Blanqui seorang revolusioner yang aktif memimpin pemberontakan-pemberontakan kaum buruh di Perancis. Blanqui tidak memiliki sebuah teori sosialis seperti tokoh-tokoh lainnya. Blanqui lebih banyak dipandang melalui upayanya yang menyadarkan gerakan sosialis, bahwa revolusi hanya dapat berhasil apabila ditunjang oleh sebuah organisasi revolusioner. Ide pemikiran Blanqui ini kelak akan ditiru oleh V.I. Lenin melalui partai komunisnya sebagai <em>avantgarde</em> (partai pelopor).</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>2. Weitling (1808-1871) </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Weitling seorang tukang jahit miskin yang merantau ke berbagai negara eropa. Gagasan-gagasan sosialisme Weitling lebih berupa “khotbah” tentang keadilan dan keharusan bagi kaum buruh untuk memberontak melawan kaum tiran. Ia memakai kutipan-kutipan Injil untuk melawan kaum kaya. Yesus digambarkannya sebagai seorang komunis yang menyerukan penghancuran sistem penindasan dan penghisapan dengan memakai kekerasan. Menurut Weitling, kehidupan manusia akan melalui tiga tahap, tahap pertama zaman emas dimana belum ada hak milik pribadi, tahap kedua tahap hak milik pribadi, dan tahap ketiga tahap komunisme dengan cara menghapus hak milik pribadi. Weitling sempat berteman dengan Marx dan Engel di London Inggris, namun ia tidak sepakat dengan sosialisme Marx, dan akhirnya pindah dan meninggal di Amerika Serikat. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>3. Pierre Joseph Proudhon (1809-1865) </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Proudhon adalah anak seorang petani anggur di Perancis. Proudhon adalah orang yang tidak sepakat dengan pemikiran Marx. Baginya komunisme tidak ubahnya dengan kapitalisme yang juga mengancam kebebasan. Sebab komunisme akan menghilangkan martabat individu dan nilai-nilai kehidupan keluarga karena telah memaksa rakyat hidup seperti di tangsi. Proudhon menginginkan dihapusnya hak milik besar yang dianggapnya sebagai hasil penghisapan. Hanya produsen kecillah yang masih boleh mempunyai hak milik. Hutang dan bunga atas utang juga harus dihapus, untuk itu perlu didirikan bank-bank rakyat yang akan memberikan kredit tanpa bunga (di Indonesia seperti Bank Muammalat).Para produsen kecil saling menukarkan hasil produksi dalam koperasi sesuai dengan nilai barang yang diproduknya. Jika hal itu sudah tercipta, maka negara dan undang-undang sudah tidak diperlukan lagi. Pemikiran Proudhon ini kemudian akan disempurnakan oleh Bakunin, seorang tokoh anarkisme.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong> 4. Louis Blanc (1811-1882) </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Blanc adalah seorang Perancis yang pernah menjadi menteri di tahun 1848. Pemikiran Blanc berbanding terbalik dengan Proudhon. Jika Proudhon tidak memerlukan negara karena adanya kemandirian rakyat melalui bank rakyat dan koperasi, justru Blanc mengharapkan peran negara agar mengorganisasikan produksi dan menghilangkan persaingan. Untuk memecahkan masalah buruh, Blanc mengusulkan agar pemerintah membuka bengkel-bengkel sosial, yang bertugas memecahkan dan membantu masalah-masalah yang dihadapi para buruh. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>5. Moses Hess (1812-1875) </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Hess anak seorang pedagang Yahudi Jerman. Hess adalah kawan Marx di koran <em>Rheinesche Zeitung.</em> Pemikiran sosialisme Hess cenderung religius akibat didikan agama Yahudi yang diperolehnya selama masa kanak-kanak. Hess berpendapat bahwa umat manusia sedang masuk dalam tahap baru perkembangannya dimana manusia dan Allah (roh dan alam) menyatu kembali. Apabila agama-agama kembali ke asal-usul bersama mereka, umat manusia akan mengalami pembebasan. Komunisme menurut Hess harus dicapai melalui revolusi sosial. Melalui revolusi ini akan diciptakan perdamaian abadi umat manusia, masyarakat yang sama dan bebas, yang berdasarkan cinta kasih persaudaraan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>6. Mikhail Bakunin (1814-1876) </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Bakunin adalah seorang bangsawan Rusia yang sebagaian besar hidupnya tinggal di eropa barat. Bakunin adalah musuh bebuyutan Marx selama masa Internasionale I. Pemikiran Bakunin yang mewakili kelompok anarkisme adalah terciptanya masyarakat <em>anarkhia</em>, yaitu suatu masyarakat yang hidup tanpa adanya kekuasaan memaksa. Oleh karena itu Bakunin menolak segala macam bentuk negara. Bagi Bakunin, asalkan perekonomian ditata secara adil, maka lembaga-lembaga yang bersifat memaksa tidak diperlukan lagi.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
SOSIALISME PEMIKIRAN KARL MARX</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>1. Teori Alienasi (Keterasingan) </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Teori keterasingan diawali oleh pandangan Marx tentang kerja. Kerja pada dasarnya adalah bentuk manifestasi dari jati diri (hakekat) manusia. Karena itu, maka manusia dalam melakukan pekerjaannya selalu disesuaikan dengan keinginan, hobby dan angan-angannya. Namun sejak adanya sistem kapitalisme, kerja sudah bukan lagi merupakan bentuk jati diri manusia, melainkan hanya sebuah bentuk aktivitas paksaan demi upah.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Akibatnya, manusia harus terasing dari pekerjaannya, terasing dari hasil kerjanya, dan terasing dari jati dirinya, dan akhirnya pula manusia juga harus terasing dari manusia lainnya. Menurut Marx, keterasingan ini sebagai akibat pembagian hak milik pribadi dalam sistem kapitalisme. Akibat hubungan hak milik pribadi ini juga, majikan akhirnya juga ikut terasingkan karena tidak mampu mengembangkan jati dirinya sebagai manusia. Majikan hanya secara pasif menikmati hasil kerja orang lain. Hanya saja, majikan mengalami sudut madu keterasingan dan buruh mengalami sudut pahitnya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Awal munculnya hak milik ini menurut Marx berawal dari sistem pembagian kerja. Pada jaman masyarakat purba pembagian kerja belum dikenal. Dalam kegiatan mereka masih melakukannya secara bersama-sama. Namun lambat laun mereka mulai sadar bahwa bekerja tanpa ada pembagian kerja, sama sekali tidak efisien. Pemikiran Marx ini kemudian dikembangkan dalam teori perkembangan masyarakat <em>(verelendung). </em>Dalam teori ini Marx membaginya dalam tiga tahap perkembangan. Tahap pertama adalah masyarakat purba yang belum mengenal pembagian kerja. Tahap kedua adalah tahap pembagian kerja (dan sampai saat ini masih terus berlangsung). Tahap ketiga adalah tahap kebebasan, yaitu apabila hak milik pribadi sudah dihapus. Pemikiran ini ditempuh melalu pendekatan materialisme sejarah <em>(historis materialism)</em>. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>2. Teori Perjuangan Kelas <em>(Klassentrij)</em> </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Sistem kapitalisme secara tidak langsung telah melahirkan tiga kelas dalam masyarakat, yaitu kelas proletar, kelas majikan dan tuan tanah. Hanya dalam tulisan-tulisan Marx berikutnya, yang paling banyak diulas adalah dua kelas yaitu proletar dan majikan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Dua kelas itu menurut Marx secara obyektif mengandung kontradiksi (berlawanan). Di satu sisi kelas proletar berkepentingan untuk mendapatkan upah setinggi-tingginya, sisi lainnya kelas majikan berkepentingan memperoleh laba sebesar-besarnya. Dalam teori ini, kelas buruh selalu berada dalam posisi yang lemah, karena hidupnya tergantung dari upah majikan. Akibat posisi yang lemah itu, maka buruh semakin ditindas dengan upah yang ditekan serendah-rendahnya oleh majikan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Ketika kontradiksi itu sampai pada klimaksnya, maka revolusi proletar akan mengambil alih seluruh alat produksi untuk kemudian dikuasai secara bersama-sama. Prediksi itu bagi Marx adalah suatu keniscayaan sejarah yang nantinya akan terjadi.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>3. Teori Nilai Lebih <em>(Meewaarde)</em> </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Kotradiksi yang terjadi antara buruh dan majikan telah memberikan akibat-akibat yang merugikan kehidupan kaum buruh karena mereka memang berada dalam posisi yang dilemahkan. Akibat tindakan majikan yang menekan upah buruh serendah-rendahnya berakibat tidak sebandingnya nilai kerja yang dilakukan dengan upah yang diterima kaum buruh. Sehingga secara tidak langsung, majikan telah merampok hak yang sebenarnya menjadi hak kaum buruh. Inilah yang dimaksud dengan teori nilai lebih.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong> 4. Pandangan Marx tentang Negara </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Bagi Marx, negara bukanlah lembaga di atas masyarakat yang mengatur masyarakat tanpa pamrih, melainkan merupakan alat dalam tangan kelas-kelas atas untuk mengamankan kekuasaan mereka. Jadi negara tidak bertindak demi kepentingan umum, melainkan demi kepentingan kelas-kelas atas. Negara bukanlah wasit-wasit netral, melainkan selalu berpihak, berpihak kepada kelas atas.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
SOSIALISME MARX DI MATA REVISIONIS</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>1. Vladimir Ilyitz Ulyanov/V.I. Lenin (1870-1924) </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Lenin adalah salah seorang tokoh pendiri Uni Sovyet, sebuah negara komunis yang pertama kali resmi berdiri di dunia melalui revolusi Oktober (Bolsevik) 1917 melalui penggulingan rejim kekaisaran Tsar. Lenin juga merupakan pendiri Komintern (Komunis Internasional).</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Lenin tidak sepakat dengan Marx bahwa untuk menuju sosialisme harus menunggu matangnya kapitalisme yang akan memunculkan revolusi proletar secara alamiah. Bagi Lenin, revolusi tidak harus ditunggu, tapi harus diusahakan dan direkayasa. Untuk itulah maka Lenin tidak segan menggunakan kekuatan bersenjata guna mewujudkan revolusi.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Dengan demikian, Lenin mengugurkan pemikiran Marx, bahwa revolusi tergantung dari proses ekonomi. Bagi Lenin, revolusi hanya tergantung dari proses politik yang akan dilakukan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Lenin juga tidak percaya bahwa buruh sanggup memimpin revolusi, mengingat tingkat pendidikan dan pengetahuan buruh yang rendah. Untuk itu Lenin perlu mendirikan partai komunis yang akan diisi oleh elite-elite yang berpengetahuan tinggi yang akan memimpin buruh dalam kediktatoran proletariat. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>2. Karl Kautsky (1854-1938) </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Kautsky adalah salah seorang tokoh sayap kiri Partai Sosial Demokrat Jerman (SPD) yang memiliki pikiran marxisme ortodok. Kautsky tetap berkeyakinan bahwa revolusi sosialis adalah sebuah keniscayaan sejarah, sehingga revolusi tidak perlu direkayasa. Untuk itu, Kautsky mengecam tindakan Lenin dalam Bolsevismenya. Walaupun Trotsky percaya pada kehancuran kapitalisme, Trotsky tetap tidak sepakat dengan jalan pemikiran Bernstein yang menempuh jalan sosialisme melalui reformasi. Trotsky tetap menginginkan perwujudan sosialisme melalui jalan perjuangan kelas.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>3. Eduard Bernstein (1850-1932) </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Bernstein adalah tokoh SPD yang menganjurkan partainya untuk memperjuangkan sosialisme melalui reformasi dan demokrasi. Pandangan Bernstein ini didasarkan pada pengamatannya yang melihat kapitalisme ternyata terus melakukan perbaikan-perbaikan dalam sistemnya, sehingga sulit untuk diperkirakan ambruk. Oleh karenanya Bernstein tidak menginginkan lagi perjuangan melalui revolusi, sebab kapitalisme bisa dijinakkan melalui kompromi-kompromi yang akan terus memperbaiki nasib kaum buruh secara bertahap.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>4. Rosa Luxemburg (1897-1918) </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Rosa adalah tokoh SPD yang mengecam Trotsky, Bernstein dan Lenin. Terhadap Trotsky, Rosa mengkritik bahwa walaupun keruntuhan kapitalisme adalah suatu keniscayaan, bukan berarti kita harus menunggu dan bersikap pasif. Justru sikap itu hanya akan melemahkan semangat dan kesadaran kaum buruh. Untuk itu perjuangan kelas harus terus dijalankan. Perjuangan kelas yang berlangsung terus menerus itu nantinya akan mematangkan kesadaran kaum buruh. Sehingga jika suatu saat kapitalisme mulai melemah, maka kaum buruh telah siap melakukan revolusi.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Rosa juga mengecam Lenin yang menganggap buruh tidak layak dan tidak mampu menjadi pemimpin revolusi. Rosa menganggap Lenin berpikiran picik, sebab Lenin mengabaikan perjuangan kelas yang dilakukan secara terus menerus secara tidak langsung telah mengubah kaum buruh menjadi manusia yang berpendidikan dan berpengetahuan melalui pengalamannya selama dalam perjuangan kelas.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Rosa juga mengutuk Bernstein yang demoralisasi yang mengubah perjuangan revolusi menjadi reformasi. Memang Rosa tidak menolak perjuangan partai buruh melalui parlemen, namun tujuan di parlemen bukanlah untuk berkompromi, tapi adalah untuk merebut kekuasaan negara.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>5. Leon Bornstein/Trotsky (1879-1940) </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Trotsky adalah tokoh marxis Uni Sovyet pimpinan kaum <em>Menshevik</em> (minoritas). Pemikiran sosialis khas Trotsky adalah “teori revolusi permanen”. Teori itu memunculkan satu revolusi yang harus terus-menerus dilakukan oleh kaum proletariat, walaupun kekuasaan negara telah terambil-alih. Revolusi permanen Trotsky tidak mengijinkan kaum borjuis demokratik ikut memimpin jalannya revolusi. Kekuasaan negara harus tetap dipegang kaum proletariat, dan jangan sampai dipegang kaum borjuis demokratik. Sebab Trotsky tidak percaya kaum borjuis demokratik mampu menjalankan peran negara mewujudkan sosialisme (landreform, nasionalisasi, serta pembebasan negara dari dominasi asing). Ketidak-percayaan itu didasarkan pada bukti sejarah yang menyatakan bahwa kaum borjuis demokratik selalu cenderung memilih kompromi dengan kapitalis.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>6. Antonio Gramschi (1891-1937) </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Gramsci (1891-1937) adalah seorang tokoh pendiri Partai Komunis Italia 1921. Pemikiran Gramsci dalam <em>The Prisson Notebook</em>-nya, mensyaratkan bahwa betapa pentingnya partai komunis beraliansi dengan kekuatan lain dalam proses mencapai revolusi. Kekuatan lain itu terutama adalah kekuatan yang tidak mencerminkan kelas, seperti gerakan lingkungan hidup, gerakan perempuan, cendekiawan, mahasiswa dan lain-lain. Dengan aliansi kekuatan itu, maka akan memudahkan kaum komunis untuk mencapai kekuasaan. Disamping itu Gramschi juga menyatakan bahwa perlunya kesadaran sosialis merembes ke hati nurani seluruh rakyat, sebab tanpa itu perebutan kekuasaan dalam rangka diktator proletariat tidak dapat menghasilkan komunisme sejati. Gramschi juga menuntut perlunya partai komunis yang berakar luas di tengah masyarakat sebagai agen perubahan sosial, dan bukannya partai yang bersifat elitis seperti dalam pandangan Lenin. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>7. Mao Tse Tung (1893-1976) </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Mao adalah pemimpin partai komunis China yang berhasil mendirikan negara komunis di China setelah berperang hampir 38 tahun (1918-1940) melawan partai nasionalis Kuomintang pimpinan Chiang Kai Sek.. Pemikiran Mao hampir sama mirip dengan Lenin, bahwa revolusi harus dilakukan melalui perjuangan politik dan kekerasan bersenjata. Mao juga mensyaratkan bahwa buruh harus dipimpin oleh orang-orang pilihan yang tergabung dalam elite partai dan militer. Hanya saja perbedaan Mao dengan Lenin terletak dalam strategi revolusinya. Jika Lenin memusatkan revolusi pada penguasaan kota, Mao memusatkan revolusi dari desa ke desa. Teori Mao ini kemudian dikenal dengan nama “Desa kepung Kota”. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>8. Austromarxisme </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Austromarxisme adalah kumpulan tokoh-tokoh marxisme yang hidup di Austria dan memberikan kekhasan tersendiri dari marxisme ala Austria. Tokoh-tokohnya antara lain Otto Bauer, Rudolf Hilferding, Karl Renner, dan Marx Adler dan Friedrich Adler. Khusus Bauer dan Hilferding, mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita yang sering membaca DBR karena pemikiran kedua tokoh tersebut sering disitir oleh Sukarno dalam artikel-artikelnya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Kaum austomarxisme memanggap marxisime sebagai sebuah sistem yang terbuka. Mereka juga menolak anggapan bahwa marxisme mengimplikasikan materialisme dan ateisme. Sebaliknya, mereka berpendapat bahwa agama mempunyai fungsi positif dalam hidup masyarakat. Bagi mereka, nilai-nilai marxisme adalah universal. Marxisme bukan milik eksklusif proletarian melainkan realisasi cita-cita tertinggi manusia. Secara filosofis kaum austromarxis mendasarkan dirinya pada Immanuel Kant, bukan pada Hegel.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
SOSIALISME PEMIKIRAN SUKARNO</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
(MARHAENISME)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
1. Teori Pauverishing (pemiskinan)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Teori <em>Pauverishing</em> bertolak dari kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang miskin dan tertindas. Dimana banyak petani Indonesia yang memiliki tanah, cangkul serta alat produksi lainnya, dan mampu berproduksi secara mandiri, namun tetap terlilit kemelaratan. Dari sini kemudian dicari penyebab kemelaratan tersebut dengan menggunakan pisau analisis historis materialisme. Dalam analisisnya Sukarno menyatakan bahwa kapitalisme dan feodalisme-lah yang menyebabkan kemelaratan itu. Para petani Indonesia miskin karena dihisap oleh sistem kapitalisme. Tanah-tanah dikuasai oleh para tuan-tanah <em>(landlord), </em>petani kecil dan buruh<em> </em>tani tidak mampu bersaing dengan para tuan tanah sehingga mereka semakin miskin dan tertindas. Petani Indonesia miskin juga karena budaya-budaya feodalisme. Bangsa Indonesia minderan, pasrah, dan <em>nrimo, </em>yang itu semua adalah implikasi budaya feodalisme yang harus segera dirombak.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
2. Mankind is One (teori budi nurani)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Budi nurani adalah sebuah pandangan filsafat Sukarno bahwa terciptanya susunan masyarakat yang adil, sejahtera, makmur yang <em>zonder exploitation de l’homme par l’homme</em> adalah tuntutan budi nurani manusia. Budi nurani adalah hakekat hidup manusia. Dan hakekat manusia adalah ajaran-ajaran yang diperintahkan Tuhan Yang Maha Esa. Jika dilihat dari jenis aliran filsafat, pemikiran Sukarno ini bersifat transenden yang berarti menganut filsafat idealisme Hegel.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
3. Teori Persatuan (gotong royong)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Gotong royong adalah cara perjuangan kaum marhaenis mewujudkan sosialisme Indonesia. Teori ini memang bertolak belakang dengan teori Marx. Jika Marx perjuangan kelas, Sukarno gotong royong. Alasan Marx memilih perjuangan kelas karena Marx tidak pernah percaya jika kaum borjuis akan mau berkompromi dengan kelas proletar. Lain dengan Sukarno, ia percaya, ia percaya karena pemikirannya memang berangkat dari teori budi nurani, bukan alienasi. Sukarno percaya bahwa manusia pada hakekatnya menginginkan kesempurnaan dan tidak ingin menindas dan tertindas sebagaimana yang diajarkan oleh agama. Lalu kenapa agama tidak mampu diefektifkan ? kenapa manusia lupa pada hakekat kemanusiaannya ? kenapa manusia masih menindas manusia lainnya ?</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Jawaban Sukarno sama dengan Marx, bukan ajaran agamanya, tapi sistem pergaulan, budaya dan struktur masyarakatlah yang tidak memberikan ruang untuk itu. Oleh karena itu diperlukan satu revolusi, revolusi pemikiran, revolusi pandangan hidup, revolusi kebiasaan, revolusi sosial-ekonomi-politik, revolusi yang mencakup semua hal, semua aspek kehidupan, satu kesatuan revolusi yang kesemuanya bertujuan untuk mengembalikan manusia Indonesia pada hakekatnya. Jika manusia Indonesia kembali kepada hakekatnya, maka tidak perlu perjuangan kelas, sebab rakyat Indonesia sudah bersatu, bergotong-royong, tolong-menolong dan bahu-membahu mencapai kesejahteraan dan kemakmuran hidup bersama. Utopiskah ? Tidak, sama sekali tidak utopis, kecuali masyarakat Indonesia sudah tidak percaya lagi akan Tuhan dan ajarannya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
4. Teori Ekonomi dan Peran Negara</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Sistem perekonomian marhaenisme adalah sistem perekonomian yang disusun atas sendi-sendi kekeluargaan (gotong royong), berdikari (tidak tergantung dengan bangsa lain), adil, dan untuk kemakmuran bersama.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Selama pemerintahan Sukarno, beberapa hal yang mencerminkan sistem perekonomian marhaenisme antara lain :</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
- Landreform, bertujuan pemerataan tanah kepada seluruh petani Indonesia. Dengan landreform, tidak akan ada lagi petani yang tidak memiliki tanah dan tidak akan ada lagi tuan-tuan tanah yang memiliki tanah beratus-ratus hektar. Landreform Indonesia berbeda dengan landreform komunis, jika komunis bersifat menghilangkan hak miliki, landreform Indonesia hanya membatasi hak milik demi pemerataan;</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
- Sistem koperasi di segala aspek usaha, bertujuan untuk merubah persaingan menjadi kekeluargaan. Negara berperan aktif mewujudkan koperasi dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mendukung;</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
- Monopoli (penguasaan) negara di aspek-aspek ekonomi yang menyangkut rakyat banyak (air, hutan, listrik, semen, tambang, dll) agar hasilnya dapat dirasakan rakyat banyak pula.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
5. Sosio-Nasionalisme dan Sosio-Demokrasi</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Sosio nasionalisme dan sosio demokrasi merupakan bentuk ungkapan lain dari cita-cita marhaenisme. Sosio-nasionalisme adalah satu asas kehidupan rakyat Indonesia yang berdasarkan pada nasionalisme Indonesia. Satu nasionalisme kesadaran sejarah. Satu nasionalisme yang cinta manusia dan kemanusiaan. Satu nasionalisme yang bersifat melindungi dan memberikan keselamatan seluruh rakyat. Sosio-nasionalisme berarti pula nasionalisme politik dan ekonomi. Nasionalisme yang bersistem politik dan ekonomi ideal, yang bertujuan mewujudkan keadilan sosial, kesejahteraan dan kemakmuran bersama.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Sosio-demokrasi adalah satu asas kehidupan yang akan dipakai dalam mewujudkan sosio-nasionalisme. Demokrasi adalah cara paling ideal menuju cita-cita marhaenisme. Namun demokrasi yang dimaksud haruslah demokrasi berdasarkan budaya Indonesia, bukan demokrasi ala Perancis, Amerika maupun Inggris yang saling jegal dan hanya digunakan untuk kepentingan satu kelompok. Demokrasi Indonesia adalah satu demokrasi yang bersifat membawa rakyat ke dalam kepentingan bersama. Sosio demokrasi berarti pula demokrasi politik dan demokrasi ekonomi.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
5. Asas Perjuangan</div>
<ol style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li><em>Non Kooperatif</em></li>
</ol>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Non kooperatif adalah asas perjuangan dalam mewujudkan cita-cita marhaenisme. Non kooperatif berarti tidak ada kata kompromi. Asas ini dipakai oleh Sukarno untuk melawan kapitalisme Belanda. Non kooperatif adalah satu-satunya cara yang paling ideal bagi rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya. Non kooperatif karena Belanda tidak akan pernah mau memberikan kemerdekaan kepada rakyat Indonesia, sebab hal itu jelas bertolak belakang dan hanya akan merugikan kepentingan Belanda di Indonesia.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<ol style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li><em>Machtvorming</em></li>
</ol>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Machtvorming adalah asas perjuangan yang bertujuan menyusun kekuatan di seluruh lapisan rakyat. Penyusunan kekuatan melalui aksi penyadaran kepada seluruh rakyat terhadap penindasan dengan tujuan agar rakyat mau bergerak memperjuangkan kemerdekaan. Machtvorming dibagi tiga tahap, jangka pendek, sedang dan panjang. Jangka pendek, dapat dilakukan dengan cara efektifitas propaganda politik (aksi pamflet, tulisan, berita dll). Jangka sedang, pembentukan partai-partai sebagai wadah gerakan. Jangka panjang, efektifitas pendidikan politik seluruh rakyat.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<ol style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li><em>Massa Aksi</em></li>
</ol>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Massa aksi adalah gerakan-gerakan yang dilakukan oleh rakyat dalam usahanya mencapai kemerdekaan. <strong><em> </em></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
6. Tantangan Marhaenisme</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>1. Infiltrasi Budaya Kapitalis terhadap Moralitas Bangsa</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Tantangan terberat marhaenisme adalah budaya bangsa yang telah tercemar budaya-budaya kapitalis (hedonis, konsumeris, pragmatis, individualis dan westernis). Pola kehidupan kapitalis tersebut merupakan penghalang pokok terwujudnya sosialisme Indonesia. Dan kita ketahui, kapitalisme adalah sistem yang mengutamakan sifat keserakahan, ketamakan dan sifat egois manusia yang mengingkari hakekat kemanusiaannya. Padahal masyarakat marhaenisme menginginkan terciptanya satu susunan masyarakat sosialisme Indonesia yang kontra-kapitalis, yaitu gotong royong, tolong menolong, tenggang rasa dan bentuk-bentuk ideal manusia lainnya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em> </em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>2. Disfungsionalisasi Peran Agama</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Tantangan lainnya adalah peran agama yang telah terdistorsi dan disfungsi. Agama yang diharapkan akan membangun moralitas bangsa dan <em>nation and caracter building,</em> ternyata masih tercemari oleh budaya-budaya feodalisme dan belum lepas dari kepentingan politik. Nilai-nilai kebenaran, kebaikan dan kebajikan yang menjadi nafas dari agama itu sendiri, nyaris hilang tergantikan oleh perasaan-perasaan kemunafikan, keserakahan dan egoisme manusia. Simbolisasi pertarungan elite yang kadangkala membawa-bawa agama, adalah salah satu contoh konkrit yang cukup ironis bagaimana agama telah menjadi alat justifikasi politik dalam perebutan kekuasaan elite. Feodalisme para ulama dan kyai juga harus menjadi refelksi dan proyeksi tersendiri bagi kader GMNI dalam mengkritisi peran agama agar kembali efektif, karena (sekali lagi) agama adalah satu-satunya alat perjuangan yang determinan dalam upaya <em>nation and caracter building </em>masyarakat Indonesia yang religius.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em> </em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>7. Asas Perjuangan </strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>1. Machtvorming</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>Machtvorming </em>adalah upaya penyusunan kekuatan bangsa melalui aksi penyadaran, pemberdayaan dan pendidikan politik kepada seluruh rakyat. Untuk itu diperlukan peran dari kader-kader pelopor serta partai pelopor yang akan menjadi <em>top leaders</em> yang bertugas melakukan <em>machtvorming</em> tersebut. Kader-kader pelopor adalah seluruh kader-kader marhaenis, dan partai pelopor adalah organisasi ataupun kelompok kekuatan lainnya yang berbasiskan ideologi marhaenisme.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Penggemblengan kader pelopor adalah dengan cara <em>leave in</em> di tengah kehidupan masyarakat, dari kota sampai desa. Dengan pola demikian, kader pelopor akan memiliki daya <em>survive</em> tinggi sekaligus penguasaan kantong-kantong massa untuk menyiapkan massa aksi.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>2. Kooperatif dan Non-kooperatif </em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
- <em>kooperatif</em>, mempengaruhi kebijakan melalui agitasi dan propaganda terhadap kekuasaan sebagai pembuat kebijakan <em>(political will)</em> dari tingkat pusat sampai daerah agar mau mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mencerminkan nilai dan visi marhaenisme. Syarat dari cara perjuangan ini adalah dengan menguatkan nilai <em>bargain position</em> GMNI terhadap kekuasaan. Salah satu caranya, dimunculkannya konsep-konsep dan ide-ide pemikiran cerdas dan solutif GMNI yang mampu diterima dan diterjemahkan oleh opini publik, tanpa harus disimbolisasi oleh slogan-slogan khas GMNI, untuk memudahkan propaganda. Jangka panjang, perlunya disiapkan kader-kader marhaenis yang nantinya akan didudukkan sebagai politisi, birokrat, seniman, militer, dan kepolisian untuk memudahkan manifestasi marhaenisme dalam koridor kenegaraan. Pola itu harus diikuti dengan konsolidasi internal yang massif dari seluruh kader nasionalis, dan GMNI menjadi pelopornya. Dengan begitu maka kekuasaan negara dapat lebih mudah direbut dari tangan kapitalis </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
- <em>non kooperatif, </em>mengontrol jalannya kebijakan kekuasaan secara langsung dengan cara “perlawanan struktural” yaitu melalui aksi penolakan kebijakan, baik secara halus, frontal dan radikal. Syarat perjuangan ini adalah massa harus kuat dan solid. Penguatan massa harus dimulai dari desa-desa sebagai basis massa yang strategis karena mayoritas terdiri dari kaum marhaen tertindas. Pola teknis melalui advokasi yang bersifat holistik dan integratif. Sejarah perlawanan Mao Tse Tung melawan Kuomintang dapat menjadi salah satu referensi untuk dikritisi. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>3. Swadesi dan Berdikari </em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Jika mau mengaca pada sejarah, neo kapitalisme dan imperalisme saat ini, harus diakui, kapitalisme telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kapitalisme kontemporer sudah bukan lagi berupa penjajahan fisik, tetapi telah berubah menjadi penggelontoran barang, modal dan tenaga kerja asing ke dalam negeri. Ditambah dengan perpaduan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa kapitalis, telah membuat semakin kaburnya batas-batas penindasan kapitalis terhadap bangsa Indonesia. Hanya yang dapat dirasakan saat ini bahwa <em>bangsa Indonesia telah menjadi bangsa kuli di tanah airnya sendiri,</em> atau lebih parah lagi <em>bangsa Indonesia telah menjadi gelandangan di tanah airnya sendiri.</em> Bagaimana tidak, hutang sebesar US$ 150 milyar, ditambah dengan rendahnya mutu/tingkat pendidikan rakyat, rendahnya tingkat inovasi dan produktifitas kerja, mindernya bangsa karena budaya westernis yang selalu mengagung-agungkan bangsa dan budaya asing, tidak adanya produksi barang, ditambah lagi dengan dikuasainya seluruh sumber daya alam dan aset-aset negara oleh bangsa asing, telah membuat bangsa kita benar-benar tertindas.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Cara perlawanan yang (sementara) paling tepat adalah swadesi dan berdikari. Swadesi disosialisasikan dalam satu kesatuan <em>massa aksi</em> dan <em>machtvorming, </em>yaitu dengan cara mempropaganda rakyat. Pola propaganda adalah dengan mendeskripsikan akan kondisi bangsa yang tertindas akibat bangsa kapitalis asing, secara lugas dan gamblang agar mudah dipahami oleh rakyat (khususnya kelas marhaen). Dengan demikian, diharapkan akan muncul sensitifitas emosi dan rasa nasionalisme <em>(sense of belonging)</em> terhadap bangsa. Propaganda tersebut diarahkan pada bentuk perlawanan budaya dengan cara anti terhadap barang-barang kapitalis asing. Pola perlawanan Gandhi di India melawan kapitalis Inggris dapat dijadikan salah satu referensi strategi perjuangan GMNI. Lalu bagaimanakah dengan kapitalisme bangsa sendiri ? Cara perlawanan yang tepat untuk menghadapinya adalah tetap dengan cara non kooperatif sebagaimana yang telah dikemukakan di atas.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
REVOLUSI SOSIALIS</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
1. Revolusi Rusia (1917)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Revolusi Rusia berlangsung pada tahun 1917 melalui penggulingan tidak berdarah rejim Tsar oleh Alexander Kerensky. Namun karena Kerensky tidak memiliki pengalaman menjalankan pemerintahan, maka ia dengan mudah disingkirkan oleh kaum Bolsevik pimpinan Lenin. Keberhasilan kaum Bolsevik mengambil alih kekuasaan dilakukan melalui tiga cara : pertama, propaganda landreform, propaganda ini segera dapat menarik simpati rakyat Rusia karena memang rakyat rusia mayoritas masih berprofesi petani dan terbelakang. Cara kedua adalah infiltrasi (penyusupan) partai politik, serikat buruh, dewan tentara dan pemerintah daerah. Cara ketiga, adalah cara kekerasan. Cara yang terakhir ini telah memunculkan pemberontakan dan perang saudara di Rusia sampai tahun 1921.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Tokoh-tokoh yang pernah memimpin Uni Sovyet sampai menjelang keruntuhannya antara lain : Vladimir Ilyitz Ulyanov/Lenin (1917-1924), Joseph Stalin (1924-1953), Malenkov (1953-1957), Nikita Kruschev (1957-1964), Lenoid Breznev (1964-1982), dan terakhir Andropov dan Mikhail Gorbachev.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Sosialisme Uni Sovyet diawali dengan kolektivisme pertanian (pembagian tanah secara merata) dan industrialisasi pada tahun 1928. Dari dua program ini ternyata industrialisasi mendapat prioritas utama, akibatnya sektor pertanian terabaikan. Karena industrialisasi hanya diprioritaskan pada pengembangan teknologi ruang angkasa dan militer, akibatnya kebutuhan sekunder masyarakat, seperti kulkas, televisi, <em>rice cooker</em>, otomotif, dll juga tidak terpenuhi.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Program lainnya seperti sektor pelayanan jasa dan perumahan juga tidak mendapatkan perhatian. Akibatnya, bengkel, restauran, toko, transportasi, akomodasi, nyaris langka di Uni-Sovyet. Di bidang perumahan, Sovyet juga mengabaikannya. Hal ini dibuktikan dengan minimnya perumahan rakyat yang dibangun. Akibatnya, banyak keluarga yang harus berbagi rumah dengan keluarga lainnya, bahkan satu rumah ada yang harus ditempati oleh 3 sampai 4 kepala keluarga.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Satu-satunya program yang paling mengesankan dan dianggap berhasil adalah di sektor pendidikan. Kebijakan Sovyet yang memberikan anggaran dana besar di bidang pendidikan dan bea siswa seluas-luasnya bagi rakyat Sovyet, telah memajukan Sovyet dari keterbelakangannya. Bahkan Sovyet mampu bersaing dengan teknologi Amerika Serikat yang mengakibatkan <em>détente</em> dalam perang dingin.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Untuk merangsang etos kerja, Sovyet memberlakukan differensia pendapatan. Taktik ini memang berhasil, namun secara tidak langsung telah berakibat munculnya kelas-kelas baru di Sovyet. Masyarakat yang memiliki status istimewa seperti teknokrat, artis, ilmuwan, akademisi, dll., relatif hidup lebih makmur dibandingkan masyarakat lainnya karena mendapat fasilitas lebih dari pemerintah.. Secara tidak langsung, konsep differensia ini telah membiaskan konsep kesamaan kelas sosialis.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
2. Revolusi China (1911)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Revolusi China dimulai pada tahun 1911 setelah Kuomintang (partai nasionalis) pimpinan dr. Sun Yat Sen berhasil menggulingkan dinasti Manchu. Namun revolusi itu kemudian dikhianati Jenderal Yuan yang berkolaborasi dengan panglima perang di wilayah-wilayah dan mengangkat dirinya sebagai kaisar yang baru. Namun untungnya Yuan segera meninggal sebelum rencana-rencananya dilaksanakan. Yuan kemudian mewariskan perang saudara antara panglima perang yang berebut wilayah kekuasaan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Disamping perang saudara, Jenderal Yuan juga mewariskan dua partai politik, yaitu partai nasionalis “Kuomintang” pimpinan Chiang Kai Sek dan partai komunis pimpinan Mao Tse Tung yang berdiri tahun 1921. Mulanya kedua partai tersebut dapat bekerja sama, namun akibat pandangan yang berbeda dalam mewujudkan China masa depan, akhirnya kedua partai ini terlibat perang saudara.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Kuomintang awalnya bisa memukul mundur Mao Tse Tung. Namun Mao bisa memukul balik dan pada tahun 1949 berhasil mengambil alih kekuasaan. Keberhasilan Mao itu berkat perjalanan gerilyanya yang telah berhasil mengkonsolidasi seluruh kekuatan rakyat di desa-desa, sehingga Mao mendapatkan dukungan yang sangat besar. Taktik Mao ini kemudian dikenal dengan taktik “desa kepung kota”.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Program pertama sosialisme China adalah pemulihan perekonomian China yang hancur akibat perang (1949-1952). Selama pemulihan, Mao masih belum menerapkan sistem sosialis dalam pemerintahannya. Baru setelah perekonomian China mulai membaik, program sosialis mulai diterapkan. Pola yang dipakai adalah kolektivisasi pertanian dan industrialisasi (1953-1957), sama seperti yang dilakukan Sovyet. Hasilnya hampir sama persis dengan Sovyet, karena China lebih mengutamakan kemajuan industrialisasi, sektor pertanian terabaikan yang berakibat macetnya produksi pertanian. Sisi positifnya, China berhasil membuat kemajuan di bidang IPTEK secara mengesankan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Tahun 1957, Mao membuat program baru yang dikenal dengan program “Lompatan Jauh ke Depan”. Program ini antara lain, menghentikan ketergantungan dari negara asing dengan optimalisasi sumber daya dalam negeri dan kolektivisme pekerjaan (komune). Namun program ini ternyata gagal, sehingga tahun 1961 Mao membuat penyesuaian kembali, dengan cara mengijinkan kembali pemilikan tanah secara perorangan, penghapusan sistem komune, pemberlakukan differensia pendapatan, mengutamakan inovasi teknologi daripada mobilisasi kerja massa.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
FILSAFAT SOSIALISME</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
1. Filsafat Idealisme</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Filsafat idealisme adalah metode berpikir yang memandang hal-hal yang bersifat abstrak dan irrasional yang dipercayai menentukan kehidupan manusia. Idealisme terbagi menjadi dua bagian yaitu :</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>a. Idealisme Obyektif</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Suatu metode berpikir yang berpangkal tolak dari ide yang secara obyektif ada di luar manusia, misalnya ide Tuhan menurut filsafat agama dan ide absolut menurut filsafat Hegel. Dengan metode ini kita dapat memandang bahwa kehidupan dan alam semesta diciptakan oleh Tuhan. Percaya kepada kodrat dan takdir adalah ciri dari filsafat ini yang dapat dilihat dalam keseharian kehidupan manusia.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>b. Idealisme Subyektif</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Suatu metode berpikir yang berpendapat bahwa ide subyektif manusia menentukan keadaan dunia sekeliling. Tokohnya adalah Bhisop G. Berkeley, seorang filusuf Inggris. Dalam kehidupan keseharian dapat kita jumpai misalnya : “keadaan dunia ini tergantung dari suasana hatimu, bila hatimu bahagia, dunia ini menjadi cerah, tapi bila hati muram, maka dunia menjadi gelap gulita.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
2. Filsafat Materialisme</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Filsafat materialisme pada intinya suatu metode berpikir yang memandang manusia dari sudut materi (nyata dan ada). Dari sisi materialisme, yang menentukan kehidupan manusia adalah alam sekitar, bukan roh, Tuhan dan hal-hal irrasional lainnya sebagaimana yang dianut filsafat idealisme. Filsafat materialisme terbagi menjadi dua aliran, yaitu :</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>a. Materialisme Dialektis</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Suatu metode berpikir yang memandang dunia semesta ini secara keseluruhan, tidak sepotong-sepotong atau berat sebelah, tidak beku atau statis, melainkan suatu proses perkembangan yang terus menerus tiada akhirnya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<em>b. Materialisme Metafisik</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Suatu metode berpikir yang memandang dunia secara sepotong-sepotong atau dikota-kotak, tidak menyeluruh dan statis. Pikiran-pikiran berazaskan golongan ini misalnya : “sekali maling tetap maling”, memandang orang berdasarkan sifat yang tidak bisa berubah. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
3. Filsafat Dualisme</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Filsafat dualisme adalah metode berpikir yang mengawinkan dua aliran yaitu idealisme dan materialisme. Tokohnya yang terkenal adalah Immanuel Kant. Filsafat inilah yang nanti akan menjadi filsafat marhaenisme. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
4. Filsafat Marhaenisme</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Filsafat marhaenisme pada dasarnya menganut aliran <strong>DUALISME.</strong> Filsafat materialisme dipakai untuk menganalisa persoalan dengan melalui pendekatan materi (yang nyata dan bisa dirasakan inderawi). Historis materialisme (materialisme dialektika) dengan menggunakan tesis-antitesis-sintesis, adalah salah satu alat yang juga dipakai dalam marhaenisme. Historis materialismeadalah pola penganalisaan sistem (stelsel) kehidupan sosial masyarakat (ekonomi, adat istiadat, budaya maupun hukum formal) secara holistik. Jika <em>stelsel </em>tersebut dianggap menindas maka harus diubah dengan <em>stelsel </em>baru yang tidak menindas sebagai antitesis. <em>Stelsel </em>baru itu merupakan antitesis dari tesis sistem sebelumnya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Filsafat idealisme adalah pola pendekatan kedua yang dipakai dalam menganalisa persoalan-persoalan yang bersangkut paut dengan perasaan (emosi) subyektif manusia yang abstrak dan cenderung <em>absurd. </em>Perasaan-perasaan tersebut misalnya adalah tentang kebenaran, kebajikan, kasihan, keibaan, kebaikan, kemuliaan, keadilan, pahala dan lain-lain. Bisa juga tentang ketamakan, kerakusan, keangkara-murkaan, kemunafikan, kecemburuan, kebencian, dosa dan lain-lain.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Dengan filsafat ini, pada prinsipnya kita diijinkan menganalisa persoalan dari sisi irrasionalitas manusia. Dengan metode ini misalnya, kita akan mendapat jawaban kenapa kekuasaan cenderung menindas. Dari sisi irrasionalitas, kekuasaan merupakan salah satu bentuk manifestasi sifat alami manusia yaitu keserakahan, ketamakan, kerakusan, kecemburuan, iri, dengki dan lain-lain. Jika demikian maka salah satu pemecahannya, secara irrasionalitas pula, kekuasaan tersebut harus dibentengi oleh nilai-nilai kebenaran, kemanusiaan, keadilan, belas kasihan, kemuliaan, kebajikan, dan lain-lain, sehingga sifat-sifat buruk manusia tersebut dapat dieleminir seminimal mungkin. Dan benteng tersebut pada dasarnya dapat diperoleh melalui kekuatan ajaran agama. Inilah kemudian, kenapa Ketuhanan Yang Maha Esa duduk mendampingi sosio-demokrasi dan sosio-nasionalisme.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
FILSAFAT HEGEL, FEURBACH SAMPAI MARX</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
1. George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Pemikiran Hegel bersifat idealisme obyektif. Hegel memandang bahwa kesadaran manusia adalah kesadaran dari Allah. Pola perilaku yang bersifat kebaikan dan kemuliaan yang tertuang dalam ajaran-ajaran agama, adalah kesadaran yang diberikan Allah kepada umat manusia. Jadi, yang menentukan kehidupan manusia itu adalah roh semesta (Tuhan). </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
2. Ludwig Feurbach (1804-1872)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Pemikiran Feurbach bersifat materialisme dialektis. Feurbach membantah pemikiran Hegel. Bagi Feurbach, Hegel dianggap telah memutar-balikkan persoalan. Yang tidak nyata dianggap menentukan, dan yang nyata dianggap faktor ikut. Manusia diibaratkan wayang, dimana dalangnya adalah Tuhan. Menurut Feurbach, bukan Tuhan yang menciptakan manusia, tapi Tuhanlah yang diciptakan manusia. Jadi agama bagi Feurbach tidak lebih dari proyeksi hakekat manusia. Hanya saja, saat ini manusia telah lupa, jika agama itu sebenarnya adalah rekayasanya sendiri. Sehingga manusia kemudian meyakini, menyembah dan mengharapkan berkah dari Tuhan itu, tanpa melaksanakan hakekatnya. Untuk itulah, jika manusia ingin mengakhiri keterasingannya, maka manusia harus meniadakan agama. Tidak perlu menyembah Tuhan. Sebaliknya, manusia harus menjadi Tuhan bagi dirinya sendiri untuk menjalankan hakekat yang dituangkannya dalam agama. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
3. Heinrich Karl Marx (1818-1883)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Pemikiran Marx juga bersifat materialisme dialektis. Marx pada intinya tidak terlalu sepakat pada pemikiran Feurbach. Bagi Marx, pemikiran Feurbach sama sekali tidak menyentuh pokok persoalan jika hanya mengkritik agama. Kritik agama hanya akan merusak hakekat-hakekat manusia yang telah tertuang dalam agama tersebut. Marx lebih tertarik untuk menganalisis kenapa manusia tidak menjalankan hakekatnya sebagai makhluk sosial ? Kenapa justru manusia mengasingkan diri dengan asyik memasrahkan diri pada Tuhan ? Jadi Marx telah merubah pemikiran Feurbach, yang pada awalnya hanya kritik agama diubah menjadi kritik masyarakat.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
KAPITALISME</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
1. Ciri Kapitalisme</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Secara historis, pada dasarnya perkembangan kapitalisme merupakan bagian dari gerakan individualisme manusia. Kapitalisme awalnya berkembang di Inggris yang kemudian pada abad 18 mulai menyebar luas ke kawasan eropa barat-laut dan amerika utara. Ada beberapa dasar yang mencirikan kapitalisme sejak awal perkembangan yaitu : pemilikan perorangan <em>(individual ownership),</em> perekonomian pasar <em>(market economy)</em>, persaingan <em>(competition)</em>, dan keuntungan <em>(profit). </em> </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
a. Pemilikan Perorangan</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Alat-alat produksi seperti tanah, pabrik, mesin, sumber daya alam boleh dikuasai oleh perorangan. Negara hanya diperkenankan mengelola sektor jasa saja (kantor pos, pendidikan, dll). </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
b. Perekonomian Pasar</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Ciri perekonomian pasar yang paling mendasar adalah mekanisme penawaran dan permintaan barang diserahkan pada kebutuhan naik turunnya pasar (produsen dan konsumen). Untuk penentuan harga, diserahkan sepenuhnya kepada produsen dan konsumen, dan negara sama sekali tidak diperbolehkan ikut campur dalam penentuan harga tersebut. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
c. Persaingan</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Persaingan adalah ciri pokok kapitalisme. Persaingan ini adalah implikasi obyektif dari kebebasan berproduksi produsen dan kebebasan memilih konsumen. Dalam persaingan, monopoli tidak dilarang, sehingga berlaku hukum rimba, siapa yang bermodal kuat, ia yang menang. Dalam dunia industri, persaingan yang paling ketat adalah dibidang riset. Sebab dengan riset tiap perusahaan akan mampu membuat produk barang yang jauh lebih baik, lebih maju dan lebih unggul kualitas dan mutunya. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
d. Keuntungan</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Keuntungan menjadi ciri pokok kapitalisme karena adanya tiga kebebasan dalam sistem kapitalis yaitu, kebebasan berdagang dan menentukan pekerjaan, kebebasan hak pemilikan, dan kebebasan mengadakan kontrak.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
2. Adam Smith (1723-1790)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Smith dikenal sebagai bapak kapitalisme karena bukunya <em>“The Wealth of Nations (1776)</em> menjadi awal munculnya politik ekonomi modern yang kemudian menjadi ideologi kapitalisme. Pemikiran Smith diawali tentang ide pasar bebas yang bergerak menurut mekanisme pasar yang dianggapnya secara otomatis bisa memproduksi macam dan jumlah barang yang paling disenangi dan diperlukan masyarakat konsumen. Misalnya, permintaan konsumen tinggi namun ketersediaan barang sedikit, secara otomatis akan meningkatkan harga barang tersebut.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Smith menolak campur tangan pemerintah di bidang bisnis dan pasar. Sebab campur tangan tersebut menurut Smith, hampir senantiasa mengakibatkan kemerositan efisiensi ekonomi yang ujung-ujungnya akan menaikkan harga barang. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
3. Kolonialisme dan Neo Kolonialisme</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Kolonialisme adalah pendudukan dan penjajahan atas sebuah bangsa. Dalam perkembangan sejarahnya, kolonialisme lebih banyak dimotivasi oleh dua faktor, yang pertama adalah karena ketamakan sebuah bangsa, dan kedua adalah implikasi dari perkembangan industrialisasi.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Faktor ketamakan sebuah bangsa lebih banyak didasarkan pada rasa ketidak-puasan sebuah bangsa terhadap sumber daya alam yang dimilikinya. Untuk itu maka ia mencari koloni-koloni baru agar bisa diambil sumber daya alamnya. Faktor ketamakan itu jugalah yang telah membuat eropa selama abad pertengahan tidak pernah sepi dari perang antar bangsa. Bahkan slogan <em>gold, glory</em> <em>n’ gospel </em>telah menjadi pandangan hidup dan motivasi bangsa-bangsa eropa untuk menaklukan bangsa lainnya. Penjajahan Belanda di Indonesia adalah contoh konkrit sebuah bentuk ketamakan bangsa yang harus dibayar mahal dengan kemelaratan, kemunduran budaya dan kebodohan bangsa Indonesia.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Kolonialisme terjadi juga akibat dari proses industrialisasi di eropa. Karena pesatnya pertumbuhan industri, telah membuat eropa kekurangan bahan baku. Untuk itu negara-negara industri di eropa terpaksa mencari alternatif sumber daya alam yang berada di tempat-tempat lain. Di abad 19, kolonialisme biasanya lebih banyak dilakukan dengan penaklukan bersenjata dibandingkan dengan cara berdagang.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Di jaman modern ini, kolonialisme dilakukan dengan cara memberikan pinjaman utang melalui dana moneter internasional, bank dunia maupun lembaga-lembaga donatur lainnya. Cara itu mengakibatkan negara kreditur menjadi tergantung pada negara debitur karena lilitan hutang. Akibatnya, negara kreditur kehilangan kedaulatannya, baik politik maupun ekonomi. Semuanya tergantung kebijakan negara donatur, seperti yang dialami Indonesia saat ini. Oleh karena itu tidak menjadi heran, apabila negara-negara dunia ketiga tidak mampu menolak dan hanya mengikuti arus ketika negara-negara maju membuat konsensus pasar bebas dunia melalui AFTA 2003 dan APEC 2020, walaupun negara-negara dunia ketiga itu tahu negaranya hanya akan jadi obyek eksploitasi ekonomi belaka. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
4. Imperialisme dan Neo Imperialisme</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Imperialisme merupakan implikasi dari proses pertumbuhan industrialisasi kapitalisme. Industrialisasi yang berkembang pesat dan semakin maju telah membawa dua pengaruh dalam perekonomian masyarakat, yaitu akumulasi (penumpukan) modal dan barang. Akumulasi modal yang tidak terinvestasikan akan membawa pengaruh pada resesi ekonomi akibat stagnannya bidang usaha. Akumulasi barang juga akan membawa pengaruh pada turunnya nilai barang karena produksi tidak diimbangi penambahan jumlah kuantitas konsumen. Untuk menyiasati akumulasi tersebut, kapitalis segera mencari wilayah baru guna menyalurkan penumpukan modal dan barang tersebut. Pada jaman imperialisme klasik, cara yang digunakan adalah dengan mendirikan usaha-usaha baru yang dikelola sendiri. Namun di era imperalisme modern saat ini (neo imperialisme), negara-negara maju cukup menanamkan modalnya saja dengan membeli saham-saham negara lain.</div>Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8589623190193179075.post-6174601050329765082012-04-27T18:04:00.000-07:002012-04-27T18:04:28.178-07:00Trias Politika<br />
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Trias politika merupakan suatu konsep yang dikemukakan oleh salah seorang pakar hukum asal prancis, montesqiu,yang juga merupakan salah seorang pengacara pertama.Dalam konsepnya mengenai trias politika, dikatakan bahwa harus adanya pemisahan antara yudikatif,legislatif dan eksekutif. dimana dalam konsep trias politika tersebut ditekankan kepada pemisahan yang tidak terjadi intervensi antara satu dengan yang lain nya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Trias Politika</strong> merupakan konsep pemerintahan yang kini banyak dianut diberbagai negara di aneka belahan dunia. Konsep dasarnya adalah, kekuasaan di suatu negara tidak boleh dilimpahkan pada satu struktur kekuasaan politik melainkan harus terpisah di lembaga-lembaga negara yang berbeda.Lembaga Negara yang menjalankan kekuasaan negara secara garis besar terbagi menjadi 3 bagian, yaituLegislatif, Eksekutif, dan Yudikatif. </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Legislatif</strong> adalah lembaga negara yang membuat peraturan perundang-undangan (DPR, DPD, MPR), </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Eksekutif</strong> adalah lembaga negara yang melaksanakan peraturan perundang-undangan (Presiden dan BPK), dan </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong>Yudikatif </strong>adalah lembaga negara yang mengawasi jalannya pemerintahan dan negara secara keseluruhan, menginterpretasikan undang-undang jika ada sengketa, serta menjatuhkan sanksi bagi lembaga ataupun perseorangan manapun yang melanggar undang-undang (MA, MK, KY).</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Dengan terpisahnya 3 kewenangan di 3 lembaga yang berbeda tersebut, diharapkan jalannya pemerintahan negara tidak timpang, terhindar dari korupsi pemerintahan oleh satu lembaga, dan akan memunculkan mekanisme check and balances (saling koreksi, saling mengimbangi). Demikian, jalannya Trias Politika di tiap negara tidak selamanya mulus atau tanpa halangan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Sejarah Trias Politika</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Pada masa lalu, bumi dihuni masyrakat pemburu primitif yang biasanya mengidentifikasi diri sebagai suku. Masing-masing suku dipimpin oleh seorang kepala suku yang biasanya didasarkan atas garis keturunan ataupun kekuatan fisik atau nonfisik yang dimiliki. Kepala suku ini memutuskan seluruh perkara yang ada di suku tersebut.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Pada perkembangannya, suku-suku kemudian memiliki sebuah dewan yang diisi oleh para tetua masyarakat. Contoh dari dewan ini yang paling kentara adalah pada dewan-dewan Kota Athena (Yunani). Dewan ini sudah menampakkan 3 kekuasaan Trias Politika yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Bahkan di Romawi Kuno, sudah ada perwakilan daerah yang disebut Senat, lembaga yang mewakili aspirasi daerah-daerah. Kesamaan dengan Indonesia sekarang adalah Dewan Perwakilan Daerah (DPD).</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Namun, keberadaan kekuasaan yang terpisah, misalnya di tingkat dewan kota tersebut mengalami pasang surut. Tantangan yang terbesar adalah persaingan dengan kekuasaan monarki atau tirani. Monarki atau Tirani adalah kekuasaan absolut yang berada di tangan satu orang raja. Tidak ada kekuasaan yang terpisah di keduanya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Pada abad Pertengahan (kira-kira tahun 1000 – 1500 M), kekuasaan politik menjadi persengketaan antara Monarki (raja/ratu), pimpinan gereja, dan kaum bangsawan. Kerap kali Eropa kala itu, dilanda perang saudara akibat sengketa kekuasaan antara tiga kekuatan politik ini.Sebagai koreksi atas ketidakstabilan politik ini, pada tahun 1500 M mulai muncul semangat baru di kalangan intelektual Eropa untuk mengkaji ulang filsafat politik yang berupa melakukan pemisahan kekuasaan. Tokoh-tokoh seperti <strong>John Locke, Montesquieu, Rousseau, Thomas Hobbes</strong>, merupakan contoh dari intelektual Eropa yang melakukan kaji ulang seputar bagaimana kekuasaan di suatu Negara atau kerajaan harus diberlakukan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Untuk keperluan mata kuliah ini, cukup akan diberikan gambaran mengenai 2 pemikiran intelektual Eropa yang berpengaruh atas konsep Trias Politika. Pertama adalah <strong>John Locke </strong>yang berasal dari Inggris, sementara yang kedua adalah <strong>Montesquieu</strong>, dari Perancis.<strong><em> </em></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong><em>John Locke (1632-1704)</em></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Pemikiran John Locke mengenai Trias Politika ada di dalam Magnum Opus (karya besar) yang ia tulis dan berjudul Two Treatises of Government yang terbit tahun 1690. Dalam karyanya tersebut, Locke menyebut bahwa fitrah dasar manusia adalah “bekerja (mengubah alam dengan keringat sendiri)” dan “memiliki milik (property).” Oleh sebab itu, negara yang baik harus dapat melindungi manusia yang bekerja dan juga melindungi milik setiap orang yang diperoleh berdasarkan hasil pekerjaannya tersebut.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Dalam masa ketika Locke hidup, milik setiap orang, utamanya bangsawan, berada dalam posisi yang rentan ketika diperhadapkan dengan raja. Kerap kali raja secara sewenang-wenang melakuka akuisisi atas milik para bangsawan dengan dalih beraneka ragam. Sebab itu, kerap kali kalangan bangsawan mengadakan perang dengan raja akibat persengkataan milik ini, misalnya peternakan, tanah, maupun kastil.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Negara ada dengan tujuan utama melindungi milik pribadi dari serangan individu lain, demikian tujuan negara versi Locke. Untuk memenuhi tujuan tersebut, perlu adanya kekuasaan terpisah, kekuasaan yang tidak melulu di tangan seorang raja/ratu. <em>Menurut Locke, kekuasaan yang harus dipisah tersebut adalah Legislatif, Eksekutif dan Federatif.</em></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Kekuasaan Legislatif adalah kekuasaan untuk membuat undang-undang. Hal penting yang harus dibuat di dalam undang-undang adalah bahwa masyarakat ingin menikmati miliknya secara damai. Untuk situasi ‘damai’ tersebut perlu terbit undang-undang yang mengaturnya. Namun, bagi John Locke, masyarakat yang dimaksudkannya bukanlah masyarakat secara umum melainkan kaum bangsawan. Rakyat jelata tidak masuk ke dalam kategori stuktur masyarakat yang dibela olehnya. Perwakilan rakyat versi Locke adalah perwakilan kaum bangsawan untuk berhadapan dengan raja/ratu Inggris.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Eksekutif adalah kekuasaan untuk melaksanakan amanat undang-undang. Dalam hal ini kekuasaan Eksekutif berada di tangan raja/ratu Inggris. Kaum bangsawan tidak melaksanakan sendiri undang-undang yang mereka buat, melainkan diserahkan ke tangan raja/ratu.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Federatif adalah kekuasaan menjalin hubungan dengan negara-negara atau kerajaan-kerajaan lain. Kekuasaan ini mirip dengan Departemen Luar Negara di masa kini. Kekuasaan ini antara lain untuk membangun liga perang, aliansi politik luar negeri, menyatakan perang dan damai, pengangkatan duta besar, dan sejenisnya. Kekuasaan ini oleh sebab alasan kepraktisan, diserahkan kepada raja/ratu Inggris.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Dari pemirian politik John Locke dapat ditarik satu simpulan, bahwa dari 3 kekuasaan yang dipisah, 2 berada di tangan raja/ratu dan 1 berada di tangan kaum bangsawan. Pemikiran Locke ini belum sepenuhnya sesuai dengan pengertian Trias Politika di masa kini. Pemikiran Locke kemudian disempurkan oleh rekan Perancisnya, Montesquieu.<strong><em> </em></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong><em>Montesquieu (1689-1755)</em></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Montesquieu (nama aslinya Baron Secondat de Montesquieu) mengajukan pemikiran politiknya setelah membaca karya John Locke. Buah pemikirannya termuat di dalam magnum opusnya, Spirits of the Laws, yang terbit tahun 1748.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Sehubungan dengan konsep pemisahan kekuasaan, Montesquieu menulis sebagai berikut : “Dalam tiap pemerintahan ada tiga macam kekuasaan: kekuasaan legislatif; kekuasaan eksekutif, mengenai hal-hal yang berkenan dengan dengan hukum antara bangsa; dan kekuasan yudikatif yang mengenai hal-hal yang bergantung pada hukum sipil. Dengan kekuasaan pertama, penguasa atau magistrat mengeluarkan hukum yang telah dikeluarkan. Dengan kekuasaan kedua, ia membuat damai atau perang, mengutus atau menerima duta, menetapkan keamanan umum dan mempersiapkan untuk melawan invasi. Dengan kekuasaan ketiga, ia menghukum penjahat, atau memutuskan pertikaian antar individu-individu. Yang akhir ini kita sebut kekuasaan yudikatif, yang lain kekuasaan eksekutif negara.Dengan demikian, konsep Trias Politika yang banyak diacu oleh negara-negara di dunia saat ini adalah Konsep yang berasal dari pemikir Perancis ini. Namun, konsep Trias Politika ini terus mengalami persaingan dengan konsep-konsep kekuasaan lain semisal Kekuasaan Dinasti (Arab Saudi), Wilayatul Faqih (Iran), Diktatur Proletariat (Korea Utara, Cina, Kuba).<strong><em> </em></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong><em>Fungsi-fungsi Kekuasaan Legislatif</em></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Legislatif adalah struktur politik yang fungsinya membuat undang-undang. Di masa kini, lembaga tersebut disebut dengan Dewan Perwakilan Rakyat (Indonesia), House of Representative (Amerika Serikat), ataupun House of Common (Inggris). Lembaga-lembaga ini dipilih melalui mekanisme pemilihan umum yang diadakan secara periodik dan berasal dari partai-partai politik.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Melalui apa yang dapat kami ikhtisarkan dari karya Michael G. Roskin, et.al, termaktub beberapa fungsi dari kekuasaan legislatif sebagai berikut : Lawmaking, Constituency Work, Supervision and Critism Government, Education, dan Representation.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Lawmaking adalah fungsi membuat undang-undang. Di Indonesia, undang-undang yang dikenal adalah Undang-undang Ketenagakerjaan, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang Guru Dosen, Undang-undang Penanaman Modal, dan sebagainya. Undang-undang ini dibuat oleh DPR setelah memperhatikan masukan dari level masyarakat.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
CONSTITUENCY WORK adalah fungsi badan legislatif untuk bekerja bagi para pemilihnya. Seorang anggota DPR/legislatif biasanya mewakili antara 100.000 s/d 400.000 orang di Indnesia. Tentu saja, orang yang terpilih tersebut mengemban amanat yang sedemikian besar dari sedemikian banyak orang. Sebab itu, penting bagi seorang anggota DPR untuk melaksanakan amanat, yang harus ia suarakan di setiap kesempatan saat ia bekerja sebagai anggota dewan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
SUPERVISION AND CRITISM OF GOVERNMENT, berarti fungsi legislatif untuk mengawasi jalannya pelaksanaan undang-undang oleh presiden/perdana menteri, dan segera mengkritiknya jika terjadi ketidaksesuaian. Dalam menjalankan fungsi ini, DPR melakukannya melalui acara dengar pendapat, interpelasi, angket, maupun mengeluarkan mosi kepada presiden/perdana menteri.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
EDUCATION adalah fungsi DPR untuk memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. Anggota DPR harus memberi contoh bahwa mereka adalah sekadar wakil rakyat yang harus menjaga amanat dari para pemilihnya. Mereka harus selalu memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai bagaimana cara melaksanakan kehidupan bernegara yang baik. Sebab, hampir setiap saat media massa meliput tindak-tanduk mereka, baik melalui layar televisi, surat kabar, ataupun internet.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
REPRESENTATION, merupakan fungsi dari anggota legislatif untuk mewakili pemilih. Seperti telah disebutkan, di Indonesia, seorang anggota dewan dipilih oleh sekitar 300.000 orang pemilih. Nah, ke-300.000 orang tersebut harus ia wakili kepentingannya di dalam konteks negara. Ini didasarkan oleh konsep demokrasi perwakilan. Tidak bisa kita bayangkan jika konsep demokrasi langsung yang diterapkan, gedung DPR akan penuh sesak dengan 300.000 orang yang datang setiap hari ke Senayan. Bisa-bisa hancur gedung itu. Masalah yang muncul adalah, anggota dewan ini masih banyak yang kurang peka terhadap kepentingan para pemilihnya. Ini bisa kita lihat dari masih banyaknya demonstrasi-demonstrasi yang muncul di aneka isu politik.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong><em>Fungsi-fungsi Kekuasaan Eksekutif</em></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Eksekutif adalah kekuasaaan untuk melaksanakan undang-undang yang dibuat oleh Legislatif. Fungsi-fungsi kekuasaan eksekutif ini garis besarnya adalah : Chief of state, Head of government, Party chief, Commander in chief, Chief diplomat, Dispenser of appointments, dan Chief legislators.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Eksekutif di era modern negara biasanya diduduki oleh Presiden atau Perdana Menteri. Chief of State artinya kepala negara, jadi seorang Presiden atau Perdana Menteri merupakan kepada suatu negara, simbol suatu negara. Apapun tindakan seorang Presiden atau Perdana Menteri, berarti tindakan dari negara yang bersangkutan. Fungsi sebagai kepala negara ini misalnya dibuktikan dengan memimpin upacara, peresmian suatu kegiatan, penerimaan duta besar, penyelesaian konflik, dan sejenisnya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
HEAD OF GOVERNMENT, artinya adalah kepala pemerintahan. Presiden atau Perdana Menteri yang melakukan kegiatan eksekutif sehari-hari. Misalnya mengangkat menteri-menteri, menjalin perjanjian dengan negara lain, terlibat dalam keanggotaan suatu lembaga internasional, menandatangi surat hutang dan pembayarannya dari lembaga donor, dan sejenisnya. Di dalam tiap negara, terkadang terjadi pemisahaan fungsi antara kepala negara dengan kepala pemerintahan. Di Inggris, kepala negara dipegang oleh Ratu Inggris, demikian pula di Jepang. Di kedua negara tersebut kepala pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri. Di Indonesia ataupun Amerika Serikat, kepala negara dan kepala pemerintahan dipegang oleh Presiden.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
PARTY CHIEF berarti seorang kepala eksekutif sekaligus juga merupakan kepala dari suatu partai yang menang pemilu. Fungsi sebagai ketua partai ini lebih mengemuka di suatu negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Di dalam sistem parlementer, kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri yang berasal dari partai yang menang pemilu. Namun, di negara yang menganut sistem pemerintahan presidensil terkadang tidak berlaku kaku demikian. Di masa pemerintahan Gus Dur (di Indonesia) menunjukkan hal tersebut.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Gus Dur berasal dari partai yang hanya memenangkan 9% suara di Pemilu 1999, tetapi ia menjadi presiden. Selain itu, di sistem pemerintahan parlementer, terdapat hubungan yang sangat kuat antara eksekutif dan legislatif oleh sebab seorang eksekutif dipilih dari komposisi hasil suara partai dalam pemilu. Di sistem presidensil, pemilu untuk memilih anggota dewan dan untuk memilih presiden terpisah.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
COMMANDER IN CHIEF adalah fungsi mengepalai angkatan bersenjata. Presiden atau perdana menteri adalah pimpinan tertinggi angkatan bersenjata. Seorang presiden atau perdana menteri, meskipun tidak memiliki latar belakang militer memiliki peran ini. Namun, terkadang terdapat pergesekan dengan pihak militer jika yang menjadi presiden ataupun perdana menteri adalah orang bukan kalangan militer. Sekali lagi, ini pernah terjadi di era Gus Dur, di mana banyak instruksi-instruksinya kepada pihak militer tidak digubris pihak yang terakhir, terutama di masa kerusuhan sektarian (agama) yang banyak terjadi di masa pemerintahannya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
CHIEF DIPLOMAT, merupakan fungsi eksekutif untuk mengepalai duta-duta besar yang tersebar di perwakilan negara di seluruh dunia. Dalam pemikiran trias politika John Locke, termaktub kekuasaan federatif, kekuasaan untuk menjalin hubungan dengan negara lain. Demikian pula di konteks aplikasi kekuasaan eksekutif saat ini. Eksekutif adalah pihak yang mengangkat duta besar untuk beroperasi di negara sahabat, juga menerima duta besar dari negara lain.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
DISPENSER OF APPOINTMENT merupakan fungsi eksekutif untuk menandatangani perjanjian dengan negara lain atau lembaga internasional. Dalam fungsi ini, penandatangan dilakukan oleh presiden, menteri luar negeri, ataupun anggota-anggota kabinet yang lain, yang diangkat oleh presiden atau perdana menteri.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
CHIEF LEGISLATION, adalah fungsi eksekutif untuk mempromosikan diterbitkannya suatu undang-undang. Meskipun kekuasaan membuat undang-undang berada di tangan DPR, tetapi di dalam sistem tata negara dimungkinkan lembaga eksekutif mempromosikan diterbitkannya suatu undang-undang oleh sebab tantangan riil dalam implementasi suatu undang-undang banyak ditemui oleh pihak yang sehari-hari melaksanakan undang-undang tersebut.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
<strong><em>Fungsi-fungsi Kekuasaan Yudikatif</em></strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Kekuasaan Yudikatif berwenang menafsirkan isi undang-undang maupun memberi sanksi atas setiap pelanggaran atasnya. Fungsi-fungsi Yudikatif yang bisa dispesifikasikan kedalam daftar masalah hukum berikut: Criminal law (petty offense, misdemeanor, felonies); Civil law (perkawinan, perceraian, warisan, perawatan anak); Constitution law (masalah seputar penafsiran kontitusi); Administrative law (hukum yang mengatur administrasi negara); International law (perjanjian internasional).</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Criminal Law, penyelesaiannya biasanya dipegang oleh pengadilan pidana yang di Indonesia sifatnya berjenjang, dari Pengadilan Negeri (tingkat kabupaten), Pengadilan Tinggi (tingkat provinsi, dan Mahkamah Agung (tingkat nasional). Civil law juga biasanya diselesaikan di Pengadilan Negeri, tetapi khusus umat Islam biasanya dipegang oleh Pengadilan Agama.Constitution Law, kini penyelesaiannya ditempati oleh Mahkamah Konstitusi. Jika individu, kelompok, lembaga-lembaga negara mempersoalkan suatu undang-undang atau keputusan, upaya penyelesaian sengketanya dilakukan di Mahkamah Konstitusi.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
Administrative Law, penyelesaiannya dilakukan di Pengadilan Tata Usaha Negara, biasanya kasus-kasus sengketa tanah, sertifikasi, dan sejenisnya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; white-space: pre-wrap;">
International Law, tidak diselesaikan oleh badan yudikatif di bawah kendali suatu negara melainkan atas nama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).</div>Iecha Yasha's Bloghttp://www.blogger.com/profile/02917496891990547729noreply@blogger.com0