Senin, 09 Agustus 2010

Budidaya Jabon Bagaikan Menanam Emas. GO GREEN!!!

POHON Jabon, relatif belum dikenal petani yang berkecimpung dalam budidaya tanaman keras di daerah Kendal. Padahal, pohon bernama latin antochepalus chineasis memiliki nilai ekonomis cukup tinggi.

Batang kayu pohon Jabon antara lain bisa dimanfaatkan untuk bahan baku kayu lapis, vinir, wood parking, papan tripleks, furniture. Bahkan, konon kayu yang dihasilkan tersebut kualitasnya lebih bagus daripada pohon sengon.

Paling tidak, Jabon bisa menjadi alternatif bagi petani untuk mengganti tanaman sengon yang terserang penyakit karat tumor, seperti yang terjadi akhir-akhir ini di wilayah eks Kawedanan Selakaton, yakni Kecamatan Sukorejo, Plantungan, dan Patean.

Untuk mengenalkan pohon Jabon, Perhutani Unit I Jateng pada Minggu (23/11) bekerja sama dengan warga telah melaksanakan penanaman pertama pohon Jabon di Desa Wonodari, Plantungan. Rencananya, pohon berdaun lebar ini akan ditanam di lahan seluas 50 hektare yang tersebar di Desa Wonodadi, Kediten, serta Pikatan. Lokasi penanaman adalah lahan milik warga, atau di luar kawasan Perhutani.

Menurut Cahyo Kawedar SHut, selaku petugas pembinaan hutan Perhutani, penanaman Jabon merupakan program pembangunan hutan rakyat yang bermitra dengan instansinya.

Masyarakat menaman pada lahan milik mereka, sedangkan Perhutani membantu bibit dan biaya pemeliharaan. Tanaman Jabon dipilih karena cepat tumbuh (dalam waktu sekitar 5 tahun, bisa dipanen dengan diameter batang pohon di atas 30 cm dan memiliki tinggi hingga 15 meter).

Tanaman mempunyai batang silinder, dengan tingkat kelurusan yang relatif bagus dan tak perlu memangkas dahan, karena bersifat menggugurkan daunnya sendiri. Tanaman memiliki kayu berwarna putih kekuningan, tekstur halus, dan mudah dikupas. ’’Kualitas pohon cenderung lebih bagus, daripada pohon sengon. Dalam kurun lima tahun, petani diperkirakan mampu meraup keuntungan ratusan juta, dengan menaman Jabon di lahan seluas satu hektare. Kalau dalam setiap hektarenya menghasilkan kayu 350 m3, keuntungan yang didapat mencapai Rp 300 juta,’’ kata Cahyo, kemarin.

Pihaknya optimistis, tanaman Jabon memiliki prospek bagus ke depan. Terlebih kebutuhan kayu di Indonesia saat ini sekitar 18 juta m3 per tahun, sementara produksi kayu yang tersedia setiap tahunnya berkisar 9 juta m3.

Kondisi di lapangan, sebagian masyarakat di wilayah Kecamatan Plantungan dan sekitarnya, yang selama ini menanam sengon, seolah menjadi khawatir meneruskan budidaya tanaman tersebut. Hal ini setelah, tanaman sengon banyak yang terserang tumor karat.

Pohon usia muda dan dewasa yang terserang penyakit ’’daging tumbuh’’ di dahan sengon itu, hampir dipastikan akan kering dan mati. Sedangkan, sejauh ini belum ada obat tanaman untuk penyakit itu.

Ketua kelompok tani Jabon di Sukorejo, Ardha menambahkan pihaknya telah bekerja sama dengan Perhutani sehingga mendapat fasilitas bantuan bibit, bimbingan dalam perawatan serta pemasaran kayu.

Melalui kerja sama itu, kelompok tani yang dipimpinnya akan mendapat sertifikasi, sehingga produk kayu bisa diterima di pasar luar neger
Jabon (Anthocephalus cadamba) Merupakan salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ketinggian 0 – 1000 m dpl

Saat ini Jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, karena Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya termasuk sengon/albasia. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa sisi, diantaranya adalah:
diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/th
Masa produksi jabon yang singkat – hanya 4 – 5 tahun
Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri (self purning)

PERTUMBUHAN

pertumbuhan sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk bila dibandingkan dengan sengon (albasia), Jabon tergolong tumbuhan pionir sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, atau tanah berbatu. Sejauh ini jabon bebas serangan hama dan penyakit, termasuk karat tumor yang kini banyak menyerang sengon.
BATANG
Ciri dan karakteristik batang jabon adalah : Permukaan kayu licin serta arah tegak lurus, berwarna putih kekuningan mirip meranti kuning, batang mudah dikupas, dikeringkan, direkatkan, bebas dari cacat mata kayu dan susutnya rendah.


PENANAMAN dan PERAWATAN
Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang tidak memerlukan banyak perlakuan khusus dalam budidayanya.

PEMASARAN
Karena jenis kayunya yang berwarna putih agak kekuningan dan tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan oleh industri kayu lapis (plywood), industri meubel, pulp, produsen peti buah, mainan anak-anak, korek api, Alas sepatu, Papan, Tripleks. Hal inilah yang menyebabkan pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan.

NILAI EKONOMI

Budidaya tanaman jabon akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar. Perkiraan dalam 4 – 5 tahun mendatang, diperoleh dari penjualan 625 pohon berumur 4 – 5 tahun sebanyak 800 – 1.000 m3 per ha. Prediksi harga jabon pada 5 tahun mendatang Rp1,2-juta/m3. Dengan harga jual Rp1,2-juta per m3 dan produksi 800 m3, maka omzet dari penanaman jabon mencapai Rp960-juta per ha. Saat ini harga per m3 jabon berumur 4 tahun mencapai Rp716.000; umur 5 tahun, Rp837.000. Andai harga jabon tak terkerek naik alias Rp716.000 per m3, maka omzet dari budidaya jabon ‘hanya’ Rp572.800.000.

PELUANG INVESTASI

Menanam jabon bagaikan menanam emas, sebab kebutuhan kayu akan terus meninggi, karena saat ini pemerintah melarang penggunaan kayu bulat hasil tebangan hutan alam, akibatnya banyak industri tutup akibat kekurangan pasokan kayu, jadi pada masa mendatang, harga kayu jabon akan semakin meningkat terus.

Cara Perawatan Bibit Jabon

Jabon-Setelah melakukan beberapa uji coba mengenai cara pembibitan bibit jabon kami telah menemukan cara untuk mendapatkan bibit tanaman jabon yang sangat baik. Salah satu cara yang kami temukan dengan perlakuan pengkerdilan, dengan cara yang kami lakukan ini ternyata dapat menghasilkan batang tanaman bibit jabon menjadi besar dan keras. Karena bibit tanaman jabon memiliki kadar air yang sangat tinggi pada bagian batang maka hanya dengan proses pembibitan dengan cara pengkerdilan tanaman bibit jabon lbih mudah pada saat proses penanaman dan tidak perlu menggunakan ajir sebagai penopang batang jabon agar tidak mudah roboh pada saat penanaman bibit.

pada saat tanaman bibit jabon dalam proses pengkerdilan memiliki ciri spesifik pada daun akan berbentuk keriting dan pada batang memiliki tingkat kebesaran yang lebih dibandingkan dengan proses pembibitan yang tanpa dilakukan proses pengkerdilan.

Banyak para petani bibit jabon yang tidak mengetahui proses yang harus dilakukan pada saat bibit jabon berada di persemaian. Mereka hanya mengerti pembibitan jabon dengan proses yang sangat standar, jadi hasil dari bibit tanaman jabon itupun sangat standard pula.

Bibit tanaman ©jabon sangat membutuhkan proses pengkerdilan karena batang bibit tanaman jabon memiliki kadar air yang sangat tinggi seperti yang sudah kami sebutkan di atas, bibit tanaman jabon hampir memiliki kesamaan dengan bayam yang memiliki kadar air pada batang sangat banyak.
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

1 komentar: on "Budidaya Jabon Bagaikan Menanam Emas. GO GREEN!!!"

Jabon mengatakan...

mampir...
mo bagi sedikit info tentang pohon jabon..
salam.....

Posting Komentar