Selasa, 10 April 2012

Analisa Sosial

A. PENGERTIAN ANALISIS SOSIAL
Holland-Henriot, mendefinisikan analisis social sebagai …..”usaha memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang sebuah situasi social dengan menggali hubungan-hubungan histories dan strukturalnya” ( Social analysis : 30)

1. Analisis social menggali realitas, sebagai fenomena dalam keberagaman dimensinya, seperti; • Masalah-masalah khusus, seperti pengangguran, kelaparan, inflasi dll • Kebijakan-kebijakan (policies) seperti pelatihan kerja, pengawasan moneter, program bantuan pangan, pelayanan publik, dsb. • Menyelidiki struktur-struktur yang lebih luas, lebih dalam, atau lebih spesifik dari isntitusi-institusi (pranata) ekonomi, politik, social budaya. • Memfokuskan diri pada system-sistem yang berada dibalik dimensi-dimensi kebijakan dan struktur, seperti system politik sebagai subsistem dari system social tertentu; atau tananan politik (political order) sebagai sebuah system dengan landasan kulturalnya.
2. Menganalisis social dalam artian waktu (analisis histories) berupa studi tentang perubahan-perubahan system social dalam kurun waktu tertentu 3. Menganalisis system social dalam artian ruan (analisis structural), yang menyajikan aspek tertentu, dari keseluruhan kerangka kerja sebuah system pada suatu momen waktu. (hal yang disebut dalam no.2 dan 3, biasanya digunakan secara bersama untuk suatu analisis yang menyeluruh) 4. Analisis yang membedakan (1) dimensi obyektif, dan (2) dimensi subyektif dari realitas social. Pertama menyangkut aneka ragam organisasi, pola-pola perilaku, dan pranata-pranata (institusi), yang kedua meliputi kesadaran, nilai, ideology. Melakukan analisis social, dalam hal ini adalah menganalisis unsure-unsurnya, supaya bisa memahami gerak perubahan dari asumsi-asumsi yang mendasarinya pada situasi social tertentu. Pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan dalam analisis social, berusaha membuka tabir hal-hal; nilai, pandangan, keputusan dari para pelaku (aktor social) pada suatu situasi tertentu.

B. LANGKAH-LANGKAH
1. Membangun perumusan masalah, yang menjadi pusat perhatian
2. Membangun konsep-teoritis atas konteks realitas
3. Mengenali struktur-struktur kunci yang mempengaruhi situasi yang ada
4. Menyusun pertanyaan-pertanyaan untuk membangun sebuah konteks
5. Menghimpun fakta-fakta, data-data yang berkorelasi dan melatarbelakangi
6. Menyusun model-model, mengkaji-menguji relevansinya
7. Menguji beberapa jawaban pada korelasi dan keabsahan
8. Menggali masalah lain yang muncul

Apa itu ANSOS?
Istilah ANSOS, pada dasarnya tidak selalu dipakai dalam arti yang sama. Dalam konteks pergerakan, istilah Ansos dapat difahami sebagai usaha untuk menganalisis sesuatu keadaan atau masalah sosial secara objektif, upaya ini kita lakukan untuk menempatkan suatu masalah tertentu dalam konteks realitas sosial yang lebih luas yang mencakup konsep waktu (sejarah), konteks struktur (ekonomi, sosial, politik, budaya, konteks nilai, dan konteks tingkat atau arahlokasi, Yang dalam prosesnya analisis sosial merupakan usaha untuk mendapatkan gambaranyang lengkap mengenai hubungan-hubungan struktural, kultural dan historis, dari situasi sosial yang diamati
Ruang lingkup ANSOS?
Pada dasarnya semua realitas sosial dapat dianalisis, namun dalam konteks transformasi sosial, maka paling tidak objek analisa sosial harus relevan dengan target perubahan sosial yang direncanakan yang sesuai dengan visi atau misi organisasi. Secara umum objek sosial yang dapat di analisis antara lain;
Masalah-masalah sosial, seperti; kemiskinan, pelacuran, pengangguran, & kriminilitas
Sistem social, seperti: tradisi, usha kecil atau menengah, sistem pemerintahan, sitem
pertanian Lembaga atau organisasi sosial seperti sekolah layanan rumah sakit, lembaga pedesaan, NU, Muhamadiyah, PII.
Kebijakan public seperti : dampak kebijakan BBM, dampak perlakuan sebuah UU.

Apa ANSOS butuh akan teori?
Teori dan fakta berjalan secara simultan, teori sosial merupakan refleksi dari fakta sosial, sementara fakta sosial akan mudah di analisis melalui teori-teori sosial. Teori sosial melibatkan isu-isu mencakup filsafat, untuk memberikan konsepsi-konsepsi hakekat aktifitas sosial dan prilaku manusia yang ditempatkan dalam realitas empiris. Charles lemert (1993) dalam Social Theory; The Multicultural And Classic Readings menyatakan bahwa teori sosial memang merupakan basis dan pijakan teknis untuk bisa survive. Tetapi teori bukanlah sebuah pandangan dunia, tetapi ia memiliki beberapa titik singgung. Betapapun teori dinyatakan bebas nilai, pada kenyataannya ia juga merupakan refleksi dari sebuah pandangan dunia tertentu, dalam hal ini pandangan dunia yang berakar pada positivis.Anthony Giddens mensyaratkan analisa sosial harus peka terhadap pengaturan ruang-ruang waktu kehidupan sosial.[2] Secara filosofis, terdapat dua macam analisis sosial
Apa saja macam analisis sosial?
Secara umum analisis sosial terbagi menjadi dua bagian besar, yakni analisis sosial
akademis/teoritis & analisis sosial praktis.
Menurut Anthony Giddens secara filosofis terdapat dua macam analisis sosial,
1. Analisis Institusional adalah ansos yang menekankan pada ketrampilan dan kesadaran
faktor yang memperlakukan institusi sebagi sumber daya dan aturan yang diprodusksi
terus-menerus.
2. Analisis Perilaku Strategis adalah ansos yang memberikan penekanan institusi sebagai
sesuatu yang direprosuksi secara sosial

CONTOH:
Minggu kemarin saya mengikuti kegiatan Analisa Sosial (ansos) di Salatiga yang diadakan kampus saya. Kegiatannya menarik, mencoba menggugah kami para kaum muda untuk dapat peka dan mengerti masalah-masalah sosial yang ada, melihat lebih dalam sehingga mampu mencari akar dan mencoba membentuk penyelesaian. Memang terasa berat, bahkan baru sampai ke tahap penemuan masalah-masalah sosial saja saya sudah merasa berpikir terlalu berat. Sosial, yang dibahas adalah hubungan manusia dengan manusia, sedangkan manusia itu sendiri selalu berkembang. Sulit, tapi menarik.

Rangkaian ansos ini dimulai dengan live in selama 3 hari. Saya mendapat kesempatan live in di tempat "juragan" lele. Pengalaman bagus juga, saat saya tinggal di sana. Sosok juragan lele yang saya kira sudah berumur, berkeluarga, ternyata berbeda sekali. Dia sosok pemuda yang mandiri dan berprinsip. Rumahnya hanya rumah kayu kecil dengan satu ruangan saja (menjadi kamarnya), dan rumahnya berada di pinggir kolam-kolam lele-nya yang begitu luas. Di seberang rumah kayunya ada satu rumah kecil lagi (tapi dari batu-bata) untuk tinggal dua orang pegawainya. Kehidupan baginya sungguh mengalir dengan deras, dan ia ada di dalamnya. Mengalir saja menjalani hidup, tapi tidak pernah terperosok terhempas arus. Hidup yang dijalani penuh kebahagiaan dan rileks, tapi juga hidup yang penuh perjuangan dan pengorbanan. Saya menemukan sosok orang yang terlihat kosong tapi sungguh berisi. Bukan orang yang terlalu merendah dalam candu kehidupan, bukan orang yang terbang bebas di atas kehidupan. Tapi memang tidak ada yang sempurna, bahkan orang yang saya kagumi ini pun juga memiliki kekurangan. Tapi itu tidak mengurangi rasa bangga saya. Hidup bersama juragan lele ini membuka wawasan dan sudut pandang saya. Uang dan kekayaan itu enak dinikmati saat kita merasakan cukup, bukan berlebih.

Setelah kembali dari live in, saya dan peserta ansos yang lain berkumpul lagi selama 3 hari. Kami mengadakan sharing, studi kasus, pemetaan masalah sosial, dan lain-lain. Kami dilatih untuk segera peka terhadap kenyataan hidup sebelum besok kami sudah turun dan terjun langsung sebagai pribadi mandiri di kehidupan. Masalah yang paling menarik untuk saya adalah tentang ketidakadilan. Ada persepsi yang berkata bahwa di dunia ini sedang terjadi ketidakadilan yang terorganisir dengan rapi. Ketidakadilan yang bahkan terkesan wajar dan normal. Tapi kata saya, ketidakadilan itu relatif. Bahkan dari awal kehidupan kita, ketidakadilan sungguh berasa relatif bagi saya. Orang terlahir kaya, terlahir miskin, terlahir pintar, terlahir cacat, terlahir terbelakang, sungguh relatif bagi saya. Dimana letak ketidakadilan jika pada akhirnya hidup itu ada di tangan kita. Hidup yang penuh pilihan, dan kita bebas lepas untuk menentukan pilihan.Bagaimana? Pilihan-pilihan kita bahkan tidak mampu adil untuk diri kita sendiri, sungguh relatif. Itu menurut saya. Tapi teman-teman saya dalam ansos juga memiliki pemikiran-pemikiran sendiri tentang masalah-masalah sosial yang ada, termasuk ketidakadilan.

Proses ansos belum selesai di sana, kami masih akan menyiapkan satu hari lagi untuk kembali berkumpul dan berdiskusi bersama kembali. Pengalaman menarik dapat ikut analisa sosial ini, pengalaman yang memberikan pembelajaran.

-think globally act locally-
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

1 komentar: on "Analisa Sosial"

Obat Mata Herbal mengatakan...

terima kasih informasinya artikel ini telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas...!!

Posting Komentar