Memiliki sifat pemalu bukanlah suatu masalah. Hal ini sangat umum saat kita membutuhkan waktu untuk penyesuaian saat bertemu dengan orang-orang baru atau situasi yang baru. Perasaan malu membuat beberapa orang tidak merasa nyaman atau tidak bisa bersosialisasi layaknya yang mereka inginkan.
Seseorang bisa dikatakan memiliki sifat pemalu jika memiliki gejala-gejala berikut ini :
1. Mengalami kesulitan berkomunikasi
2. Selalu berusaha menyendiri
3. Takut dikritik
4. Terus menerus khawatir
5. Sikap membela diri yang terus menerus dalam menghadapi kritik.
Sifat pemalu ini biasanya tercetus oleh beberapa alasan seperti memiliki masalah dengan kesehatannya, berada pada golongan sosial yang tidak tinggi, memiliki keterbatasan dalam pendidikan, merasa kurang dalam penampilan, menyangkut soal kebudayaan dan keberadaan materi.
"Apakah sifat pemalu ini bisa dihilangkan? Jawabnya ya," kata Dewi. Triknya pun sebenarnya sangat sederhana, namun perlu ketekunan latihan terus menerus agar terbiasa.
Beberapa orang ingin menjadi diri mereka sendiri di tengah-tengah orang lain. Karenanya, jik aia mempunyai rasa malu, ia ingin rasa malu itu tidak berlebihan, sehingga mereka bisa memperoleh kesenangan dalam bersosialisasi dengan lingkungannya. Berikut beberapa tips untuk mengatasi perasaan malu:
Pertama, jangan pernah meremehkan diri Anda sendiri.
Kedua, kuasai titik lemah. Sifat pemalu terutama karena perasaan takut, jika kita bisa mengatasi rasa takut ini, sifat pemalu bisa kita hilangkan. Rasa takut adalah perasaan yang berhubungan dengan keadaan terdesak, tegang dan putus asa.
"Ketakutan timbul dalam bermacam bentuk. Yang penting untuk kita adalah bagaimana mengenali ketakutan itu, dan apakah hal itu layak untuk dipertahankan sebagai bagian dari hidup kita?" kata Dewi.
Ketiga, yakinlah Anda akan berhasil dengan apa yang akan Anda lakukan. Dengan keyakinan ini, perlahan tapi pasti rasa malu dan sifat pemalu itu bisa enyah dari sikap Anda.
1. Mulailah dengan melakukan hal-hal kecil dengan orang yang sudah kita kenal sebelumnya.
Mempraktikkan perilaku sosial seperti kontak mata, bahasa tubuh yang percaya diri, pengenalan diri, perbincangan kecil, melontarkan pertanyaan, dan berkumpul dengan orang-orang yang membuat dirimu merasa nyaman dengan lingkungan sekitar.
2. Senyumlah.
Bangunlah rasa percaya diri kamu dengan cara tersenyum. Lalu teruskanlah senyuman ini juga pada teman baru yang belum kita kenal.
3. Pikirkan beberapa kata-kata untuk mengawali perbincangan.
Seringkali, saat yang paling berat berbicara dengan orang lain adalah saat kita memulainya. Pikirkan beberapa kalimat pembuka, seperti mengenalkan diri sendiri (''Hai.. Saya Bayu, kita berada di kelas yang sama.''), berilah tambahan misalnya (''Jaket yang kau kenakan cocok sekali denganmu.''). Atau melontarkan pertanyaan (''Apakah kamu tahu kapan hasil ujian akan keluar?''). Siap dengan kalimat untuk memulai perbincangan membuat kita menjadi lebih mudah untuk mendekati seseorang.
4. Latihlah apa yang akan kau ungkapkan.
Saat kamu siap untuk mencoba hal yang sebelumnya kamu hindari karena perasaan malu, seperti menghubungi melalui telepon atau percakapan, tulislah apa yang ingin kamu ucapkan sebelumnya. Latihlah mengucapkan dengan keras, meskipun di depan kaca. Lalu lakukanlah. Jangan khawatir jika apa yang kamu ucapkan tidak persis seperti yang kamu latih atau jika percakapan itu tidak sempurna. Beberapa hal di luar rencana bisa membuat kita lebih percaya diri yang membuat kita terlihat baik-baik saja. Banggalah pada diri sendiri bahwa kamu telah melakukannya. Lain kali, akan jauh lebih lebih baik karena akan lebih mudah.
5. Berilah diri kamu kesempatan.
Temukan kelompok-kelompok aktivitas yang bisa membuat kamu berbagi dengan orang lain dan mendiskusikan ketertarikan akan suatu hal. Berilah kesempatan pada dirimu untuk melatih bersosialisasi dengan orang-orang baru yang ada di kelompok ini dan mulai mengetahui mereka secara perlahan. Orang yang memiliki sifat pemalu seringkali khawatir menemui kegagalan atau bagaimana penilaian orang yang mereka ajak komunikasi. Dua hal itu dapat membuat kamu untuk berhenti berusaha. Jika kritik terhadap diri sendiri berperan besar pada dirimu, tanyalah dirimu apakah kamu akan sangat kritis seperti ini pada sahabatmu. Perubahan yang terjadi pada dirimu bisa sangat dimengerti oleh orang lain. Jadi, perlakukan dirimu seperti kamu memperlakukan teman baikmu. Semangati dirimu untuk menghindari kegagalan. fia/teenhealth
Pemalu Sih Pemalu, Tapi Kaki Diinjak Orang Masak Diam Saja. Bangunlah rasa percaya dirimu. Karena, individu dengan sifat pemalu terkadang terlalu memperhatikan dengan reaksi yang diberikan orang lain dan ditujukan pada kita. Orang dengan sifat pemalu tidak mau merusak suasana. Hal ini bukan lantaran orang dengan sifat pemalu adalah individu yang penakut atau pengecut. Tapi, ini bisa berarti mereka kurang memiliki rasa percaya diri. Merasa percaya diri berarti berbicaralah saat harus berbicara, bertanya apa yang ingin kamu ketahui, dan mencari jawaban yang kamu butuhkan atau memberi tahu/menegur orang lain saat mereka tidak sengaja menginjak kaki kamu.
Tapi, dari semua hal yang telah disebutkan di atas, jadilah dirimu! Tidak apa-apa untuk mencoba menggunakan pendekatan berbeda saat melakukan percakapan dengan orang lain. Tapi, lakukan dengan cara yang kamu rasa sesuai dengan dirimu dan gayamu. Jadilah dirimu yang sesungguhnya dan yakinlah orang di sekitarmu akan memperhatikanmu. Hal itu bisa menarik perhatian teman-teman di sekeliling kamu.
0 komentar: on "Mengatasi Sifat Pemalu"
Posting Komentar