Rabu, 13 Oktober 2010

Dinamika Kepemerintahan Indonesia

Dalam abad ke-20 ini merupakan dinamika bangsa-bangsa di dunia dalam rangka menunjukkan taringnya dalam kancah Internasional.
Siapa yang memiliki suara lantang dan dapat mencaplok negara lain dalam hal semu , maka negara tersebut bisa dikatakan sebagai negara yang menang dalam kompetisi ketatnya globalisasi ini.
Sedangkan bila dikaji mengenai negara kita yakni Indonesia, seakan-akan kita sebagai warga
negara ini dengan mudahnya mengklaim bahwa negara kita belum menunjukkan taringnya
dalam kancah Internasional. Dengan mudahnya juga kita mengklaim bahwa negara kita kehilangan jati dirinya atau yang lebih dikenal dengan identitas nasional. Yang mana klaim-klaim tersebut hanya sekedar omongan yang menjadi debat kusir tanpa kita mengetahui makna dari apa itu identitas nasional yang sebenarnya.
Mengacu pada pengertian identitas ini, tidak mengacu pada individu semata, tetapi berlaku pula pada suatu kelompok.
Istilah “identitas nasional” secara terminologis merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa
yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Berdasarkan pengertian ini, maka setiap bangsa didunia memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan
keunikan, sifat, ciri-ciri, serta karakter dari bangsa tersebut.
Demikian pula hal ini sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis.
Identitas nasional merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas yaitu: suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa.
Pentingnya Identitas Nasional, yaitu:
-          Sebagai faktor pembeda dengan bangsa yang lain
-          Mampu menjadi faktor integrative bangsa
-          dan Mampu memperkokoh kedaulatan bangsa.
Akan tetapi, bagi bangsa Indonesia sendiri, dimensi dinamis nasional Indonesia belum menunjukkan kea rah sifat kreatif serta dinamis. Karena secara dinamis, bangsa Indonesia belum bangga terhadap identitas nasionalnya sendiri. Akibatnya semangat patriotisme sebagai semangat kebangsaan untuk mempersembahkan karya terbaik bagi bangsa dan Negara di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bangsa Indonesia belum memberikan akselerasi yang berarti.
Padahal jika melihat Sumber Daya Manusia, Indonesia mempunyai potensi yang sama dengan bangsa-bangsa lainnya. Yang menjadi permasalahan pada masalah Dinamika Kepemerintahan di Indonesia.


A.      Masalah Pendidikan di Indonesia

Terdapat beberapa permasalahan pokok dalam pendidikannya, yaitu:
-          Problem Kebijakan Pemerintah yang tidak ada komitmen dalam menyelenggarakan Pendidikan Nasional.
Merujuk pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang menyatakan bahwa anggaran penyelenggaraan Pendidikan Nasional sekurang-kurangnya 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dalam kenyataannya, tidak menunjukkan suatu relevansi yang nyata. Bahkan rill, anggaran pendidikan hanya berkisar 10% dari APBN, dan hanya untuk membiayai anggaran rutin, seperti penyediaan alat-alat belajar, gaji guru, karyawan, dan sebagainya.
-          Problem visi Pendidikan Nasional yang masih belum sepihak pada rakyat jelata (grass root).
Kebijakan pemerintah dan visi Pendidikan Nasional kurang bisa menyentuh rakyat jelata, sehingga yang keluar sebagai pemenang terkesan hanya kalangan berada.
-          Problem kesadaran masyarakat Indonesia yang masih belum mencapai tahapan “Kesadaran Kritis”
(Critical Consciouness). Memposisikan rakyat bawah sebagai yang tertindas. Kondisi mereka yang selalu tertekan, namun tidak kuasa untuk meluapkan seluruh aspirasi karena otoritas kekuasaan pemerintah yg sangat dominan.


B.      Problematika Nasionalisme

Berbagai konflik yang terjadi di Indonesia, baik konflik antar suku, agama, bahkan konflik politik dalam tubuh partai politik, juga ironisnya terjadi di dunia kampus, telah memakan banyak korban nyawa, terutama pada anak-anak yang tidak berdosa.
Seperti contoh: Konflik yang ada di Ambon, Sampit antara Suku Madura dengan Dayak, Sambas, Kalimantan Barat Poso, serta tatkala konflik etnis antara suku yang saling membantai di Kalimantan, sehingga bangsa Indonesia di dunia Internasional mendapat identitas yang negatif, dalam namanya yang seharusnya berbudaya dan beradab.
Hal-hal tersebut merupakan pergeseran makna terhadap istilah nasionalisme.
Berawal dari rasa bangga yang berlebih dengan sukunya sendiri, hingga pada akhirnya mengakibatkan memandang rendah suku lain (chaufimisme), dan mengakibatkan adanya pergolakan-pergolakan antar suku, bahkan sampai terjadi pertumpahan darah diantara mereka yang menjadi konflik tak berkesudahan.


Solusi-solusi dalam menghadapi Problematika Identitas Nasional dan Nasionalisme:

Dari berbagai kemelut problematika identitas nasional dan nasionalisme, hendaknya bangsa Indonesia sendiri ikut andil dalam memberikan sumbangsih dari persoalan-persoalan tersebut.
Pemerintahan bangsa Indonesia harus memiliki visi yang jelas, melalui filosofi dasar bangsa dan Negara, yaitu Bhineka Tunggal Ika, yang terkandung dalam Filosofi Pancasila.
Masyarakat juga harus terbuka dan dinamis, namun juga harus disertai berkeadaban atau kesadaran akan tujuan hidup bersma dalam berbangsa dan bernegara.
Perlu juga adanya Integrasi Nasional, karena bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, mempunyai banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan disertai banyaknya dialek, sehingga dibutuhkan keadilan kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang tidak membedakan ras, suku, agama, dan sebagainya untuk menyatukan kelompok-kelompok masyarakat yang asalnya berbeda, menjadi suatu kelompok besar dengan melenyapkan perbedaan dan jati diri masing-masing dalam arti asimilisi atau pembauran.
                Dengan demikian, strategi integrasi nasional yang terus dilakukan, akan terwujud integrasi nasional yang diinginkan. Karena pada hakekatnya, integrasi nasional yang tidak lain menunjukkan tingkat kuatnya persatuan dan kesatuan suatu bangsa, sehingga menjadi modal dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada. Dan dengan bersinerginya semua kekuatan dari kemajemukannya, maka menjadi modal meraih kemajuan di masa depan. Akhirnya, kesadaran akan kebersamaan dan persatuan tersebut membawa bangsa Indonesia yang mampu mengukir identitas nasionalnya secara dinamis di dunia Internasional.

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Dinamika Kepemerintahan Indonesia"

Posting Komentar